• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaplikasian Metode DeLone dan McLean Pada Kepuasan Pengguna Facebook Terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengaplikasian Metode DeLone dan McLean Pada Kepuasan Pengguna Facebook Terhadap "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaplikasian Metode DeLone dan McLean Pada Kepuasan Pengguna Facebook Terhadap

Penyebaran Informasi Akademik

Puji Astuti

Program Studi Sistem Informasi, Universitas BSI Bandung Antapani, Jalan Sekolah Internasional No.1-6, Cicaheum, Kiaracondong,

Kota Bandung, Jawa Barat 40291 www.univbsi.id

[email protected]

Abstrak

Gempuran revolusi industri 4.0 sudah memasuki banyak lini kehidupan manusia mulai dari industri ekonomi kreatif dan digital, analisis big data yang menjadi penting, artificial intelligence, dunia robotic dan media sosial yang memudahkan banyak sekali kehidupan manusia. Jumlah pengguna media sosial di Indonesia semakin bertambah, usia awal menginjak masa remaja adalah paling banyak dalam menggunakan media sosial. Tidak hanya secara individu, media sosial juga banyak digunakan untuk mengenalkan sekelompok orang, komunitas, bahkan lembaga. Seperti yang dilakukan di SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Tasikmalaya yang menjadikan media sosial facebook sebagai sarana penyebaran informasi akademik. Namun penggunaan media sosial untuk penyebaran informasi ini tidak luput dari permasalahan yang timbul seperti ketidak tepatan penggunaan media sosial yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna media sosial facebook sebagai sarana penyebaran informasi akademik bagi para siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu model sukses DeLone dan McLean, yang terdiri dari kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan dan kepuasan pengguna. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kualitas informasi dan kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sedangkan kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Kata Kunci : Kepuasan Pengguna, Media Sosial Facebook

Abstract

The explosion of the industrial revolution of 4.0 has entered many lines of human life from creative and digital economic industries, big data analysis which is important, artificial intelligence, robotic world, Social media that facilitates much of human life. The total of social media users in Indonesia is growing up. So many the earliest teen years are most likely in the use of social media. Not only individuals, social media is also widely used to introduce individuals, communities, or even institutions. As in the doing good on Junior High School 1 of Cigalontang Tasikmalaya that makes social media facebook a platform for disseminating academic information. But the use of social media for the dissemination of this information does not escape the problems presented. The research aims to find the level of satisfaction that social media users on facebook provide a means for students to disseminate academic information. The research methods used were the delone and McLean success models, which consisted of information quality, system quality, service quality and satisfaction. The result of this study shows that the quality of information and the quality of systems has a significant impact on the satisfaction of the user, while the quality of the services has no significant impact on the satisfaction of the user.

Keywords: User Satisfaction, Facebook Social Media

1. Pendahuluan

Gempuran revolusi industri 4.0 bahkan memasuki banyak lini kehidupan manusia

mulai dari industri ekonomi kreatif dan digital, artificial intelligence, dunia robotic dan media sosial yang memudahkan

(2)

banyak sekali kehidupan manusia (Utami et al., 2018:345).

Menurut (Wanto et al., 2018:150) Internet merupakan salah satu dari kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi. Pada era sekarang merupakan zaman modern yang menjadikan internet sebagai hal wajar, masyarakat dunia sekarang ini gemar bermain sosial media yang merupakan bagian dari internet (Nugroho, 2018:201). Menurut data di Alexa, facebook adalah mesin jejaring sosial nomor satu. Dalam urutan keseluruhan situs di dunia, facebook menempati rangking ke5 setelah Yahoo, Google, YouTube, dan Windows Live.

Kepopuleran facebook di Indonesia, mulai tahun 2008 dengan jumlah spektakuler pengguna facebook yakni sebesar 618 persen (Palupi & Endahati, 2019:27). Usia awal menginjak masa remaja adalah masa dimana seseorang berada pada bangku Sekolah Menengah Pertama (Nur, 2014:189). Remaja memiliki rasa penasaran yang lebih daripada tahap perkembangan diri manusia lainnya (Nur, 2014:190). Pertumbuhan moral yang tidak baik tersebut mengakibatkan timbulnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja akibat ketidaktepatan penggunaan media sosial facebook yang sering terjadi dapat menimbulkan kecemasan sosial.

