• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Re-Mapping ECU Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor Injeksi 4 Tak 150cc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Analisis Re-Mapping ECU Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor Injeksi 4 Tak 150cc"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis re-mapping ECU terhadap performa mesin sepeda motor injeksi 4 tak 150cc

Fahmy Fatra1, Sena Mahendra2, Irvan Setiawan3

1,2,3Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Universitas Ivet

E-mail : 1fathrafahmi@gmail.com, 2sena.mahendra@yahoo.com, 3irvanpanda@gmail.com Received: 07 March 2023; Revised: 5 May 2023; Accepted: 26 June 2023

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil performa, konsumsi bahan bakar spesifik dan emisi gas buang. Dengan memberikan perlakuan re-mapping ulang ECU standard pada sepeda motor Honda Cb150R injeksi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan re-mapping ECU standard. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium otomotif Universtas Ivet dengan pengujian yang dilakukan yaitu uji torsi, uji daya, uji konsumsi bahan bakar dan uji emisi gas buang. Adapun sampel yang digunakan yaitu motor Honda Cb150R dengan dilakukan variasi re-mapping ECU standar dan menggunakan bahan bakar pertamax. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat perbedaan torsi dan daya Pada sepeda motor Honda CB150R injeksi antara penggunaan mapping ECU standard dan penggunaan variasi re-mapping ECU standard, grafik menujukan peningkatan pada torsi dan daya yang di hasilkan dengan penggunaan variasi re-mapping ECU standard Stage 5 secara signifikan pada setiap RPM (1500 – 9500) dengan interval 1000 RPM. Pengujian dilakukan sebanyak 9 kali percobaan pada rentan putaran mesin 1500-9500 RPM, torsi meningkat sebesar 29% pada putaran 1500 RPM, sedangkan daya meningkat sebesar 40% pada putaran mesin 7500 RPM. Konsumsi bahan bakar mengalami penurunan sebanyak 22,6 % pada putaran mesin 9500 RPM. Terdapat peningkatan dan penurunan pada pengujian emisi gas buang menggunakan variasi re-mapping ECU standard stage 5 ika dibandingkan dengan mapping ECU standard pabrik, grafik menunjukan terdapat peningkatan nilai CO sebanyak 325%, unsur HC mengalami peningkatan sebanyak 58,3%, nilai CO2 mengalami penurunan sebanyak 25,7%, O2 mengalami peningkatan sebanyak 1% unsur lambda mengalami penurunan sebanyak 25,8% dan AFR mengalami penurunan sebanyak 25,8% pada putaran 1500 RPM.

Kata kunci: re-mapping ECU standar; performa mesin; Honda Cb150R

The effect of standard ECU re-mapping variations using pertamax fuel on the performance of a 150cc 4 stroke injection motorcycle

Abstract: The purpose of this study was to determine the results of performance, specific fuel consumption and exhaust emissions. By providing standard ECU re-mapping treatment on injection Honda Cb150R motorcycles before and after being given standard ECU re-mapping treatment. This research was carried out in the automotive laboratory of Ivet University with the tests carried out namely torque test, power test, fuel consumption test and exhaust emission test. The sample used is a Honda Cb150R motorcycle with variations of standard ECU re-mapping and using pertamax fuel. The results show that there is a difference in torque and power on a Honda CB150R injection motorcycle between the use of standard ECU mapping and the use of standard ECU re-mapping variations, the graph shows an increase in torque and power produced by using a Stage 5 standard ECU re-mapping variation. significant at each RPM (1500 – 9500) with an interval of 1000 RPM. The test was carried out 9 times at prone engine speed of 1500-9500 RPM, torque increased by 29% at 1500 RPM rotation, while power increased by 40% at 7500 RPM engine speed. Fuel consumption has decreased by 22.6% at 9500 RPM engine speed. There is an increase and decrease in exhaust emission testing using a variation of re-mapping the standard ECU stage 5 if compared to the factory standard ECU mapping, the graph shows that there is an increase in the CO value by 325%, the HC element increases by 58.3%, the CO2 value decreases as much as 25.7%, O2 increased by 1% lambda elements decreased by 25.8% and AFR decreased by 25.8% at 1500 RPM rotation

