• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6 - 12 BULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " ANALISIS POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6 - 12 BULAN "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

263

ANALISIS POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6 - 12 BULAN

Wiryanto1), Siti Nuryanti2), Novi Pasiriani3)

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kaltim

Abstrak. Penelitian bertujuan menganalisis Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Balita 6 – 12 bulan di Kelurahan Margo Mulyo Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan dengan objek penelitian sejumlah 90 responden yang mempunyai anak balita usia 6 – 12 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian survey yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan analisa uji Fisher´s dan Analisis Odds Ratio untuk mengetahui adanya hubungan kedua variabel penelitian. Hasil penelitian diketahui ada hubungan Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Balita Usia 6 – 12 bulan berdasarkan hasil uji Chi Fisher´s Pvalue = 0,013 (< 0,05) dan hasil analisis Odds Ratio = 4,243.

Kata Kunci: Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Status Gizi.

Abstract. The aims of the research is to analyse The Scheme Of The Complementary Foods Beside Breast Milk For The Toddlers Status Between 6 - 12 months at Margo Mulyo, West Balikpapan, toward object research for about 90 respondences.The type of the research is the analytic survey by using cross sectional approach by Fisher´s and Relative Risk Test to determine the corelation between the two research variable. The result of the research known the corelation between The Scheme of the Delivery of Complementary Foods and the Nutrient Status of Toddler Age 6 - 12 months according to Chi Fisher´s test Prevalue = 0,013 (< 0,05) and Odds Ratio analysis = 4,243.

Keywords: The Scheme of the Delivery of Complementary Foods Beside Breast Milk and Nutrient Status.

PENDAHULUAN

Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup (Soekirman, 2000).

Status Gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat dan berkualitas. Permasalahan gizi terjadi pada setiap siklus kehidupan,

yang dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Masa dua tahun pertama kehi- dupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pe- sat. Gangguan gizi yang terjadi pada masa ini bersifat permanen, tidak dapat diperbaiki walaupun kebutuhan

PENELITIAN

(2)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

264 gizi pada masa selanjutnya terpenuhi

(Depkes RI, 2007).

Menurut Soehardjo (1989) sta- tus gizi adalah keadaan sehat individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dam- pak fisiknya diukur secara antro- pometri. Antropometri merupakan pe- nilaian status gizi secara langsung de- ngan menggunakan ukuran-ukuran tubuh manusia. Ukuran antropometri yang biasa dipergunakan dalam suatu survey penilaian status gizi secara langsung antara lain adalah Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) (Supariasa, 2002).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010 di Indonesia diketahui bahwa prevalensi gizi kurang 13,0 % dengan 8,5 % Usia 6 – 11 bulan dan gizi buruk 4,9 % dengan Usia 6 - 11 bulan. Di Propinsi Kalimantan Timur ditemukan prevalensi gizi kurang 12,7 % dan gizi buruk 4,4 %.

Berdasarkan hasil Riskesdes Tahun 2007 di Kota Balikpapan ditemukan bahwa 6,3 % Balita dengan status gizi buruk dan 11,7 % Balita dengan status gizi kurang dan

status stanting 10,5 %. Hasil rekapi- tulasi LB3 Gizi se Kota Balikpapan se- lama Tahun 2010, 2011 dan Tahun 2013 terdapat peningkatan Balita de- ngan kasus gizi kurang yaitu pada Tahun 2010 sebanyak 519 kasus, Tahun 2011 sebanyak 542 kasus dan Tahun 2012 sebanyak 571 kasus (DKK Kota Balikpapan, 2012).

Status gizi kurang pada Balita di Puskesmas Margo Mulyo pada Ta- hun 2010 terdapat sebanyak 16 kasus dan bertambah menjadi 27 kasus pa- da Tahun 2011 serta meningkat lagi menjadi 49 kasus Balita dengan gizi kurang pada Tahun 2012. Hasil pene- litian oleh Depar-temen Kesehatan RI Tahun 2006, bayi yang terlambat di- beri MP-ASI mengalami pertumbuhan Berat Badan (BB) yang lambat sehingga perlu diadakan perbaikan status gizinya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan pemberian makanan pada Bayi atau Balita dengan tepat yang sesuai dengan kebutuhan mereka (Depkes RI, 2006).

