KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam Laporan Tugas Akhir ini kami membahas “Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.”
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman akan analisis laporan keuangan dengan teknik perbandingan dan common-size, analisis rasio keuangan, dan analisis sumber dan penggunaan modal kerja yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan informasi mengenai kondisi ekonomi perusahaan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Analisis Laporan Keuangan. ”
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang dalam- dalamnya kami sampaikan kepada:
Ibu Yuliana Sari, S.E., MBA.Ak., CA. selaku dosen mata kuliah “Analisis Laporan Keuangan”
Rekan-rekan mahasiwa kelas 4AN yang telah banyak memberikan masukan untuk laporan ini.
Demikian laporan ini kami buat semoga bermanfaat,
Palembang, 19 Juli 2023
Penulis
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR GAMBAR ...iv
DAFTAR TABEL...v
DAFTAR LAMPIRAN...vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...1
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan...2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan...2
1.4.1 Tujuan Penulisan...2
1.4.2 Manfaat Penulisan...2
1.5 Metode Pengumpulan Data...3
1.6 Sistematika Penulisan...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan...5
2.2 Analisis Perbandingan...5
2.2.1 Pengertian Analisis Perbandingan...5
2.2.2 Rumus Analisis Perbandingan...5
2.3 Analisis Common-Size...6
2.2.1 Pengertian Analisis Common-Size...6
2.3.2 Rumus Analisis Common-Size...6
2.4 Analisis Rasio Keuangan...7
2.4.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan...7
2.4.2 Rasio Likuiditas...7
2.4.3 Rasio Solvabilitas...7
ii
2.4.4 Rasio Profitabilitas...8
2.4.5 Rasio Aktivitas ...8
2.4.6 Rasio Pasar...8
2.5 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja...8
2.5.1 Pengertian Modal Kerja...8
2.5.2 Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja...9
2.5.3 Klasifikasi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ...9
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan...10
3.2 Visi dan Misi Perusahaan...11
3.2.1 Visi Perusahaan...11
3.2.2 Misi Perusahaan...11
3.3 Struktur Perusahaan...13
3.4 Aktivitas Perusahaan...17
3.5 Penyajian Laporan Keuangan...17
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan...21
4.2 Analisis Perbandingan ...21
4.3 Analisis Common-size ...36
4.4 Analisis Rasio Keuangan...47
4.5 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja...52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...58
5.2 Saran ...59 DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN
iii
Gambar 1 Struktur Organisasi (Kiri Atas) ...13
Gambar 2 Struktur Organisasi (Kiri Bawah)...14
Gambar 3 Struktur Organisasi (Kanan Atas)...15
Gambar 4 Struktur Organisasi (Kanan Bawah)...16
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi...17 Tabel 3.2 Ikhtisar Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lainnya Konsolidasi...19 Tabel 4.1 Neraca Perbandingan Tahun 2020-2021...22 Tabel 4.2 Perbandingan Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lainnya Tahun
2020-2021...33 Tabel 4.3 Neraca Common-size Tahun 2020-2021...37 Tabel 4.4 Analisis Common-Size Laporan Laba Rugi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk...43 Tabel 4.5 Standar Industri Rasio Keuangan...47 Tabel 4.6 Analisis Rasio Keuangan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk...47 Tabel 4.7 Rekapitulasi Analisis Rasio Keuangan...50 Tabel 4.8 Laporan Perubahan Modal Kerja PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk tahun 2020-2021...53 Tabel 4.9 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk...56
v
Lampiran 1 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian – Aset...62 Lampiran 2 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian –Liabilitas...63 Lampiran 3 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian – Ekuitas...64 Lampiran 4 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian...65
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembang pesatnya dunia usaha di era globalisasi ini sehingga menjadikan perusahaan-perusahaan untuk lebih efektif dalam menjalankan roda organisasi perusahaan bertujuan dalam mencapai target untuk memperoleh laba yang tinggi dalam jangka panjang.
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Terutama untuk meningkatkan daya saing dengan perusahaan-
perusahaan lain. Suatu perusahaan akan selalu terus meningkatkan posisi keuangan perusahaannya supaya dapat mencapai daya saing yang tinggi. Apalagi perusahaan- perusahaan yang memimpin, mereka akan terus berjuang untuk terus
mempertahankan posisinya di dunia usaha modern ini dengan cara mencermati dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Salah satunya adalah dengan
menganalisis kinerja keuangan terhadap laporan keuangan. Dalam laporan ini dapat memberikan gambaran secara umum kinerja keuangan suatu perusahaan, baik secara bulanan, triwulanan, dan tahunan.
Berdasarkan Latar belakang di atas, maka judul yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah “Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja
Keuangan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang dapat dirumuskan pada laporan ini adalah:
1. Bagaimana pertumbuhan keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. periode 2020-2021 dilihat dengan analisis trend dan common-size?
2. Bagaimana gambaran keadaan keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
selama periode 2020 dan 2021 dilihat dengan analisis rasio keuangan?
1
3. Bagaimana kemampuan modal kerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. pada periode 2021 dilihat dengan analisis sumber dan penggunaan modal kerja?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Agar penulisan laporan ini tidak menyimpang dari masalah yang dirumuskan, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yaitu hanya berdasarkan Laporan Keuangaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi selama periode 2020 dan 2021. Analisis Laporan Keuangan ini disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Perbandingan, Laporan Laba Rugi Perbandingan, Laporan Posisi Keuangan dalam Persentase Perkomponen, Laporan Laba Rugi dalam Persentase Perkomponen, Analisis Rasio Keuangan, dan Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. beserta kertas kerja nya.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sesuai dengan perumusan masalah yang telah Ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pertumbuhan keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
selama periode 2020 dan 2021
2. Mengetahui gambaran keadaan keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 3. Mengetahui kemampuan modal kerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
1.4.2 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan penulis dari hasil penulisan laporan ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang digunakan para pembaca untuk mempelajari mengenai analisis trend dan common-size, analisis rasio keuangan, dan analisis sumber dan penggunaan modal kerja.