Keywords: standard ECU re-mapping, engine performance, Honda Cb150R

How to Cite: Fahmy Fatra, Sena Mahendra, Irvan Setiawan. (2023). Analisis re-mapping ECU terhadap performa mesin sepeda motor injeksi 4 tak 150cc. Jurnal Taman Vokasi, 11(1), 41-49.

doi:http://dx.doi.org/10.30738/jtv.v11i1.14499

(2)

PENDAHULUAN

Teknologi Injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari system injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik (Communications, 1897). Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), dan PGM- FI (Programmed Fuel Injenction) (Nugraha, 2007) (Handoyono et al., 2019).

Teknologi EFI memiliki keunggulan diantaranya dalam proses pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih baik karena dikontrol dengan menggunakan ECU (Electronic Control Unit) (Mastanaiah, 2013). Menurut (Wahyudi, 2017), dengan penggunaan sistem EFI diharapkan dapat menghasilkan daya yang tinggi dan karakteristik emisi gas buang yang rendah konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai standar emisi gas buang kendaraan bermotor yang harus ditekan (ramah lingkungan), Emisi gas buang merupakan polutan yang mengotori udara yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan (Wardan Suyanto, 1989).

ECU (Engine Control Unit) adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengatur operasi pada ICE (internal combustion engine) (Mintoro, 2017). Ada beberapa cara untuk memperoleh pembakaran yang sempurna pada kendaraan sepeda motor diantaranya adalah mengontrol jumlah bahan bakar ke dalam mesin sehingga bahan bakar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin sepeda motor dan mengontrol proses pembakaran dengan timing advance pengapian yang tepat sehingga seluruh campuran bahan bakar dengan udara terbakar sempurna (Rahman et al., 2018). Menurut (Pamuji, 2016), ECU bekerja secara digital logic dengan sebuah mikro controller yang berfungsi mengolah data dengan proses membandingkan dan mengkalkulasi data untuk disesuaikan oleh kebutuhan mesin. Pengolahan data dari bebagai sensor-sensor yaitu throttle position sensor (TPS), Intake Air Temperature sensor (IATS), Manifold Air Pressure (MAP), Crank Position sensor, dan coolant temperature sensor. Informasi dari sensor-sensor tersebut akan diproses oleh mikro controller untuk memerintah actuator yaitu injector, coil, dan fuel pump.

Perkembangan teknologi EFI tidak luput menjadi incaran riset untuk meningkatkan unjuk kerja mesin. Pengguna sepeda motor 4 tak injeksi 150 CC Honda CB150R banyak yang mengeluhkan power dan torsi yang dihasilkan dari mesin standarnya kurang memuaskan, dikarenakan bodi sepeda motor yang dibilang besar dan berat menyebabkan penurunan top speed, ditambah mesin yang dipasang punya kapasitas 149 cc, 1 silinder, 4 tak, DOHC dengan transmisi manual 6 percepatan dengan napas yang cukup pendek-pendek (Mintoro, 2017). ECU standar dari pabrikan yang digunakan pada sepeda motor saat ini memiliki keterbatasan, salah satunya akselerasi yang kurang maksimal ketika digunakan untuk kecepatan dan putaran mesin tinggi. Dilihat dari alasan tersebut banyak pengguna yang kurang puas sehingga memodifikasi beberapa part terutama dibagian mesin dengan tujuan mendongkrak power dan torsi agak mampu maksimal. Pembengkakakan kapasitas isi silinder, perubahan sudut katup dan naiknya kompresi, mewajibkan penyesuaian pada komponen ECU agar pengaturan debit bahan bakar mampu untuk melayani spesfikasi mesin yang telah berubah dari standarnya (Muji & Utoro, 2017).

