ANALISIS PENGARUH ANGIN DAN ARUS PADA GERAK PERBANKAN PADA PELABUHAN BMS MANNYAR PADA MV JESSIE”. ANALISIS DAMPAK ANGIN DAN ARUS PADA GERAKAN PERBANKAN PADA PELABUHAN BMS MANNYAR DI MV. ARMAN, Analisis pengaruh angin dan arus pada saat berlabuh di Pelabuhan Bms Manyar di MV.
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Contoh nyata diambil dari Metrotvnews.com pada Selasa 15 Desember 2015 dimana dua kapal penumpang KMP Panorama dan KMP Mitra Nusantara saling bersentuhan saat bongkar muat di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Jessie dimana penulis mengerjakan dokumen maritim selama 13 bulan 2 hari pada saat kapal akan sandar di pelabuhan BMS Manyar. Oleh karena itu, dari kejadian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Angin dan Arus Under Berth di Pelabuhan BMS MANYAR MV.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Teori gerak kapal sangat dibutuhkan. apalagi jika didasarkan pada pelatihan dan pengalaman di atas kapal. Pengolahan gerak kapal dapat diartikan sebagai pengendalian kapal baik dalam keadaan mantap maupun dalam keadaan bergerak untuk mencapai tujuan navigasi dan dengan cara yang paling efisien dengan menggunakan sumber daya yang tersedia pada kapal seperti mesin, kemudi dan lain sebagainya. Untuk dapat mengolah gerak kapal dengan benar maka perlu diketahui sifat kapal dan cara geraknya pada saat bermanuver.Karakteristik inilah yang disebut dengan kemampuan mengolah gerak kapal dan pengaruhnya terhadap olah gerak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Olah Gerak Kapal
- Faktor dari luar
- Faktor Dalam Yang Mempengaruhi Kemampuan Olah Gerak a. Pengaruh dalam yang bersifat tetap
- Sandar di dermaga dengan arus dari belakang
- Sandar di Dermaga Dengan Angin Dari Darat
Angin merupakan udara yang mengalir dan disebabkan oleh perputaran bumi dan juga oleh perbedaan tekanan udara disekitarnya. Contoh gerak ini adalah gaya Coriolis, yaitu gaya yang membelokkan arah arus dari gaya rotasi bumi. Arus permukaan: terjadi ratusan meter dari permukaan, bergerak dalam arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
Arus dalam: Terjadi jauh di dasar kolom air, arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan membawa massa air dari daerah kutub ke daerah khatulistiwa. Tempat berlabuhnya kapal di dermaga diartikan dibatasi oleh tali tambat sehingga kapal tidak dapat bergerak lebih jauh. Sumber : Buku “Penggerak dan Pengendalian Kapal” halaman 54 Kemiringan kapal di dermaga mengikuti arus dan angin : 1.
12 Kapal sejajar dengan dermaga, mesin bergerak ke hulu cukup lambat agar kapal tetap disana, mendayung sedikit ke kiri menuju dermaga, segera setelah ada pergerakan haluan ke pelabuhan, mendayung di tengah sehingga kapal mendekati dermaga menuju posisi 2, miring ke arah dermaga, hal ini disebabkan adanya arus yang mendorong kapal ke kanan ke depan. Kirim tali pengikat depan, tahan tali pengikat dan matikan mesin, kapal sendiri akan berlabuh di dermaga, kemudian kirimkan tali pengikat tanah dan pegas, terutama pegas belakang untuk membantu menahan tali pengikat depan. Jika arus terlalu kuat, manuver ini dapat dilakukan dengan menjatuhkan jangkar kanan terlebih dahulu di depan tempat berlabuhnya kapal.
Jika kapal ditahan oleh jangkar kanan, naik ke kiri menuju dermaga, sedangkan rantai berada pada area yang diperlukan, di bawah pengaruh arus dari depan, kapal akan bergerak menuju dermaga dengan haluan di depan. Lokasi (2). Dengan adanya angin yang berasal dari data tersebut, maka dibutuhkan banyak energi untuk merapat ke kapal. Salah satunya adalah cara mereka bekerja dan bagian ini membahas tentang kontrak, upah dan cara pelaut bekerja di kapal.
