• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Keuangan PT Adaro Tahun 2020-2023

N/A
N/A
Husna Luqyana

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kinerja Keuangan PT Adaro Tahun 2020-2023"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISI KINERJA KEUANGAN

(STUDI KASUS PT ADARO TAHUN 2020-2023)

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman terjadi perubahan teknologi yang begitu cepat sehingga mempengaruhi perkembangan di dunia usaha, hal tersebut mengakibatkan meningkatnya persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lain.

Perkembangan dalam dunia usaha dapat diantisipasi dengan menerapkan berbagai kebijakan untuk mengetahui persaingan dan mempertahankan kinerja perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.Untuk bertahan dalam persaingan yang sangat ketat, perusahaan harus memiliki keunggulan dalam kinerja keuangan.

Karena menilai kinerja keuangan perusahaan merupakan ukuran penting bagi para investor dan calon investor sebelum melakukan investasi Laporan keuangan

membantu investor memahami kinerja perusahaan. Selain kinerja keuangan, laporan keuangan harus dianalisis secara menyeluruh untuk memberikan informasi yang lebih jelas. Proses pengambilan keputusan manajemen menyebabkan penilaian kinerja perusahaan yang kompleks karena menyangkut efisiensi pemanfaatan modal dan efisiensi kegiatan perusahaan. Ini juga berkaitan dengan nilai dan keamanan perusahaan dari berbagai tuntutan. Perencanaan keuangan yang baik diperlukan untuk menilai dan mengukur kinerja keuangan. Laporan keuangan adalah alat yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan, dan laporan keuangan adalah subjek analisis keuangan. Pada dasarnya, laporan keuangan adalah produk dari proses akuntansi dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap posisi perusahaan keuangan.Salah satu alat ukur untuk menilai kinerja keuangan adalah rasio keuangan, yang dihitung dengan

membandingkan satu pos laporan keuangan dengan pos laporan keuangan lainnya selama periode waktu tertentu. Hasil analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk melihat posisi keuangan dan perkembangan bisnis perusahaan.

Objek penelitian ini yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO) adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar kedua di Indonesia dan produsen batu bara. PT Adaro Energy Tbk bekerja di berbagai bidang energi, termasuk pertambangan, pemuatan kapal, pengerukan, jasa pelabuhan, pemasaran, dan pembuatan listrik.

Perusahaan ini berada di Kalimantan Selatan dan bertanggung jawab atas pertambangan batu bara tunggal terbesar di Indonesia. PT Adaro Energy Tbk didirikan pada tanggal 28 juli 2004, dan pertama kali muncul di pasar saham pada tanggal 16 juli 2008. PT Adaro Energy adalah salah satu perusahaan penghasil pertambangan terbesar di Indonesia, oleh karena itu penulis memilih perusahaan ini

(3)

sebagai subjek penelitian mereka. PT Adaro Energy Tbk adalah perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia, sehingga data keuangan dapat digunakan sebagai informasi oleh pihak yang berkepentingan untuk menganalisis rasio laporan keuangan. Hasil analisis rasio laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi keuangan penting yang menunjukkan kekuatan dakelemahan saat ini.

Memperbarui secara menyeluruh tentang kekurangan dapat membuat manajemen lebih siap untuk menilai dan memperbaiki kesalahan yang menyebabkan

kekurangan. Sebaliknya, bisnis juga dapat menggunakan hasil analisis rasio laporan keuangan untuk meningkatkan potensi kekuatan yang ditunjukkan melalui hasil analisis data. Mereka juga dapat membuat modal dasar tambahan untuk

meningkatkan kinerja manajemen perusahaan dan memposisikan perusahaan dengan tepat sesuai dengan tata kelola keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil analisis rasio likuiditas, leverage, perputaran, dan profitabilitas dari PT Adaro

2. Bagaimana laporan kinerja dan kondisi PT Adaro yang dihadapkan dengan pesaing kunci perusahaan?

3. Apa hasil analisis DuPont terhadap rasio -2 profitabilitas dan kunci perusahan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil analisis rasio likuiditas, leverage, perputaran, dan profitabilitas dari PT Adaro

2. Untuk mengetahui laporan kinerja dan kondisi PT Adaro

3. Untuk mengetahui hasil analisis DuPont terhadap rasio -2 profitabilitas dan kunci perusahan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Pemahaman Mendalam tentang Praktik Keberlanjutan: Penelitian akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik keberlanjutan yang diterapkan oleh PT Adaro yang dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi sejauh mana kebijakan dan program keberlanjutan yang ada telah berhasil, serta mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan.