ECU ini memiliki beberapa fungsi yaitu: Injector Timing (IT), Ignition Timing (IGT), dan mengontrol pasokan bahan bakar.Dengan keunggulan ini, jumlah massa bahan bakar serta waktu injeksi dapat dilakukan dengan presisi.Akan tetapi, waktu yang sangat singkat dengan kecepatan yang berubah-ubah membuat ECU standar dari pabrikan yang digunakan pada sepeda motor saat ini memiliki keterbatasan. Munculnya jenis ECU dengan tipe programmable membuat konsumen banyak yang melirik untuk menggunakan ECU racing promgramable untuk mengawal modifikasi mesin yang telah dilakukan. Performa yang ditawarkan memang akan sebanding dengan harga yang tidak sedikit pula yang akan ditebus untuk memiliki sebuah perangkat ECU programmable (Wahyu Hidayat, 2012) (Sigit Purnomo, Slamet Priyanto, Eko Adi, 2022) (Hartono et al., 2018). Kekhawatiran perangkat rusak karena perawatan maupun proses tunning yang salah masih menjadi momok tersendiri lantaran harga yang cukup menguras untuk kalangan masyarakat umum.

Re-mapping pada ECU standard tentunya akan melewati tahap riset dan penyesuaian dengan kondisi lingkungan, kondisi kebutuhan mesin dan juga tetap tidak mengesampingkan faktor keamanan

(3)

dan keawetan mesin. Re-maping dapat dilakukan secara menyeluruh atau hanya perbagian sampai detail setiap 250 rpm atau tergantung dari fitur Remapping yang digunakan. Perubahan mapping pada ECU untuk mengkoreksi banyaknya bahan bakar dan waktu pengapian akan menghasilkan karakter mesin yang sesuai dengan tujuan penggunaan. Untuk menghindari kerusakan mesin akibat katup terlambat kembali setelah membuka (floating) pada saat putaran mesin terlalu tinggi maka ECU dapat diatur dengan memberikan limit putaran dengan menghentikan letikan bunga api atau penghentian sementara bahan bakar yang diinjeksikan (fuel cut) (Muji & Utoro, 2017)

METODE

Rancangan dalam penelitian ini terlebih dahulu menyiapkan motor yang akan diujikan yaitu Honda CB 150 R 150cc, setelah itu lakukan proses tune up pada kendaraan. Setelah di lakukan proses tune up kendaraan lalu dilakukukan pengujian pada sepeda motor 4 tak injeksi 150cc dengan ECU standard dan settingan ECU standar. Proses selanjutnya adalah melakukan pengujian pada sepeda motor 4 tak injeksi 150 cc dengan ECU yang sudah di setting menggunakan 6 variasi Re-mapping.

Selanjutnya menentukan jenis bahan bakar yang akan di ujikan yaitu bahan bakar pertamax. Setelah sepeda motor yang digunakan performanya sudah sesuai dengan keluaran pabrikan lalu melakukan proses pengujian dengan variasi-variasi penelitian dengan parameter tersebut diatas. Pertama kali pengujian yang dilakukan yaitu pengujian dynotest atau dynamo meter untuk mengetahui hasil daya motor meliputi : horsepower (hp) dan torsi mesin (Nm). Dilanjutkan dengan melakukan pengujian untuk mengetahui konsumsi bahan bakar spesifiknya (SFC). Kemudian menggunakan alat gas analyzer untuk mengetahui hasil gas buang meliputi : CO,HC, CO2, dan O2. Adapun rancangan penelitian tersaji pada gambar berikut ini

Gambar 1. Road Map jalannya penelitian

(4)

Sampel pada penelitian ini yaitu eksperimen yang dilakukan sebanyak 9 kali dengan pengambilan data pada putaran RPM (1500, 2500, 3500, 4500, 5500, 6500, 7500, 8500 dan 9500 RPM) setingan ECU standar dan modifikasi sebagai parameter daya, torsi, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang. Pengujian performa sepeda motor 4 tak injeksi 150 cc dengan ECU standar dan mapping standar, lalu mengamati serta mengukur hasil setelah diberi perlakuan intervensi yaitu pengujian peforma sepeda motor 4 tak injeksi 150 cc dengan ECU standar dan dengan 6 variasi Re- mapping. Pengambilan data pada penelitian ini tersaji pada table berikut ini.

