• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL Studi Kasus pada Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Cabang Pembantu Pakisaji)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL Studi Kasus pada Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Cabang Pembantu Pakisaji)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL

(Studi Kasus pada Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Cabang Pembantu Pakisaji)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Elisa Fransisca 165020501111046

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2020

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

ANALISIS PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL (Studi Kasus pada Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Cabang

Pembantu Pakisaji)

Yang disusun oleh :

Nama : Elisa Fransisca

NIM : 165020501111046

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 29 Juli 2020

Malang, 29 Juli 2020 Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Khusnul Ashar, SE.,MA.

NIP. 195508151984031002

(3)

ANALISIS PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL (Studi Kasus pada Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Cabang

Pembantu Pakisaji)

Elisa Fransisca

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Email: fransiscaelisa08@gmail.com

ABSTRAK

Lembaga Keuangan Mikro Syariah memiliki peran penting dalam jalannya usaha mikro kecil salah satunya adalah dalam bentuk pembiayaan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan syariah terhadap pendapatan usaha mikro kecil anggota Koperasi Agro Niaga Indonesia Jawa Timur cabang pembantu Pakisaji. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara langsung dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner kepada 40 responden. Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil menunjukkan bahwa pembiayaan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha mikro dan kecil anggota Koperasi Agro Niaga Indonesia Jawa Timur cabang pembantu Pakisaji

Kata kunci: Lembaga keuangan Mikro Syariah, Pembiayaan Syariah, Pendapatan Usaha

A. PENDAHULUAN

Kesejahteraan merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh seluruh umat manusia pada umumnya. Manusia akan senantiasa melakukan berbagai cara agar kesejahteraan tersebut dapat tercapai. Salah satu cara agar kesejahteraan tersebut tercapai adalah dengan memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya baik dalam aspek material maupun spiritual. Begitu pula dengan umat muslim pada umunya mereka juga akan melakukan berbagai cara yang tidak bertentangan dengan syariat Islam agar segala kebutuhan terpenuhi guna mencapai maslahah. Salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan adalah dengan melakukan berbagai aktivitas ekonomi yaitu baik dari aspek konsumsi, produksi, maupun distribusi seperti mendirikan usaha kecil mikro. Usaha kecil mikro merupakan sektor yang memiliki potensi yang besar kontribusinya terhadap perekonomian nasional dan pembangunan ekonomi rakyat. Hal ini dikarenakan dengan hadirnya usaha mikro kecil akan berdampak pada PDB dan jumlah tenaga kerja yang akan terus meningkat.

Wilayah Kabupaten Malang sendiri memiliki jumlah 600.054 unit yang menduduki urutan ke-2 setelah Jember dengan jumlah UMKM sejumlah 647.416 unit yang dapat diarikan bahwa menjadikan pemerintah kabupaten Malang menjadikan UMKM sebagai penopang perekonomian daerah Kabupaten Malang itu sendiri. Hal ini juga diiringi dengan beberapa program pemerintah Kabupaten Malang yang sebagian besar bertujuan untuk mengembangkan UMKM daerah.

Namun dalam aktivitas UMKM sendiri selalu membutuhkan berbagai pendukung agar dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Namun salah satu kendala dari aktivitas suatu usaha adalah kurangnya permodalan padahal modal adalah salah satu peran penting dalam suatu kegiatan usaha.

Maka dari itu pemerintah Kabupaten Malang telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan cara menyediakan beberapa kredit usaha dari pemerintah maupun swasta antara lain adalah KUR (Kredit Usaha rakyat), Program Bank selain KUR, KUBE/KUB, Program koperasi. Namun ternyata masih banyak masyarakat khususnya pedesaan yang memilih menggunakan jasa rentenir padahal diharuskan membayar bunga yang cukup tinggi dan sangat disayangkan jika pelaku usaha muslim harus terjerat

(4)

dengan riba. Salah satu wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki beragam usaha mikro kecil adalah kecamatan Pakisaji, hal ini dikarenakan sebagian penduduknya berprofesi sebagai pengusaha kecil maupun besar. Dalam menjalankan berbagai kegiatan usahanya masih banyak masyarakat kecamatan ini dalam hal mencari modal masih menggunakan jasa rentenir dengan alasan persyaratan yang mudah daripada di lembaga formal.