Hipotesis
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah jenis data kualitatif yang diambil dalam bentuk variabel berupa informasi yang dibahas secara lisan dan tertulis. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif analitis, yaitu penelitian yang berupaya menyelidiki bagaimana dan apakah terdapat pengaruh angin dan arus terhadap pergerakan kapal pada saat berlabuh. Variabel-variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen adalah variabel yang sengaja dimanipulasi atau dimanipulasi untuk mengetahui kekuatan atau pengaruhnya terhadap variabel dependen. Variabel terikat adalah variabel yang dihasilkan dari variabel bebas, sehingga variabel terikat merupakan indikator keberhasilan variabel bebas tersebut. Tingkat pemahaman awak kapal dalam menyikapi pengaruh angin dan arus terhadap pergerakan kapal pada saat bersandar.
Kontrak pelatihan proses pengelolaan pengaruh angin dan arus terhadap pergerakan kapal saat berlabuh sebagai variabel terikat (pegawai).
Definisi Operasional Variabel
Populasi Dan Sampel 1. Populasi penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan datanya adalah dengan melakukan observasi langsung terhadap objek penelitian yaitu dengan melakukan prala (latihan angkatan laut) di atas kapal selama 1 tahun, agar data yang dikumpulkan sesuai dengan fakta yang ada pada saat penelitian. Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab yang dilakukan secara lisan oleh seseorang, saling berkomunikasi dan menerima serta memberikan informasi. Angket atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data melalui bentuk pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang atau kelompok untuk memperoleh jawaban atau jawaban dan informasi untuk diolah oleh peneliti.
Data primer dapat didefinisikan sebagai data yang dikumpulkan dan dikerjakan secara langsung pada respon atau subjek survei. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku dan observasi peraturan internasional dan nasional serta data dari kantor pelayaran tertentu. Teknik analisis data kualitatif dapat diartikan sebagai prasyarat analisis kualitatif berdasarkan keterlibatan semantik antar variabel yang disimpulkan.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang memperhalus, memilah, mengarahkan, menghilangkan redundansi, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir. Penyajian data merupakan kegiatan mengumpulkan kumpulan informasi, memberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan. Beberapa permasalahan yang penulis temui terkait dengan judul tersebut yaitu pengaruh angin dan arus terhadap pergerakan kapal MV JESSIE saat sandar di Pelabuhan BMS Manyar.
5 刘永清 总工程师 中方 6 张浩 第二工程师 中方 7 王斌峰 第三工程师 中方 8 关梦雷 第四工程师 中方 9 田平银电气
Struktur Organisasi MV. Jessie
Dan dengan adanya data-data yang diperoleh peneliti pada proyek pekerjaan kelautan atau diperoleh secara langsung atau pengumpulan data (terlampir), maka petugas jaga wajib mengetahui apa yang harus dilakukan ketika menghadapi pergerakan kapal di anjungan, khususnya pada saat peletakan menuju dermaga. untuk lebih memahami cara melatih gerakan di atas kapal. . Berdasarkan penelitian yang peneliti peroleh pada saat melakukan praktek maritim selama berada di atas kapal laut, terdapat beberapa kemungkinan hal yang menurut peneliti masih kurang sesuai dengan tata cara melakukan manuver di dermaga. Misalnya pada kapal tempat penulis melakukan latihan maritim, petugas 1, 2 dan 3 sebagai petugas jaga di anjungan bertanggung jawab langsung kepada nakhoda pada saat kapal menangani pergerakan sandar di pelabuhan.
Identifikasi Permasalahan
- Faktor Luar
- Faktor Dalam
Laut/ombak di perairan Alur Pelayaran Surabaya Barat tidak terlalu besar di pelabuhan BMS Manyar meter). Kapal dengan gelombang dari depan akan mengangguk lebih cepat dari pada periode menguap dan kecepatannya akan berkurang dan kapal akan memiliki kecepatan yang konstan. Kapal yang menerima gelombang dari belakang akan bergoyang dan sulit dikemudikan, kapal dengan kemudi otomatis, defleksi kemudi yang besar dan dapat merusak sistem serta kemudi beresiko rusak akibat gelombang.
