PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang ingin dikaji adalah adanya kajian mengenai gambaran pemikiran Muhammad Abdul Mannan dan dalam metode penelitiannya penulis menggunakan metode analisis data, dengan menggunakan teknik deskriptif induktif perbedaannya dengan penelitian penulis adalah dalam variabelnya penulis mengambil variabel distribusi pendapatan sedangkan variabel penelitian sebelumnya adalah konsep konsumsi barang mewah dan jenis penelusuran literatur sedangkan penulis menggunakan perpustakaan (library Research). Majalah Nasional karya Zuraidah, 2013 “Penerapan Konsep Moral dan Etika dalam Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Ekonomi Islam” 2013.15 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui etika distribusi pendapatan karena distribusi pendapatan merupakan persoalan rumit yang diperdebatkan. Islam memberikan prinsip dasar distribusi kekayaan dan pendapatan agar kekayaan tidak beredar di kalangan orang kaya, sedangkan Islam mengatur distribusi kekayaan dan pendapatan bagi seluruh warga negara, tidak hanya menjadi komoditas bagi orang kaya saja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan ketimpangan pendapatan di Indonesia dan apakah ketimpangan distribusi pendapatan yang baik dapat menjamin stabilitas negara. Metode pengukuran distribusi pendapatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Gini dan kriteria Bank Dunia. Sementara itu, distribusi pendapatan berdasarkan rasio Gini dan kriteria Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam kategori ketimpangan rendah.
Namun, ditemukan distorsi terhadap hipotesis Kuznets dan analisis Ahluwalia tentang perubahan bentuk distribusi pendapatan selama periode penelitian. Kesesuaian penelitian ini dengan penelitian penulis adalah variabel tersebut menjelaskan distribusi pendapatan. Perbedaannya terletak pada metode penelitiannya: penulisan menggunakan semacam pustaka, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode analisis data yaitu menggunakan analisis rasio Gini.
Metode Penelitian
Data sekunder yang digunakan adalah buku-buku yang berkaitan dengan pemikiran Muhammad Abdul Mannan, distribusi sistem pendapatan dan upah yaitu pemikiran ekonomi Islam, buku teori dan praktek ekonomi Islam oleh Muhammad Abdul Mannan, buku pengantar ekonomi Islam, buku tentang konsep ekonomi Islam. upah dalam islam, buku mikro ekonomi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data tertulis berupa sumber sekunder. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis isi, yaitu suatu metode penelitian tekstual yang pada mulanya dilakukan dengan menelaah bentuk dan struktur teks itu sendiri.
Dimana dalam penelitian ini akan diberikan gambaran sejelas-jelasnya mengenai teori distribusi pendapatan Muhammad Abdul Mannan dan relevansinya dengan sistem pengupahan di Indonesia.
Sistematika Penulisan
Dalam hal ini juga memuat saran-saran yang direkomendasikan kepada pihak-pihak terkait berdasarkan temuan-temuan yang ada untuk dijadikan bahan referensi atau evaluasi di kemudian hari.
KAJIAN TEORI
Sistem Distribusi Pendapatan
25 Ummi Kalsum, "Agihan Pendapatan dan Kekayaan dalam Ekonomi Islam", (Jurnal Ekonomi Islam dan Pengajian Perniagaan, Jil. 3, Bil. 1, Jun 2018), H. Keadilan dalam Islam adalah prinsip asas dalam setiap aspek kehidupan , termasuk pendapatan pengagihan. Secara umumnya, tujuan pendidikan yang terlibat dalam pengagihan pendapatan dalam ekonomi Islam adalah untuk mendidik akhlak al-harimah seperti memberi, menderma dan mengutamakan orang lain, serta
Dampak distribusi pendapatan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, namun juga aspek sosial dan politik. 42Zuraidah, Penerapan Konsep Moral dan Etika dalam Distribusi Pendapatan dalam Perspektif Ekonomi Islam, (Jurnal Umum, Vol. Pemikiran Muhammad Abdul Mannan tentang Distribusi Pendapatan Dari dulu hingga sekarang, banyak terjadi kontroversi yang meluas dan sengit mengenai masalah tersebut. distribusi pendapatan nasional antara berbagai kelompok masyarakat di semua negara demokratis di dunia.
