• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. SINAR SURYA CEMERLANG CABANG PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. SINAR SURYA CEMERLANG CABANG PAREPARE "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 85-93 85

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. SINAR SURYA CEMERLANG CABANG PAREPARE

Nolviana Santi1, Arsyad Paweroi2, Daryanti3

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

nolviana.santy@gmail.com1, apaweroi@gmail.com2, daryanti0508@gmail.com3

ABSTRACT

This research aims at finding out whether the recognition of revenue implemented by PT. Sinar Surya Cemerlang Parepare Branch is in accordance with PSAK No. 23. Data analysis method used in this research was descriptive qualitative, in which to describe systematically, factually and accurately about facts in the company regarding recognition of revenue applied to PSAK No. 23. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results of this research indicate that at PT. Sinar Surya Cemerlang, Parepare regarding to revenue recognition, revenue measurement and presentation in the financial statements in accordance with PSAK No. 23.

Keywords: Recognition, Measurement, Financial Statements, PSAK No. 23 Revenue.

PENDAHULUAN

Dalam setiap perusahaan, bagian akuntansi sangat penting karena merupakan pusat informasi keuangan yang seluruh transaksi merangkum keuangan perusahaan termasuk pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil usaha. Akuntansi harus mencatat seluruh transaksi keuangan secara tepat karena bagian pusat informasi keuangan, sehingga investasi yang ditanamkan dalam perusahaan dapat memberikan hasil yang maksimal.

Manajemen dalam perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan karena laporan keuangan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.

Laporan keuangan diterbitkan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen.

Laporan keuangan pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya, maka laporan keuangan perusahaan harus disajikan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Pendapatan umumnya timbul sebagai hasil dari penyerahan barang atau jasa dan aktivitas lainnya di dalam suatu periode akuntansi.

Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat pengakun dan pengukuran pendapatan, maka pengakuan dan pengukuran pendapatan harus dilakukan dengan akurat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Apabila pengakuan dan

pendapatan tidak tepat, maka kegiatan operasi perusahaan akan dipandang tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu pengakuan dan pengukuran pendapatan diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 23).

PT. Sinar Surya Cemerlang merupakan sebuah perusahaan dagang di Kota Parepare yang bergerak dibidang distributor barang campuran. Dimana perusahaan akan membeli barang kepada perusahaan induk dan menjualnya kembali ke retailer atau bisa secara langsung menjual kepada konsumen tanpa mengubah bentuk barang tersebut.

Penjualan barang dagang dilakukan dalam kota maupun daerah, pada penjualan ke daerah karyawan akan mengantar barang tersebut kepada konsumen dengan memberikan kredit.

Untuk penagih kredit barang sales kantor akan mendatangi konsumen secara langsung. Jika barang tidak habis terjual di konsumen maka barang tersebut di kembalikan kepada kantor dan akan dicatat sebagai laporan laba-rugi.

Jika konsumen belum melunasi utang dan akan memesan barang ke kantor maka pihak kantor tidak akan memberikan barang tersebut sebelum melunasi utang.

Tabel 1.1

Hasil Pra-Survey Pendapatan pada PT.

Sinar Surya Cemerlang No. Tahun Pendapatan

1. 2015 Rp. 5.949.964.525

(2)

86 Nolviana Santi, Arsyad Paweroi & Daryanti 2. 2016 Rp. 7.550.134.000 3. 2017 Rp. 8.564.685.000 Sumber: PT. Sinar Surya Cemerlang(2019).

Berdasarkan tabel 1.1 bahwa pendapatan pada perusahaan PT.Sinar Surya Cemerlang pada tahun 2015 sampai 2017 mengalami kenaikan yang sangat bagus karena barang yang dijual sangat diminati konsumen. Untuk itu penulis berkeinginan melakukan penelitian mengenai “Analisis Perlakuan Akuntansi Pengakuan Pendapatan pada PT.Sinar Surya Cemerlang Cabang Parepare”.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT.Sinar Surya Cemerlang telah sesuai dengan PSAK No. 23?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. Sinar Surya Cemerlang sudah sesuai dengan PSAK No.23

.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Hery (2012:82), pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan karena pemberian jasa kepada pelanggan. Misalnya, untuk perusahaan konsultan arsitektur, maka pendapatanya berasal dari fee yang diberikan pelanggan atas jasa konsultasi yang diterima.