Tabel 1. Pengambilan data penelitian

No Pengujian Standar

Re- mapping

stage 1

Re- mapping

stage 2

Re- mapping

stage 3

Re- mapping

stage 4

Re- mapping

stage 5

Re- mapping

stage 6 1 Uji daya dengan

RPM 1500 - 9500 2 Uji torsi dengan

RPM 1500 - 9500 3 Uji SFC dengan

RPM 1500 - 9500 4

Uji emisi dan gas buang dengan RPM 1500

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditampilkan menjadi 4 bagian hasil pengujian yang sudah dilakukan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

Hasil Uji Torsi

0 2 4 6 8 10 12 14

1500 2500 3500 4500 5500 6500 7500 8500 9500

N.m

Rpm

Hasil Uji Torsi

standar stage 1 stage 2 stage 3 stage 4 stage 5 stage 6

Gambar 2. Grafik hasil uji torsi

Gambar 2. menunjukkan hasil pengujian torsi menggunakan mapping ECU standard pabrikan menunjukan hasil torsi terbaik 9,03 N.m pada putaran mesin 1500 rpm, dilanjutkan dengan uji re- mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 1 menghasikan torsi terbaik yaitu 9,77

(5)

settingan re-mapping stage 2 menghasikan torsi terbaik yaitu 8,99 N.m pada putaran mesin 1500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 3 menghasikan torsi terbaik yaitu 10,7 N.m pada putaran mesin 1500 rpm, dilanjutkan dengan uji re- mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 4 menghasikan torsi terbaik yaitu 9,21 N.m pada putaran mesin 1500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 5 menghasikan torsi terbaik yaitu 11,65 N.m pada putaran mesin 1500 rpm, dan terakhir dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 6 menghasikan torsi terbaik yaitu 11,6 N.m pada putaran mesin 1500 rpm. Adapun hasil pengujian torsi tersaji pada grafik berikut ini.

Perbedaan hasil torsi pada grafik hasil uji torsi dapat dijelaskan bahwa remaaping ECU menghasilkan dampak yang positif yaitu meningkatnya torsi karena dengan adanya durasi penginjeksian dan waktu pengapian yang sudah diprogram menghasilkan campuran bahan bakar dan udara yang semakin homogen serta pembakaran menjadi optimal. Berdasarkan penelitian (Afwan &

Rahardjo, 2020) menyatakan bahwa peningkatan jumlah bahan bakar pada Mapping ECU berpengaruh pada peningkatan torsi. Menurut (Hartono et al., 2018), besarnya torsi berbanding lurus dengan tekanan yang dihasikan di dalam ruang bakar sehingga akan mempengaruhi performa mesin.

Hasil Uji Daya

Gambar 3. Grafik hasil uji daya

Pada hasil pengujian daya menggunakan mapping ECU standard pabrikan menunjukkan hasil daya terbaik 0,98 Hp pada putrana mesin 7500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 1 menghasikan daya terbaik yaitu 1,04 Hp pada putaran mesin 7500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 2 menghasikan daya terbaik yaitu 1,04 Hp pada putaran mesin 7500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 3 menghasikan torsi terbaik yaitu 1,23 Hp pada putaran mesin 7500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 4 menghasikan daya terbaik yaitu 0,97 Hp pada putaran mesin 7500 rpm, dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 5 menghasikan daya terbaik yaitu 1,38 HP pada putaran mesin 7500 rpm, dan terakhir dilanjutkan dengan uji re-mapping pada ECU standar dengan settingan re-mapping stage 6 menghasikan torsi

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6

1500 2500 3500 4500 5500 6500 7500 8500 9500

Hp

Rpm

Hasil Uji Daya

standar

stage 1

stage 2

stage 3

stage 4

stage 5

stage 6

(6)

terbaik yaitu 1,37 Hp pada putaran mesin 7500 rpm. Adapun hasil pengujian daya tersaji pada grafik berikut ini.