Facebook juga digunakan sebagai sarana informasi maupun gaya hidup oleh para siswa, guru dan staff di SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Tasikmlaya. Sekitar 95 persen siswa SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Tasikmalaya mempunyai akun media sosial facebook, bukan hanya digunakan sebagai keperluan pribadi saja, facebook juga digunakan oleh setiap organisasi atau ekstrakulikuler yang ada untuk menyebarkan informasi yang berkaitan supaya lebih mudah tersampaikan. Namun disamping kemanfaatannya sebagai sarana untuk berkomunikasi facebook juga menyimpan informasi negatif yang sering kali tidak dapat tersaring oleh para pengguna khususnya di lingkungan SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Tasikmalaya.

Pada penelitian ini penulis akan menguji tingkat kepuasan pengguna media sosial facebook sebagai sarana informasi.

Penulis membatasi hanya media sosial facebook saja sebagai fokus penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Model DeLone dan McLean.

Metode DeLone dan McLean digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna (Putra et al., 2017:70).

Sementara metode lain yang tidak memiliki konstruk tersebut seperti metode TAM yang tidak mengukur kepuasan sistem informasi, karena konsep TAM menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku pemakai dalam menerima dan menggunakan sistem informasi (Hanggono et al., 2015:2). Begitu juga dengan UTAUT yang merupakan sebuah model penerimaan teknologi yang mengkaji teori-teori tentang penerimaan teknologi oleh pemakai-pemakai sistem (Nurhayati & Hidayat 2019:5). Maka model yang paling cocok digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna berdasarkan kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan adalah model DeLone dan McLean.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan penulis diawali dengan mengumpulkan data dengan berbagai langkah yang ditempuh, diantaranya: oservasi yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Sebanyak 164, melakuakan wawancara dengan guru dan staf dan studi pustaka guna mencari literatur penelitian terdahulu untuk mencari penelitian apa saja yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai dampak dan manfaat yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial facebook.

Metode penelitian yang digunakan adalah Model Sukses DeLone & McLean, yang meliputi :

a. Kualitas Sistem (System Quality) Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Indikator kualitas sistem tersebut yaitu: Adaptasi (Adaptability), Ketersediaan (Availability), Waktu Respon (Response Time), Kegunaan (Usability), Keandalan (Reliability). Untuk menjadi sistem informasi yang memiliki kualitas sitem yang baik, maka sistem informasi harus memenuhi 5 indikator tersebut (Agustina et al., 2018:2094).

b. Kualitas Informasi (Information Quality) Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi

(3)

tersebut untuk melakukan proses mereka.

Variabel ini menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna yang diukur dengan keakuratan informasi (accuracy), relevan (relevance), kelengkapan informasi (completeness), dan Mudah di Mengerti (Easy of Understanding) (Agustina et al., 2018:2095)

c. Kualitas Layanan (Service Quality) Kualitas layanan sistem informasi merupakan pelayanan yang di dapatkan pengguna dari pengembang sistem informasi, layanan dapat berupa update sistem informasi (Agustina et al., 2018:2095).

d. Kegunaan (use)

Penggunaan adalah intensitas penggunaan suatu sistem oleh penerima dan niat pemakaian untuk menggunakannya (Damayanti et al., 2018:2).

e. Kepuasan pengguna (user satisfaction) Kepuasan pengguna adalah respon penggunaan terhadap penggunaan keluaran sistem infromasi (Damayanti et al., 2018:2).

f. Net Impact

Manfaat bersih adalah dampak sistem informasi pada perilaku pengguna yang mempngaruhi informasi tehadap kinerja organisai untuk membanu meningkatkan pengetahuian dan efektifitas komunikasi (Damayanti et al., 2018:2).