Contoh lain ialah pendapatan salon kecantikan yang berasal dari ongkos pelayanan salon kepada pelangganya, sedangkan pendapatan rental komputer dari sewa komputer yang dibayarkan pelanggan (Indratno, 2013:145).

Menurut Hermawan et al. (2016:30), pendapatan adalah kenaikan aktiva akibat aliran masuk dana (kas atau lainnya) ke dalam perusahaan karena perusahaan menjual barang atau jasa kepada konsumen sesuai tujuan perusahaan

.

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan dari transaksi bisnisnya, baik yang berasal dari operasional perusahaan maupun nonperasional (Daud, 2017:11).

Menurut Samryn (2016: 57), secara umum pendapatan merupakan kenaikan aktiva atau pengurangan kewajiban yang bersumber dari penyerahan barang atau jasa dalam rangka kegiatan komersial perusahaan.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari kegiatan perusahaan. Misalnya penjualan, penghasilan jasa (fee) bunga, deviden, royalti, dan pendapatan sewa (Sujarweni 2015:40).

Menurut PSAK No. 23 Paragraf 6, pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Secara umum, perusahaan dapat memperoleh pendapatan (arus kas masuk) melalui tiga (3) cara, yaitu:

a. Penjualan Barang

Paragraf 14 PSAK No. 23 menyatakan bahwa pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:

1. Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli.

2. Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.

3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

4. Kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.

5. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.

b. Penjualan Jasa

Paragraf 20 PSAK No. 23 menyatakan bahwa jika transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, jika seluruh kondisi berikut ini terpenuhi:

1. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal (dapat dipertanggungjawabkan).

2. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.

(3)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 85-93 87 4. Biaya yang timbul untuk transaksi dan

biaya untuk menyelesaikan transksi tersebut dapat diukur secara andal.

c. Bunga, Royalti, dan Dividen

Paragraf 29 PSAK No. 23 menyatakan bahwa pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen diakui jika:

1. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima oleh entitas.

2. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal (dapat dipertanggungjawabkan).

Pengukuran Pendapatan (Paragraf 8)

a. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.

b. Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat.

c. Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang akan di terima dengan tingkat bunga tersirat (imputed).

d. Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.

e. Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.

Menurut Rudianto (2018:13), pengakuan pendapatan adalah penerapan waktu (timing) dicatat dan diperhitungkannya pendapatan oleh perusahaan, selain juga merupakan ketetapan tentang kapan pendapatan yang menjadi hak perusahaan dapat diakui oleh institusi tersebut.

Pengakuan pendapatan merupakan periode di mana suatu aktivitas yang menjadi sumber utama pendapatan perusahaan dicatat sebagai pendapatan oleh perusahaan, yang mencakup suatu jumlah tertentu. Secara umum, terdapat empat metode yang dapat digunakan untuk menetapkan kapan pendapatan suatu perusahaan dapat diakui. Keempat metode tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi.

2. Pendapatan diakui pada saat diterimanya uang.

3. Pendapatan diakui pada saat proses produksi.

4. Pendapatan diakui pada saat selesainya produksi.

Prinsip pengakuan pendapatan, bahwa pendapatan diakui dalam periode akuntansi pada saat diterima. Dalam perusahaan jasa, pendapatan diakui diterima pada waktu jasa selesai dikerjakan. Berdasarkan prinsip

pengakuan pendapatan, pendapatan adalah diterima ketika jasa selesai dikerjakan dan bukan pada saat pembayaran diterima (Soetjipto, 2016:50).

Dalam PSAK No. 23 menyatakan prinsip pengakuan pendapatan ada dua yaitu:

1. Manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas.

2.

Ketika manfaat dapat diukur dengan andal.

Dalam PSAK No. 72 (2018), yang mengadopsi versi lengkap dari IFRS 15 pendapatan kontrak dari pelanggan (revenue from contract with customers) yang efektif untuk laporan yang menggunakan IFRS pada 1 januari 2018.