Sebagian masyarakat yang pernah menggunakan jasa rentenir untuk modal dalam menjalankan usaha adalah anggota Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur cabang Pembantu Pakisaji.

Alasan menggunakan jasa rentenir juga beragam antara lain adalah dikarenakan para rentenir datang langsung ke rumah, jadi para pelaku usaha tidak perlu keluar rumah untuk meminjam modal usaha.

Alasan yang kedua adalah karena rentenirnya adalah teman sendiri jadi para pelaku usaha merasa ingin membantunya dan alasan yang terakhir adalah karena para pelaku usaha tidak punya waktu untuk datang ke lembaga formal untuk mandapatkan modal usaha. Maka dari itu sebagian anggota tertarik untuk meminjam melalui jasa rentenir.

Namun ternyata setelah para pelaku usaha ini berpindah ke lembaga keuangan mikro lembaga keuangan mikro syariah yaitu Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur cabang pembantu Pakisaji untuk mendapat modal usaha dirasakan lebih menguntungkan. Salah satu keuntungannya adalah lembaga ini memiliki peran penting dalam pelaksanaannya baik itu dalam perekonomian maupun peran sosial. Peran dalam perekonomian antara lain adalah dapat menjangkau seluruh sektor perekonomian menengah ke bawah karena pada sektor ini umumnya yang memiliki masalah mendasar seperti dalam hal permodalan. Lembaga ini membantu dalam pemberian modal usaha produktif dengan pembiayaan syariah berupa murabahah dan musyarakah yang akan berdampak terhadap meningkatnya pendapatan anggota selaku pelaku usaha.

B. TINJAUAN PUSTAKA Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Dalam UU No. 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro Bab I Pasal 1, diterangkan bahwa Lembaga Keuangan Mikro yang selanjutnya disingkat LKM adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata- mata mencari keuntungan. Pinjaman adalah penyediaan dana oleh LKM kepada masyarakat yang harus dikembalikan sesuai dengan yang diperjanjikan, sedangkan Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh LKM kepada masyarakat yang harus dikembalikan sesuai dengan yang diperjanjikan dengan prinsip syariah.

Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia terdiri dari beberapa lembaga antara lain adalah BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah), BMT (Baitul Mal Wat Tamwil), koperasi syariah serta lembaga lainnya yang diatur sebagaimana Peraturan Otoritas jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.05/2014 tentang perizinan Usaha dan Kelembagaan Lembaga Keuangan Mikro.

Pembiayaan Syariah dalam Mengembangkan Usaha

Pembiayaan syariah menurut Rudy Badrudin dan Subagyo adalah pemberian pinjaman bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa beli yang terbebas dari penetapan bunga dan memberikan rasa aman karena tidak ada beban bunga yang ditetapkan di muka.

Terdapat unsur-unsur yang terkandung dalam pemberi pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberian dana bahwa dana yang diberikan(berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang, 2. Kesepakatan

(5)

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak mendatangani hak dan kewajiban masing-masing.

3. Jangka Waktu

Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut terdiri dari jangka pendek, menengah, dan panjang.

4. Risiko

Risiko usaha menjadi tanggungan lembaga, seperti risiko yang disengaja maupun tidak.

Seperti bencana alam atau bangkrutnya usaha tanpa ada unsur kesengajaan.

5. Balas Jasa

Dalam prinsip syariah balas jasa ditentukan berdasarkan bagi hasil yang sama-sama disepakati oleh kedua belah pihak.

Dalam mengembangkan usaha terdapat beberapa produk pembiayaan syariah yang dapat digunakan, salah satunya adalah:

1. Al-Murabahah

Secara bahasa murabahah berasal dari kata ribb yang artinya tumbuh dan berkembang dalam suatu perniagaan. Dengan kata lain, murabahah adalah perjanjian jual beli berang yang di dalamnya ditambahkan keuntungan yang telah disepakati. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan dengan sistem jual beli di mana BMT sebagai penjual, mitra sebagai pembeli.

Penetapan harga jual kepada mitra adalah harga beli barang ditambah keuntungan BMT.

2. Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah adalah suatu perjanjian usaha antara pemilik modal dengan pengusaha, di mana pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan (100%) dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan usaha. Hasil usaha bersama ini dibagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu penandatanganan perjanjian pembiayaan yang dituangkan dalam bentuk nisbah bagi hasil.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjelaskan kriteria UMKM yang digolongkan berdasarkan asset dan omzet yang dimiliki oleh sebuah usaha, yaitu:

a. Kritieria Usaha Mikro adalah :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Kritieria Usaha Kecil adalah :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. Kritieria Usaha Menengah adalah :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

(6)

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000 (lima puluh milyar rupiah).

Pendapatan

Menurut Nicholson dalam Ola dan Sukamto (2013) perusahaan yang menginginkan keuntungan yang maksimal akan mengambil keputusan secara marjinal, di mana perusahaan dapat menyesuaikan variabel-variabel yang bisa dikontrol untuk memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan pendekatan tersebut produsen akan mendapatkan keuntungan pada saat Marginal Cost (MC) sama dengan Marginal Revenue (MR). Hubungan antara laba maksimum dengan pendekatan marjinal dapat dilihat dari penjelasan berikut. Selisih antara total penerimaan dan total pengeluaran merupakan pendapatan yang diperoleh.

ᴫ = TR-TC

Keterangan:

ᴫ = pendapatan bersih

TR = Total revenue atau hasil penjualan total TC = Total cost atau biaya total

Menurut Qardawi (2004) dalam Fahad (2019) pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diperoleh oleh seseorang atas prestasi kerjanya dalam periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Pendapatan juga dapat diperoleh dari sumber yang bersifat material, seperti tanah atau non material seperti pekerjaan, sehingga pendapatan terbagi atas penghasilan, gaji atau upah dan keuntungan.

Hubungan Modal dengan Pendapatan Usaha

Modal adalah sejumlah uang yang digunakan untuk mengelola dan membiayai usaha. Di mana di dalamnya terdapat ongkos untuk pembelian sumber-sumber produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu output tertentu dan untuk menggunakan input yang tersedia. Modal adalah mutlak diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha, modal merupakan faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besar kecilnya modal nantinya akan berpengaruh terhadap pengembangan usaha dalam pencapaian pendapatan (Riyanto, 2001) dalam Purwanti (2012).

Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah disampaikan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Diduga pembiayaan syariah berpengaruh negatif terhadap pendapatan usaha mikro kecil anggota Koperasi Agro Niaga Syariah jawa Timur cabang pembantu Pakisaji.

H1 : Diduga pembiayaan syariah berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha mikro kecil anggota Koperasi Agro Niaga Syariah jawa Timur cabang pembantu Pakisaji.

C. MOTODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada anggota yang memiliki kriteria seperti pernah menggunakan jasa rentenir, merupakan pelaku usaha muslim dan menggunakan pembiayaan syariah dengan 50-100% untuk modal usaha.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer, dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara secara langsung dengan kuisioner sebagai instrumen penelitiannya, dimana wawancara ini dilakukan dengan 40 responden dengan menghitung ukuran

(7)

sampel berdasarkan pendapat dari Gay and Niehl yaitu 10% dari populasi. Untuk data sekunder didapat dari lembaga dan lainnya untuk melengkapi keperluan analisis.

B. Metode Analisis Data Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana adalah suatu metode analisis yang dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh veriabel independen terhadap variabel dependen. Adapun persamaan regresi linear sederhana pada penelitian ini adalah:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = variabel dependen (pendapatan)

X = variabel independen (pembiayaan syariah) a = konstanta

b = koefisien regresi

Pengujian Hipotesis Uji Asumsi Klasik a. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua variabel mempunyai hubungan atau tidak.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu uji yang digunakan untuk menguji apakah pada model regresi, residual mempunyai distribusi normal atau tidak normal.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat ketidak samaan varians dari residual satu kepengamatan yang lain. Menurut Ghozali, model regresi yang baik ialah model yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) ditujukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (bebas) menjelaskan variabel dependen (terikat). Sedangkan nilai koefisien determinasi terletak diantara 0 dan 1, jika (R2) semakin mendekati angka 1 maka semakin baik garis regresi dan sebaliknya apabila semakin mendekati angka 0 maka garis regresi yang dimiliki kurang baik.

b. Uji T

Uji t berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel-variabel bebas secara parsial (individu) terhadap variabel terikat. Sedangkan untuk nilai taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.