Gambar 1. Model Sukses Siste Informasi DeLone & McLean

Sumber: Information System Success Measurement (2016)

3. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini merupakan analisis linier berganda. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan jumlah pertanyaan 20 butir dan jumlah responden 164 responden siswa SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Tasikmalaya.

Gambar 2. Karakteristik responden berdasarkan kelas

Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa dari 164 responden, kelompok responden dari kelas VII sebanyak 24%

(41 orang), responden dari kelas VIII sebanyak 37% (60 orang) dan responden dari kelas IX sebanyak 38% (63 orang).

Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa dari 164 responden, kelompok responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 57% (94 orang) dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 43% (70 orang).

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of regresion standardized residual atau dengan grafik histogram freqency (Grace & Novander, 2017:48). Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara:

VII 25%

VIII 37%

IX 38%

Data Responden Berdasarkan Kelas

P 57%

L 43%

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(4)

a. Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regresion standardized residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal. Berikut adalah hasil uji normalitas metode grafik pada penelitian ini:

Gambar 4. Grafik Normal P-P Plot Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Devendent Variable pada grafik di atas adalah Y yang merupakan kepuasan pengguna, dengan Independent Variabel X1, X2, dan X3 yaitu kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality), dan kualitas pelayanan (service quality). Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa titik-titik meyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal.

b. Grafik Histogram Frequency

Uji normalitas menghasilkan grafik histogram frequency sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik Histogram Frequency Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Devendent variable pada grafik di atas adalah Y yang merupakan kepuasan

pengguna, dengan independent variabel X1, X2, dan X3 yaitu kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality) dan kualitas pelayanan (service quality). Grafik histogram diatas menunjukkan pola distribusi normal.

Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antar variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu.

Umumnya pada kasus ini banyak yang terjadi pada data time series. Gejala autokorelasi ini dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Waston. untuk mendeteksi uji autokorelasi. Autokorelasi tidak terjadi jika nilai Durbin Watson terletak antara du ≤ d ≤ 4–du (Hutasoit et al., 2019:127).

Tabel 1.

Nilai Durbin-Watson Untuk Uji Autokolerasi Model Summary

Model Summaryb Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .704a .495 .486 2.465 1.836

a. Predictors: (Constant), kualitas layanan, kualitas informasi, kualitas sistem

b. Dependent Variable: kepuasan pengguna Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

d dl du 4dl 4du

1,836 1.7075 1.7820 2,2925 2,218

Jumlah sampel (n) adalah 164, dengan jumlah variabel independen 3 (k=3), maka dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin Watson adalah sebesar 1.836 dimana nilai ini akan dibanding-kan dengan nilai tabel menggunakan signifi-kansi 5%, autokorelasi tidak terjadi jika nilai Durbin Watson ter-letak antara du ≤ d ≤ 4–du.

Hasil pengujian ini adalah 1,7820≤1,836≤2,218 dimana nilai Durbin Watson lebih besar dari batas atas (du) dan lebih kecil dari 4–du, berdasarkan hasil pengujian dapat disim-pulkan bahwa model tersebut tidak terjadi autokorelasi.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independent. Dalam pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) antar variabel independent untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 dan nilai VIF ≥ 10 (Cindy

(5)

et al., 2018:429). Berikut adalah hasil uji multikolineritas pada penelitian ini:

Tabel 2.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant)

2.861 1.339 2.138 .034

Kualitas Informasi .283 .083 .291 3.393 .001 .429 2.331

Kualitas Sistem .323 .075 .408 4.292 .000 .349 2.869

Kualitas Layanan .158 .116 .090 1.357 .177 .712 1.405

a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna

Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh dapat diketahui bahwa nilai tolerance ketiga variabel lebih dari 0,01 yaitu 0,429 > 0,01, 0,349 > 0,01 dan 0,712 > 0,01 serta nilai VIF kurang dari 10 yaitu 2,331<10, 2,869<10 dan 1,405<10. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat mulikolineritas diantara 3 variabel bebas. Dalam arti model regresi yang dihasilkan baik karena tidak terjadi korelasi yang sempurna di antara variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas merupakan pengujian untuk mengetahui adanya varian variabel dalam model yang tidak sama. Uji heteroskedastisitas bias dilakukan dengan cara:

