• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RETURN ON ASSETS (ROA) PERUSAHAAN PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RETURN ON ASSETS (ROA) PERUSAHAAN PADA "

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Modal kerja hasil penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan kembali untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Salah satu penyebabnya adalah manajemen perusahaan tidak menggunakan modal kerjanya secara efektif dan efisien dalam mengelola aset perusahaan. Dengan komposisi modal kerja yang optimal diharapkan perusahaan dapat berfungsi dengan lancar, sehingga profitabilitas dan keamanan dapat tercapai.

Profitabilitas dalam penelitian ini akan diukur dengan return on assets (ROA), dan penulis akan membandingkan pencapaian perusahaan dengan menganalisis perolehan modal kerja yang dikandung perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik sangat diperlukan dalam perusahaan, karena pengelolaan modal kerja akan mempengaruhi operasional perusahaan. Garuda Madju Cipta dengan judul “Analisis Modal Kerja Dalam Meningkatkan ROA (Return On Assets) Perusahaan Pada PT.Garuda Madju Cipta”.

Identifikasi Masalah

Rasio ini dipilih karena ROA mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang tersedia dan mempunyai hubungan yang erat dengan modal kerja, dimana modal kerja bersih secara sederhana dapat diartikan sebagai aset lancar dikurangi kewajiban lancar. Sehingga berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melihat modal kerja yang dimiliki perusahaan menghasilkan keuntungan, sehingga dapat diperoleh dengan menilai return on aktiva yang dilakukan perusahaan apakah dapat dikatakan baik. , sehingga penulis ingin menganalisis keadaan PT.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hal ini dapat melengkapi literatur mengenai hubungan antara modal kerja dengan return on assets (ROA) yang diharapkan suatu perusahaan.

Landasan Teori

Uraian Teoritis

  • Pengertian Profitabilitas
  • Return On Assets (ROA)
    • Pengertian Return On Assets (ROA)
    • Tujuan Return On Assets (ROA)
    • Manfaat Return On Assets (ROA)
    • Keunggulan Dan Kelemahan Return On Assets (ROA) 19
    • Faktor Yang Mempengaruhi Return On Assets (ROA) 20
    • Cara Meningkatkan Return On Assets (ROA)
  • Modal Kerja
    • Pengertian Modal Kerja
    • Jenis-jenis Modal Kerja
    • Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
  • Kaitan Modal Kerja Dengan Return On Assets (ROA)

Secara teori, jika perputaran modal kerja meningkat maka profitabilitas yang diukur dengan Return on Assets juga akan meningkat. Dalam konsep ini diketahui potensi modal kerja, yaitu modal kerja yang menghasilkan pendapatan di luar kegiatan utama perusahaan yang bersangkutan. Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang selalu ada dalam perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik dalam suatu periode akuntansi.

Modal kerja normal Modal kerja yang digunakan untuk dapat menjalankan kegiatan produksi pada kapasitas normal. Modal kerja musiman siklis (seasonal working capital), yaitu sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah akibat perubahan musim. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah akibat perubahan permintaan produk.

Modal kerja darurat (emergency working capital), yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah, namun penyebabnya tidak diketahui sebelumnya. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang dari luar negeri maka semakin besar jumlah modal kerja yang dibutuhkan. Semakin banyak persyaratan kredit yang diperoleh untuk pembelian bahan baku dari pemasok, semakin sedikit modal kerja yang kita investasikan dalam persediaan.

Sebaliknya, semakin longgar kondisi kredit bagi pembeli, semakin banyak modal kerja yang diinvestasikan dalam piutang. Hal ini terlihat dari pengertian modal kerja menurut Ridwan S.Sundjaja dan Inga Barlian yaitu. Modal kerja harus mencukupi, namun harus dijaga agar modal kerja tersebut tidak berlebihan.

Return on assets (ROA) yang berkaitan dengan modal kerja dapat diartikan sebagai penjualan dikurangi biaya atau disebut laba operasional. Melakukan perhitungan modal kerja untuk menghasilkan ROA dapat menggunakan beberapa rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas/rasio profitabilitas. Setiap perusahaan memerlukan modal kerja dalam operasionalnya, dan volume modal kerja yang diperlukan dalam arti tertentu harus sesuai dengan kebutuhannya.

