• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pembelajaran berbasis hots dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pembelajaran berbasis hots dalam"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat melakukan proses menganalisis dan mengevaluasi suatu permasalahan sehingga dapat menciptakan solusi. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Batang Natal, siswa pada kompetensi pembelajaran ekonomi akuntansi belum menunjukkan kemampuan berpikir analitis dalam kegiatan pembelajaran akuntansi.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana penggunaan metode pengajaran berbasis Hotsu yang digunakan seorang guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Batang Natal. Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir tinggi siswa yang menggunakan metode pembelajaran HOTS di kelas XI IIS SMA Negeri 1 Batang Natal.

Tujuan Penelitan

Manfaat Penelitian

Peneliti melakukan tindakan sesuai RPP dengan menggunakan Warm-Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir Tingkat Tinggi. Peneliti membantu siswa yang belum memahami langkah-langkah pembelajaran berbasis Hots untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

LANDASAN TEORITIS

Kerangka Teoritis

  • Metode Pembelajaran HOTS
  • Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
  • Khazanah Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Berbagai pelatihan keterampilan berpikir tingkat tinggi telah dilakukan disertai dengan petunjuk praktis penerapan taksonomi praktis ini. Project Zero Universitas Harvard menawarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti keterampilan berpikir kritis melalui gambaran palet artistik.

Kerangka Berpikir

Dari Tabel 4.17 terlihat bahwa dari 34 siswa terdapat 8 siswa dengan persentase 24% yang melakukan namun jarang mendengarkan arahan. Pada tabel 4.23 terlihat persentase aktivitas sangat baik sebanyak 4 siswa dengan persentase 12%, hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Batang Natal tahun ajaran 2020/2021 yang beralamat di Jln.

Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, adapun tujuan yang ingin diteliti adalah upaya meningkatkan kinerja siswa pada mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan pembelajaran berbasis Hots di kelas XI SMA Negeri 1 Batang Natal tahun ajaran 2021/2021.

Jenis Penilitian

Depenisi Operasional

Menyiapkan lembar observasi bagi siswa untuk mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran menggunakan Hots-Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Jenis Dan Prosedur Penelitian

Yang teridentifikasi adalah hasil belajar siswa masih sangat rendah dan belum cukup mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pihak sekolah yaitu 75. Buatlah lembar observasi untuk melihat kondisi pengajaran dan pembelajaran di kelas pada saat HOTS metode pembelajaran diterapkan. Peneliti dan guru membuat tes yang diujikan kepada siswa guna melihat ketuntasan belajar.

Setelah perencanaan disusun secara matang, barulah dilakukan tindakan terhadap permasalahan belajar siswa, yaitu dengan melaksanakan seluruh rencana tindakan selama proses belajar mengajar. Observasi akan dilakukan oleh pengamat yaitu teman yang akan melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran. Guru membimbing seluruh siswa agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan materi yang disampaikan dan metode pembelajaran yang disediakan.

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa dari 34 siswa terdapat 22 siswa dengan persentase 64% yang jarang membaca dan memperhatikan soal/pekerjaan teman lain terdapat 8 siswa dengan persentase 24%. Dari tabel 4.6 terlihat bahwa dari 34 siswa, terdapat 4 siswa dengan persentase 12% yang tidak mau mendengarkan dan memperhatikan petunjuk atau uraian yang diberikan oleh guru atau teman, terdapat 20 siswa. Hasil pretest terlihat hanya 14 siswa yang mencapai ketuntasan dengan persentase 40%, sedangkan pada siklus I mencapai 22 siswa dengan persentase 64%.

Dari tabel 4.14 diperoleh derajat ketuntasan tinggi sebesar 34. Hasil belajar tinggi tingkat II sebanyak 30 siswa dengan porsi 88% dan sebanyak 4 siswa dengan porsi 12%. yang belum mencapai kesempurnaan KKM yaitu 70. Tabel 4.22 menunjukkan tidak ada siswa yang tidak bertanggung jawab atas perintah guru, yaitu 3 siswa dengan presentasi 8%. Tabel 4.26 menunjukkan bahwa tes awal (pretest) berhasil lulus sebanyak 14 siswa dengan share 24%, tahap pertama sebanyak 22 siswa dengan share 64% dan tahap kedua sebanyak 30 siswa. siswa dengan persentase 88%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah diperkenalkannya Pembelajaran Berbasis Hots dalam meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada Siklus I dan Siklus II.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Batang Natal
  • Struktur Organisasi
  • Visi dan Misi Sekolah
  • Fasilitas Sekolah

Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengedepankan moralitas, mencintai, menghargai keindahan dan memperkaya amalan serta mengedepankan usaha dan sikap bersaing untuk mencapai hasil.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Batang Natal
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Batang Natal

Deskripsi Data Awal

Sebelum membahas hasil hasil siswa pada setiap siklusnya, terlebih dahulu dilakukan analisis hasil hasil siswa sebelum menggunakan pembelajaran berbasis HOTS untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diperoleh dari hasil tes awal (pretest) yang diberikan kepada siswa untuk menentukan siswa. penguasaan awal pembelajaran ekonomi akuntansi pada materi ajar konsep persamaan dasar akuntansi sebelum menerapkan pembelajaran. Dari hasil pekerjaan siswa pada pretest yang disiapkan peneliti, setelah dikoreksi, nilai belajar siswa adalah 64. Tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Batang Natal sebelum diberikan perlakuan (Awal) tes) Tidak ada data persentase jumlah siswa.

Dilihat dari hasil pre-test pada Tabel 4.2, hasil belajar siswa masih rendah, yaitu dari 34 siswa, hanya 14 siswa atau 40% yang tuntas tingkat ketuntasan dan 20 siswa atau 60% yang tidak tuntas tingkat ketuntasan. Walaupun nilai rata-rata berdasarkan hasil pre-test adalah 64, namun kesulitan yang dihadapi siswa dalam pre-test diketahui adalah rendahnya tingkat penguasaan materi pelajaran konsep persamaan dasar akuntansi. Berangkat dari kondisi awal tersebut, peneliti merencanakan tindakan penelitian dengan menerapkan Hot-Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada bahan ajar konsep persamaan dasar akuntansi di kelas XI IIS.

Deskripsi Hasil Pelaksanaan Pada Siklus I

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa dari 34 siswa pada siklus I sebanyak 21 siswa yang tuntas dengan persentase 64% dan sebanyak 12 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 36%. Dari tabel 4.5 terlihat bahwa dari 34 siswa terdapat 16 siswa dengan persentase 48% yang ingin bertanya atau memberi saran saat berdiskusi namun jarang melakukannya, terdapat 14 siswa dengan persentase 40% yang sering atau mengemukakan pendapat dan terdapat 4 siswa dengan persentase 12% sangat sering melakukan tanya jawab atau memberikan saran. Dari tabel 4.7 terlihat bahwa dari 34 siswa terdapat 19 siswa dengan persentase 56% yang rutin mencatat namun jarang, dari mayoritas siswa yang rutin mencatat terdapat 12 siswa dengan persentase 36 % dan siswa yang sangat sering hanya 3 orang siswa yang mencatat dengan persentase 8%, sedangkan yang tidak pernah sama sekali tidak melakukan apa pun.

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 34 siswa, 16 siswa dengan persentase 48% menjawab dan mengetahui cara menyelesaikan soal, namun jarang melakukan hal tersebut, 14 siswa dengan persentase 40% sering menjawab atau menyelesaikan soal, terdapat 4 siswa dengan persentase 12% yang sangat sering memberikan jawaban atau menyelesaikan masalah secara berkelompok. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebanyak 4 siswa dengan persentase 12% tidak bergantung pada temannya, 16 siswa dengan persentase 48% bergantung pada temannya, dan jarang sekali 14 siswa dengan persentase 40% bergantung pada temannya dan siswa yang tergantung temanmu, temannya tidak ada. Hal ini terlihat dari hasil observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang diraih dengan persentase siswa sangat baik, hanya 3 siswa dengan share 8%, aktivitas belajar siswa baik sebanyak 4 siswa dengan share 8%. bagian sebesar 12%. dan sisanya 20 siswa dengan persentase 60% dan kurang dari 7 siswa dengan persentase 20%.