Gambar 6. Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Grafik diatas menjelaskan bahwa titik- titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (kepuasan pengguna). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Uji regresi linear berganda maksudnya untuk menguji seberapa pengaruh variabel bebas (X) terhaap variabel terikat (Y), dengan nilai p-value yang ditentukan adalah 0,05 jika nilai signifikansi variabel <0,05 maka terdapat pengaruh antara variabel X terhadap Y (Anwar & Azisan, 2019:23). Estimasi model regresi linier berganda ini menggunakan software SPSS 22 dan diperoleh hasil output sebagai berikut:

Tabel 3.

Output Variable Entered Variables Entered/Removeda Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 kualitas layanan,

kualitas informasi, kualitas sistemb

. Enter a. Dependent Variable: kepuasan pengguna b. All requested variables entered.

Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Persamaan regresi linier berganda dengan 3 variabel independen adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = 2,861 + 0,283X1 + 0,323 X2 + 0,158X3

Keterangan:

Y : Rasio variabel dependent kepuasan pengguna

a : Nilai konstanta b1, b2, b3 : Koefisien regresi

X1 : Variabel kualitas informasi X2 : Variabel kualitas sistem X3 : Variabel kualitas layanan

Penjelasan dari persamaan di atas adalah sebagai berikut:

a. Konstanta (a) sebesar 2,861 dan bertanda positif, artinya tidak ada perubahan satuan pada semua efisiensi kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan, maka perubahan pada kepuasan pengguna sebesar 2,861.

(6)

b. Koefisien regresi (b1) untuk efisiensi kualitas informasi (information quality) sebesar 0,283 dan bertanda positif.

Artinya jika kualitas informasi (information quality) mengalami perubahan dengan arah yang sama sebesar 0,283, maka setiap satuan dimana variabel lain pada kualitas sistem, kualitas layanan dianggap tetap.

c. Koefisien regresi (b2) untuk efisiensi kualitas sistem (system quality) sebesar 0,323 dan bertanda positif.

Artinya kualitas sistem (system quality) mengalami perubahan dengan arah yang sama sebesar 0,323 maka dimana setiap satuan pada variabel lain pada kualitas informasi dan kualitas layanan dianggap tetap.

d. Koefisien regresi (b3) untuk efisiensi kualitas layanan (service quality) sebesar 0,158 dan bertanda positif.

Artinya kualitas layanan (service quality) mengalami perubahan dengan arah yang sama sebesar 0,158 maka dimana setiap satuan pada variabel lain pada kualitas informasi dan kualitas sistem dianggap tetap.

Uji Hipotesis

Uji t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial)

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Prabowo et al., 2018:48). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika probabilitas < 0,05 atau thitung>ttabel, maka variabel X secara individu (parsial) memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel Y.

b. Jika probabilitas > 0,05 atau thitung<ttabel, maka variabel X secara individu (parsial) tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel Y.

Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 dan 2 sisi. Berdasarkan signifikansi, dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi >0,05 maka Ho diterima, jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak. Berikut adalah hasil pengujian regresi secara parsial :

Tabel 4.

Pengujian Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

2.861 1.339 2.138 .034

kualitas informasi .283 .083 .291 3.393 .001

kualitas sistem .323 .075 .408 4.292 .000

kualitas layanan .158 .116 .090 1.357 .177

a. Dependent Variable: kepuasan pengguna

Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Berdasarkan data hasil olahan di atas, nilai signifikansi pada variabel X1 (kualitas informasi) adalah 0,01>0,05 maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna.

Selanjutnya, nilai signifikansi pada variabel X2 (kualitas sistem) adalah 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna. Nilai variabel yang ketiga yaitu X3 (sistem layanan) memiliki nilai signifikansi 0,177>0,05 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna.