(8)

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap 40 responden, maka diperoleh gambaran umum karakteristik responden yang diletiti. Mayoritas sebanyak 40% anggota memiliki usia antara 41 hingga 45 tahun. Mayoritas anggota adalah laki-laki dengan 57,5%. Mayoritas anggota memiliki tingkat pendidikan SMA dengan 45%. Mayoritas anggota berprofesi sebagai pedagang dengan 77,5%. Mayoritas anggota menggunakan besaran pembiayaan antara 1-5 juta rupiah dengan 80%. Untuk jenis pembiayaan mayoritas anggota menggunakan pembiayaan murabahah dengan 97,5%.

Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Linearitas

Tabel 1 ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Pendapatan * Pembiayaan Syariah

Between Groups

(Combined) 28578982619047 ,613

14 20413559013 60,544

5,797 ,000 Linearity 23739167441095

,605

1 23739167441 095,605

67,412 ,000 Deviation from

Linearity

4839815177952, 008

13 37229347522 7,078

1,057 ,434

Within Groups 8803777380952,

380

25 35215109523 8,095

Total 37382759999999

,990 39 Sumber: Data primer, 2020 (diolah)

Anova table merupakan hasil uji linearitas yang menunjukkan hubungan antara variabel pembiayaan syariah dengan variabel pendapatan. Dari tabel 4.1 diperoleh nilai Sig. Deviation from Linearity sebesar 0,34 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara Pembiayaan Syariah dengan Pendapatan.

Uji Normalitas

Tabel 2 Uji Asumsi Normalitas

Statistik Uji Nilai Sig Keterangan

Kolmogorov-Smirnov 0,200 Berdistribusi normal

Sumber: Data primer, 2020 (diolah)

Tabel 2 menunjukkan hasil uji normalitas antara data pembiayaan syariah dengan pendapatan, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal dikarenakan nilai uji normalitas menghasilkan nilai sebesar 0,200 > 0,05.

(9)

Uji Heterokedastisitas

Gambar 1 Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data primer, 2020 (diolah)

Gambar 1 menunjukkan hasil uji heterokedastisitas variabel pembiayaan syariah dengan pendapatan. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada tidak terdapat pola yang jelas dan semua titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y yang selanjutnya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas.

Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Tabel 3 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 637102,187 196724,169 3,239 ,002

Pembiayaan Syariah

,312 ,038 ,797 8,131 ,000

Sumber: Data primer, 2020 (diolah)

Tabel 3 menunjukkan hasil uji analisis linear sederhana antara pembiayaan syariah dengan pendapatan yang diperoleh nilai constant (a) sebesar 637102,187, sedangkan nilai pembiayaan syariah atau koefisien regresi (b) sebesar 0,312. Dari hasil tersebut maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y= a + bX + e

Y= 637102,187 + 0,312X

Hasil persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai konsistensi variabel pendapatan sebesar 637102,187 koefisien regresi X sebesar 0,312 yang artinya bahwa penambahan 1% nilai pembiayaan syariah maka pendapatan usaha mikro kecil akan bertambah sebesar 0,312. Koefisien regresi tersebut positif sehingga dapat dinyatakan bahwa pembiayaan syariah (X) terhadap Pendapatan (Y) juga positif.

Uji Hipotesis

(10)

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,797a ,635 ,625 599201,059

Sumber: Data primer, 2020 (diolah)

Tabel 4 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi untuk melihat pengaruh pembiayaan syariah terhadap pendapatan. Berdasarkan tabel 4.4 diketahui koefisien (R) yang dihasilkan sebesar 0,797 yang artinya terdapat pengaruh yang kuat antara Pembiayaan Syariah (X) terhadap Pendapatan (Y).

Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,635 yang dapat diartikan bahwa pendapatan (Y) dipengaruhi oleh pembiayaan syariah (X) sebesar 63%, sedangkan sisanya yaitu 37% dipengaruhi oleh faktor lain selain pembiayaan syariah (X).

Uji T

Tabel 5 Hasil Uji T

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 637102,187 196724,169 3,239 ,002

Pembiayaan Syariah

,312 ,038 ,797 8,131 ,000

Sumber: Data primer, 2020 (diolah)

Tabel 5 merupakan hasil uji t untuk melihat pengaruh variabel pembiayaan syariah (X) terhadap variabel pendapatan (Y). Hasil uji t tersebut menghasilkan nilai signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan pembiayaan syariah berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan syariah yang ada di Koperasi Agro Niaga Indonesia cabang pembantu Pakisaji berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha mikro kecil.

Pembahasan

Koperasi Agro Niaga Indonesia cabang pembantu Pakisaji sendiri memiliki beberapa produk unit jasa keuangan syariah yang dapat dijadikan kegiatan produktif guna untuk kesejahteraan anggota dan masyarakatnya. Produk tersebut adalah produk yang sifatnya produktif yaitu produk pembiayaan murabahah dan mudharabah.

Untuk jenis pembiayaan syariah yang paling banyak digunakan adalah pembiayaan murabahah dengan 39 anggota dan pembiayaan mudharabah dengan 1 orang. Alasan produk murabahah paling banyak diminati karena memliki prosedur yang paling mudah karena para anggota yang menggunakan produk ini mereka akan dibelikan barang yang dibutuhkan maka dari itu produk ini sangat diminati.

Untuk produk mudharabah sendiri para anggota takut tidak bisa mengelola seluruh dananya jadi produk ini kurang diminati.

Menurut pendapat dari anggota yang pernah menggunakan jasa rentenir sebagian besar meyatakan bahwa menggunakan pembiayaan syariah lebih menguntungkan daripada menggunakan jasa retenir dengan berbagai alasan antara lain sebagai seorang muslim akan terhindar dengan riba, akad yang

(11)

digunakan dalam pembiayaan juga sesuai dengan syariat, dan adanya solusi di saat anggota gagal bayar tanpa harus merugikan anggota.

Pembahasan pada penelititan ini akan menjawab rumusan masalah yang telah dibentuk sebelumnya. Peneliti akan menginterpretasikan hasil jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 anggota untuk mengetahui pengaruh variabel pembiayaan syariah (X) terhadap pendapatan usaha (Y).

Hasil regresi dari pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan usaha didapatkan hasil bahwa variabel pembiayaan syariah (X) mempunyai nilai koefisien koefisien (R) yang dihasilkan sebesar 0,797 yang artinya terdapat pengaruh yang kuat antara Pembiayaan Syariah (X) terhadap Pendapatan (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Ananda (2011) bahwa dengan menggunakan pembiayaan syariah akan mengakibatkan terjadinya peningkatan sebesar 92%.

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan oleh (Riyanto, 2001) dalam Purwanti (2012) bahwa besar kecilnya modal nantinya akan berpengaruh terhadap pengembangan usaha dalam pencapaian pendapatan.

Namun bukan berarti dengan meminjam dana atau uang akan selalu berdampak positif terhadap pendapatan. Sebagai pelaku usaha diharapkan selalu menerapkan prinsip dalam menjalankan usaha.

Salah satunya adalah efisien, menurut Miller dan Mainers (2000:261) efisiensi lebih bertumpu pada hubungan antara output dan input. Jadi ketika misal seorang pedagang mampu mengurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan maka usaha ini dapat efisien. Menurut Adriani (2013) semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula efisien usaha.

E.KESIMPULANDANSARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha mikro kecil anggota. Pembiayaan tersebut digunakan sebagai modal usaha bagi anggota, dimana semakin besar pembiayaan syariah yang digunakan maka semakin besarpula pendapatan yang didapatkan.

2. Bagi anggota yang pernah menggunakan jasa rentenir berpendapat bahwa menggunakan pembiayaan syariah lebih menguntungkan daripada menggunakan jasa rentenir.

Saran

1. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat bahwa jasa rentenir dapat merugikan berbagai pihak.