Penelitian terdahulu

Sumatera Muda Propertindo tidak diimbangi dengan penggunaan modal kerja yang efektif dan efisien sehingga mengakibatkan rendahnya produktivitas modal kerja.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat kerangka pemikiran bagaimana modal kerja meningkatkan return on assets (ROA), kerangka tersebut bermula dari laporan keuangan yang memuat dua komponen yaitu neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan return on assets (ROA) dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih terhadap total aset yang dinyatakan dalam persentase.

Gambar II.1  Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan   PT. Garuda Madju Cipta
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan PT. Garuda Madju Cipta

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Tempat dan Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Menganalisis modal kerja ketika meningkatkan Return On Assets (ROA) dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data tersebut. Dalam penelitian ini modal kerja dilihat dengan menghitung selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar. Selanjutnya, modal kerja kembali meningkat pada tahun 2015, karena berkurangnya utang lancar perseroan menjadi Rp.

Besar kecilnya modal kerja dan persentase return on assets (ROA) dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu sebagai berikut. Dari tabel IV.1 mengenai modal kerja yang dihasilkan perusahaan, terdapat penurunan modal kerja dari tahun 2012 hingga tahun ini. Hal ini didasari oleh peningkatan liabilitas jangka pendek perseroan pada tahun 2013 yaitu sebesar 19% dari tahun 2012. Penurunan modal kerja terus menurun pada tahun-tahun berikutnya, karena perseroan berhutang kepada Bank BRI dan BNI sebesar Rp.

Namun pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan modal kerja, penurunan ini sangat drastis, pada awalnya modal kerja perseroan sebesar Rp. Seperti yang dikemukakan oleh peneliti sebelumnya, penulis dapat menganalisis modal kerja yang terdapat pada PT. Analisis menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan return on assets (ROA) yang disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.

Dari tabel IV.3 diatas terlihat bahwa perolehan modal kerja yang tinggi belum tentu return on assets (ROA) yang dihasilkan juga tinggi, seperti terlihat pada tahun 2012 nilai modal kerja sebesar Rp . yang mencapai return on assets (ROA) sebesar 4,71%, sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 modal kerja mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar Rp. yang tidak diikuti dengan pertumbuhan return on assets (ROA), karena justru menurun drastis menjadi 2,74%, hal ini terjadi karena total aset juga meningkat, dan modal kerja kembali menurun drastis pada tahun 2016, hanya sebesar Rp.

Pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas ekonomi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.

Tabel  III.1
Tabel III.1

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Modal kerja merupakan bagian yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehari-harinya, modal kerja itu sendiri digunakan untuk membiayai. Dana yang dikeluarkan perseroan diharapkan akan kembali dalam waktu yang relatif singkat, sehingga dapat digunakan untuk membiayai operasional perseroan selanjutnya. Dari tabel IV.1 terlihat bahwa pada tahun 2012-2014 perusahaan mempunyai aset lancar yang stabil setiap tahunnya yaitu pada tahun 2012 sebesar Rp.

yang memberikan dampak cukup positif bagi perusahaan dan pada tahun 2016 turun lagi menjadi Rp. yang berarti perusahaan telah menerapkan kebijakan yang berdampak baik bagi perusahaan, namun utang lancar kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi Rp. Naik turunnya aset dan liabilitas jangka pendek mempengaruhi jumlah aset lancar pada perusahaan setiap tahunnya, terlihat dari tahun 2012-2014.