Uji f (Pengujian Hipotesis Secara Bersama-sama)

Uji F atau uji koefisien regresi secara besama-sama digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Prabowo et al., 2018:48). Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah variabel kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality), kualitas layanan (service quality) berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kepuasan pengguna. Pengujian menggunakan signifikasi 0,05.

Tabel 5.

Pengujian F Hitung

ANOVAa Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 953.082 3 317.694 52.295 .000b

Residual 972.015 160 6.075

Total 1925.098 163

a. Dependent Variable: kepuasan pengguna

b. Predictors: (Constant), kualitas layanan, kualitas informasi, kualitas sistem

(7)

Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS 22

Perumusan hipotesis :

Ho: Kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Ha: Kualitas informasi, kulaitas sistem, dan kualitas layanan secara bersama- sama berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Tabel 5 menunjukan bahwa nilai Fhitung

adalah 52,295, untuk menentukan Ftabel

yaitu dengan cara Ftabel = (k;n-k) = F(3;164- 3) = F(3;161) = 2,66 (pada Ftabel), dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (52,295 > 2,66) dan nilai p-value sebersar 0,000 < dari nilai α yaitu 0,05, sehingga dapat diambil keputusan terdapat pengaruh signifikan positif antara kualitas informasi (X1), kualitas sistem (X2) dan kualitas layanan (X3) terhadap kepuasan pengguna (Y). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima.

4. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini menunjukan hasil yang cukup memuaskan.

Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan yang ada pada media sosial facebook sebagai sarana penyebaran informasi akademik bisa dikatakan baik.

Setelah melihat model secara keseluruhan dan menguji hubungan kausalitas seperti yang dihipotesiskan, tahap selanjutnya adalah pembahasan hasil analisis penelitian, yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Pengaruh Kualitas Informasi (Information Quality) Terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas informasi (information quality) berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Hal ini memberikan bukti bahwa kualitas informasi yang ada dengan fitur yang dimiliki, konten yang tersedia, penyajian informai, keakuratan dan ketepatan waktu akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Dan setelah pengujian hipotesis dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) dengan hasil thitung untuk variabel kualitas informasi

sebesar 3,393 dan nilai ttabel yaitu sebesar 1,975. Karena thitung > ttabel (3,393>1,975) maka pengujian hipotesis dikatakan signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualitas informasi yang dimiliki maka dapat meningkatkan kepuasan pengguna.

b. Analisis Pengaruh Kualitas Sistem (System Quality) Terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas sistem (system quality) berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Hal ini memberikan bukti bahwa kualitas sistem yang ada dengan layanan yang lengkap, kualitas yang baik, kemudahan berinteraksi, jangkauan yang luas dan keamanan sistem akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Dan setelah pengujian hipotesis dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) dengan hasil thitung untuk variabel kualitas sistem sebesar 4,292 dan nilai ttabel sebesar 1,975.

Karena thitung > ttabel (4,292>1,975) maka pengujian hipotesis dikatakan signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualitas sistem yang dimiliki maka dapat meningkatkan kepuasan pengguna.

c. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan (Service Quality) Terhadap Kepuasn Pengguna (User Satisfaction)

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas layanan (service quality) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Hal ini memberikan bukti bahwa kualitas layanan yang ada pada media sosial facebook masih rendah. Dan setelah pengujian hipotesis dengan melakukan uji t (uji koefisien regresi secara parsial) dengan hasil thitung untuk variabel kualitas sistem sebesar 1,357 dan nilai ttabel yaitu sebesar 1,975. Karena thitung < ttabel (1,357<1,975) maka pengujian hipotesis dikatakan tidak signifikan.

d. Analisis Pengaruh Kualitas Informasi (Information Quality), Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Layanan (Service Quality) Secara Bersama-sama Terhadap Kepuasn Pengguna (User Satisfaction)

(8)

Hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pengguna. Dengan tingkat hubungan R2 Square 0,495 atau 49,5%

(cukup kuat). Dan setelah pengujian hipotesis, dengan melakukan uji F (uji koefisien regresi secara simultan) dengan hasil bahwa Fhitung > Ftabel (52,295 > 2,66) maka pengujian hipotesis dinyatakan signifikan. Dan korelasi (R) antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,704 (70,4%) artinya hubungan tersebut kuat.