Deskripsi Hasil Pelaksana Pada Siklus II

4 siswa dengan persentase 12% jarang membaca dan memperhatikan soal/pekerjaan teman lain, 23 siswa dengan persentase 68% membaca dan mendengarkan pekerjaan temannya dan 7 siswa dengan persentase 20% memperhatikan setiap soal yang ada. dibahas, namun tidak ada siswa yang tidak mau memperhatikan permasalahan yang akan dibicarakan. Dari tabel 4.16 terlihat jumlah siswa yang berjumlah 34 orang terdapat 8 siswa dengan persentase 24% yang ingin bertanya atau memberikan saran pada saat diskusi namun jarang dilakukan yaitu terdapat 22 siswa dengan persentase 64%. mereka sering bertanya atau mengemukakan pendapat dan sebanyak 4 orang siswa dengan persentase 12% sangat sering bertanya dan menjawab atau memberikan saran. Dari tabel 4.18 terlihat dari 34 siswa terdapat 7 siswa dengan persentase 20% yang sering mencatat namun jarang, dari beberapa siswa yang sering mencatat sebanyak 20 siswa dengan persentase 60% dan siswa. yang sangat sering mendaftarkan 7 orang siswa dengan persentase 20%, sedangkan yang tidak melakukan apa pun sama sekali.

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa 7 siswa dengan persentase 20% memberikan jawaban dan mampu menyelesaikan soal, namun jarang yang melakukannya, 26 siswa dengan persentase 76% sering memberikan jawaban dan menyelesaikan soal, yang sangat sering menjawab atau menyelesaikan soal dalam suatu kelompok 1 siswa dengan persentase 4%. Tabel 4.20 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki sedikit semangat dalam belajar sehingga kurang berani terdapat 8 siswa dengan persentase 24% yang antusias dan berani dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 20 siswa dengan persentase 60% dan siswa yang sangat antusias dan yang berani dalam belajar adalah sebanyak 6 orang siswa dengan persentase sebesar 18%. Tabel 4.21 menunjukkan bahwa tidak kurang dari 15 siswa dengan persentase 44% tidak bergantung pada temannya, 14 siswa dengan persentase 40% bergantung pada temannya, namun jarang terdapat 5 siswa dengan persentase 16% tidak bergantung pada temannya. semua bergantung pada teman mereka dan.

Pembahasan Hasil penelitian

Suatu kelas dapat dinyatakan mencapai ketuntasan apabila ≥ 70 dari jumlah siswanya telah mencapai KKM yang telah ditentukan, untuk menghitung ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus. Ketuntasan hasil belajar siswa terutama ditentukan oleh tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, semakin aktif aktivitas siswa dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa pun semakin baik. Dari tabel tersebut secara umum aktivitas siswa dapat dikatakan berhasil karena aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus II.

Memperoleh Tingkat Kemampuan Berpikir Siswa Pada Saat Pretest, Siklus I dan Siklus II Nama Siswa Pretest Post Test I Informasi Post Test. Dari tabel 4.27 diatas diketahui bahwa setelah adanya tindakan penggunaan Hots-Based Learning dan Peningkatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IS SMA Negeri 1 Batang Natal pada materi ajar, penyusunan laporan keuangan, kemampuan siswa dalam proses pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap pelajaran akuntansi telah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Tabel Perbandingan Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
Tabel Perbandingan Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Diskusi Hasil Penelitian

Setelah melalui proses pembelajaran dengan metode demonstrasi dan diskusi, siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian persamaan akuntansi. Setelah melalui proses pembelajaran dengan metode demonstrasi dan diskusi, siswa diharapkan mampu menjelaskan rumus-rumus persamaan akuntansi. Setelah proses pembelajaran dengan metode demonstrasi dan diskusi, siswa diharapkan mampu mengenali dampak transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi.

Setelah dilakukan proses pembelajaran melalui metode demonstrasi dan diskusi, siswa diharapkan mampu menerapkan rumus persamaan akuntansi. Setelah dilakukan proses pembelajaran melalui metode demonstrasi dan diskusi, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis bukti-bukti transaksi keuangan/bukti pencatatan. Dengan menguasai materi ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan: Memahami persamaan dasar akuntansi dan pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi.

Siswa diminta meluangkan waktu 150 menit untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian persamaan dasar akuntansi dan dampak transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi dari berbagai sumber pembelajaran pada Kegiatan. Menghubungkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan pengalaman siswa dengan topik sebelumnya yaitu: Memahami persamaan dasar akuntansi dan dampak transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Batang Natal
Tabel Perbandingan Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Workshop dapat meningkatkan kompetensi guru SMP Negeri 4 Pontianak dalam melaksanakan pembelajaran berbasis HOTS pada tahun pelajaran 2022/2023, sebagai indikasi keberhasilannya adalah