3
2. Manfaat Akademik
a. Dapat memberi ilmu pengetahuan mengenai perbandingan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dengan teknik trend dan common-size, analisis rasio keuangan, dan analisis sumber dan penggunaan modal kerja suatu entitas
b. Menambah referensi pembaca dalam penelitian dalam waktu yang akan datang serta sebagai sarana penerapan teori yang telah dipelajari sebelumnya.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan akhir, data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Kurniawan (2018:227) terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Pengertian data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang hanya bisa penulis dapatkan dari sumber pertama atau asli.
2. Data sekunder adalah data yang didapatkan bukan dari sumber pertama tetapi penulis mendapatkannya dari sumber kedua atau melalui perantara orang lain.
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar laporan akhir ini terdiri dari lima bab yang berisi sususan materi yang akan dibahas, setiap bab memiliki hubungan yang satu dengan yang lain.
Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut ini akan diuraikan mengenai sistematik penulisan laporan akhir ini secara singkat yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan disajikan latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis akan mengemukakan teori-teori yang menjadi dasar penulisan laporan tugas akhir yang terdiri dari pengertian
analisis laporan keuangan, pengertian analisis perbandingan laporan keuangan, pengertian analisis common-size, rumus analisis common- size, pengertian analisis rasio keuangan, jenis-jenis analisis rasio keuangan, pengertian modal kerja, dan klasifikasi sumber dan penggunaan modal kerja.
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi, serta tinjauan keuangan perusahaan yang menunjukkan sekilas ikhtisar laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan konsolidasi dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas permasalahan dengan
menggunakan data-data yang ada berupa analisa akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasi dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasi untuk tahun 2020 dan 2021
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang disusun berdasarkan data-data hasil bab-bab sebelumnya dan akan diberikan saran-saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai masukan bagi kemajuan perusahaan.
5
2.1 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Sofian Syafri Harahap (1998) Analisa Laporan Keuangan berarti
menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
2.2 Analisis Perbandingan
2.2.1 Pengertian Analisis Perbandingan
Menurut Harahap (1997), analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lainnya, baik dalam rupiah maupun dalam unit. Teknik perbandingan tersebut dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit, dan juga persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio. Analisis ini biasanya hanya digunakan untuk membandingkan 2 periode laporan keuangan suatu perusahaan
2.2.2 Rumus Analisis Perbandingan
Analisis Perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 rumus sebagai berikut :
nilai tahun pembanding
nilai tahundasar x 100%
selisih nilai tahun pembanding dan tahundasar
nilai tahundasar x 100%
7
2.3 Analisis Common-Size
2.3.1 Pengertian Analisis Common-Size
Menurut Harisudin et al. (2018) Analisis Common Size adalah teknik analisis dengan cara menghitung serta membandingkan setiap elemen dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Analisis Common Size merupakan teknik analisis laporan keuangan yang disusun secara vertikal dengan
menunjukkan persentase investasi. Adapun persentase yang dibuat berkaitan dengan jumlah yang bernilai penting, seperti aset pada laporan posisi keuangan dan penjualan pada laporan laba rugi.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen ini disusun secara komparatif (misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common- size percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Sementara apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.
Untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan menggunakan analisis common size digunakan beberapa standar industry. Berikut ini merupakan standar industry untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan.
Likuid : % Aset Lancar > % Aset Tetap Non Likuid : % Aset Lancar < % Aset Tetap Profit : % Beban < 80%
Non Profit : % Beban > 80%
2.3.2 Rumus Analisis Common-Size akun pembanding
total aset x 100%
akun pembanding
total liabilitas dan ekuitas x 100%
akun pembanding
penjualan x 100%
2.4 Analisis Rasio Keuangan
2.7.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan menurut Haryoko (2020:72) adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
2.4.1 Rasio Likuiditas
Pada studi yang dikemukakan Pantjaningsih (2019), rasio likuiditas atau yang juga disebut rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Dalam melihat rasio likuiditas suatu perusahaan terdapat pada hubungan antara kas, aset lancar dan kewajiban lancarnya yang ada pada laporan keuangan perusahaan tersebut.
Rasio likuiditas menurut Inggriyani (2019) merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya menggunakan aset lancarnya pada saat jatuh tempo.
2.4.2 Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2018), rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
2.4.3 Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2019) rasio profitabilitas merupakanproporsi yang digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi untuk menunjukkan sambil mencari labaatau keuntungan. Rasio profitabilitas juga dipakai untuk
9
menilaiefisiensi dan efektivitas dalam manajemenperusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Munawir (2012) mengatakan bahwa profitabilitas perusahaan dapat dihitung dengan membandingkan keuntungan yang tersedia bagi pemangku kepentingan dengan jumlah modal sendiri dan membandingkan keuntungan operasi dengan seluruh modal yang digunakan (profitabilitas ekonomi).
2.4.4 Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk menggambarkan berbagai aktivitas
perusahaan seperti pembelian dan penjualan secara optimal.Rasio ini
mengindikasikan perbandingan yang dapat menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan mampu menggunakan asetnya secara bijak dalam menjalankan bisnisnya
2.4.5 Rasio Pasar
Menurut Irham Fahmi (2013) Rasio nilai pasar adalah suatu rasio yang dapat memberikan gambaran tentang situasi yang terjadi di pasar. Rasio ini dapat membantu manajemen perusahaan untuk memahami efek dari kondisi perusahaan dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi masa depan perusahaan.
2.5 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2.5,1 Pengertian Modal Kerja
Menurut Rezki Rangkuti (2004) Modal kerja adalah keseluruhan aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
Menurut Mamduh (2011, 519) Modal kerja kotor biasanya mengacu pada aktiva lancar, yang biasanya meliputi kas, piutang dagang dan persediaan. Modal kerja bersih biasanya diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi utang lancar.