Penjelasan dari Tenaga Pelak- sana Gizi Puskesmas (TPG) Margo Mulyo diketahui bahwa ibu Balita 6 - 12 bulan di Kelurahan Margo Mulyo memberikan MP-ASI pada saat balita berusia kurang dari 6 bulan. Keadaan

(3)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

265 ini ditunjukkan dengan data ASI Eks-

klusif di wilayah Puskesmas Margo Mulyo yang masih rendah yaitu 53,82

%. Dalam pemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jumlah bahan makanan dan cara pembuatannya.

Terdapat kebiasaan pemberian ma- kanan bayi yang tidak tepat antara lain pemberian makanan yang terlalu dini atau lambat, makanan yang dibe- rikan tidak cukup dan frekuensi yang kurang (Cott, 2003).

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka pola pemberian MP-ASI dan Status Gizi Balita merupakan masalah yang perlu dianalisis dan peneliti tertarik untuk mengetahui tentang hubungan antara pola pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Balita Usia 6 – 12 Bulan di Kelurahan Margo Mulyo Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan Tahun 2013.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian survey yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini variabel sebab/risiko dan variabel akibat/kasus yang terjadi pada objek

diukur/dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan,sehingga hasil yang dipe- roleh lebih cepat didapatkan dan tidak memerlukan banyak waktu serta tidak memaksa subjek untuk mengalami faktor yang diperlukan yang bersifat merugikan kesehatan (Bhisma Murti, 1997).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Balita usia 6 - 12 bu- lan yang bertempat tinggal di Kelu- rahan Margomulyo, Kecamatan Balik- papan Barat Kota Balikpapan Tahun 2013 dengan jumlah 91 Balita.

Tahapan yang dilakukan da- lam pengumpulan data adalah kue- sioner. Kuesioner yang diberikan ke- pada responden menggunakan teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan dan chek list.

Analisa Univariat untuk menjelaskan dari masing-masing variabel baik va- riabel terikat yaitu status gizi maupun variabel bebas yaitu pola pemberian MP-ASI, dengan peringkasan data ha- nya menggu-nakan distribusi fre- kuensi.

Analisa Bivariat digunakan untuk me- ngetahui hubungan variabel terikat yaitu status gizi balita (BB/U) dan variabel tidak terikat yaitu pola

(4)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

266 pemberian MP-ASI dengan menggu-

nakan uji korelasi Chi square

HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden

Berdasarkan karekteristik responden terbanyak adalah perempuan sebesar 53,3 %.

Pola Pemberian MP-ASI

Berdasarkan hasil penelitian tentang pola pemberian MP-ASI didapatkan data sebagai berikut (tabel1)

Tabel 1. Distribusi Responden Berda- sarkan Pola Pemberian MP-ASI No Pola Pemberian F %

MP-ASI

1 Baik 37 41.1

2 Tidak Baik 53 58.9

Berdasarkan tabel 1 di atas respon- den yang pola pemberian MP-ASI baik sebanyak 41,1 % dan yang tidak baik sebanyak 58,9 %.

Status Gizi Responden

Berdasarkan hasil penelitian tentang Status Gizi Responden didapatkan data sebagai berikut (tabel2)

Tabel 1. Distribusi Responden Berda- sarkan Status Gizi

No Status Gizi F %

1 Baik 68 75.6

2 Tidak Baik 22 24.4

Berdasarkan tabel 2 di atas responden dengan status gizi baik sebanyak 75,6 % dan responden dengan status gizi tidak baik sebanyak 24,4 %.

Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Responden

Tabel 3. Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Responden

Status Gizi x2 hitung Pvalue OR

Baik Tidak baik

Pola Pemberian Baik 33 4 6,323 0,013 4,243 MP-ASI Tidak baik 35 18

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden yang pola pemberian MP- ASI baik mempunyai status gizi tidak baik sebanyak 4 orang dan status gizi baik sebanyak 33 orang. Sedangkan responden yang pola pemberian MP- ASI tidak baik mempunyai status gizi baik sebanyak 35 orang dan mem-

punyai status gizi tidak baik sebanyak 18 orang. Hasil analisa uji Chi

Fisher´s didapatkan Pvalue = 0,013 yang berarti Pvalue < 0,05 dan X2 hitung

= 6,323 > X2tabel = 3,84 maka Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pola pemberian MP- ASI dengan status gizi balita 6 - 12

(5)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

267 bulan dan hasil analisis Odds Ratio

(OR) = 4,243 berarti responden de- ngan pola pemberian MP-ASI baik memiliki resiko terjadi status gizi baik sebesar 4,243 kali dibandingkan de- ngan responden yang memiliki pola pemberian MP-ASI tidak baik.