2. Identifikasi Potensi Peningkatan Efisiensi: Melalui analisis data dan temuan penelitian, PT Adaro dapat mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi dalam operasi mereka, terutama dalam hal penggunaan sumber daya alam dan energi yang dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saingnya.

(4)

3. Peningkatan Reputasi dan Citra Perusahaan: Dengan memperlihatkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial melalui hasil penelitian, PT Adaro dapat meningkatkan reputasi dan citra perusahaannya di mata masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Sehingga berdampak positif pada hubungan dengan pelanggan, investor, dan pemerintah.

4. Pembenaran Investasi dalam Keberlanjutan: Temuan penelitian yang positif dapat memberikan pembenaran yang lebih kuat bagi investasi perusahaan dalam praktik keberlanjutan guna membantu PT Adaro untuk meyakinkan pemangku kepentingan internal dan eksternal tentang manfaat jangka panjang dari investasi tersebut.

5. Pengembangan Strategi Keberlanjutan yang Lebih Efektif: Berdasarkan temuan penelitian, PT Adaro dapat mengembangkan strategi keberlanjutan yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan dengan melibatkan penyesuaian kebijakan, implementasi inovasi teknologi hijau, atau pengembangan program CSR yang lebih terfokus.

6. Peningkatan Kepatuhan Regulasi: Penelitian dapat membantu PT Adaro untuk lebih memahami peraturan dan regulasi terkait lingkungan dan keberlanjutan yang berlaku di wilayah operasinya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang persyaratan ini, perusahaan dapat meningkatkan kepatuhan mereka dan mengurangi risiko non- kepatuhan.

7. Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan: Melalui penelitian, PT Adaro dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional, dan global yang mencakup pelestarian lingkungan, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

Dalam hal laporan keuangan, semua bisnis harus membuat dan melaporkan laporan keuangan mereka pada waktu tertentu. Kemudian laporan dievaluasi untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini. Selanjutnya, laporan keuangan akan melihat masalah saat ini dan kemajuan masa depan perusahaan. Menurut PSAK No. 1 (2020:

2), “laporan keuangan adalah penyajian terstukturdari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Menurut Harahap (2018:105) “laporan keuangan

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”. Menurut Kasmir (2018: 7) “laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi suatu perusahaan saat ini adalah keadaan keuangan

perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi)”. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang menunjukkan kondisi keuangan suatu organisasi. Kondisi tanggal keuangan perusahaan harus diperbarui dalam laporan keuangan pada tertentu (untuk neraca) dan selama periode tertentu . Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang keuangan, termasuk perubahan pada bagian-bagian laporan keuangan. Laporan keuangan juga akan dikirim ke orang selain manajemen yang ingin menilai kinerja keuangan perusahaan.Untuk mengukur kinerja suatu bisnis, laporan keuangan harus dianalisis dan dievaluasi. Laporan keuangan menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Informasi tentang posisi keuangan dan kinerja masa lalu sering

digunakan untuk memprediksi kinerja dan posisi keuangan di masa depan. Ini juga berlaku untuk hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti

pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas, dan kemampuan bisnis untuk memenuhi janjinya ketika jatuh tempo. Menurut Fahmi (2018: 142) kinerja

keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan perusahaan yang baik adalah pelaksanaan aturan-aturan yang berlaku sudah dilakukan secara baik dan benar.

Rasio keuangan adalah perhitungan rasio yang dilakukan dalam laporan keuangan dan berfungsi sebagai alat ukur untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja bisnis. Menurut Harahap (2017) dalam jurnal Rendra Herdiananda bahwa, Rasio Keuangan adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

(6)

relevan dan signifikan.Dari apa yang dikatakan di atas, dapat diartikan bahwa analisis rasio keuangan adalah metode analisis yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan aspek-aspek tertentu dalam laporan keuangan dengan aspek-aspek lainnya. Rasio keuangan dibuat untuk membantu manajer yang memiliki informasi keuangan yang terbatas untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu, manajer dapat

mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis mereka secara finansial. Informasi ini akan membantu manajer membuat keputusan penting di masa depan. Menurut Hery (2018), analisis rasio keuangan adalah “analisis yang dilakukan dengan

menghubungkan berbagai pemikiran yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan”. Laporan keuangan dapat dibandingkan satu sama lain atau antara bagian-bagiannya. Likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi, dan tingkat

keuntungan suatu perusahaan diukur melalui analisis rasio. Kasmir (2019: 68) menyatakan bahwa ada beberapa tujuan dan keuntungan analisis laporan keuangan, antara lain:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untukbeberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat

Secara umum, tujuan dan manfaat dari dilakukannya analisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posis keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan perusahaan.

4. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan di masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai hasil yang telah

(7)

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen.

Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan suatu metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan dari penentuan metode dan teknik analisis yang tepat ini adalah agar laporan keuangan dapat secara maksimal memberikan manfaat bagi para penggunanya sesuai dengan jenis keputusan yang akan diambil. Secara garis besar, ada dua metode analisis laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam praktek, yaitu:

1. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya terhadap satu periode laporan keuangan saja. Analisis ini dilakukan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan dari satu periode. Jadi, informasi yang diperoleh hanyalah menggambarkan hubungan kunci antar pos-pos laporan keuangan atau kondisi untuk satu periode saja sehingga tidak dapat mengetahui perkembangan kondisi perusahaan dari periode yang satu ke periode berikutnya. Analisis vertikal juga dapat berupa analisis perbandingan

(8)

terhadap laporan keuangan perusahaan lain pada satu periode waktu tertentu, di mana perbandingan dilakukan terhadap informasi serupa dari perusahaan lain yang berada dalam satu industri yang sama atau dikaitkan dengan data industri (sebagai patokan) pada periode waktu yang sama.

2. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode. Dengan kata lain, perbandingan dilakukan dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama (perusahaan itu sendiri) tetapi untuk periode waktu yang berbeda. Melalui hasil analisis ini dapat dilihat kemajuan atau kemunduran kinerja perusahaan dari periode yang satu ke periode berikutnya.

Di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat juga beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan. Adapun jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih untuk menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut)maupun dalam persentase (relatif).

2. Analisis Tren, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

3. Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing komponen aset terhadap total aset; persentase masing-masing komponen utang dan modal terhadap total pasiva (total aset); persentase masing-masing komponen laporan laba rugi terhadap penjualan bersih.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja selama dua periode waktu dibandingkan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.

6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari satu periode ke periode berikutnya, serta sebab- sebab terjadinya perubahan laba kotor tersebut.

8. Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

9. Analisis Kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitur kepada kreditur, seperti bank.

(9)

2.1.3 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan memiliki beberapa jenis Menurut Harahap (2015:301) rasio keuangan yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

A. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

B. Rasio solvabilitas atau rasio leverage adalah rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan perusahaan.

C. Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan.

D. Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya

E. Rasio pertumbuhan adalah rasio yang menggambarkan persentase kenaikan penjualan/pendapatan tahun ini disebandingkan dengan tahun lalu.

F. Penilaian pasar (market value ratio) adalah rasio yang menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan dipasar modal.

G. Rasio produktivitas adalah rasio yang menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai

A. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menurut Kasmir (2016:130) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Jenis- jenis rasio likuiditas:

1. Current Ratio

Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2016). Menurut Kasmir (2018:135) rata-rata industri untuk Current Ratio adalah 200%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Current Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 2. Quick Ratio

Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Artinya nilai persediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar (Kasmir, 2016). Menurut Kasmir (2018:138) rata-rata industri untuk Quick Ratio adalah 150%.

Rumus yang digunakan untuk menghitung Quick Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 − 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

(10)

3. Cash Ratio

Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (Kasmir, 2016). Menurut Kasmir (2018:140) rata-rata industri untuk Cash Ratio adalah 50%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Cash Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴ℎ 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝐴𝐴𝐴 + 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴r B. Rasio Leverage

Rasio Leverage atau rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2016). Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Jenis-jenis rasio solvabilitas:

1. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.

Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Menurut Kasmir (2018:157) rata-rata industri untuk Debt to Equity Ratio adalah 81%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Equity Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 2. Debt to Assets Ratio

Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir, 2016). Menurut Kasmir (2018:159) rata-rata industri untuk Debt to Asset Ratio adalah 35%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Asset Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 3. Times Interest Earned Ratio

(11)

Time Interest Earned Ratio merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan merasa malu karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya (Kasmir, 2016). Menurut Kasmir

(2018:164) rata- rata industri untuk Time Interest Earned Ratio adalah 10 kali. Rumus yang digunakan untuk menghitung Time Interest Earned Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 (𝐴𝐴𝐴𝐴)

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

4. Cash Coverage Ratio

Cash Coverage Ratio mengukur kemampuan Perusahaan dengan

menggunakan EBIT ditambah dana dari depresiasi untuk membayar bunga. Semakin besar rasio ini menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk membayar bunga

semakin tinggi, dengan demikian peluan untuk mendapatkan pinjaman baru juga semakin besar. Rumus yang digunakan untuk menghitung Cash Coverage Ratio sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴ℎ 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝐴𝐴𝐴𝐴 +

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 C. Rasio Perputaran

Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya (Kasmir, 2018). Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola aset-asetnya. Jenis-jenis rasio aktivitas:

1. Inventory Turnover

Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock. Menurut Kasmir (2018:135) rata-rata industri untuk Inventory Turnover adalah 20 kali. Rumus yang digunakan untuk menghitung Inventory Turnover sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 2. Days Sales Outstanding (DSO)

Days Sales Outstanding merupakan rasio yang mengkaji tentang bagaimana suatu perusahaan melihat periode pengumpulan piutang yang akan terlihat, sehingga dapat dilihat penjualan yang diperoleh perusahaan yang nantinya akan dapat mengembangkan berbagai kegiatan perusahaan meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya (Munawir, 2004). Rata- rata industri untuk Days Sales Outstanding adalah 36 hari. Rumus yang

(12)

digunakan untuk menghitung Days Sales Outstanding sebagai berikut

(13)

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴360 3. Fixed Asset Turnover

Fixed Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

Menurut Kasmir (2016:187) rata-rata industri untuk Fixed Asset Turnover adalah 5 kali. Rumus yang digunakan untuk menghitung Fixed Asset Turnover sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 4. Total Asset Turnover

Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Menurut Kasmir (2018:186) rata-rata industri untuk Total Asset Turnover adalah 2 kali. Rumus yang digunakan untuk menghitung Total Asset Turnover sebagai berikut:

D. Rasio Profitabilitas

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2016). Tujuannya mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan berdasarkan nilai penjualan, aktiva, dan modal. Jenis-jenis rasio profitabilitas:

5. Return on Asset

Return on Asset merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan aktiva. Return on Asset menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan (Kasmir, 2016). Menurut Kasmir (2008:203) rata-rata industri untuk Return on Asset adalah 30%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Return on Asset sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 6. Return on Equity

Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Menurut Kasmir (2016:208) rata-rata industri untuk Retunr on Equity adalah 40%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Return on Equity sebagai berikut:

7. Net Profit Margin

𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴 ℎ

Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur persentase dari setiap

(14)

hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Menurut Kasmir (2018:201) rata-rata industri untuk Net Profit Margin adalah 20%. Rumus yang digunakan untuk menghitung Net Profit Margin sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 8. Basic Earning Power

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain rasio ini mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan Perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif dan efisien pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki Perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak.

𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 E. DuPont

Menurut Sugiono (2009:89) Du-Pont sistem memberikan suatu kerangka analisis yang menghubungkan berbagai macam rasio, yaitu menghubungkan mata rantai new profit margin (yang mengukur profitabilitas) dengan assets turnover (yang mengidentifikasi efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Oleh karena itu analisis sistem Du-Pont menghitung berbagai macam rasio dengan hasil yang dapat mengetahui perkembangan kesehatan keuangan dalam perusahaan (Suadana, 2011).

DuPont equation dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐴𝐴𝐴 = 𝐴 𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

Jika ROA dikalikan rasio Total Assets to Equity (Equity Multiplier), akan menghasilakn Return On Equity (ROE).

𝐴𝐴 𝐴 = 𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

𝐴𝐴𝐴 =

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

Atau

𝐴𝐴𝐴 = ( 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 )(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴( 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 )(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴( 𝐴 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 )

(15)

Keterangan:

9. Profit margin memperlihatkan pengawasan terhadap biaya

10. Total assets turnover memperlihatkan efektivitas penggunaan aktiva 11. Equity multiplier memperlihatkan efektivitas penggunaan utang

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian yang mencakup kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penetian tersebut, serta memberikan gambaran jika peneletian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut

diberlakukan.Nasution (2009) juga menyatakan bahwa “desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.”