2.5.2 Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Sujarweni (2017) mendefinisikan analisis sumber dan penggunaan modal kerja sebagai proses pemeriksaan data keuangan untuk mempelajari perubahan modal kerja perusahaan dari waktu ke waktu, termasuk sumber dan penggunaan modal kerja.
Menurut Maswatu dalam (Sari, 2022), sumber modal kerja
menentukan berapa banyak uang yang tersedia untuk digunakan, sedangkan penggunaannya menentukan berapa banyak uang yang tersedia untuk sumber.
Menurut Munawir (2007) penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan.
2.5.2 Klasifikasi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Sumber modal kerja suatu perusahaan meliputi total asset yang menurun, utang yang meningkat, laba sesudah pajak, tagihan lain yang belum dibayar, dan penjualan saham baru .
Modal kerja digunakan untuk total aset yang meningkat, utang yang menurun, kerugian bersih, pembayaran dividen, dan pembelian saham.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisis Laporan Keuangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab 1 yang
didukung teori-teori para ahli yang disajikan di Bab 2 dan dilengkapi data perusahaan yang diperoleh dari Bab 3, maka pada bab IV penulis akan membahas mengenai permasalahan yang ada berdasarkan teori-teori pada bab II berdasarkan data
perusahaan yang telah dipublikasikan. Pembahasan terhadap permasalahan tersebut dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan selama periode 2 tahun, yaitu pada tahun 2020 dan 2021. Teknik yang digunakan untuk menganalisa permasalahan ini ialah:
1. Analisis Perbandingan (Comparative Analysis) 2. Analisis Common-size
3. Analisis Rasio Keuangan a. Rasio Likuiditas b. Rasio Solvabilitas c. Rasio Profitabilitas d. Rasio Aktivitas e. Rasio Pasar
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 4.2 Analisis Perbandingan
Berikut ini adalah hasil perhitungan terhadap Analisis Perbandingan Laporan Keuangan tahun 2020-2021:
21
Tabel 4.1
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Neraca Perbandingan Tahun 2020-2021 (dalam jutaan rupiah)
Akun Nominal
Selisih Rasio (%)
2020 2021
ASET
Aset Lancar :
Kas & Setara Kas Rp 2.930.598 Rp
2.470.289 -Rp 460.309 -0,84 -15,71%
Investasi Jangka Pendek Rp 1.103.469 Rp
1.357.454 Rp 253.985 1,23 23,02%
Piutang Usaha :
Pihak Berelasi Rp 1.451.214 Rp
1.089.862 -Rp 361.352 -0,75 -24,90%
Pihak Ketiga Rp 4.326.040 Rp
4.422.970 Rp 96.930 1,02 2,24%
Piutang Lain-lain :
Pihak Berelasi Rp 116.780 Rp
121.502 Rp 4.722 1,04 4,04%
Pihak Ketiga Rp 144.004 Rp
236.933 Rp 92.929 1,65 64,53%
Persediaan Rp 4.547.825 Rp
4.615.474 Rp 67.649 1,01 1,49%
Uang Muka Rp 114.340 Rp
114.825 Rp 485 1,00 0,42%
Beban Dibayar Dimuka Rp 197.417 Rp -Rp 4.204 -0,98 -2,13%
23
193.213
Pajak Dibayar Dimuka : Rp -
Pajak Penghasilan Badan Rp 44.894 Rp
12.762 -Rp 32.132 -0,28 -71,57%
Pajak Lain-lain Rp 555.626 Rp
603.680 Rp 48.054 1,09 8,65%
Aset Lancar Lainnya Rp 32.397 Rp
31.271 -Rp 1.126 -0,97 -3,48%
TOTAL ASET LANCAR Rp 15.564.604 Rp
15.270.235 -Rp 294.369 -0,98 -1,89%
ASET TIDAK LANCAR : Kas yang dibatasi
penggunaannya Rp 60.564 Rp
64.575 Rp 4.011 1,07 6,62%
Aset Pajak Tangguhan Rp 551.979 Rp
473.521 -Rp 78.458 0,86 -14,21%
Investasi pada entitas asosiasi
Rp 35.133 Rp
- -Rp 35.133 0,00 -100,00%
Investasi pada ventura bersama Rp 53.087 Rp
55.272 Rp 2.185 1,04 4,12%
Properti Investasi Rp 110.102 Rp
100.434 -Rp 9.668 -0,91 -8,78%
Aset tetap Rp 56.053.483 Rp
54.720.267 -Rp 1.333.216 -0,98 -2,38%
Goodwill dan aset tak berwujud Rp 3.961.695 Rp
3.817.309 -Rp 144.386 -0,96 -3,64%
Tagihan Pengembalian Pajak :
Pajak Penghasilan Badan Rp 652.744 Rp
1.128.918 Rp 476.174 1,73 72,95%
Pajak Lain-lain Rp 194.271 Rp
89.848 -Rp 104.423 -0,46 -53,75%
Aset Tidak Lancar Lainnya Rp 768.582 Rp
783.861 Rp 15.279 1,02 1,99%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR Rp 62.441.640 Rp
61.234.005 -Rp 1.207.635 -0,98 -1,93%
TOTAL ASET Rp 78.006.244 Rp
76.504.240 -Rp 1.502.004 -0,98 -1,93%
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman Jangka Pendek Rp 495.986 Rp
506.706 Rp 10.720 1,02 2,16%
Utang Usaha :
Pihak Berelasi Rp 870.085 Rp
842.792 -Rp 27.293 -0,97 -3,14%
Pihak Ketiga Rp 5.650.614 Rp
6.769.730 Rp 1.119.116 1,20 19,81%
Utang Lain-lain :
Pihak Berelasi Rp 55.655 Rp
22.819 -Rp 32.836 -0,41 -59,00%
Pihak Ketiga Rp 251.662 Rp
243.433 -Rp 8.229 -0,97 -3,27%
Akrual Rp 1.129.537 Rp