PSAK No. 72 akan menjadi standar tunggal untuk pengakuan pendapatan yang berlaku untuk sebagian besar kontrak dengan pelanggan, menggantikan pedoman yang ada di bawah SAK yang tersebar dalam berbagai standar. PSAK No. 72 efektif untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 januari 2020, namun penerapan lebih dini diperkenalkan. Prinsip utama pengakuan pendapatan terdiri ata lima tahapan yaitu:

1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan.

2. Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan (performance obligations) di dalam kontrak.

3. Menentukan harga transaksi.

4. Mengalokasikan hargatransaksi ke kewajiban pelaksanaan di dalam kontrak.

5. Mengakui pendapatan ketika entitas sudah (atau sedang) menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.

Menurut Priharta et al. (2018:28), laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan tentang posisi keuangan perusahaan sebagai hasil dari proses pencatatan dan pengikhtisaran atau penggolongan dari transaksi keuangan selama satu periode pembukuan

.

Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Daryanti & St. Nursah, 2018:58).

Menurut Pura (2013:12), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari aktivitas

(4)

88 Nolviana Santi, Arsyad Paweroi & Daryanti akuntansi. Laporan ini mengiktisarkan data transaksi dalam bentuk yang berguna bagi pengambilan keputusan. Secara umum, laporan keuangan terdiri dari hal-hal yang dibahas berikut ini.

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan kemampuan perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Dalam laporan laba rugi tercantum akun nominal (akun pendapatan dan akun beban). Pendapatan dikurangi beban akan menghasilkan laba/rugi. Perusahaan mengalami keuntungan atau laba ketika jumlah pendapatan melebihijumlah beban (pendapatan lebih besar dari beban), sebaliknya, perusahaan mengalami kerugian ketika jumlah beban melebihi jumlah pendapatan (beban lebih besar dari pendapatan). Dengan demikian, format laporan laba rugi secara sederhana adalah sebagai berikut:

Pendapatan xxxx

Beban (xxx)

Laba/Rugi xxxx

Sumber: Rahman Pura (2013).

a. Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk atau jasa dalam rangka menjalankan kegiatan usaha perusahaan.

b. Beban adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang digunakan dalam usaha perusahaan dan bermanfaat pada suatu periode tertentu.

2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)

Laporan ekuitas pemilik adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu.

Laporan ekuitas pemilik terdiri dari modal, laba/rugi, dan prive (pengambilan pribadi) atau pembayaran dividen. Secara sederhana format laporan perubahan ekuitas adalah sebagai berikut:

Modal/Laba ditahan awal

periode xxxx

Laba/rugi

xxx +/- xxxx Prive/Pembayaran dividen

(xxx)

Modal/Laba ditahan, akhir periode

xxxx Sumber: Rahman Pura (2013).

a. Modal/ekuitas adalah aset yang ditanamkan pemilik perusahaan ke dalam perusahaan yang dimilikinya.

b. Laba adalah selisih antara pendapatan dan beban, di mana pendapatan lebih besar dari beban.

c. Rugi adalah selisih antara pendapatan dan beban, di mana beban lebih besar dari pada pendapatan.

d. Prive adalah pengambilan barang atau uang perusahaan untuk kepentingan pribadi dari pemilik perusahaan.

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan akun-akun riil yaitu akun aset, akun kewajiban, dan akun ekuitas. Bentuk laporan neraca secara sederhana adalah sebagai berikut:

ASET KEWAJIBAN

Aset : Kewajiban :

Aset Lancar xxxx Utang A xxxx Aset Tetap xxxx

Ekuitas :

Modal A xxxx Total Aset xxxx Total

Kewajiban

& Ekuitas

xxxx

Sumber: Rahman Pura (2013).

a. Aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu . b. Kewajiban/utang adalah klaim atau hak

dari pihak ketiga (kreditor) atas aset perusahaan, atau kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.

c. Ekuitas adalah klaim perusahaan terhadap pemilki perusahaan (investor) atau harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik pada perusahaan yang dimilkinya.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk (penerimaan kas) dan arus kas keluar (pengeluaran kas) dalam satu periode

(5)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 85-93 89 tertentu. Terkait dengan laporan arus kas

tersebut, aktivitas perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok aktivitas utama, yaitu:

a. Aktivitas operasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk, sekaligus semua upaya untuk menjual produk tersebut. Aktivitas ini berupa penjualan produk perusahaan, penerimaan piutang, pendapatan dari sumber luar usaha, pembelian barang dagang, dan pembayaran beban.

b. Aktivitas investasi adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Sebagai contoh, pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi/saham, dan sebagainya.

c. Aktivitas pembiayaan adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber. Sebagai contoh, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, dan pelunasan utang (utang jangka panjang).