PEMBAHASAN

Hasil Analisa uji Fisher´s Pvalue = 0,013 maka sesuai Hipotesis pene- litian jika hasil uji Fisher´s Pvalue < 0,05 berarti ada hubungan pola pemberian MP-ASI dengan status gizi responden dengan pengaruh hubungan dilihat dari hasil analisis OR = 4,243 berarti faktor pola pemberian MP-ASI baik mempengaruhi timbulnya faktor status gizi baik atau adanya hubungan yang positif antara faktor pola pemberian MP-ASI dengan status gizi balita di Kelurahan Margo Mulyo.

Hasil penelitian yang sejalan sebelumnya dilakukan Carnoto SM (2000) dan Jamilah (2012) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pola pemberian MP-ASI dan tingkat konsumsi dengan status gizi balita dengan menggunakan tingkat ketelitian yang berbeda. Hal ini seja- lan dengan hasil penelitian lain (Dwi

Jata, 2000) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara praktek ibu dalam memberikan MP-ASI dengan status gizi balita umur 4 –24 bulan, dengan tingkat keeratan hubungan yang juga berbeda.

Ditemukannya hasil responden yang mempunyai status gizi baik de- ngan pola pemberian MP-ASI yang tidak baik sebanyak 35 orang lebih tinggi daripada balita yang memiliki pola pemberian MP-ASI baik yaitu 33 orang adalah disebabkan karena orang tua balita memberikan makanan dalam jumlah besar tetapi kandungan gizinya sangat rendah dan membe- rikan susu pendamping lebih dominan sehingga hanya memberikan efek kenyang saja tanpa memperhatikan jumlah makanan, frekuensi makan dan jenis makanan yang diberikan pada balita sesuai dengan usia balita sehingga pertumbuhan dan perkem- bangan balita tidak sempurna wa- laupun status gizi balita tersebut baik.

Wawancara peneliti kepada ibu- ibu responden mengatakan bahwa se- ringkali mereka menyuapi anak de- ngan sepiring nasi penuh, ikannya sedikit dan kadang-kadang tidak ada tambahan sayuran. Makanan seperti ini sepintas saja terlihat memenuhi ke-

(6)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

268 butuhan gizi yang dibutuhkan tetapi

memberikan makanan ini menjadi ha- nya sia-sia belaka dan apabila di- berikan secara terus menerus dan ti- dak dilakukan kaji tindak segera maka akan mengakibatkan penurunan sta- tus gizi balita.

Pemberian susu pendamping yang berlebihan juga akan mem- berikan efek yang kurang baik karena balita tidak mau lagi diberi makanan pendamping lainnya. Masa balita ada- lah fase kritis pada masa kehidupan manusia. Keadaan ini disebabkan ka- rena pada masa inilah pertumbuhan dan perkembangan berlangsung de- ngan sangat pesat sehingga selayak- nya balita mendapatkan gizi dan sti- mulasi yang baik karena pada masa ini semua organ berkembang secara pesat terutama pada bagian otak.

Setiap anak mempunyai hak untuk dapat hidup sehat dan bertumbuh kembang yang baik sebagai bekal bagi kehidupan di masa mendatang (Riksani, 2012).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Pola pemberian makanan pendamping ASI balita 6 - 12 bulan di Kelurahan

Margo Mulyo Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan sebagian besar pola pemberian MP-ASI tidak baik sebanyak 53 (58,9 %). 2). Status gizi balita 6 -12 bulan di Kelurahan Margo Mulyo Kecamatan Balikpapan Barat sebagian besar memiliki status gizi baik sebanyak 68 (75,6 %). 3). Ada hubungan pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi balita 6 – 12 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman, M.B., 2002. Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit buku kedokteran ECG, Jakarta.

Arisman, M.B., 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit buku kedokteran ECG, Jakarta.

Ahmad Djaeni, S, 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia Jilid II, Dian Ratna, Jakarta.

Abas Basuni Jahari, 2003. Peman- tauan pertumbuhan balita, pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan, Jakarta.

Bhisma Murti, 1997. Prinsip dan Me- tode Riset Epidemiologi, Gadjah Mada University Press, Yogya- karta.

Budiharjo, 2008, WNPG.IX, Reko- mendasi Kebijakan dan Strategi Perbaikan Gizi 2010 – 2014, DIRJEN Binkesmas Depkes RI, Jakarta.

Cott Pasty West, 2003, Seri Budaya Anak, Makanan Sehat Untuk Bayi dan Balita, Dian Rakyat, Jakarta.

(7)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

269 Carnoto.SM, 2000, Hubungan antara

pola pemberian makanan pen- damping ASI dengan status gizi balita 4 - 12 bulan didesa Gunan Kec. Slogohimi Kab.

Wonogiri, UNDIP, Semarang.

Chandra B, 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit buku kedokteran, Jakarta.

Dedy Muchtadi, 1999, Gizi untuk bayi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Dwi Jata, 2000, Hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktek ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI dengan status Gizi Balita 4 - 24 bulan di Batuan Kecamatan Sukawati Kabupaten Bali, UNDIP, Semarang.

Dedy Muchtadi, 2002, Gizi seimbang untuk hidup sehat, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Depkes RI, 2002, Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Balita, Depkes dan Kesejahteraan Sos- ial, Jakarta.

_________, 2007, keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesioa Nomor : 747/Menkes/SK/VI/2007 tentangt Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga, Depkes RI, Jakarta.

________, 2012, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1995/Men- kes/SK/XII/2012, tentang Stan- dar Antropometri Penilaian Status Gizi, Depkes RI, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2011. Laporan Rutin Puskes- mas (LB3), Dinkes Kota Ba- likpapan, Balikpapan.

Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur, 2011. Profil Dinkes Prop.Kaltim, Dinkes Prop. Kal- tim, Samarinda.

I Dewa Nyoman Supariasa, 2001, Penilaian Status Gizi, Penerbit buku kedokteran, Jakarta.

_________, 2002, Penilaian Status Gizi, Penerbit buku kedokteran, Jakarta.

Judarwanto Widodo, 2005, Menga- tasi Kesulitan Makan pada Anak, Puspa Swara, Jakarta.

Jamilah, 2012, Hubungan Pola Pem- berian Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Balita 6 – 12 Bulan Kelurahan Sidomulyo Samarinda Ilir Kota Samarinda, UWIGAMA Samarinda.

Khomsan, 2008. Pengantar Pangan dan Gizi, Penerbit swadaya, Ja- karta.

Moehji Sjahmien, 2003, Ilmu Gizi 2, papas Sinar Sinanti, Jakarta.

_________, 1992, Peme-liharaan Gizi Bayi dan Balita, Bhratara, Jakarta.

Nadesul Hendrawan, 2005, Makanan Sehat Untuk Bayi. Puspa Swa- ra, Jakarta.

Puskesmas Margomulyo Balikpapan Barat, 2012, Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2012.

RSCM dan Persagi, 1994, Penuntun Diit Anak, Gramedia, Jakarta.

Ria Riksani, 2012, Variasi Olahan Makanan Pendamping ASI, Dunia Kreasi, Jakarta.

Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 1999. Kesehatan dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta.

Soekirman, 2000, Ilmu Gizi dan Aplikasinya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Sulistijani, D.A dan Herlianty, M.P.

2004, Menjaga Kesehatan Bayi

& Balita, Puspa Swara, Jakarta.

Soekidjo Notoatmodjo, 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat prinsip- Prinsip Dasar, Rieneka Cipta, Jakarta.

(8)

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6 Nopember 2013, hal. 263 - 318

270 _________, 2005. Metodologi Pene-

litian Kesehatan, Rieneka Cipta, Jakarta.

Soekidjo Notoatmodjo, 2003. Pen- didikan dan Perilaku Kese- hatan. Rineka Cipta, Ja- karta.

Solihin Pudjiaji, 2001. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, Rinieka Cipta, Jakarta.

Solihin Pudjiaji, 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, Edisi keempat, FKUI, j

Jakarta.

Suhardjo, 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi, Bumi Aksara, Jakarta.

Suhardjo dkk, 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian. UI Press, Jakarta.

Utami Rusli, 2001. Bayi Sehat berkat ASI Eksklusif, makanan pendamping tepat dan imunisasi Lengkap, Elex Media, Jakarta.

WHO, 1998, Complementary Feeding of Young Children in Developing Countries. Geneva A Review of current Scientific Knowledge.

Referensi

Dokumen terkait

Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden penelitian dengan judul Hubungan Pola Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di

Hasil penelitian memang menunjukkan tidak adanya hubungan antara ketepatan waktu pemberian MP-ASI dengan status gizi namun bayi yang berstatus gizi kurang seluruhnya memang berasal dari