Mannan secara realistis menilai kepedulian Islam terhadap masyarakat miskin begitu besar sehingga Islam menekankan pada pemerataan pendapatan dan menjadi pusat perputaran pola produksi dalam negara Islam. Distribusi Pendapatan Muhammad Abdul Mannan yang menjadi dasar pemikiran adanya distribusi pendapatan antar berbagai faktor produksi. Pemikiran Muhammad Abdul Mannan tentang Distribusi Pendapatan Distribusi pendapatan adalah proses pembagian kekayaan dari pihak yang memiliki kepada pihak yang berhak menerimanya secara adil guna mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat.
Sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad Abdul Mannan, dari dulu hingga saat ini, masih terjadi kontroversi yang luas dan sengit mengenai distribusi pendapatan nasional antar kelompok masyarakat yang berbeda di seluruh negara demokrasi di dunia. Kalsum, “Distribusi Pendapatan dan Kekayaan dalam Ekonomi Islam”, (Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1, Juni 2018), H. Mannan juga melihat bahwa kepedulian Islam yang realistis terhadap masyarakat miskin begitu besar sehingga Islam menekankan pada pemerataan pendapatan dan merupakan pusat dari pola produksi yang bergilir dalam negara Islam.
Perbedaan distribusi pendapatan menurut Muhammad Abdul Mannan tidak membedakan antara si kaya dan si miskin, sehingga Islam menekankan pada pemerataan pendapatan, sedangkan di Indonesia, distribusi pendapatan belum sepenuhnya mewujudkan pemikiran Muhammad Abdul Mannan. Distribusi pendapatan adalah proses peredaran atau pendistribusian sumber daya melalui proses yang menekankan aspek keadilan sosial. Abdul Mannan mengenai kebijakan distribusi pendapatan melihat pentingnya peran distribusi pendapatan yang jelas menentukan kesejahteraan bangsa dan taraf hidup masyarakat.
70Tiffany Kalalo, “Analisis Distribusi Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara”, Jurnal Ilmiah Berkala Efisiensi, No. Jadi di Indonesia sistem pengupahan sesuai dengan pemikiran Muhammad Abdul Mannan bahwa pemerataan pendapatan sejalan dengan peningkatan kesejahteraan pekerja khususnya di bidang pengupahan dengan menerapkan sistem upah minimum yang telah diatur dalam Pasal 27. , gugus kalimat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Relevansi pemerataan pendapatan menurut Muhammad Abdul Mannan menurut sistem pengupahan di Indonesia adalah dengan menerapkan sistem upah minimum yang telah diatur dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Analisis Distribusi Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara”, Jurnal Majalah Ilmiah Efisiensi, kolom.
Prinsip Distribusi Pendapatan
Instrumen Distribusi Pendapatan
Menurut Ruslan Abdul Ghofur Noor, instrumen distribusi dalam sistem ekonomi Islam terdiri dari zakat sebagai model distribusi wajib perorangan, wakaf sebagai instrumen distribusi individu kepada masyarakat, sebagai warisan. Zakat sesuai dengan prinsip pembagian dalam ajaran Islam, yaitu kekayaan tidak hanya beredar di kalangan orang kaya di antara kamu saja. Prinsip ini merupakan aturan main yang harus dipatuhi karena jika diabaikan akan menimbulkan kesenjangan yang mendalam antara si miskin dan si kaya serta tidak terciptanya keadilan ekonomi di masyarakat.
Manusia sebagai wakil Tuhan di muka bumi yang bertugas mengelola dan meningkatkan kualitas hidup seluruh penghuninya mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan tugas tersebut. Namun kenyataannya hanya segelintir orang saja yang sadar dalam menunaikan kewajiban zakat dan menciptakan kesejahteraan di muka bumi. Saefuddin dalam Islam, zakat dan bentuk ibadah amal lainnya mempunyai posisi potensial sebagai sumber pengeluaran masyarakat muslim.
Saefuddin, untuk mengelola atau mengembangkan zakat kita harus memiliki potensi yang berwibawa, berpengaruh dan kepemimpinan. 37Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam dan Format Keadilan Ekonomi di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2013, hal. Secara istilah, wakaf adalah menahan atau menghentikan dana yang dapat digunakan demi kebaikan untuk mendekatkan kita kepada Allah.