Menurut Martini et al. (2012:46) Unsur laporan keuangan ada dua yaitu:

1. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah:

a. Biaya kini

Biaya kini (current cost) adalah biaya yang seharnya diperoleh saat ini atau pada saat pengukuran.

b. Nilai realisasi/penyelesaian

Nilai realisasi (realizable value) adalah nilai yang dapat diperoleh dengan menjual aset dalam entitas.

c. Nilai kini

Nilai kini (present value) adalah arus masuk neto di masa depan yang didiskontokan ke biaya kini dari pos yang diharapkan dapat memberi hasil dalam pelaksanaan usaha moral.

2. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Pengakuan (recognition) merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laba rugi komprehensif. Pengakuan menentukan waktu atau saat pos akan disajikan sehingga membawa konsekuensi pencatatan atas transaksi tersebut harus

dilakukan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus dilakukan jika:

a. Manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas.

b. Mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Siti Munawarah (2014), Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Kontruksi pada PT. Bintang Perkasa Multikonstruksi Makassar, Metode penelitian jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan Analisis deskriptif dan analisis komporatif. Letak kesamaannya yaitu melakukan penelitian tentang faktor yang sama yaitu untuk mengetahui pengakuan pendapatan sudah sesuai dengan PSAK No.

23. Perbedaannya terletak pada objek yang diteliti, peneliti sebelumnya melakukan penelitian pengakuan pendapatan pada perusahaan kontruksi sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada perusahaan distirbutor barang dagang.

Junaedy Akbar Kamarudin (2013), Pengakuan Pendapatan Premi Asuransi Pada PT. Asuransi Jasa Raharja (Persero) cabang Makassar, Metode penelitian jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, metode pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Letak kesamaannya yaitu jenis data yang digunakan.

perbedaannya peneliti sebelumnya melakukan penelitian dengan cara membandingkan pengakuan pendapatan dengan PSAK No. 62 tahun 2013sedangkan dalam penelitian ini pengakuan pendapatan diterapkan pada PSAK no. 23.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mendiskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta dalam perusahaan tentang pengakuan pendapatan yang diterapkan pada PSAK No.

23.

Penelitian dilakukan pada PT. Sinar Surya Cemerlang di Jln. Bau Massepe,

(6)

90 Nolviana Santi, Arsyad Paweroi & Daryanti Kecamatan Batu Kiki, kota Parepare. Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini mulai tanggal 2 Juli sampai 19 Agustus 2019.

Data Penelitian diklasifikasikan menurut jenis dan sumber data, yaitu:

1. Menurut jenisnya, yaitu:

a. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu obyek penelitian.

b. Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas obyek penelitian yang dilakukan.

2. Menurut sumber data, yaitu:

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang bersangkutan melalui wawancara dengan pimpinan dan staf pada PT.

Sinar Surya Cemerlang.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen perusahaan serta bahan tertulis baik dari dalam maupun dari luar PT. Sinar Surya Cemerlang

.

Untuk memperoleh data penelitian, maka metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung tentang analisis pengakuan pendapatan yang diterapkan perusahaan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab dengan pimpinan perusahaan dan karyawan mengenai masalah yang akan di teliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dalam bentuk dokumen, angka, dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara menggambarkan atau

mendeskripsikan keadaan obyek penelitian untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengakuan pendapatan yang diterapkan pada perusahaan

.

1. Pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima dari hasil usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam penjualan barang dagangan.

2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 adalah aturan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengenai akuntansi pendapatan.

