Hal - 72 Vol. 4 No. 1 April 2023
Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021)
Christofourus Ricko Chandra1, Anton Arisman2
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Multi Data Palembang
1[email protected], 2[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran KAP, Opini Audit, dan Masalah Keuangan Perusahaan (Financial Distress) sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pergantian Auditor. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 27 perusahaan makanan dan minuman yang telah terdaftar di BEI tahun 2019-2021.
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Purposive sampling dan memperoleh sebanyak 23 perusahaan makanan dan minuman berdasarkan kriteria tertentu. Hasil Penelitian menujukkan bahwa Ukuran KAP, Opini Audit, dan Masalah Keuangan Perusahaan (Financial Distres) tidak berpengaruh terhadap Pergantian Auditor.
Kata kunci: Pergantian Auditor, Ukuran KAP, Opini Audit, Masalah Keuangan Perusahaan
Abstract
This study aims to examine the influence of the factors that influence auditor turnover. The independent variables used in this study are KAP Size, Audit Opinion, and Company Financial Problems (Financial Distress) while the dependent variable in this study is Auditor Change. The population used in this study were 27 food and beverage companies that have been listed on the IDX in 2019-2021. Determination of the sample in this study using Purposive sampling method and obtained 23 food and beverage companies based on certain criteria. The results showed that KAP Size, Audit Opinion, and Company Financial Problems (Financial Distress) had no effect on Auditor Turnover.
Keywords: Auditor Change, KAP Size, Audit Opinion, Financial Distress.
PENDAHULUAN
Meningkatnya perkembangan perusahaan publik akan berdampak pada meningkatnya jasa akuntan yang diperlukan. Tugas auditor yaitu harus mampu melaksanakan tugas, fungsi dan kewajibannya dengan optimal sehingga akan berpengaruh terhadap hasil opini audit yang diharapkan oleh klien dan berkualitas sehingga akan berguna bagi dunia bisnis dan masyarakat luas (Wibowo dan Hilda, 2009). Jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh seorang auditor, maka perusahaan akan mengganti auditor yang dipandang lebih memiliki independensi dan kredibilitas yang tinggi.
Vol. 4 No. 1 April 2023 Hal - 73 Peraturan tentang pergantian auditor di negara indonesia terdapat di dalam peraturan menteri keuangan (PMK) No. 17/PMK.01/2008 tentang “jasa akuntan publik pada pasal 3 ayat (1) telah dijelaskan bahwa sebuah KAP hanya boleh melakukan pengauditan di suatu perusahaan paling lama 6 tahun buku berturut turut dan akuntan publik dalam KAP tersebut diperbolehkan melakukan pengauditan paling lama 3 tahun buku terturut turut. Sedangkan pada tahun 2015, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang baru yaitu PP no.20/2015 pasal 11 ayat (1) tentang praktik akuntan publik yang menjelaskan bahwa KAP tidak lagi ada pembatasan dalam melakukan pengauditan suatu perusahaan.
Saat melakukan pergantian auditor, dalam memilih auditor baru, perusahaan tidak adanya menitik beratkan pada masalah kualitas atau kompetensi auditor dalam melakukan proses audit tetapi juga mempertimbangkan masalah independensi.
Auditor switching adalah pergantian auditor atau pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Pergantian auditor ini dapat dilakukan secara mandatory ataupun secara voluntary. Pergantian auditor atau KAP secara mandatory terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan dilakukannya auditor switching.
Pergantian auditor secara wajib dan secara sukarela bisa dibedakan pula atas dasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu tersebut. Apabila pergantian auditor terjadi secara sukarela, maka perhatian utama adalah pada sisi klien. Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, perhatian utama beralih kepada auditor (Febrianto, 2009).
Berbagai kasus yang terjadi menimbulkan pemahaman bahwa pelayanan jasa audit dalam waktu lama dikhawatirkan dapat mengakibatkan “kenyamanan hubungan” yang dapat mengancam independensi auditor. Sebaliknya auditor pun sebisa mungkin menjauhi keadaan yang dapat memberikan kepercayaan yang terlalu berlebih kepada direktur klien atau staf kunci sehingga menyebabkan staf audit menjadi terlalu simpati pada kepentingan klien (Nikmah L & Rahardjo S; 2014).