1.120.112 -Rp 9.425 -0,99 -0,83%
Utang Pajak :
25
Pajak Penghasilan Badan Rp 200.819 Rp
97.955 -Rp 102.864 -0,49 -51,22%
Pajak Lain-lain Rp 360.743 Rp
293.848 -Rp 66.895 -0,81 -18,54%
Liabilitas Imbalan Jangka
Pendek Rp 772.724 Rp
821.479 Rp 48.755 1,06 6,31%
Uang Muka Penjualan Rp 103.909 Rp
85.435 -Rp 18.474 -0,82 -17,78%
Pinjaman jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun :
Pinjaman Bank Rp 1.100.000 Rp
- -Rp 1.100.000 -0,00 -100,00%
Utang Obligasi Rp - Rp
2.999.175 Rp 2.999.175 - 0,00%
Liabilitas Sewa Rp 514.429 Rp
406.682 -Rp 107.747 -0,79 -20,94%
TOTAL LIABILITAS JANGKA
PENDEK Rp 11.506.163 Rp
14.210.166 Rp 2.704.003 1,24 23,50%
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan Rp 3.363.550 Rp
3.936.596 Rp 573.046 1,17 17,04%
Liabilitas Imbalan Kerja
Jangka Panjang Rp 2.887.419 Rp
2.836.979 -Rp 50.440 -0,98 -1,75%
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun :
Pinjaman Bank Rp 14.188.305 Rp
8.505.106 -Rp 5.683.199 -0,60 -40,06%
Utang Obligasi Rp 7.069.229 Rp
4.074.297 -Rp 2.994.932 -0,58 -42,37%
Liabilitas Sewa Rp 586.460 Rp
356.886 -Rp 229.574 -0,61 -39,15%
Provisi Jangka Panjang Rp 303.799 Rp
338.501 Rp 34.702 1,11 11,42%
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Rp 666.749 Rp
681.591 Rp 14.842 1,02 2,23%
TOTAL LIABILITAS JANGKA
PANJANG Rp 29.065.511 Rp
20.729.956 -Rp 8.335.555 -0,71 -28,68%
TOTAL LIABILITAS Rp 40.571.674 Rp
34.940.122 -Rp 5.631.552 -0,86 -13,88%
DANA SYIRKAH TEMPORER Rp 1.781.235 Rp
1.781.235 1,00 0,00%
EKUITAS
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk :
27
Modal saham - nilai nominal Rp 100 (nilai
penuh per saham untuk saham seri A
Dwiwarna dan saham seri B, Modal dasar - 1 lembar saham seri A
Dwiwarna dan 19.999.999.999 lebar saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1 lembar saham seri A Dwiwarna dan
5.931.519.999 saham seri B
Rp
593.152 Rp 593.152
1,00 0,00%
Tambahan Modal Disetor
Rp
1.458.258 Rp 1.458.258 1,00 0,00%
Selisih transaksi ekuitas dengan
pihak nonpengendali Rp
28.928 Rp 1.046.451 Rp 1.017.523 36,17 3517,43%
Komponen Ekuitas Lainnya
Rp
53.246 Rp 112.609 Rp 59.363 2,11 111,49%
Saldo Laba : Dicadangkan
Rp
253.338 Rp 253.338 1,00 0,00%
Belum Dicadangkan
Rp
31.786.487 Rp 32.690.749 Rp 904.262 1,03 2,84%
Jumlah Ekuitas yang dapat didistribusikan
kepada pemilik entitas induk
Rp
34.173.409 Rp 36.154.557 Rp 1.981.148 1,06 5,80%
Kepentingan Nonpengendali
Rp
1.479.926 Rp 3.628.326 Rp 2.148.400 2,45 145,17%
TOTAL EKUITAS
Rp
35.653.335 Rp 39.782.883 Rp 4.129.548 1,12 11,58%
TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS
Rp
78.006.244 Rp 76.504.240 -Rp 1.502.004 0,98 -1,93%
Sumber : Data diolah penulis.
29
Dari hasil perhitungan tabel 4.1 diatas terdapat perubahan-perubahan yang terjadi dalam akun-akun neraca sebagai berikut:
Sisi Aset Lancar:
1. Pada tahun 2021 kas dan setara kas terjadi penurunan sebesar Rp 460.309 atau sekitar 15,71% dari tahun 2020.
2. Terjadinya perubahan yang bertolak belakang antara piutang usaha pihak berelasi dengan pihak ketiga. Piutang usaha pihak berelasi mengalami
penurunan sebesar Rp 361.352 atau sekitar 24,9% dari tahun 2020. Sebaliknya piutang usaha pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar Rp 96.930 atau sekitar 2,24% dari tahun 2020.
3. Piutang lain-lain pihak berelasi maupun pihak ketiga mengalami kenaikan.
Piutang lain-lain pihak berelasi mengalami kenaikan sebesar Rp 4.722 atau sekitar 4,04% dari tahun 2020. Sedangkan untuk piutang lain-lain pihak ketiga juga mengalami kenaikan sebesar Rp 92.929 atau sekitar 64,53% dari tahun 2020.
4. Persediaan mengalami kenaikan pada tahun 2021. Kenaikan tersebut sebesar Rp 67.649 atau sekitar 1,49% dari tahun 2020.
5. Uang Muka pada 2021 mengalami kenaikan dibanding tahun 2020. Kenaikan tesebut mencapai Rp 485 atau sekitar 0,42% dari tahun 2020.
6. Terjadi penurunan pada beban dibayar dimuka pada tahun 2021. Penurunan tersebut sebesar Rp 4.204 atau sekitar 2,13% dari tahun 2020.
7. Pada pajak dibayar dimuka memiliki perubahan yang bertolak belakang antara pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain. Pajak dibayar dimuka pada pajak penghasilan badan mengalami penurunan sebesar Rp 32.132 atau sekitar 71,57% dari tahun 2020. Sedangkan pajak dibayar dimuka pada pajak lain-lain justru mengalami kenaikan sebesar Rp 48.054 atau sekitar 8,65% dari tahun 2020.