Menurut Muhammad Jawad Mughniyah, wakaf adalah suatu pemberian yang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap mempertahankan (kepemilikan) asal usulnya, yang kemudian manfaatnya diterima secara luas. Wakaf adalah menghentikan peralihan hak atas suatu harta dan menggunakan keuntungannya untuk kepentingan umum sebagai pendekatan diri kepada Allah. Menurut hukum waris Islam, harta peninggalan orang yang meninggal dunia dibagi kepada sanak saudara terdekat yaitu anak laki-laki/perempuan, sanak saudara, ibu/bapak, suami/istri dan lain-lain.38 Apabila seseorang sama sekali tidak mempunyai keluarga inti, maka harta warisan tersebut adalah harta peninggalan orang yang meninggal dunia. diambil alih oleh negara.
Pewarisan dengan demikian bertujuan untuk menyebarkan distribusi kekayaan dan mencegah penumpukan harta dalam bentuk apapun. Instrumen infak dan sedekah sebagai amal perorangan yang ada di masyarakat, akan menunjang terciptanya tenaga-tenaga profesional yang ikhlas mau mewakafkan baik harta maupun keahliannya untuk mengisi tenaga-tenaga profesional pada lembaga-lembaga yang dibentuk oleh keinginan wakaf di atas. Infaku dan sedekah akan menciptakan jaminan sosial yang menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membebani masyarakat dengan pajak yang tinggi seperti yang terjadi pada negara kesejahteraan (welfare state).
Tujuan distribusi pendapatan
Kemudian tingkat konsumsi tidak hanya berkaitan dengan pendapatan, tetapi juga cara distribusinya di antara anggota masyarakat.
Dampak Distribusi Pendapatan
Seorang muslim akan menghindari praktik distribusi yang menggunakan barang-barang yang merugikan masyarakat, seperti minuman keras, narkoba, pembajakan, dan lain-lain sebagai media distribusinya. Dalam Islam, pendistribusian tidak hanya didasarkan pada optimalisasi dampak barang tersebut terhadap kemampuan masyarakat, namun pengaruh barang tersebut terhadap perilaku orang yang mengkonsumsinya. Negara bertanggung jawab terhadap mekanisme penyaluran dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan kelompok, bahkan kelompok atau individu.
Oleh karena itu, sektor publik yang digunakan untuk kepentingan rakyat tidak boleh jatuh ke tangan orang-orang yang mempunyai visi kepentingan golongan, golongan, dan kepentingan pribadi. Negara mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas umum yang berkaitan dengan masalah optimalisasi distribusi pendapatan, seperti sekolah, rumah sakit, lapangan kerja, perumahan, jalan, jembatan, dan lain-lain. Misalnya sekolah akan melahirkan manusia-manusia yang cerdas sehingga mampu berpikir sebaik-baiknya dalam keadaan manusia, rumah sakit akan melahirkan manusia.
Sistem Upah di Indonesia
48 Yadi Janwari, Pemikiran Ekonomi Islam Zaman Nabi hingga Masa Kontemporer, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2016), hal. Identifikasi metode operasional berupa penyusunan konsep atau rumusan, karena pada tahap ini mulai dibangun pengembangan teori dan disiplin ilmu ekonomi Islam. Menurut Mannan Mengenai dasar pemikiran distribusi pendapatan antara berbagai faktor produksi, Mannan menjelaskan antara lain.
Jadi menurut analisa penulis bahwa apa yang dikemukakan oleh Muhammad Abdul Mannan dalam hal pemerataan pendapatan memang bisa dijadikan alternatif untuk membangun perekonomian yang sehat karena dalam pikirannya diberikan batasan-batasan tertentu untuk memperoleh pendapatan dan kekayaan tersebut. Ketimpangan ekonomi atau ketimpangan distribusi pendapatan merupakan sebuah realitas yang ada di tengah-tengah masyarakat dunia ini, baik di negara maju maupun berkembang. Bagi peneliti, semoga skripsi ini dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya khususnya bagi mahasiswa FEBI dan hendaknya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai distribusi pendapatan.
Bentuk-Bentuk Upah