Analisis Keterampilan Aritmatika dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinking Skills (HOTS) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Barombong. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Mukhlis, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Bapak Ma'rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Nurmi, S.Pd., M.Pd., selaku kepala SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa yang memberi wewenang kepada penulis untuk melakukan penelitian. Ibu Mutmainnah, S.Pd., selaku guru Matematika yang membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Latar Belakang
Salah satu bidang dalam matematika adalah berhitung, sehingga berhitung juga penting untuk dimiliki oleh siswa. Menurut (Weilin et al., 2017), berhitung adalah kemampuan menggunakan berbagai bilangan dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari dan menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk (tabel, grafik, pemula). dll) kemudian menggunakan interpretasi hasil analisis untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan. Siswa yang memiliki kemampuan berhitung berpeluang besar untuk sukses di masa depan karena penerapannya mengacu pada konteks kehidupan sehari-hari.
Namun pengetahuan berhitung siswa di Indonesia masih tergolong rendah, menurut temuan penelitian (Putri, 2021) bertajuk. Temuan penelitian menyajikan gambaran pengetahuan numerik siswa SMA dalam menyelesaikan soal cerita aljabar. Soal-soal berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berhitung siswa.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
Batasan Istilah
- Literasi
- Literasi Numerasi
- Indikator Literasi Numerasi
- HOTS (High Order Thinking Skill)
- Persamaan Garis Lurus
Peneliti : dapat dijadikan sebagai informasi dalam penelitian mengenai permasalahan yang berkaitan dengan kognisi siswa pada pembelajaran matematika dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. Menurut (Weilin et al., 2017) Berhitung adalah pengetahuan dan keterampilan dalam (a) menggunakan bilangan dan berbagai simbol yang berkaitan dengan matematika dasar dalam menyelesaikan masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai sumber. bentuk (grafik, tabel, grafik, dan lain-lain) kemudian (c) menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Berhitung menurut (Ibrahim, 2017) adalah pengetahuan dan keterampilan untuk mampu menerima, menggunakan, mengartikan dan mengkomunikasikan bilangan dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis yang ada dalam konteks kehidupan sehari-hari, serta dapat menganalisis berbagai informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik. . formulir, bagan, tabel, dan sebagainya) untuk menentukan keputusan.
Menurut (Weilin et al., 2017) Berhitung adalah pengetahuan dan keterampilan menggunakan angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan menganalisis informasi yang ditampilkan untuk mengambil keputusan. Menurut Traffer dalam (Sari, 2015) literasi numerik adalah kemampuan mengelola angka dan data serta mengevaluasi pernyataan yang melibatkan pemikiran mental dan evaluasi sesuai masalah dan kenyataan. Pengertian literasi numerik dalam penelitian ini menurut (Weilin et al., 2017), yaitu pengetahuan dan keterampilan untuk (a) penggunaan berbagai bilangan dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar dalam memecahkan masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari. dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, diagram, dll) dan kemudian (c) menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Kerangka Konseptual
Penelitian yang Relevan
Lokasi dan Subjek Penelitian
Fokus Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Uji Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini melalui triangulasi sumber yaitu memeriksa atau membandingkan kecukupan data yang diperoleh dari nilai tes dan wawancara.
Hasil Penelitian
Tahap Kondensasi Data
Pada tahap kondensasi data, apa yang telah diperoleh peneliti akan dijelaskan dalam bentuk hasil tes dan hasil wawancara setiap subjek secara lengkap. MSH-04 : Saya asumsikan jaraknya x dan lajunya y Q-05 : setelah itu, langkah apa yang Anda ambil. MSH-07 : Saya membahas apa yang diketahui untuk mengetahui berapa yang akan dibayar Ibrahim jika dia mendapatkan Gojek sejauh 45km.
RSN-05: Saya putuskan rumus apa yang akan saya gunakan, Kak. P-06: Pake rumus apa?
Tahap Penyajian Data
Berdasarkan penyajian data nilai tes dan hasil wawancara, kemampuan mata pelajaran MSH digambarkan dengan triangulasi berdasarkan data tersebut. Berdasarkan penyajian data nilai tes dan hasil wawancara, kemampuan subjek RSN digambarkan dengan triangulasi berdasarkan data tersebut. Mampu Dari tabel 4.4 terlihat bahwa subjek mampu memahami maksud pertanyaan baik mengenai apa yang diketahui maupun apa yang ditanyakan.
Berdasarkan penyajian data nilai tes dan hasil wawancara, kemampuan FAS subjek digambarkan dengan triangulasi berdasarkan data tersebut. Mahir Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa subjek mampu memahami dengan baik maksud pertanyaan tentang apa yang diketahui dan dilakukan. Subjek mampu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam soal grafis dan memprediksi serta mengambil keputusan saat menentukan rumus penyelesaian masalah yang tepat.
Pada soal cerita, subjek mampu menyelesaikannya dengan benar, namun tidak menggunakan prosedur penyelesaian masalah, dimana subjek menggunakan rumus yang benar dalam menyelesaikan masalahnya. Berdasarkan penyajian data hasil tes dan hasil wawancara, kemampuan subjek MAN digambarkan melalui triangulasi berdasarkan data tersebut. Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa subjek belum mampu menggunakan berbagai jenis bilangan dan simbol dasar matematika.