Remapping ECU standar menghasilkan performa mesin yang baik. Seiring meningkatnya putaran mesin, maka semakin banyak bahan bakar yang disemprotkan melalui injector dan diimbangi dengan sudut pengapian yang dipetakan ulang program di dalam ECU. Hasil pemetaan ulang bahan bakar dan pengapian menghasilkan proses pembakaran yang optimal sehingga daya yang diperoleh semakin meningkat. Menurut (Murdianto, 2016), menyatakan bahwa besarnya daya motor sebanding dengan torsi yang dihasilkan, pada saat putaran mesin meningkta maka daya motor juga akan meningkta karena daya merupakan perkalian antara torsi dengan putaran poros engkol.

Hasil Uji Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)

Pada hasil pengujian konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) yang dihasilkan dalam pengujian pada sepeda motor 4 langkah 150cc injeksi, pada hasil pengujian konsumsi bahan bakar spesifik menggunakan variasi re-mapping ECU stage 5 mengalami penurunan konsumsi bahan bakar yang signifikan yaitu sebesar 26% pada putaran mesin 9500 rpm dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar menggunakan ECU standard pabrikan. Adapun hasil pengujian konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) tersaji pada grafik berikut ini.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1500 2500 3500 4500 5500 6500 7500 8500 9500

kg/jam

Rpm

Hasil Uji SFC

stage 6 stage 5 stage 4 stage 3 stage 2 stage 1 standar

Gambar 4. Grafik hasil uji konsumsi bahan bakar spesifik (SFC)

Secara umum konsumsi bahan bakar spesifik dari putaran mesin rendah ke putaran mesin tingi akan mengalami penurunan hingga putaran mesin tertentu akan meningkat lagi. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tinggi putaran mesin maka semakin besar turbulensi aliran udara, sehingga tercipta campuran homogen antara udara dan bahan bakar yang mengakibatkan pemakaran mendekati sempurna. Menurut (Mahendra, 2019), efisiensi volumetrik mempengaruhi momen poros engkol, campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar menentukan daya akibat dari pembakaran.

Hasil Uji Emisi dan Gas Buang

Terdapat perbedaan emisi gas buang yang dihasilkan dalam pengujian pada sepeda motor 4 langkah 150cc injeksi menggunakan variasi re-mapping ECU standard stage 5 dibandingkan dengan mapping standard pabrikan, menghasilkan peningkatan nilai CO sebanyak 325% unsur HC naik sebanyak 58,3%, CO2 turun sebanyak 25,7%, O2 mengalami peningkatan sebesar 1%, unsur lambda mengalami penurunan sebanyak 25,8% dan AFR mengalami penurunan sebanyak 25,8%. Adapun hasil pengujian emisi dan gas buang tersaji pada table berikut ini.

(7)

Tabel 2. Tabel hasil pengujian emisi dan gas buang Pengujian

Re- mapping

Standar

Re- mapping

stage 1

Re- mapping

stage 2

Re- mapping

stage 3

Re- mapping

stage 4

Re- mapping

stage 5

Re- mapping

stage 6

CO 2.2% 4.33% 1.93% 3% 8.65% 9.35% 8.45%

HC 1463 830 989 780 2362 2316 2223

CO2 9.59% 7.45% 10.8% 9.49% 5.67% 7.12% 6.78%

O2 20.62% 20.9% 20.9% 20.62% 20.9% 20.83% 20.9%

LAMBDA 1996 1990 1993 1976 1556 1481 1553

AFR 29.34 29.25 29.29 29.04 23.02 21.77 22.82

Semakin tinggi putaran mesin, kandungan emisi gas buang semakin besar. Houngan putaran mesin terhadap kandungan gas buang CO2, dimana parameter ini dapat digunakan untuk mengetahui pembakaran yang terjadi di ruang bakar, dimana bila kandungan gas CO2 tinggi maka pembakaran di ruang bakar mendekati mendekati sempurna begitu juga sebaliknya (Ningrat et al., 2016).