Apabila menerima gelombang menyamping maka kapal akan mengalami roll, roll akan bertambah jika terjadi sinkronisasi antara periode roll kapal dengan periode gelombang semu. Aliran dapat diartikan sebagai pergerakan udara dengan tujuan dan kecepatan yang telah ditentukan, bahkan sampai pada suatu lokasi tertentu. Arus yang ada di Alur Kapal Surabaya Barat cukup kuat sehingga mempengaruhi penanganan kapal ketika hendak bermanuver ketika ingin singgah di pelabuhan dan berlabuh serta bertemu dengan kapal lain.
Arus di Alur Kapal Surabaya Barat sering menyebabkan kecelakaan kapal, seperti kapal lain yang terlempar keluar jalur sehingga menyulitkan manuver karena kuatnya arus sehingga menyebabkan kapal saling bertabrakan. JESSIE mempunyai single prop dimana single prop ini menggunakan putaran tangan kanan yang artinya pada saat motor bergerak maju prop dapat diputar searah jarum jam dan jika dilihat dari buritan kapal pada saat motor bergerak mundur terjadi seperti itu. Trim dapat dilihat pada kapal pesiar yang dapat didefinisikan sebagai sedikit memendek atau tidak ada tumit, sedangkan bila kapal dalam keadaan miring dengan trim akan sangat sulit untuk dikemudikan, bahkan berbahaya.
JESSI selalu menghasilkan GRAM positif (stabilitas positif) karena kapal dengan stabilitas negatif akan berbahaya jika bergerak saat hendak merapat. 4) Kebakaran.
Analisa Data
Kebakaran besar menyebabkan kerusakan pada lambung kapal dan dapat mengurangi kecepatan kapal pada saat tali-temali. JESSIE hendak ke kanan menyeberangi sungai dan melewati kapal MV.Samudra Bangsa dan sedang menurunkan jangkarnya. JESSIE yang memuat muatan sepanjang 9,6 meter, terdorong menjauh dari MV oleh arus Alur Kapal Barat Surabaya.
JESSIE dan kapal MV.Samudra Bangsa yang sedang berlabuh semakin mendekat hingga hanya tersisa 4 meter. Samudera Bangsa melalui radio VHF (frekuensi sangat tinggi) sebagai antisipasi mempersiapkan kemudi kapal untuk bermanuver ke kanan mengikuti pergerakan kapal MV. JESSIE selamat dari haluan MV.Samudra Bangsa, sehingga kapten memerintahkan pengemudi untuk stand by di tengah jalan dan memerintahkan petugas 3 untuk melaju sangat lambat, melihat haluan MV.
Disini penulis menganalisa arah angin dan arus yang tidak diperhatikan oleh petugas di TM. Dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama melakukan praktik kelautan di MV. Sumber: Foto diambil saat PRALA 2021. Pada saat proses penjangkaran kecepatan angin di alur pelayaran barat Surabaya, taruna mengamati indikator kecepatan angin yang ada di jembatan yaitu 15 knot.
Arah arus pada tanggal 18 Februari 2021 pada alur pelayaran sebelah barat Surabaya pada pukul 17.00 WIB arus mengarah ke arah 00̊ dengan kecepatan arus 0,6 knot.
Alat Bantu Olah Gerak
Untuk menambah informasi, ada baiknya Anda mengetahui ada berapa jenis baling-baling berdasarkan bentuk dan fungsinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi jenis baling-baling adalah jenis kapal itu sendiri untuk menjamin kenyamanan penumpang. Jenis baling-baling yang paling umum digunakan untuk baling-baling laut adalah baling-baling tetap atau baling-baling FPP.
Penggunaan FPP sangat irit dibandingkan jenis propeller lainnya karena hanya membutuhkan bahan bakar yang sedikit. Ciri khusus dari propeller seperti ini adalah pitch propeller yang dapat dikontrol atau biasa disebut CPP. Sekrup seperti ini mempunyai sifat menusuk dan dapat diubah secara internal sesuai dengan kegunaannya.
Kelebihan dari baling-baling jenis ini adalah dapat meningkatkan efektivitas waktu tanpa harus meletakkan kapal dalam waktu yang lama. Keuntungan dari baling-baling seperti ini adalah mesinnya dapat hidup, dan tujuannya adalah untuk mengurangi ruang yang digunakan oleh baling-baling tersebut. Secara fungsional baling-baling seperti ini bagus, namun desainnya lebih rumit dan juga mahal.
Baling-baling jenis ini menggunakan salah satu fungsi Pod dan mempunyai fungsi performa optimal dalam mengalirkan air.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA