• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMASARAN PRODUK SUTERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PEMASARAN PRODUK SUTERA "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi “Analisis Pemasaran Produk Sutra di Desa Sabbe'ta Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng” benar-benar merupakan hasil karya yang belum pernah diserahkan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Analisis Pemasaran Produk Sutera di Desa Sabbe'ta Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng. Tiada kalimat yang lebih tepat untuk penulis ucapkan selain memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis masih mendapat kesempatan dan manfaat kesehatan untuk menyelesaikan karya berupa skripsi yang berjudul “Pemasaran” Analisis Produk Sutera di Desa Sabbe” di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng.”

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Produksi kelapa terus menurun karena berbagai alasan, termasuk beralihnya banyak petani ke komoditas lain seperti kakao dan masuknya benang sutera impor. Berdasarkan penelitian Dwajayanti Syam diketahui bahwa tingkat pendapatan beternak ulat sutera di Kecamatan Donri-Donri masih tergolong rendah, bahkan ada salah satu peternakan yang memperoleh pendapatan minus atau tidak ada keuntungan. Para peternak ulat sutera memasarkan kokon dan benang sutera dengan harga lebih murah karena adanya pedagang perantara.

Rumusan Masalah

Pengetahuan saluran pemasaran produk sutra di Desa Sabbeta, Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng. Pengetahuan tentang margin pemasaran produk sutra di Desa Sabbeta, Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran produk sutra di Desa Sabbeta, Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng.

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pasar
  • Pemasaran
  • Konsep Pemasaran
  • Saluran Pemasaran
  • Benang Sutera
  • Ecoprint
  • Souvenir

Aliran produk dari petani sampai ke konsumen dalam proses pemasaran penjualan akan tercipta suatu rangkaian yang disebut saluran pemasaran. Panjang dan pendeknya saluran pemasaran yang terbentuk selama proses pemasaran dapat dilihat dari banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat. Peran lembaga pemasaran dalam proses pemasaran adalah mendistribusikan produk hingga sampai ke tangan konsumen, baik domestik maupun industri.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Pemasaran Produk Sutera Prod
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Pemasaran Produk Sutera Prod

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat
  • Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Jenis Data
  • Analisis Data

Menggunakan metode kualitatif analisis data yang dilakukan dari wawancara langsung dan observasi lapangan untuk menentukan saluran pemasaran. Wawancara langsung menanyakan langsung dan tidak langsung melibatkan petani ulat sutera. Margin pemasaran adalah selisih antara harga yang diterima penjual pertama (produsen) dengan harga yang dibayar pembeli terakhir.

Margin pasar juga dinyatakan sebagai hasil jasa yang menjalankan aktivitas dari tingkat produsen hingga tingkat konsumen. Tujuan dari indikator margin pasar dalam sistem perdagangan adalah untuk mengetahui letak distribusi biaya yang diterima oleh lembaga pasar dalam sistem perdagangan yang berlaku. Saluran pemasaran adalah jalur dan status kepemilikan suatu produk karena produk tersebut mengalir dari pemasok bahan mentah melalui produsen hingga konsumen akhir.

Margin pemasaran dapat digunakan untuk mengetahui pembagian margin pemasaran yang timbul dari biaya dan keuntungan dari setiap kegiatan lembaga pemasaran yang berperan aktif, serta untuk menentukan bagian harga yang diterima produsen. Efektivitas saluran pemasaran diukur secara teknis dan finansial dengan tujuan meningkatkan keuntungan yang diterima lembaga pemasaran. Produsen merupakan petani yang memelihara ulat sutera dari biji sutera hingga menjadi produk untuk dijual atau dipasarkan.

Konsumen adalah masyarakat yang membeli produk sutera dari petani ulat sutera untuk diolah dan dijual kembali kepada pembuat batik atau sarung.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Keadaan Fisik 1. Letak Geografis

  • Topografi
  • Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
  • Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan
  • Mata Pencaharian Penduduk
  • Sarana dan Prasarana

Data curah hujan rata-rata bulanan 5 tahun terakhir di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng. Nilai rata-rata bulan basah, bulan kering, dan bulan lembab selama lima tahun terakhir di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada Tabel 2. Banyaknya bulan basah, bulan kering dan bulan lembab selama 5 tahun terakhir di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng.

Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Fergusson yaitu nilai Q diatas maka tipe iklim Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng termasuk dalam tipe Iklim D (sedang). Jumlah penduduk Desa Pising berjumlah 776 KK dengan jumlah penduduk 2.623 jiwa yang terdiri dari 1.213 laki-laki dan 1.410 perempuan yang tersebar di 2 dusun dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah Penduduk di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng Tahun 2019. Oleh karena itu data penduduk berdasarkan pendidikan cukup untuk diketahui, sedangkan data penduduk berdasarkan pendidikan di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada Tabel 5.