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan terdapat hasil perbedaan performa dan emisi gas buang pada sepeda motor 4 langkah 150 cc injeksi antara penggunaan mapping ECU standard pabrikan dan penggunaan 6 variasi re-mapping ECU standar. Dapat disimpulkan bahwa :

1. Torsi yang dihasilkan dalam pengujian pada sepeda motor 4 langkah 150 cc injeksi, pada hasil pengujian torsi menggunakan variasi re-mapping stage 5 menghasilkan kenaikan torsi yang signifikan sebesar 29%, torsi tertinggi yang dihasilkan re-mapping ECU sebesar 11,65 N.m pada putaran mesin 1500 rpm, dibandingkan dengan menggunakan mapping ECU standard pabrikan yang hanya menghasilkan 9,03 N.m pada putaran mesin 1500 rpm.

2. Daya yang dihasilkan dalam pengujian pada sepeda motor 4 langkah 150 cc injeksi, pada hasil pengujian daya menggunakan menggunakan variasi re-mapping stage 5 menghasilkan kenaikan daya signifikan yaitu sebesar 40%, daya tertinggi yang dihasilkan oleh re-mapping ECU standard sebesar 1,38 Hp pada putaran mesin 7500 rpm dibandingkan dengan mapping ECU standar pabrikan daya tertinggi 0,98 Hp pada putaran mesin 7500 Rpm.

3. Konsumsi bahan bakar (SFC) yang dihasilkan dalam pengujian pada sepeda motor 4 langkah 150cc injeksi, pada hasil pengujian konsumsi bahan bakar menggunakan variasi re-mapping ECU stage 5 mengalami penurunan konsumsi bahan bakar yang signifikan yaitu sebesar 22,6 % pada putaran mesin 9500 Rpm dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar menggunakan mapping ECU standard pabrikan.

4. Terdapat perbedaan emisi gas buang yang dihasilkan dalam pengujian pada sepeda motor 4 langkah 150 cc injeksi menggunakan variasi re-mapping ECU standard stage 5 dibandingkan dengan mapping standard pabrikan, menghasilkan peningkatan nilai CO sebanyak 325%, unsur HC naik sebanyak 58,3% , CO2 turun sebanyak 25,7 %, O2 mengalami peningkatan sebesar 1 %, unsur lambda mengalami penurunan sebanyak 25,8 %, dan AFR mengalami penurunan sebanyak 25,8 %.

(8)

DAFTAR RUJUKAN

Afwan, M. A., & Rahardjo, W. D. (2020). Pengaruh Penggunaan ECU Standar dan ECU Juken dengan Variasi Injektor Terhadap Torsi dan Daya Sepeda Motor Yamaha V-ixion. Automotive Science and Education Journal 9 (1) (2020), 1(2), 25–30.

Communications, H. (1897). Technology and innovation at Bosch Outline of product history.

Technology.

Handoyono, N. A., Rabiman, R., Hadi, S., & Ratnawati, D. (2019). Pelatihan Otomotif Bidang EFI (Electronic Fuel Injection). Abdimas Dewantara. https://doi.org/10.30738/ad.v2i2.4368

Hartono, D., Paloboran, M., & Sudarmanta, B. (2018). Studi eksperimental pengaruh mapping waktu pengapian dan mapping durasi injeksi serta rasio kompresi terhadap perrformansi dan emisi gas buang engine honda CB150R berbahan bakar E50. Jurnal Teknik Mesin Indonesia, 12(2), 77–82.

https://doi.org/10.36289/jtmi.v12i2.76

Mahendra, S. (2019). Analysis of the Effect of Camshaft Duration on the Performance of Honda Tiger 200 Cc Fuel Motor Tune-Up Drag Bike. Journal of Physics: Conference Series, 1273(1).