Referensi

Anwar, M., & Azisan, M. (2019). Analisis Tingkat Kepuasan Sistem Informasi Pencatatan Dan Penagihan Biaya Rekening Air Pelanggan Pdam Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (EUCS. Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan, 12(1), 19–24.

Cindy, Chandra, K., Nuraini, Winda, &

Hasudungan, R. (2018). Pengaruh Return On Equity Ratio, Debt To Equity Ratio, Current Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015 – 2017.

Komunikasi Ilmiah Akuntansi Dan Perpajakan, 11(3), 421–437.

Erni Nurhayati & Hidayat, N. (2019).

Analisis Perbandingan Prediksi Keberterimaan E-Filing Dengan E- Form. Jurnal Akuntansi & Ekonomi Fe. UN PGRI Kediri, 4(2), 1–13.

Grace, D., & Novander, N. (2017). Analisis Pengaruh Automatic Teller Machine Dan Short Message Service Banking Terhadap Kepuasan Nasabah. Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer, 3(1), 39–50.

Hanggono, A. A. (2015). Analisis Atas Praktek Tam (Technology Acceptance Model) Dalam Mendukung Bisnis Online Dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Instagram. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 26(1), 1–9.

Hutasoit, P. L., Sinaga, C., & Marbun, R.

(2019). Pengaruh Net Profit Margin, Non Performing Loan Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Jurnal AKSARA PUBLIC, 3(2), 120–133.

Nugroho, A. (2018). Analisis Sentimen Pada Media Sosial Twitter Menggunakan Naive Bayes Classifier Dengan Ekstrasi Fitur N-Gram. Jurnal Sains Komputer & Informatika (J- SAKTI), 2(2), 200–209.

Nur, L. (2014). Gambaran Penggunaan Internet Dalam Mencari Informasi Kesehatan Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) X Description Of Internet Use In Searching Health. Jurnal Promkes, 28(2), 188–200.

Nurjanah, S., Hermoyo, R. P., & Surabaya, U. M. (2016). TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA STATUS DAN COMMENT, 9(1), 87–105.

Prabowo, B. (2018). Pengaruh Leadership Dan Communication Terhadap Performance Employee Pada PT . ISS Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi &

Manajemen, 5(2), 42–53.

Putra, D. S. H., Seosetidjo, A., & Bukhori, S. (2017). Penerapan Path Analysis Kualitas Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna Dan Intensitas Pengguna Dengan Metode DeLone & McLean Di Rumah Sakit Paru Jember Tahun 2017. Jurnal Kesehatan, 5(2), 68–76.

Tyas, M., & Endahati, N. (2019).

Kesantunan Berbahasa Di Media Sosial Online: Tinjauan Deskriptif Pada Komentar Berita Politik Di Facebook. Jurnal Skripta, 5(1), 26–31.

Wanto, A., Suhendro, D., & Windarto, A. P.

(2018). E-DIMAS, 9(2), 149–157.

Referensi

Dokumen terkait

- Strategi promosi, kualitas produk, kualitas layanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada Restoran Cepat Saji mcDonald’s Manado,

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis yang menyatakan lokasi dan fasilitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Secara bersama-sama, kualitas layanan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan nilai pelanggan berpengaruh positif dan signifikan

Model DeLone &amp; McLean sendiri mempunyai enam variabel yaitu: Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi (Information Quality), Kulalitas Layanan

Hasil uji hipotesis dan analisis regresi dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel kualitas layanan serta servicescape secara simultan atau bersama-sama

bahwa kualitas layanan tidak berpengaruh pada kepuasan pengguna atau. hipotesis

NCU Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Website Sipenerang Tahura Raden Soerjo Menggunakan Metode Delone And Mclean SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian kepuasan layanan website

61 < 1 % 62 < 1 % Exclude matches Off Delone And Mclean Website Sistem Informasi Akademik STIKES Sukabumi", Swabumi, 2022 Publication "Proceedings of Asia Pacific Computer Systems