Mata pencaharian warga Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng sebagian besar terdiri dari petani, selebihnya buruh tani, tukang kayu, pedagang, peternak dan penjahit. Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng bermatapencaharian dari sektor pertanian sebanyak 303 orang, dan penghidupan terendah berasal dari tenaga medis sebanyak 5 orang. Tabel 7 menjelaskan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng sebagian besar merupakan sarana olah raga dengan jumlah 6 unit.

Sarana dan prasarana tersebut patut menjadi perhatian pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng.

Tabel 1.  Data Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Selama 5 Tahun Terakhir di Desa  Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng
Tabel 1. Data Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Selama 5 Tahun Terakhir di Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng

Kelembagaan

Sedangkan sarana dan prasarana yang paling sedikit adalah Taman Kanak-Kanak, Sekolah Menengah Pertama, Pustu dan Posbindu yang berjumlah 1 unit.

HASIL DAN PEMBAHASAAN

Alur Produk Sutera

Saluran pasar merupakan jalur dari lembaga pasar yang mempunyai kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Pola saluran pemasaran produk sutra dapat diketahui dengan mengikuti alur pemasaran produk sutra dari petani hingga konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pola saluran pemasaran produk sutra di desa Sabbe'ta dapat dilihat seperti pada Gambar 3.

Model saluran pemasaran produk sutra di Desa Sabbe'ta Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng. Margin pemasaran merupakan selisih antara apa yang dibayar konsumen dengan apa yang diterima petani/pengrajin atas produk sutera di tingkat konsumen dengan harga produk sutera di tingkat petani/pengrajin dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). Margin pemasaran produk sutera pada setiap saluran pemasaran di desa Sabbe'ta dapat dilihat pada Tabel 9. Margin pemasaran produk sutera pada setiap saluran pemasaran di desa Sabbe'ta.

Berdasarkan Tabel 9 diketahui margin pemasaran tertinggi terdapat pada saluran pemasaran II dengan Pembeli asal Makassar I sebesar Rp 4.020.777 dan margin pemasaran terendah terdapat pada saluran pemasaran I sebanyak 0,25 kotak bibit dengan Pembeli dari Sengkang I dengan jumlah Rp 7.075.

Gambar 3.  Pola  Saluran  Pemasaran  Produk  Sutera  di  Kampung  Sabbe’ta,  Desa  Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng
Gambar 3. Pola Saluran Pemasaran Produk Sutera di Kampung Sabbe’ta, Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng

Efisiensi Pemasaran

Berdasarkan Tabel 10 diketahui efisiensi pemasaran Desa Sabbe'ta terdapat pada saluran pemasaran III untuk Pembeli asal Sengkang III dengan nilai efisiensi paling kecil yaitu 0,40%, sedangkan nilai efisiensi terbesar terdapat pada saluran pemasaran I untuk Pembeli asal Bali yaitu 28,26%.

Tabel 10.  Efisiensi  Pemasaran  Produk  Sutera  pada  Masing-Masing  Saluran  Pemasaran di Kampung Sabbe’ta
Tabel 10. Efisiensi Pemasaran Produk Sutera pada Masing-Masing Saluran Pemasaran di Kampung Sabbe’ta

Keuntungan Pemasaran

Berdasarkan Tabel 11 diketahui keuntungan pemasaran tertinggi dicapai pada saluran pemasaran III yaitu sebesar Rp7.661.554 dengan margin pemasaran sebesar Rp7.791.554 dan total biaya sebagai biaya transportasi sebesar Rp130.000. Sedangkan keuntungan pemasaran terendah terdapat pada saluran pemasaran I sebanyak 0,25 dus benih senilai Rp95.705 dengan margin pemasaran Rp265.705 dan total biaya transportasi sebesar Rp170.000. Dimana semakin tinggi margin pemasaran dan semakin rendah biaya yang dikeluarkan maka semakin tinggi keuntungan pemasarannya, dan sebaliknya semakin rendah margin pemasaran dan semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka semakin rendah pula keuntungan pemasaran yang dicapai suatu lembaga pemasaran.

Perbandingan Efisiensi dan Margin Pemasaran

Perbandingan Efisiensi Pemasaran dan Margin di Desa Sabbe'ta No Saluran Pemasaran Margin Pemasaran (Rp) Efisiensi Pemasaran. Berdasarkan Tabel 12 diketahui margin pasar tertinggi terdapat pada saluran pasar III sebesar Rp7.791.554. Pemasaran produk efektif, sedangkan saluran pemasaran III mempunyai nilai efisiensi paling rendah sebesar 1,02%, dan sesuai uraian di atas saluran pemasaran III mempunyai margin pemasaran paling tinggi dan nilai efisiensi paling rendah.