8. Aset lancar lainnya mengalami penurunan dibanding tahun 2020. Penurunan tersebut sebesar Rp 1.126 atau sekitar 3,48% dari tahun 2020.
9. Total aset lancar mengalami penurunan sebesar Rp 294.369 atau sekitar 1,89%
dari tahun 2020.
Sisi Aset Tidak Lancar:
1. Kas yang dibatasi penggunaannya mengalami kenaikan sebesar Rp 4.011 atau sekitar 6,62% dari tahun 2020.
2. Terjadi penurunan pada aset pajak tangguhan sebesar Rp 78.458 atau sekitar 14,21%
3. Investasi pada entitas asosiasi sudah tidak ada lagi pada 2021
4. Adanya kenaikan pada Investasi pada ventura bersama sebesar Rp 2.185 atau sekitar 4,12% dari tahun 2020.
5. Properti investasi mengalami penurunan sebesar Rp 9.668 atau sekitar 8,78%
dari tahun 2020.
6. Terjadi penurunan pada aset tetap sebesar Rp 1.333.216 atau sekitar 2,38% dari tahun 2020.
7. Goodwill dan aset tak berwujud mengalami penurunan sebesar Rp 144.386 atau sekitar 3,64% dari tahun 2020.
8. Tagihan pengembalian pajak antara pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain memiliki perubahan yang bertolak belakang. Tagihan pengembalian pajak untuk pajak penghasilan badan mengalami kenaikan sebesar Rp 476.174 atau sekitar 72,95% dari tahun 2020. Sebaliknya tagihan pengembalian pajak untuk pajak lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp 104.423 atau sekitar 53,75%
dari tahun 2020.
9. Aset tidak lancar lainnya mengalami peningkatan sebesar Rp 15.279 atau sekitar 1,99% dari tahun 2020.
10. Total aset tidak lancar pada 2021 mengalami penurunan sebesar Rp 1.207.635 atau sekitar 1,93% dari tahun 2020.
11. Total aset mengalami penurunan sebesar Rp 1.502.004 atau sekitar 1,93% dari tahun 2020.
31
Sisi Liabilitas Jangka Pendek:
1. Kenaikan terjadi pada pinjaman jangka pendek sebesar Rp 10.720 atau sekitar 2,16% dari tahun 2020.
2. Terdapat perubahan yang bertolak belakang antara utang usaha pihak berelasi dengan pihak ketiga. Pada tahun 2021, utang usaha pihak berelasi mengalami penurunan sebesar Rp 27.293 atau sekitar 3,14%. Sebaliknya, utang usaha pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.119.116 atau sekitar 19,81%
dari tahun 2020.
3. Utang lain-lain antara pihak berelasi dengan pihak ketiga sama-sama mengalami penurunan pada tahun 2021. Pada utang lain-lain pihak berelasi terjadi sebesar Rp 32.836 atau sekitar 59% dari tahun 2020. Sedangkan utang lain-lain pihak ketiga sebesar Rp 8.229 atau sekitar 3,27%
4. Akrual mengalami penurunan sebesar Rp 9.425 atau sekitar 0,83% dari tahun 2020.
5. Utang pajak untuk pajak penghasilan badan maupun pajak lain-lain mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi pada utang pajak untuk pajak penghasilan badan sebesar Rp 102.864 atau sekitar 51,22% dari tahun 2020. Sedangkan utang pajak untuk pajak lain-lain sebesar Rp 66.895 atau sekitar 18,54% dari tahun 2020.
6. Kenaikan terjadi pada liabilitas imbalan jangka pendek sebesar Rp 48.755 atau sebesar 6,31% dari tahun 2020.
7. Uang muka penjualan mengalami penurunan sebesar Rp 18.474 atau sekitar 17,78% dari tahun 2020.
8. Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun ini mengalami perubahan yang bervariasi. Untuk pinjaman bank sudah lunas di tahun 2021.
Utang obligasi muncul sebesar Rp 2.999.175. Sedangkan liabilitas sewa
mengalami penurunan sebesar Rp 107.747 atau sekitar 20,94% dari tahun 2020.
9. Total liabilitas jangka pendek mengalami kenaikan sebesar Rp 2.704.003 atau sekitar 23,5% dari tahun 2020.
Sisi Liabilitas Jangka Panjang:
1. Liabilitas pajak tangguhan mengalami kenaikan sebesar Rp 573.046 atau sekitar 17,04% dari tahun 2020.
2. Penurunan terjadi pada liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebesar Rp 50.440 atau sekitar 1,75% dari tahun 2020.
3. Pinjaman jangka panjang yang telah dikurangi jatuh tempo dalam setahun ini mengalami penurunan. Untuk pinjaman bank sebesar Rp 5.683.199 atau sekitar 40,06%, utang obligasi sebesar Rp 2.994.932 atau sekitar 42,37%, dan liabilitas sewa sebesar Rp 229.574 atau sekitar 39,15% dari tahun 2020.
4. Provisi Jangka Panjang mengalami kenaikan sebesar Rp 34.702 atau sekitar 11,42% dari tahun 2020.
5. Kenaikan juga dialami liabilitas jangka panjang lainnya sebesar Rp 14.842 atau sekitar 2,23% dari tahun 2020.
6. Total liabilitas jangka panjang mengalami penurunan mencapai Rp 8.335.555 atau sekitar 28,68% dari tahun 2020. Hal ini terjadi karena pelunasan pinjaman jangka panjang.
Sisi Ekuitas:
1. Selisih transaksi ekuitas dengan nonpengendali mengalami kenaikan secara signifikan sebesar Rp 1.017.523 atau sekitar 3517,43% dari tahun 2020.
2. Adanya kenaikan pada saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp 904.262 atau sekitar 2,84% dari tahun 2020.