Seperti PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), perusahaan ini mendapat sanksi penghentian sementara (suspen) perdagangan saham oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sanksi ini diberikan karena ditemukan banyak kesalahan di laporan kinerja keuangan perusahaan kuartal III-2014. Perusahaan investasi tersebut menunjuk Kreston International (Hendrawinata, Eddy Siddharta, Tanzil, dan Rekan) untuk mengaudit laporan kinerja keuangannya. Sebelumnya Inovisi memakai KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto, dan Rekan pada audit laporan keuangan 2013. Pergantian KAP dilakukan agar kualitas penyampaian laporan keuangan Perseroan dapat meningkat sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. Ini merupakan contoh kasus perusahaan yang melakukan pergantian auditor secara sukarela.
Dimana pergantian auditor terjadi karena adanya kesalahan dalam laporan keuangan PT Inovisi Tahun 2013 yang telah diaudit. Kemudian PT. Inovisi menunjuk Kreston International (Hendrawinata, Eddy Siddharta, Tanzil, dan Rekan),yang merupakan KAP yang ukurannya lebih besar dari KAP yang digunakan PT Inovisi sebelumnya untuk mengaudit laporan kinerja keuangannya (Angga Aliya, 2015).
Hal - 74 Vol. 4 No. 1 April 2023 Penelitian Damayanti & Sudarma (2007) dan Latifatun Nikmah (2014) menyatakan bahwa Opini Audit berpengaruh terhadap Pergantian Auditor. Beda dengan hasil penelitian Wahyuningsih, dan Suryanawa (2012) yang menyatakan bahwa Opini Audit tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor, Penelitian Wijayanti (2010) mengatakan bahwa Ukuran KAP berpengaruh terhadap Pergantian Auditor namun Penelitian Widajantie dan Dewi (2020), Fahmi, dkk. (2017) yang mengatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor. Peneliti terdahulu Latifatun Nikmah (2014) mengatakan Financial Distress berpengaruh terhadap Pergantian Auditor, Namun penelitian Filka Rahmawati (2011) mengatakan Financial Distress tidak berpengaruh terhadap Pergantian Auditor.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005: 32). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Uma Sekaran, 2006: 116). Objek Pada penelitian ini yaitu Pergantian Auditor (Y), Ukuran KAP (X1), Opini Audit (X2), Financial distress (X3). Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
Penelitian ini menggunakan seluruh populasi perusahaan manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019-2021 sebanyak 27 perusahaan. Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling yaitu metode yang didasarkan pada kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.
Adapun kriteria-kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Vol. 4 No. 1 April 2023 Hal - 75 1. Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2019-2021.
2. Perusahaan sektor yang delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019-2021.
3. Perusahaan Manufaktur yang tidak menerbitkan laporan tahunan yang telah diaudit berturut-turut dari tahun 2019-2021.
HASIL DAN DISKUSI
Tabel 1. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ukuran Kap 69 0 1 .23 .425
Opini Audit 69 0 1 .71 .457
Masalah Keuangan 69 -2.127341206 346.055232700 17.18589173478 63.341525419936
Pergantian Auditor 69 0 1 .59 .495
Valid N (listwise) 69
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2023
Pada tabel statistik deskriptif di atas menunjukkan nilai (N) adalah jumlah perusahaan subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 69 yang didapat dari 23 perusahaan subsektor makanan dan minuman dikali dengan 3 tahun penelitian yaitu dari periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2021. Nilai Minimum adalah nilai terendah yang didapat dari seluruh sampel yang diamati. Nilai maksimum adalah nilai tertinggi yang didapat dari seluruh sampel pengamatan. Mean yaitu nilai rata-rata yang diperoleh dari seluruh sampel pengamatan dan standar deviasi adalah akar jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi banyaknya N.
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 Ukuran KAP .973 1.027
Opini Audit .966 1.036
Masalah Keuangan .948 1.055 Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2023
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan nilai tolerance dan VIF, dimana keiga variabel indepeden (Bebas) dalam penelitian ini menunjukkan nilai tolerance >
0.10 dan nlai VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadinya multikolinearitas antar variabel independen (Bebas) dalam penelitian ini.
Hal - 76 Vol. 4 No. 1 April 2023 Tabel 3. Iteration History 0
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant
Step 0 1 93.191 .377
2 93.190 .381
3 93.190 .381
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 93.190
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2023
Tabel 4. Iteration History 1 Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant Ukuran
Kap
Opini Audit
Masalah keuangan
Step 1 1 92.124 .313 .440 -.003 -.002
2 92.119 .316 .476 -.003 -.002
3 92.119 .316 .476 -.003 -.002
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 93.190
d. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2023
Berdasarkan hasil pengujian di atas diperoleh informasi bahwa nilai -2 Log Likehood awal (Block Number = 0) adalah sebesar 93.190. Setelah dimasukkan ketiga variabel independen yaitu Ukuran KAP, Opini Audit, dan Financial Distress, maka nilai -2 Log Likelihood akhir (Block Number = 1) mengalami penurunan menjadi 93.119. Penurunan Likelihood (-2LL) sebesar 71 ini menunjukkan model regresi yang baik atau dapat dikatakan model yang dihipotesiskan telah fit dengan data.