Beliau mengemukakan proses desain penelitian yang dikemukakan oleh Nasution (2009) desain penelitian mencakup proses-proses sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah

2. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis 3. Membangun penyelidikan dan percobaan

4. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel 5. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan 6. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data

7. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data 8. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik

9. Penelitian laporan hasil penelitian

(17)

Dari pemaparan pengertian desain penelitian di atas, berikut rancangan desain penelitian yang dibuat

3.2 Tempat dan Waktu

Studi kasus yang dilakukan pada PT Adaro, salah satu perusahaan tambang batu bara terkemuka di Indonesia, akan difokuskan pada lokasi utama operasinya di Kalimantan Selatan.

Lokasi ini dipilih karena merupakan pusat aktivitas utama perusahaan, yang mencakup sebagian besar tambang batu bara yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Adaro. Terletak di tengah- tengah lanskap tropis yang luas, tambang-tambang ini menjadi saksi bisu dari dinamika ekstraksi mineral yang signifikan dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan memilih lokasi utama operasi PT Adaro di Kalimantan Selatan sebagai tempat penelitian, studi kasus ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang laporan keuangan perusahaan yang nantinya akan membantu memperkuat pemahaman tentang tantangan dan peluang dalam mewujudkan keberlanjutan dalam industri pertambangan batu bara, serta memberikan panduan bagi PT Adaro dan perusahaan sejenis dalam mengembangkan praktik yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dari berbagai sumber dokumentasi yang tersedia di PT Adaro Energy Tbk, seperti laporan

(18)

keberlanjutan perusahaan, dokumen perencanaan lingkungan, laporan keuangan tahunan, dan kebijakan perusahaan terkait keberlanjutan lingkungan dan operasional tambang.

3.4 Populasi dan Sempel

Populasi dalam analisis laporan keuangan PT Adaro Energy Tbk mencakup semua laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu, termasuk neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan-catatan terkait lainnya. Dengan jumlah tahun penelitian ini yang mencakup periode 2020 hingga 2023, populasi ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan selama periode tersebut. Sementara itu, untuk melaksanakan analisis lebih lanjut, sampel dipilih dari populasi tersebut, terdiri dari laporan keuangan dari beberapa tahun terakhir yang dianggap representatif dan relevan dengan tujuan penelitian. Sampel ini juga mencakup informasi tambahan seperti catatan pengungkapan dan informasi manajemen yang dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kondisi keuangan dan kinerja operasional PT Adaro Energy Tbk.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk analisis laporan keuangan PT Adaro Energy Tbk dapat mencakup berbagai pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari sumber-sumber yang tersedia. Kami memilih melakukan Analisis Laporan Keuangan Tahunan dengan bersumberkan pada Data keuangan dari laporan tahunan perusahaan sebagai sumber utama informasi untuk analisis. Laporan keuangan ini mencakup neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, yang memberikan gambaran tentang posisi keuangan, kinerja operasional, dan arus kas perusahaan selama periode 2020 hingga 2023

3.6 Kerangka konseptual

3.7 Proses pengolahan data 3.8 Metode analisis data

3.9 Pengujian hipotesis dan analisis data

Referensi

Dokumen terkait

Siska Vera Yuna Ginting : Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Perkreditan Rakyat Sunggal Nusantara Bona Pasogit, 2004... Siska Vera Yuna Ginting : Analisis Kinerja Keuangan PT

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk.,. TAHUN 2012 –

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tahun 2017-2020 ditinjau dari rasio solvabilitas yang diukur dengan

Tabel 3.16 Perhitungan Rasio Hasil Pengembalian atas Aset PT Adaro Energy Tbk. Rasio hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan kinerja Bagian Keuangan Tahun 2020, seluruh kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2020

ii ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2018-2020 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar

Hasil dari analisis rasio aktivitas PT Telkom Indonesia Persero Tbk tahun 2020-2022 menunjukkan bahwa perusahaan belum dalam kinerja yang baik, karena berdasarkan hasil dari perhitungan

2711 Analisis Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bei Periode Tahun 2016-2020 Abdullah1*, Muhammad Ichsan Siregar2, Muhammad