3. Pengakuan Pendapatan merupakan prinsip dimana pendapatan diakui pada saat barang dan jasa atau barang dagang ditukar dengan kas atau klaim atas kas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Selama tahun 2017, PT. Sinar Surya Cemerlang telah melakukan penjualan barang baik secara kredit maupun tunai. Adapun data penjualan atas barang dagang selama tahun 2017. Adapun jumlah penjualan yang dilakukan secara tunai maupun kredit dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1.

PT. Sinar Surya Cemerlang Rekapitulasi Penjualan Tunai Dan Kredit

Periode Januari – Desember2017

No. Bulan Tunai (Rp) Kredit (Rp) 1

Januari 550.100.000

215.000.000 2

Februari 612.500.000

114.550.000 3

Maret 480.590.000

237.820.000 4 April 530.150.000

143.130.000 5

Mei 670.161.000

90.349.000 6

Juni 880.571.000

104.004.000 7

Juli 480.912.000

221.403.000 8

Agustus 800.000.000

12.260.000 9

September 571.481.200

32.503.800 10

Oktober 190.817.000

87.668.000 11

November 493.520.000

46.405.000 12

Desember 769.820.900

228.969.100 Jumlah 7.030.623.100 1.534.061.900

Sumber: PT. Sinar Surya Cemerlang (2019).

Pengakuan pendapatan ini terjadi pada saat PT. Sinar Surya Cemerlang

(7)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 85-93 91 menjual barang kepada pembeli hal ini

dilihat dari adanya perpindahan hak kepemilikan atas barang tersebut.

Perusahaan sudah tidak menanggung resiko atas barang tersebut karena barang tersebut sudah menjadi hak milik pembeli hal ini disertai dengan bukti transaksi yang objektif dan andal.

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, perusahaan melakukan penjualan dengan sistem penjualan kredit dan tunai. Pada saat penjualan tunai maupun kredit ini terjadi adanya kesepakatan antara perusahaan dan pembeli. Pendapatan pada penjualan barang secara tunai maupun kredit ini diakui pada saat terjadinya transaksi.

Penjualan barang yang dilakukan secara kredit, besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke perusahaan. Transaksi penjualan yang menimbulkan pendapatan pada PT. Sinar Surya Cemerlang dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

PT. Sinar Surya Cemerlang Rekapitulasi Tota Hasil Penjualan Dan

Retur

Periode Januari- Desember 2017

No. Bulan Penjualan (Rp)

Retur Penjualan (Rp)

1 Januari 765.100.000 49.600.000

2 Februari 727.050.000 90.862.000

3 Maret 718.410.000 74.132.000

4 April 673.280.000 39.710.000

5 Mei 760.510.000 178.750.000

6 Juni 984.575.000 148.200.000

7 Juli 702.315.000 41.003.000

8 Agustus 812.260.000 20.567.000

9 September 603.985.000 79.750.000

10 Oktober 278.485.000 27.050.000

11 November 539.925.000 10.200.000

12 Desember 998.790.000 30.022.000

Jumlah 8.564.685.000 789.846.000

Sumber: Data Diolah (2019).

Berdasarkan tabel diatas, ada beberapa cara yang dilakukan PT. Sinar Surya Cemerlang dalam melakukan penjualan barang dagangan sebagai berikut:

a. Penjualan Tunai

Berdasarkan tabel 4.2, jumlah penjualan tunai yang dilakukan oleh PT. Sinar Surya Cemerlang selama periode Januari- Desember 2017 sebesar Rp.7.030.623.100.

Jurnal yang dibuat oleh perusahaan:

Keterangan Debit Kredit

Kas Rp.7.030.623.100

Penjualan Rp.7.030.623.100

b. Penjualan Kredit

Berdasarkan tabel 4.2, jumlah penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Sinar Surya Cemerlang selama periode Januari- Desember 2017 sebesar Rp.

1.534.061.900.Jurnal yang dibuat perusahaan:

Keterangan Debit Kredit

Piutang Dagang

Rp.1.534.061.900

Penjualan Rp.1.534.061.900

c. Retur Atas Penjualan

Berdasarkan Tabel 4.3, jumlah retur penjualan selama periode Januari- Desember 2017 sebesar Rp. 789.846.000.