3. Kepentingan nonpengendali mengalami kenaikan sebesar Rp 2.148.400 atau sekitar 145,17% dari tahun 2020.
4. Total ekuitas mengalami kenaikan sebesar Rp 4.129.548 atau sekitar 11,58%
dari tahun 2020.
5. Penurunan dialami oleh total liabilitas yang mencapai Rp 5.631.552 atau sekitar 13,88% dari tahun 2020.
33
Kemudian ada akun-akun dalam laporan laba rugi ialah sebagai berikut:
Tabel 4.2
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Perbandingan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Tahun 2020-2021 (dalam jutaan rupiah)
Akun Nominal Selisih (%) Rasio
2020 2021
Pendapatan Rp
35.171.668
Rp 34.957.871
-Rp 213.797
-0,61% 0,99
Beban Pokok Pendapatan -Rp
23.347.636
-Rp 24.004.540
-Rp 656.904
2,81% 1,03
Laba Kotor Rp
11.824.032
Rp 10.953.331
-Rp 870.701
-7,36% 0,93
Beban Penjualan -Rp
3.009.752
-Rp 2.964.762
Rp 44.990 -1,49% 0,99
Beban Umum dan Administrasi -Rp
3.161.626
-Rp 2.969.864
Rp 191.762
-6,07% 0,94
Penghasilan Keuangan Rp
214.077
Rp 156.611
-Rp 57.466
-26,84% 0,73
Beban Keuangan -Rp
2.320.781
-Rp 1.627.731
Rp 693.050
-29,86% 0,70
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura bersama
-Rp 52.889
-Rp
32.747 Rp
20.142 38,08% 0,62
Beban Operasi Lainnya – bersih -Rp 4.411
-Rp 44.701
-Rp 40.290
913,40% 10,13
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp 3.488.650
Rp 3.470.137
-Rp 18.513
-0,53% 0,99
Beban Pajak Penghasilan -Rp
814.307
-Rp 1.387.790
-Rp 573.483
70,43% 1,70
Laba Tahun Berjalan Rp
2.674.343
Rp 2.082.347
-Rp 591.996
-22,14% 0,78 PENGHASILAN/(RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja
-Rp 495.588
Rp 31.729
Rp 527.317
-106,40% -0,06
Pajak penghasilan terkait Rp
99.010 -Rp
8.439 -Rp
107.449 -108,52% -0,09 Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Selisih kurs dari penjabaran
kegiatan usaha luar negeri Rp 39.471
Rp 51.533
Rp 12.062
30,56% 1,31 Jumlah penghasilan/(rugi)
komprehensif lain tahun
berjalan - setelah pajak -Rp 357.107
Rp 74.823
Rp 431.930
-120,95% -0,21 JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Rp 2.317.236
Rp 2.157.170
-Rp 160.066
-6,91% 0,93
LABA TAHUN BERJALAN
35
YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:
* Pemilik entitas induk Rp
2.792.321
Rp 2.021.190
-Rp 771.131
-27,62% 0,72
* Kepentingan nonpengendali -Rp
117.978
Rp 61.157
Rp 179.135
-151,84% -0,52
LABA TAHUN BERJALAN Rp
2.674.343
Rp 2.082.347
-Rp 591.996
-22,14% 0,78 JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:
* Pemilik entitas induk Rp
2.423.372
Rp 2.080.553
-Rp 342.819
-14,15% 0,86
* Kepentingan nonpengendali -Rp
106.136
Rp 76.617
Rp 182.753
-172,19% -0,72 JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN Rp
2.317.236
Rp 2.157.170
-Rp 160.066
-6,91% 0,93 Laba per saham (dinyatakan rupiah
penuh) dasar dan dilusian Rp
471
Rp 341
-Rp 130
-27,60% 0,72 Sumber : Data diolah penulis.
Berikut ini adalah perubahan yang terjadi pada pos-pos laporan laba rugi sebagai berikut:
1. Pada tahun 2021 Pendapatan mengalami penurunan sebesar Rp 213.797 atau sekitar 0,61% dari tahun 2020
2. Laba kotor mengalami penurunan sebesar Rp 870.701 atau sekitar 7,36% dari tahun 2020.
3. Beban Pokok Pendapatan mengalami kenaikan mencapai Rp 656.904 atau sekitar 2,81% dari tahun 2020.
4. Beban operasi ( hasil kalkulasi beban penjualan, beban umum dan administrasi , dan beban operasi lainnya) mengalami perubahan yang bervariasi. Beban penjualan dan beban umum dan administrasi mengalami penurunan, masing- masing sebesar Rp 44.990 dan Rp 191.762 atau sekitar 1,49% dan 6,07% dari tahun 2020. Sedangkan beban operasi lainnya mengalami kenaikan sebesar Rp40.290 atau sekitar 913,4% dari tahun 2020.
5. Penurunan terjadi pada laba bersih sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 18.513 atau sekitar 0,53% dari tahun 2020.