Subjek belum mampu menginterpretasikan hasil analisis sehingga belum mampu mengambil keputusan dalam menentukan rumus penyelesaian masalah. Berdasarkan penyajian data hasil tes dan hasil wawancara, kemampuan subjek RHD digambarkan melalui triangulasi berdasarkan data tersebut. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa subjek kurang mampu menganalisis informasi yang ditampilkan, baik dalam bentuk grafik maupun cerita.
Subjek bahkan belum mampu menggunakan simbol dasar matematika serta belum mampu memprediksi dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah, sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah dengan benar.
Hasil Analisis Tahap Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.8, keterampilan berhitung siswa dapat digambarkan berdasarkan kategori keterampilannya dengan memeriksa data yang sesuai untuk mata pelajaran pada kategori yang sama di bawah ini. Siswa tingkat lanjut mampu menganalisis informasi yang ditampilkan dengan baik untuk mengetahui maksud pertanyaan. Siswa tingkat lanjut bahkan mampu memprediksi dan menentukan rumus yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah hingga mendapatkan jawaban yang benar dengan menggunakan langkah-langkah yang menggunakan angka dan simbol matematika.
Siswa pada kategori sedang mempunyai kemampuan menganalisis informasi dari soal grafis dan cerita yang disajikan dengan baik sehingga memahami maksud dari soal tersebut. Pada tahap memprediksi dan menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, soal dilakukan dengan benar sehingga diperoleh jawaban yang benar meskipun langkah-langkah penyelesaian masalah masih kurang menggunakan simbol matematika. Siswa pada kategori rendah mampu menganalisis informasi dari soal grafis dan cerita, yang memungkinkan mereka memahami makna pertanyaan untuk menuliskan apa yang mereka ketahui dan mengajukan pertanyaan dengan benar.
Namun pada saat meramalkan dan menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, siswa yang berada pada kategori rendah belum mampu melakukannya.
Pembahasan
Selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap data yang sesuai setiap mata pelajaran pada kategori yang sama untuk memperoleh gambaran kemampuan berhitung siswa dalam menyelesaikan soal HOTS. Berikut pencapaian kemampuan berhitung siswa dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan indikator berhitung pada penelitian ini. Menggunakan berbagai angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
Subjek pada kategori tinggi mampu menggunakan berbagai jenis bilangan dan simbol untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari langkah-langkah penyelesaian masalah siswa dengan menggunakan berbagai angka dan simbol. Subjek pada kategori sedang masih kurang mampu menggunakan berbagai jenis bilangan dan simbol untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Hal ini diketahui dari langkah-langkah penyelesaian soal pada soal sudah benar dalam penggunaan bilangan meskipun penggunaan simbol dasar matematika kurang. Subjek pada kategori rendah tidak mampu menggunakan berbagai jenis angka dan simbol ketika menyelesaikan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari proses siswa dengan benar mempelajari soal-soal berbentuk grafik atau cerita sehingga mengetahui maksud dari soal tersebut dan mampu menulis serta menjelaskan dengan tepat apa yang diketahuinya dan hendak ditanyakan.
Subjek dengan kategori tinggi dan sedang mampu menginterpretasikan hasil analisis setiap soal sehingga tepat dalam memprediksi dan mengambil keputusan rumus mana yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal tersebut. Subjek pada kategori rendah mampu menginterpretasikan hasil analisis pada soal, namun belum mampu melakukan prediksi dan mengambil keputusan untuk menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal. Berdasarkan indikator pencapaian kemampuan berhitung siswa dapat digambarkan bahwa siswa yang berada pada kategori tinggi mempunyai kemampuan berhitung yang tinggi atau baik, dan siswa yang berada pada kategori sedang sudah memilikinya.
Namun siswa yang berada pada kategori rendah hanya mempunyai kemampuan berhitung yang rendah atau buruk.
Temuan Penelitian
Hal ini sejalan dengan penelitian (Muslimah, H., & Pujiastuti, H, 2020) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kemampuan literasi seorang siswa maka semakin tinggi kecenderungan menyelesaikan soal dengan benar. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan literasi seorang siswa, maka semakin rendah pula kecenderungan menyelesaikan soal dengan benar. Hal ini terlihat dari siswa yang hanya mampu menyelesaikan salah satu dari tiga indikator literasi numerik, yaitu menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain-lain).
Simpulan
Saran
- Permasalahan
- Tujuan wawancara
- Metode
- Langkah pelaksanaan wawancara
- Indikator Literasi Numerasi
Berdasarkan grafik garis di atas, berapa biaya yang harus dibayar Ibrahim jika naik Gojek sejauh 45 km. Panduan wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk memandu peneliti mengungkapkan kemampuan berhitung siswa dalam menyelesaikan soal HOTS persamaan garis lurus. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai, serta membuat jadwal wawancara dengan masing-masing subjek penelitian.
Lembar tes dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan aritmatika mata pelajaran dalam menyelesaikan soal HOTS persamaan linear. Siswa dapat menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, diagram, dll).
LEMBAR JAWABAN SUBJEK DAN TRANSKIP WAWANCARA
MSH : Kira-kira jaraknya x dan tarifnya y P : kira-kira langkah apa yang akan kamu tempuh. RSN: Saya menentukan rumus yang akan saya gunakan, Kak P: Jadi rumus apa yang dipakai? RSN: Apa yang saya tahu saya masukkan ke dalam rumusnya, Kak. T: Jadi, apa hasil yang Anda peroleh?
HASIL PLAGIASI DAN PPT