Retur penjualan atas barang dagang yang dilakukan pada para pembeli merupakan salah satu upaya pelayanan prima yang diberikan kepada para pelanggan. Jurnal yang dibuat perusahaan:

Keterangan Debit Kredit

Retur Penjualan Rp.789.846.000

Kas Rp.789.846.000

Pengukuran pendapatan pada PT.

Sinar Surya Cemerlang melihat nilai tukar atau hasil yang didapat dari penjualan barang yang telah dilakukan. Nilai tukar tersebut diukur dalam satuan moneter yaitu rupiah bukan dalam satuan mata uang asing. PT. Sinar Surya Cemerlang menerapkan bahwa nilai tukar saat penjualan barang terjadi adalah ukuran yang akan diterima nantinya.

PT. Sinar Surya Cemerlang dapat membuat estimasi yang andal terhadap pendapatan yang akan diterima setelah perusahaan mencapai persetujuan dengan pihak lain dalam hal berikut:

a. Imbalan yang harus dipertukarkan b. Cara dan syarat pembayaran serta

penyelesaiannya.

Pengukuran pendapatan dilakukan berdasarkan jumlah uang yang diterima dikurangi diskon atau pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang akan diterima perusahaan. Pada saat penjualan tunai dilakukan, nilai wajar

(8)

92 Nolviana Santi, Arsyad Paweroi & Daryanti diterima sebesar kas yang akan diakui perusahaan dan dengan adanya diskon yang diberikan ini dianggap piutang oleh perusahaan.

Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan kedua pihak yaitu perusahaan dan pembeli. PT. Sinar Surya Cemerlang mencatat jurnal penjualan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3

PT. Sinar Surya Cemerlang Jurnal Penjualan

Periode Januari-Desember 2017

No Bulan Kas (Rp) Piutang (Rp)

Penjualan (RP) 1 Januari 550.100.000 215.000.000 765.100.000 2 Februari 612.500.000 114.550.000 727.050.000 3 Maret 480.590.000 237.820.000 718.410.000 4 April 530.150.000 143.130.000 673.280.000 5 Mei 670.161.000 90.349.000 760.510.000 6 Juni 880.571.000 104.004.000 984.575.000 7 Juli 480.912.000 221.403.000 702.315.000 8 Agustus 800.000.000 12.260.000 812.260.000 9 September 571.481.200 32.503.800 603.985.000 10 Oktober 190.817.000 87.668.000 278.485.000 11 November 493.520.000 46.405.000 539.925.000 12 Desember 769.820.900 228.969.100 998.790.000 Jumlah 7.030.623.100 1.534.061.900 8.564.685.000

Sumber: Data Diolah (2019).

Melihat hasil penelitian yang sudah dilakukan, pengakuan pendapatan pada PT. Sinar Surya Cemerlang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yang berhubungan dengan kapan pendapatan diakui oleh perusahaan, pengukuran pendapatan pada PT. Sinar Surya Cemerlang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yang berhubungan dengan berapa besarnya pendapatan yang harus diakui perusahaaan.

Sebagai sumber informasi untuk penyusunan laporan keuangan, maka rekening- rekening disusun atau dihimpun dalam buku besar untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan dalam buku besar yang merupakan wadah untuk menampung data keuangan dan sumber informasi untuk menyusun berbagai jenis laporan keuangan.

Adapun laporan yang digunakan pada PT.

Sinar Surya Cemerlang yaitu:

a. Laporan Laba Rugi b. Neraca

Berdasarkan data atas penjualan (tunai dan kredit) dan retur penjualan yang dilakukan oleh PT. Sinar Surya Cemerlang selama periode Januari- Desember 2017 telah sesuai dengan data-data yang ada didalam laporan keuangan khususnya dalam laporan laba rugi sehingga secara keseluruhan pengakuan, pengukuran, dan penyajian pendapatan telah sesuai dengan PSAK No. 23.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Kebijakan akuntansi atas penjualan barang dagang pada PT. Sinar Surya Cemerlang meliputi pengakuan, pengukuran dan penyajian dalam laporan keuangan telah sesuai dengan PSAK No. 23.