6. Laba tahun berjalan mengalami penurunan sebesar Rp 591.996 atau sekitar 22,14% dari tahun 2020.
4.3 Analisis Common-size
Berikut ini adalah hasil pengolahan data neraca common-size PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2020-2021:
37
Tabel 4.3
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Neraca Common-size Tahun 2020-2021 (dalam jutaan rupiah)
Akun Nominal (%) Common-size
2020 2021 2020 2021
ASET
Aset Lancar :
Kas & Setara Kas Rp 2.930.598 Rp 2.470.289 3,76% 3,23%
Investasi Jangka Pendek Rp 1.103.469 Rp 1.357.454 1,41% 1,77%
Piutang Usaha :
Pihak Berelasi Rp 1.451.214 Rp 1.089.862 1,86% 1,42%
Pihak Ketiga Rp 4.326.040 Rp 4.422.970 5,55% 5,78%
Piutang Lain-lain :
Pihak Berelasi Rp 116.780 Rp 121.502 0,15% 0,16%
Pihak Ketiga Rp 144.004 Rp 236.933 0,18% 0,31%
Persediaan Rp 4.547.825 Rp 4.615.474 5,83% 6,03%
Uang Muka Rp 114.340 Rp 114.825 0,15% 0,15%
Beban Dibayar Dimuka Rp 197.417 Rp 193.213 0,25% 0,25%
Pajak Dibayar Dimuka :
Pajak Penghasilan Badan Rp 44.894 Rp 12.762 0,06% 0,02%
Pajak Lain-lain Rp 555.626 Rp 603.680 0,71% 0,79%
Aset Lancar Lainnya Rp 32.397 Rp 31.271 0,04% 0,04%
TOTAL ASET LANCAR Rp 15.564.604 Rp 15.270.235 19,95% 19,96%
ASET TIDAK LANCAR :
Kas yang dibatasi penggunaannya Rp 60.564 Rp 64.575 0,08% 0,08%
Aset Pajak Tangguhan
Rp 551.979 Rp 473.521 0,71% 0,62%
Investasi pada entitas asosiasi Rp 35.133 Rp - 0,05%
Investasi pada ventura bersama Rp 53.087 Rp 55.272 0,07% 0,07%
Properti Investasi
Rp 110.102 Rp 100.434 0,14% 0,13%
Aset tetap Rp 56.053.483 Rp 54.720.267 71,86% 71,53%
Goodwill dan aset tak berwujud Rp 3.961.695 Rp 3.817.309 5,08% 4,99%
Tagihan Pengembalian Pajak :
Pajak Penghasilan Badan Rp 652.744 Rp 1.128.918 0,84% 1,48%
Pajak Lain-lain Rp 194.271 Rp 89.848 0,25% 0,12%
Aset Tidak Lancar Lainnya Rp 768.582 Rp 783.861 0,99% 1,02%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR Rp 62.441.640 Rp 61.234.005 80,05% 80,04%
TOTAL ASET Rp 78.006.244 Rp 76.504.240 100% 100,00%
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman Jangka Pendek Rp 495.986 Rp 506.706 0,64% 0,66%
Utang Usaha :
Pihak Berelasi Rp 870.085 Rp 842.792 1,12% 1,10%
39
Pihak Ketiga Rp 5.650.614 Rp 6.769.730 7,24% 8,85%
Utang Lain-lain :
Pihak Berelasi Rp 55.655 Rp 22.819 0,07% 0,03%
Pihak Ketiga Rp 251.662 Rp 243.433 0,32% 0,32%
Akrual Rp 1.129.537 Rp 1.120.112 1,45% 1,46%
Utang Pajak :
Pajak Penghasilan Badan Rp 200.819 Rp 97.955 0,26% 0,13%
Pajak Lain-lain Rp 360.743 Rp 293.848 0,46% 0,38%
Liabilitas Imbalan Jangka
Pendek Rp 772.724 Rp 821.479 0,99% 1,07%
Uang Muka Penjualan Rp 103.909 Rp 85.435 0,13% 0,11%
Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun :
Pinjaman Bank Rp 1.100.000 Rp - 1,41% 0,00%
Utang Obligasi Rp - Rp 2.999.175 3,92%
Liabilitas Sewa Rp 514.429 Rp 406.682 0,66% 0,53%
TOTAL LIABILITAS JANGKA
PENDEK Rp 11.506.163 Rp 14.210.166 14,75% 18,57%
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan Rp 3.363.550 Rp 3.936.596 4,31% 5,15%
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka
Panjang Rp 2.887.419 Rp 2.836.979 3,70% 3,71%
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh
Pinjaman Bank Rp 14.188.305 Rp 8.505.106 18,19% 11,12%
Utang Obligasi Rp 7.069.229 Rp 4.074.297 9,06% 5,33%
Liabilitas Sewa Rp 586.460 Rp 356.886 0,75% 0,47%
Provisi Jangka Panjang Rp 303.799 Rp 338.501 0,39% 0,44%
Liabilitas Jangka Panjang
Lainnya Rp 666.749 Rp 681.591 0,85% 0,89%
TOTAL LIABILITAS JANGKA
PANJANG Rp 29.065.511 Rp 20.729.956 37,26% 27,10%
TOTAL LIABILITAS Rp 40.571.674 Rp 34.940.122 52,01% 45,67%
DANA SYIRKAH TEMPORER Rp 1.781.235 Rp 1.781.235 2,28% 2,33%
EKUITAS
41
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk :
Modal saham - nilai nominal Rp 100 (nilai
penuh per saham untuk saham seri A
Dwiwarna dan saham seri B, Modal dasar - 1 lembar saham seri A
Dwiwarna dan 19.999.999.999 lebar
saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1 lembar saham seri A Dwiwarna dan
5.931.519.999 saham seri B Rp 593.152 Rp 593.152 0,76% 0,78%
Tambahan Modal Disetor Rp 1.458.258 Rp 1.458.258 1,87% 1,91%
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak
Nonpengendali Rp 28.928 Rp 1.046.451 0,04% 1,37%
Komponen Ekuitas Lainnya Rp 53.246 Rp 112.609 0,07% 0,15%
Saldo Laba:
Dicadangkan Rp 253.338 Rp 253.338 0,32% 0,33%
Belum Dicadangkan Rp 31.786.487 Rp 32.690.749 40,75% 42,73%
Jumlah Ekuitas yang dapat didistribusikan
kepada pemilik entitas induk
Rp 34.173.409 Rp 36.154.557 43,81% 47,26%
Kepentingan Nonpengendali Rp 1.479.926 Rp 3.628.326 1,90% 4,74%
TOTAL EKUITAS Rp 35.653.335 Rp 39.782.883 45,71% 52,00%
TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS
Rp 78.006.244 Rp 76.504.240 100% 100,00%
Sumber : Data diolah penulis.