Namun penurunan drastis terjadi pada tahun 2016 dari Rp. Dengan mengetahui rasio ini maka perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan sudah efisien dalam memanfaatkan aktivitasnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Dari tabel IV.2 diatas terlihat bahwa laba usaha yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2013-2014 sebesar Rp.

artinya perusahaan memperoleh keuntungan yang baik setiap tahunnya, hal ini tidak terjadi pada tahun 2015 yang turun menjadi Rp. sehingga dapat diindikasikan bahwa perusahaan masih dalam kondisi stabil, kenaikan dan penurunan laba operasi yang terdapat pada perusahaan tidak diikuti dengan total kekayaan perusahaan yang menunjukkan statistik yang mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2012- 2016, per diantaranya Rp. dilihat dari hasil operasi perusahaan dan total aset, setelah dihitung return on assets yang dicapai perusahaan berdasarkan tahun dasar perhitungan yaitu tahun 2012, maka sebesar 4,71% aset yang dihasilkan perusahaan turun disebabkan oleh

Artinya setiap tahunnya terjadi penurunan bagi perusahaan dalam menghasilkan return on assets, karena peningkatan total aset yang relatif tinggi tidak dibarengi dengan peningkatan laba operasional yang cukup tinggi, maka peningkatan laba operasional perusahaan masih tetap. sangat kecil dibandingkan dengan peningkatan total aset yang besar setiap tahunnya. .

Tabel IV.1
Tabel IV.1

Pembahasan

Dan modal kerja kembali meningkat pada tahun 2015 karena adanya penurunan utang lancar perusahaan, hal ini tidak berlangsung lama karena modal kerja kembali menurun drastis yang disebabkan oleh peningkatan utang lancar sekitar 112%. Meningkatnya dan menurunnya modal kerja yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 disebabkan oleh adanya peningkatan utang lancar pada Bank BNI KMK 2 yang pada tahun 2012 tidak terdapat utang namun pada tahun 2013 sebesar Rp. Keadaan yang dialami perusahaan menunjukkan kurang baik karena menurut Nyoman Budiasa dkk (2014) peningkatan modal kerja dapat ditunjukkan dalam bentuk tunai, surat berharga, piutang atau dalam persediaan atau ada.

Garuda Madju Cipta merupakan perusahaan besar yang mempunyai tingkat perputaran aktivitas operasi yang tinggi, sehingga modal kerja yang dimiliki perusahaan setiap tahunnya tidak dapat menghasilkan laba yang cukup baik untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Namun ada beberapa indikator yang perlu diketahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Terdapat hubungan langsung antara jumlah modal kerja dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang untuk dijual kepada pembeli.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa modal kerja yang dibutuhkan setiap usaha didasarkan pada jenis usaha atau sifat usahanya, karena usaha perdagangan, manufaktur, dan jasa mempunyai perbedaan dalam kinerja kegiatan operasionalnya. Pada tahun 2013, return on assets (ROA) perseroan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yaitu dari 4,71% menjadi 4,67%, hal ini didasari oleh penurunan laba yang tidak diikuti dengan perolehan total aset. Dan sesuai dengan yang dikemukakan dalam pendapat para ahli, bahwa secara teoritis apabila perputaran modal kerja meningkat maka profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets juga akan meningkat.

Modal kerja dan return on assets (ROA) merupakan faktor yang menjadi salah satu penilaian terhadap perusahaan sehingga pihak internal maupun eksternal dapat menganalisa keadaan perusahaan, hal inilah yang menjadi fokus. Penurunan modal kerja ini disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas yang dialami perseroan, serta piutang usaha yang juga mengalami penurunan, diikuti dengan uang muka atau perkiraan sementara dari perseroan yang terus menurun setiap tahunnya. terpengaruh perolehan modal kerja yang mengalami penurunan seperti persediaan, namun tidak dengan liabilitas yang dimiliki perusahaan, penurunan yang berkisar 20-25%, masih menjadi faktor yang sama yang menyebabkan penurunan tersebut. Pengaruh Current Ratio, Debt Ratio, Debt Asset Ratio dan Working Capital Turnover terhadap Return On Asset pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Analisis Efektivitas Pengendalian Biaya dan Tingkat Perputaran Modal Kerja Serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Perekonomian Pada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Di Kabupaten/Kota Probolinggo.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel II.1  Penelitian Terdahulu
Gambar II.1  Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan   PT. Garuda Madju Cipta
Tabel  III.1
Tabel IV.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

General Practice Statistics and Classification Unit, A joint report by the University of Sydney and the Australian Institute of Health and Welfare, AIHW Cat.. Current status of