Namun saluran pemasaran IV souvenir perhiasan mempunyai nilai efisiensi paling tinggi yaitu 51,18% karena total biaya pemasarannya tinggi. Menurut Anandit dan Ratiya, (2004), proses pemasaran yang tidak efisien terjadi karena jalur pemasaran yang panjang, biaya pemasaran yang tinggi dan ketidaksempurnaan pasar.

Tabel 12.  Perbandingan Efisiensi dan Margin Pemasaran di Kampung Sabbe’ta  No  Saluran Pemasaran  Margin Pemasaran (Rp)  Efisiensi Pemasaran (%)
Tabel 12. Perbandingan Efisiensi dan Margin Pemasaran di Kampung Sabbe’ta No Saluran Pemasaran Margin Pemasaran (Rp) Efisiensi Pemasaran (%)

Kesimpulan

Petani ulat sutera sebaiknya melarang pengunjung yang menggunakan parfum untuk memasuki area perkembangbiakan ulat sutera, sehingga dapat mengurangi kematian ulat sutera dan menghasilkan kokon yang berkualitas. Selain itu, petani ulat sutera juga harus memperhatikan kebersihan ruangan tempat memelihara ulat sutera, agar ulat sutera terhindar dari berbagai penyakit sehingga terhindar dari gagal panen. Perbandingan pengaruh luas pohon murbei terhadap produktivitas kokon di tiga daerah berkembang [makalah seminar nasional di Yogyakarta].

Bahan dan alat apa yang digunakan untuk membuat kokon. mengambilnya dari alam atau membelinya). Bahan dan alat apa yang digunakan untuk memproduksi benang sutra. mengambilnya dari alam atau membelinya). Berapa jumlah benang sutera yang dibutuhkan untuk mengolahnya menjadi kain sutera polos?

Bahan dan alat apa yang digunakan untuk memproduksi kain sutra polos. dapatkan dari alam atau beli).

ECOPRINT

SOUVENIR

Tingkat pembeli Harga dari wisata di Desa Sabbe'ta Konsumen Jenis oleh-oleh Produk cinderamata Jumlah. potong) Harga/potong (Rp) Pendapatan (Rp). Harga di tingkat pembeli Makassar II di desa Sabbe'ta Konsumen Jenis cinderamata Produk cinderamata Jumlah. potongan) Harga/potong (Rp) Penerimaan (Rp) Pembeli. Tingkat Harga Pembeli Asal Klaten di Desa Sabbe'ta Konsumen Jenis Oleh-Oleh Produk Oleh-Oleh Jumlah. potong) Harga/potong (Rp) Pendapatan (Rp).

Kain Polos (m) Total Biaya Produksi (Rp) Total Biaya (Rp) Penerimaan (Rp) Harga Tingkat Pengrajin (Rp). No Nama Biaya Variabel Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Penyusutan Harga/Jumlah(Rp) 1 bibit Ulat Sutera Andi Fitriani. No Nama Biaya Variabel Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Biaya Penyusutan/Jumlah(Rp) 2 Benih Ulat Manji.

No Nama Variabel Biaya Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Biaya Penyusutan/Jumlah(Rp) 3 Benih Ulat Muliyati. No Nama Variabel Biaya Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Biaya Penyusutan/Jumlah(Rp) 4 Bibit Ulat Sutra Rabbi. No Nama Variabel Biaya Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Biaya Penyusutan/Jumlah(Rp) 5 Bibit Ulat Sutera Nursiah.

No Nama Variabel Jumlah Biaya Harga(Rp) Umur Teknis Biaya Penyusutan/Jumlah(Rp) 6 Benih Ulat Suhari Suhari. No Nama Biaya Variabel Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Penyusutan Harga/Jumlah(Rp) 7 Jumria Benih Ulat Sutera. No Nama Biaya Variabel Jumlah Harga(Rp) Umur Teknis Penyusutan Harga/Jumlah(Rp) 8 Benih Ulat Hearana.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Pemasaran Produk Sutera Prod
Tabel 1.  Data Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Selama 5 Tahun Terakhir di Desa  Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng
Tabel 2. Jumlah  Bulan  Basah,  Bulan  Kering,  dan  Bulan  Lembab  selama  5  Tahun  Terakhir di Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng
Tabel 3. Jumlah  Penduduk  di  Desa  Pising,  Kecamatan  Donri-Donri,  Kabupaten  Soppeng Tahun, 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

ASSAf Presidential Roundtables: Science, Scholarship and Society Programme THE 11THASSAF PRESIDENTIAL ROUNDTABLE DISCUSSION “The Implications of ChatGPT for Assessment in Higher