2. Perlunya sosialisasi terhadap masyarakat khususnya para pelaku usaha mikro kecil bahwa pembiayaan syariah memiliki berbagai manfaat antara lain adalah dengan menggunakan pembiayaan syariah akan meningkatkan pendapatan usaha dan akan terhindar dari jasa rentenir yang merugikan.

3. Diharapkan dengan menggunakan pembiayaan syariah usaha yang dijalankan oleh pelaku usaha dapat terus berkembang yang dibarengi dengan sifat berwirausaha yang tepat yang nantinya dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar yang ingin menjalankan usaha.

4. Mengingat akan pentingnya peran usaha mikro kecil terhadap perekonomian dan sosial maka diharapkan di masa yang akan datang banyak bermunculan usaha baru yang dapat menggunakan pembiayaan syariah sebagai modal usahanya.

5. Bagi peneliti yang selanjutnya sebaiknya dapat menambahkan variabel lain karena penelitian ini memiliki variabel yang terbatas.

UCAPANTERIMAKASIH

Ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Selain itu, terima kasih penulis sampaikan kepada pihak- pihak yang telah membantu proses pembuatan artikel ini, serta kepada teman-teman penulis yang selalu memberikan dukungan.

(12)

DAFTARPUSTAKA

Asipah, Ainun. 2019. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Perkembangan UMKM di Kecamatan Ngoro. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 2 (No.2) : 250-258.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, 2019. Kecamatan Pakisaji Dalam Angka 2019. Kabupaten Malang : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, 2019. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang menurut lapangan Usaha 2014-2018. Kabupaten Malang : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2019. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Malang 2018. Kabupaten Malang : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2019. Statistik Daerah Kabupaten Malang 2019. Kabupaten Malang: Badan Pusat Statistik.

Fitriani Prastiwi dan Emile Satia Darma. 2016. Peran Pembiayaan Baitul Maal Wat Tamwil Terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari Sektor Mikro pedagang Pasar Tradisional. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 17 (No. 2) : 198-208.

Ilmi. Makhalul SM. 2002. Teori dan dan Praktek Mikro Keuangan Syariah: Beberapa permasalahan dan Alternatif solusi. Yogyakarta: UII Press.

Lukyawati Anggraeni, herdina Puspitasari, Salahuddin El Ayyubi dan Wilianingsih. 2013. Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha.

Jurnal al-Muzara’ah, Vol. 1 (No.1) : 56-67.

Muhammad. 2007. Lembaga Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nasution Mustafa Edwin, Budi Setyanto, Nurul Huda, Muhammad Arief Mufraeni dan Bey Sapta Utama. 2006. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.

Nurul Huda, dkk. 2009. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Prenada Nedia Group.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2008. Ekonomi Islam. Jakarta:

Rajagrafindo persada.

Siregar, Syofian. 2017. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Siskawati Sholihat, Hendri Tanjung dan Syarifah Gustiawati. 2015. Analisis Efektivitas Pembiayaan lembaga keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Nasabah di Sektor Riil. Al- Infaq: Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 6 (No.1) : 1-58.

Siti Jubaedah dan Rina Destiana. 2015. Implikasi Pembiayaan Syariah Terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon. Jurnal Logika, Vol. 15, (No.3): 31-41.

Subagyo, Ahmad. 2015. Keuangan Mikro Syariah Suatu Pengantar. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Susyanti, Jeni. 2016. Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah. Malang: Empat Dua.

(13)

Syaiful, Muaiz. 2017. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Omset Penjualan dan Keuntungan nasabah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Baitul Maal Wat Tamwil Al-Islah Bobos Cirebon. Jurnal Inklusif, Vol.2, (No.1) : 113-132.

Tanjung, Azrul. 2017. Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Widiyanto, Abdul Ghafar Ismail dan Kartiko Wibowo. 2016. BMT Praktik dan Kasus. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Proses berpikir dua siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari dominasi otak kiri dan otak kanan. Retrieved

Adanya produk Ar-rum yang ditawarkan oleh Pegadaian Turatea Jeneponto untuk para pengusaha mikro dan kecil yang diharapkan dapat terbantu dalam skim pinjaman untuk peningkatan usaha,