Tabel 3. Hosmer and Lemeshow Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.
1 11.871 8 .157
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 26, 2022
Vol. 4 No. 1 April 2023 Hal - 77 Berdasarkan tabel untuk Hosmer and Lemeshow Test menunjukkan nilai Chi-square adalah 11.871 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.157 yang mana hasil tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0.05 karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka model dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya dan dapat dikatakan fit.
Tabel 4. Koefisien Determinasi Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell
R Square
Nagelkerke R Square
1 92.119a .015 .021
a. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2023
Berdasarkan tabel di atas nilai nagelkereke R Square yang dihasilkan yaitu sebesar 0.021. Hal ini berati bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini yaitu Ukuran KAP, Opini Audit, dan Masalah Keuangan Perusahaan memberikan kontribusi sebesar 2,1%
terhadap variabel dependen Pergantian Auditor. Sisanya sebesar 97,9 % yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 7. Uji Parsial (Uji T) Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Ukuran Kap .476 .614 .601 1 .438 1.610
Opini Audit -.003 .554 .000 1 .996 .997
Masalah
Keuangan -.002 .004 .286 1 .593 .998
Constant .316 .472 .448 1 .503 1.371
a. Variable(s) entered on step 1: Ukuran Kap, Opini Audit, masalah keuangan.
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2023
Berdasarkan pada tabel di atas perolehan terhadap variabel Ukuran KAP, diperlihatkan nilai signifikan sebesar 0.438 yang menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Ukuran KAP terhadap Pergantian Auditor yang berati H1 ditolak karena karena nilai signifikan t > 0.05. Untuk variabel Opini Audit diperlihatkan nilai signifikan sebesar 0.996 yang menunujkkan bahwa untuk variabel Opini Audit menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap Pergantian Auditor yang berati H1 ditolak dikarenakan nilai signifikan > 0.05. Untuk variabel Masalah Keuangan Perusahaan di perlihatkan nilai signifikan sebesar 0.593 yang menunjukkan tidak adanya juga pengaruh yang signifikan terhadap Pergantian Auditor yang berati H1 ditolak dikarenakan nilai signifikan t > 0.05.
Hal - 78 Vol. 4 No. 1 April 2023 Tabel 8. Analisis Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Ukuran Kap .476 .614 .601 1 .438 1.610
Opini Audit -.003 .554 .000 1 .996 .997
masalah keuangan -.002 .004 .286 1 .593 .998
Constant .316 .472 .448 1 .503 1.371
a. Variable(s) entered on step 1: Ukuran Kap, Opini Audit, Masalah Keuangan.
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2023
Dari hasil diatas dapat disusun bahwa model regresi logistik sebagai berikut:
Dengan demikian penjelasan dari model regresi logistik yang telah terbentuk di atas adalah sebagai berikut:
1. Nilai konstanta menunjukkan angka sebesar 0,316 yang berarti apabila nilai variabel bebas adalah 0 maka variabel terikat akan bernilai 0,316 sehingga apabila pengaruh ukuran KAP, Opini Audit, dan Financial Distress bernilai 0 maka tingkat Pergantian Auditor bernilai sebesar 0,316.
2. Nilai koefisien regresi ukuran KAP menunjukkan angka sebesar 0,476 yang berarti apabila nilai ukuran KAP ditingkatkan sebesar 0,1 satuan, maka tingkat Pergantian Auditor meningkat sebesar 0,476 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
3. Nilai koefisien regresi Opini Audit menunjukkan angka sebesar -0,003 yang berarti apabila Opini Audit ditingkatkan sebesar 0,1 satuan, maka tingkat Pergantian Auditor menurun sebesar -0,003 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
4. Nilai koefisien regresi Financial Distress menunjukkan angka sebesar -0,002 yang berarti apabila Financial Distress ditingkatkan sebesar 0,1 satuan, maka tingkat Pergantian Auditor menurun sebesar -0,003 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor karena perusahaan yang dijadikan sampel rata-rata di audit oleh KAP non big four dan perusahaan yang di audit non big four tidak melakukan pergantian Ke KAP big four. Perusahaan yang menggunakan KAP big four tetap melakukan pergantian auditor.