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1273/1/012066

Mastanaiah, M. (2013). Performance of Electronic Fuel Injection System Using Compressor and Controller. International Journal of Advanced Engineering Research and Studies, 2(3), 57–59.

Mintoro, S. (2017). Optimasi Kinerja ECU ( Electronic Control Unit ) Melalui Pemrograman Remapping Pada Mesin EFI. SEMNAS IIB DARMAJAYA Kotabumi, 458–471.

Muji, S., & Utoro, L. (2017). RE-MAPPING ENGINE CONTROL UNIT (ECU) UNTUK MENAIKKAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR Muji. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(2), 18–22.

Murdianto, I. (2016). Perbedaan Performa (Daya, Torsi ,Konsumsi Bahan Bakar) Menggunakan Injektor Standart Dan Injektor Racing Dengan Bahan Bakar Pertamax Dan Pertamax Plus Pada Sepeda Motor V-Xion. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang 2016, 1–56.

Ningrat, A. A. W. K., Kusuma, I. G. B. W., & Wayan, I. (2016). Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Akselerasi. 2(1), 59–67.

Nugraha, B. S. (2007). Aplikasi Teknologi Injeksi Bahan Bakar Elektronik (EFI) untuk mengurangi Emisi Gas Buang Sepeda Motor. Ilmiah Populer Dan Teknologi Terapa, 5(2), 1693–3745.

Pamuji, A. P. (2016). Studi Eksperimen Pengaruh Mapping Ignition Timing dan Durasi Penginjeksian Bahan Bakar Terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang Engine Honda CB150R Berbahan Bakar Bioetanol E100.

Rahman, R. M., Widjanarko, D., & Wijaya, M. B. R. (2018). Perbedaan Unjuk Kerja Mesin Menggunakan Electronic Control Unit Tipe Racing dan Tipe Standar pada Sepeda Motor Automatic. Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, 3(2), 138–143.

https://doi.org/10.21831/dinamika.v3i2.21411

Sigit Purnomo, Slamet Priyanto, Eko Adi, S. D. S. (2022). Development of Learning Media Using the Sparkol Videoscribe Application on Measuring Tools at Vocational High School. Journal of Mechanical Engineering Education, 7(1), 11–18.

(9)

Wahyudi, N. (2017). Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah. JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering), 1(1), 47–52. https://doi.org/10.32486/jeecae.v1i1.11

Wardan Suyanto. (1989). Teori Motor Bensin (pertama). Jakarta : Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan, 1989.

.

Referensi

Dokumen terkait

4.2.2.3 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC) Untuk Camshaft Modifikasi Sama seperti pada camshaft standar, pengertian mengenai konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) adalah jumlah

Tujuan penelitian ini membuat desain pipa katalis HCS model spiral dengan memanfaatkan uap bahan bakar pertamax untuk menghemat bahan bakar diatas 65% pada sepeda motor 4

Hasil perhitungan konsumsi bahan bakar spesifik untuk motor dengan CDI standar dan koil racing .... Hasil perhitungan konsumsi bahan bakar spesifik untuk motor dengan CDI racing

Injeksi adalah sistem terbaru yang dipakai dalam sepeda motor, sistem injeksi terdapat sensor-sensor elektronik untuk mencampurkan bahan bakar dan udara agar

Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakar sepeda motor Yamaha Mio Tahun 2010 (ml/menit) tanpa menggunakan elektroliser dan hasil pengujian konsumsi bahan bakar

Diagram Hasil Pengukuran CO Diagram pada gambar 5 merupakan hasil pengujian emisi gas buang sepeda motor yang menggunakan bahan bakar pertalite dan bioaditif

Penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Bore Up Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor 4 Langkah Yang Mengunakan Bahan Bakar Premium Dan Pertamax”.. Penelitian ini

Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakar pada 3 ( tiga ) sepeda motor dengan 2 ( Dua ) jenis bahan bakar yang berbeda yaitu pertamax dan pertamax plus menunjukan bahwa pertamax