2. Kebijakan atas retur penjualan berpengaruh terhadap omset penjualan, namun disisi lain merupakan pelayanan kepada pelanggan.

Berdasarkan Kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya perusahaan konsisten dalam penerapan PSAK No. 23 khususnya:

Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pendapatan dalam Laporan Keuangan.

2. Besarnya barang retur atas penjualan mengindikasikan bahwa pengawasan atas pengelolaan barang yang dijual lemah.

Oleh sebab itu, disarankan agar lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan

.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanti & Nursah, St. (2018).Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Pengambilan Keputusan Intik Pemberian Kredit Pada Bank SULSELBAR. Diakses

melalui website

https://Equity:Vol.14,No.1,Juni2018 . Daud, R. (2017). Akuntansi Dasa: teori Dan

Praktik. Edisi Pertama. Yogyakarta: CV.

Andi Offset.

(9)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 85-93 93 Hantono. & Rahmi, U.V. (2018). Pengantar

Akuntansi. Cetakan Pertama. Yogyakarta:

Deepublish CV. Budi Utama.

Hermawan, S., Hariyanto, W., & Biduri, S.

(2016). Pengantar Akuntansi 1. Edisi Pertama. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Hery. (2012). Cara Mudah Belajar Akuntansi:

Inti Sari Konsep Dasar Akuntansi.

Cetakan Ke-1. Jakarta: PRENADA (Prenada Media Group).

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2014). PSAK No.23 tentang pendapatan. Jakarta.

. (2018). PSAK No.72 tentang pendapatan. Jakarta.

Indratno, A. (2013). Prinsi-Prinsip dasar Akuntansi. Cetakan I. Jakarta Timur:

Dunia Cerdas.

Kamaruddin, A.J. (2013). Pengakuan Pendapatan Premi Asuransi Pada PT.

Asuransi Jasa Raharja (Persero) cabang Makassar. STIE YPUP.

Martini, D., NPS, V.S., Wardhani, R., Farahmita, A., & Tanujaya, E. (2012).

Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Munawarah, S. (2014).Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Kontruksi pada PT.

Bintang Perkasa Multikonstruksi Makassar . STIE YPUP.

Priharta, A., Setiyaningsih, A.T., & Rahayu P.D. (2018). Pengantar Akuntansi Berbasis PSAK Terbaru. Cetakan Pertama. Bogor: In Media.

Pura, R. (2013). Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi. Cetak PT.

Gelora Aksara Pratama. Erlangga.

Makassar: STIEM Bongaya YPBUP.

Rudianto. (2018). Akuntansi Intermediate. PT.

Gelora Aksara Pratama.

Samryn, M.L. (2016). Pengantar Akuntans:

Buku 2 Metode AkuntansiUntuk Elemen Laporan keuangan Diperkaya Dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Cetakan Ke-2. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persa Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis.

Cetakan Kesatu. Bandung: CV Alfabeta

.

Sujarweni, W. V. (2015). Sistem Akuntansi.

Cetakan Pertama Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi

ﻪﺴﻳﺎﻘﻣ ﺯﺍ ﻞﺻﺎﺣ ﺞﻳﺎﺘﻧ ﻪﺠﻨﺳ ﻱﺎﻤﻴﺳ ﻱﺎﻫ ﻲﻃ ﻦﻴﻣﺯﺮﺳ ﻭ ﺖﺒﺴـﻧ ﺭﺩ ﻩﺩﺮﺘﺴﮔ ﺕﺍﺮﻴﻴﻐﺗ ﺩﺎﺠﻳﺍ ﺯﺍ ﻥﺎﺸﻧ ﻩﺭﻭﺩ ﻦﻳﺍ ﻱﺮﺑﺭﺎﮐ ﺶﻨﮐﺍﺮﭘ ﻪﮑﻟ ﺖﺣﺎﺴﻣ ﺶﻳﺍﺰﻓﺍ ﺕﺭﻮﺻ ﻪﺑ ﺎﻫ ﻲﻟﻼﺘﺧﺍ ﻱﺎﻫ ﺮﻳﺎﺑ ﻲﺿﺍﺭﺍ ﻭ ﺮﻬﺷ