Opini Audit tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor dikarenakan dalam penelitian tersebut perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian tetap melakukan pergantian auditor atau dengan kata lain jika perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian melakukan pergantian auditor yang baru pun, cenderung menerima opini yang sama atau tidak jauh berbeda dengan opini yang diperoleh oleh auditor lama.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Salim dan Rahayu (2014), dalam
Vol. 4 No. 1 April 2023 Hal - 79 penelitian ini semua auditor memiliki pandangan secara menyeluruh dan memiliki kualitas audit yang cukup kompeten dalam menilai kelangsungan hidup perusahaan menggunakan KAP big four ataupun non big four, maka opini yang didapatkan akan serupa
Financial Distress tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor karena perusahaan pada kenyataannya belum tentu perusahaan yang mengalami masalah keuangan perusahaan (Financial Distress) akan melakukan pergantian auditor karena di Indonesia, perusahaan akan mempertimbangkan secara serius tentang masalah pergantian auditor karena auditor yang selama ini mereka gunakan telah mengetahui dan mengerti tentang kondisi perusahaan.
Jika perusahaan mengganti auditor, perusahaan akan khawatir jika auditor yang baru akan melakukan pemeriksaan terhadap sistem pembukuan dan menilai rendah standar mutu pembukuan perusahaan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan yang menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya denda keterlambatan. adanya benturan kepentingan kepada auditor dalam melaksanakan tugas audit dan memberikan jasa konsultan. Benturan kepentingan ini dapat mengganggu independensi auditor yang akan mempengaruhi opini audit. Perusahaan di indonesia merasa hal tersebut dapat memberikan keuntungan, sehingga perusahaan enggan melakukan pergantian auditor (Ardiati, 2006 dalam Prastiwi 2009).
KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Ukuran KAP, Opini Audit, dan Masalah Keuangan Perusahaan (Financial Distress) terhadap Pergantian Auditor.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis (H1) bahwa Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap Pergantian auditor dengan nilai signifikansi 0,438 > 0,05, artinya Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.
2. berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis (H2) bahwa Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Pergantian Auditor dengan nilai signifikansi 0,996 > 0,05, artinya Opini Audit tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.
3. Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis (H3) bahwa Masalah Keuangan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Pergantian Auditor dengan nilai signifikansi 0,593 > 0,05, artinya Financial Distress tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agoes, S. (2016). Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. (E. Suharsi, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
[2] Aliya, Angga, 2015, “Kinerja Perbankan RI: Pertumbuhan Kredit Rendah, Kredit Macet Naik”, E-paper,http://finance.detik.com/read/2015/08/06/093834/2984761/5/kinerjaperbankan- ri-pertumbuhan-kredit-rendah-kredit-macet-naik.
Hal - 80 Vol. 4 No. 1 April 2023 [3] Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. “Faktor -faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
Berpindah KAP”. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak.
[4] Fahmi, M., Sanjaya, S., & Maulana, M.I. (2017). Pengaruh Pergantian Manajemen, Financial Distress,Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Audit Delay Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Bina Akuntansi IBBI, 27, 45–
59
[5] Febrianto 2009, Pengkajian Penyimpanan Buah Segar Dengan Modified Atmosphere Dalam Kemasan Film. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
[6] Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 Tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.
[7] Nikmah, L., & Rahardjo, S. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor. Diponegoro Journal of Accounting, 3(3), 1-14. ISSN: 2337 3806.
[8] Rahmawati, Filka. 2011. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Perusahaan yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
[9] Salim, dan Sri Rahayu, 2014. Pengaruh Opini Audit, Ukuran KAP, Pergantian Manajemen, dan Financial Distress Terhadap Auditor Switching. e- Proceeding of Management: Vol.1, No.
3 Desember 2014.
[10] Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
[11] Uma Sekaran, 2006. Metode Penelitiaan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
[12] Wahyuningsih, Nur dan I Ketut Suryanawa. 2012. “Analisis Pengaruh Opini Audit Going Concern dan Pergantian Manajemen pada Auditor Switching”. Jurnal Akuntansi FE Udayana.
[13] Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. “Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu Studi Dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark”. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang, Hal. 1-34.Menteri.
[14] Wijayanti, M.P.2010. Analisis Hubungan Auditor - Klien: Faktor - faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
[15] Widajantie, T. D., & Dewi, A. P. (2020). Pengaruh Ukuran Kap, Opini Audit, Audit Delay, Financial Distress, dan Pergantian Manajemen Terhadap Voluntary Auditor Swithching.
Jurnal Akuntansi Liability, 02(2), 19–52.