43
Berikut ini adalah hasil pengolahan data laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya common-size PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2020-2021:
Tabel 4.4
Analisis Common-Size Laporan Laba Rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dalam jutaan)
Akun Nominal (%) Common-size
2020 2021 2020 2021
Pendapatan
Rp 35.171.668
Rp
34.957.871 100% 100%
Beban Pokok Pendapatan
-Rp 23.347.636
-Rp
24.004.540 -66,38% -68,67%
Laba Kotor
Rp 11.824.032
Rp
10.953.331 33,62% 31,33%
Beban Penjualan
-Rp 3.009.752
-Rp
2.964.762 -8,56% -8,48%
Beban Umum dan Administrasi
-Rp 3.161.626
-Rp
2.969.864 -8,99% -8,50%
Penghasilan Keuangan
Rp 214.077
Rp
156.611 0,61% 0,45%
Beban Keuangan
-Rp 2.320.781
-Rp
1.627.731 -6,60% -4,66%
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura bersama
-Rp 52.889
-Rp
32.747 -0,15% -0,09%
Beban Operasi Lainnya – bersih -Rp -Rp -0,01% -0,13%
4.411 44.701 Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Rp 3.488.650
Rp
3.470.137 9,92% 9,93%
Beban Pajak Penghasilan
-Rp 814.307
-Rp
1.387.790 -2,32% -3,97%
Laba Tahun Berjalan
Rp 2.674.343
Rp
2.082.347 7,60% 5,96%
PENGHASILAN/(RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja
-Rp 495.588
Rp
31.729 -1,41% 0,09%
Pajak penghasilan terkait
Rp 99.010
-Rp
8.439 0,28% -0,02%
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Selisih kurs dari penjabaran kegiatan usaha luar negeri
Rp 39.471
Rp
51.533 0,11% 0,15%
Jumlah penghasilan/(rugi) komprehensif lain tahun berjalan - setelah pajak
-Rp 357.107
Rp
74.823 -1,02% 0,21%
45
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Rp 2.317.236
Rp
2.157.170 6,59% 6,17%
LABA TAHUN BERJALAN
YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:
* Pemilik entitas induk
Rp 2.792.321
Rp
2.021.190 7,94% 5,78%
* Kepentingan nonpengendali
-Rp 117.978
Rp
61.157 -0,34% 0,17%
LABA TAHUN BERJALAN
Rp 2.674.343
Rp
2.082.347 7,60% 5,96%
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:
* Pemilik entitas induk
Rp 2.423.372
Rp
2.080.553 6,89% 5,95%
* Kepentingan nonpengendali
-Rp 106.136
Rp
76.617 -0,30% 0,22%
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Rp 2.317.236
Rp
2.157.170 6,59% 6,17%
Laba per saham (dinyatakan rupiah
penuh) dasar dan dilusian
Rp 471
Rp
341 0,00% 0,00%
Sumber : Laporan Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., data diolah
47
4.4 Analisis Rasio Keuangan
Untuk bisa menganalisis rasio,perlu standar industri untuk bisa melihat gambaran hasil rasio keuangan yang telah dikelola. Berikut ini merupakan standar industri rasio keuangan:
Tabel 4.5
Standar Industri Rasio Keuangan
Jenis Rasio Standar Industri
Current Ratio 2 kali
Quick Ratio 1,5 kali
Cash Ratio 50%
Total Debt To Assets 35%
Total Debt to Equity 90%
Net Profit Margin 20%
Rate of Return for The Owners 40%
Return On Investment 30%
Gross Profit Margin Ratio 30%
Inventory Turnover 20 kali
Days of Inventory 19 hari
Receivable Turnover 15 kali
Days of Receivable 60 hari
Total Assets Turnover Ratio 2 kali
Working on Capital Turnover Ratio 6 kali
Berikut ini adalah hasil pengolahan data analisis rasio keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2020-2021:
Tabel 4.6
Analisis Rasio Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
No. Jenis Rasio Perhitungan 2020 2021
1 Current Ratio Current Assets
Current Liabilities
1,35 1,07
2 Cash Ratio Kas + Efek
Kewajiban Lancar
0,96 0,75
3 Quick/Acid Test
Ratio Kas + Efek + Piutang
Kewajiban Lancar
0,35 0,27
4
Working Capital to Total Assets
Ratio Aset Lancar - Kewajiban Lancar Jumlah Aset
0,05 0,01
5 Total Debt to Equity Ratio
Kewajiban Lancar + Kewajiban Jangka Panjang
Jumlah Modal Sendiri
1,14 0,88
6
Total Debt to Total Capital
Assets Total Kewajiban
Total Aset
0,52 0,46
7 Long Term Debt
to Equity Ratio Kewajiban Jangka Panjang Modal Sendiri
0,82 0,52
8 Tangible Assets Debt Corverage
Jumlah Aset - Intangible - Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
2,15 2,82
9 Times Interest
Earned Ratio Earnings Before Interest and Tax Interest Expense
2,43 3,06
10 Total Assets
Turnover Sales
Total Assets
0,45 0,46
11 Receivable
Turnover Sales
Account Receivable
5,83 5,95
12
Average Collection
Period 360
Receivable Turnover
61,8 60,46
13 Inventory
Turnover Cost Of Goods Sold
Average Inventory
5,13 5,2
14 Average Day's
Inventory 360
Inventory Turnover
70,12 69,22
15 Working Capital
Turnover Penjualan Neto
Aset Lancar - Kewajiban Lancar
8,67 32,98
16 Gross Profit
Margin Penjualan Neto – BPP
Penjualan Neto
33,62% 31,33%
17
Operating Income Ratio/Operating
Profit Margin
Penjualan Neto - BPP - Biaya biaya
Penjualan Neto 16,06% 14,23%
18 Operating Ratio BPP+Biaya Umum & Adm.
Penjualan Neto
75,37% 77,16%
49
19
Net Profit Margin/Sales
Margin
Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) Sales
7,94% 5,78%
20
Earning Power of Total Investment
(ROA)
Laba Operasi (Ebit) Jumlah Aset
7,24% 6,5%
21 Return on Assets Laba Bersih Setelah Pajak ( EAT) Jumlah Aset
3,58% 2,64%
22 Rate of Retu