• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECEPATAN ANGIN, ARUS, DAN CUACA TERHADAP LARATNYA JANGKAR KAPAL SAAT BERLABUH

N/A
N/A
Irsyad Habibi

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KECEPATAN ANGIN, ARUS, DAN CUACA TERHADAP LARATNYA JANGKAR KAPAL SAAT BERLABUH"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dimana mobil sendiri meliputi bus, truk memiliki terminal, kereta api juga memiliki stasiun, pesawat terbang memiliki bandar udara, dan kapal laut juga memiliki pelabuhan, semuanya itu mempunyai fungsi yaitu untuk mengangkut orang, barang, dan material lainnya serta mengangkutnya antar tempat. . Berdasarkan hal tersebut, sebelum kapal memasuki suatu pelabuhan, dibuat jadwal bongkar muat barang, serta bongkar muat penumpang. Apabila kapal tiba di pelabuhan tujuan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan oleh pelabuhan setempat, maka kapal akan menunggu.

Ini adalah saat kapal berlabuh dan menunggu memasuki pelabuhan untuk membongkar atau memuat, menaikkan atau menurunkan penumpang. Suatu kapal yang berlabuh tidak lepas dari kemungkinan adanya faktor alam yang dapat mempengaruhi baik kapal maupun tempat berlabuhnya kapal itu sendiri. Kapal yang sedang berlabuh dapat mengalami kejadian seperti patahnya jangkar kapal, jatuhnya jangkar kapal, dan lain-lain.

Keterlambatan jangkar kapal disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk, kecepatan angin yang terbaca di anemometer mencapai 35 km/jam (19,4 knot) dan tinggi gelombang mencapai 2 – 2,5 m di bawah lambung kapal yang sudah memasuki Beaufort. kategori skala 5 yaitu angin segar. Berdasarkan hasil uraian permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian, maka peneliti memilih judul “Pengaruh kecepatan angin, arus dan faktor cuaca terhadap kendornya jangkar kapal pada saat berlabuh”.

Identifikasi Masalah

Oleh karena itu peneliti menjadikan permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian untuk membuktikan apakah hanya faktor kecepatan angin, arus dan cuaca buruk saja yang dapat menyebabkan jangkar kapal putus, atau adakah faktor lain yang mempengaruhi yang dapat menyebabkan jangkar putus. sebuah kapal gagal. .

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Hasil Penelitian

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Deskripsi Teori

Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada saat peneliti melakukan praktek laut, peneliti mengalami bahwa pada saat kapal sedang berlabuh, kecepatan angin saat itu mencapai 40 km/jam. Kalau dilihat skala angin Beaufort, 1 km/jam = 0,54 knot, jika kecepatan angin saat itu 40 km/jam, maka kecepatan angin saat knot adalah 21,5983 knot, atau yang ditemukan peneliti sekitar 21 knot. Dan jika dilihat dari skala angin Beaufort, kecepatan angin saat itu sudah masuk dalam kategori skala 5 (angin segar), saat itu kapal penelitian mempunyai draft rata-rata 9,35 meter yang berarti paparan angin kencang adalah sangat berbahaya. untuk kondisi draft kapal kapal rendah.

Angin yang bertiup di lautan dapat mempengaruhi suatu kapal, baik itu kapal layar, angin dapat mempengaruhi kecepatan kapal ketika berlayar, karena angin yang bertiup di lautan bertiup. Dan untuk kapal yang tidak sedang berlayar namun masih berada di laut, misalnya kapal yang sedang berlabuh jangkar. Dimana kedudukan kapal akan dipengaruhi oleh angin, haluan kapal, panjang rantai kapal pada saat berlabuh, semua itu terjadi karena angin dengan kecepatan tinggi menerpa bagian kapal yang kuat dan tidak dapat ditembus oleh angin.

Arus juga mempunyai pengaruh terhadap kapal yang tidak mempunyai tenaga atau sedang berlabuh, Arus juga mempunyai peranan yang sama dengan angin yaitu dapat mengubah haluan kapal secara perlahan, dapat membuat rantai tambatan panjang dan pendek yang didorong oleh arus. . dan kombinasi angin dan arus dapat menyebabkan pasang surut air laut yang dapat mengakibatkan rantai tambatan. Hal ini dapat dipetik dari percakapan peneliti dengan Nakhoda, peneliti menanyakan apa yang menyebabkan putusnya jangkar kapal pada saat peneliti sandar di Pelabuhan Merauke. Kapal laut juga dipengaruhi oleh cuaca, bagi kapal yang sedang bergerak atau berlayar hal ini mempengaruhi visibilitas navigator yang memegang kapal tersebut, karena jarak pandang kurang dari 3nm.

Cuaca buruklah yang sangat mempengaruhi pelayaran, karena pada saat cuaca buruk akan disertai angin kencang dan gelombang tinggi. Semua dikategorikan dalam skala angin Beaufort, cuaca juga mempengaruhi kapal yang sedang berlabuh. Cuaca buruk merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan patahnya jangkar kapal yang ditambatkan, karena cuaca buruk yang akan datang pasti disertai dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat menyebabkan jangkar kehilangan pegangan dari tempatnya. rantai sudah kencang dan belum ada rantai jangkar yang membentur jangkar dan ombak masih bergerak semakin tinggi maka jangkar akan terangkat.

Jangkar reng adalah keadaan dimana kapal yang sedang berlabuh jangkar telah menjatuhkan jangkarnya ke dalam air dan jangkar tersebut tersangkut di tanah di laut. Kegagalan jangkar ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain kondisi alam yang mempengaruhi seperti kecepatan angin yang bertiup di tempat kapal berlabuh, kondisi arus di perairan tempat berlabuh, dan cuaca, terutama pada saat kondisi buruk. cuaca, dan ada faktor yang disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendiri: dalam pemeliharaan jangkar, perhitungan kedalaman daerah penjangkaran, atau dalam pelepasan jangkar ke dalam air. Lepasnya jangkar pada saat kapal sedang berlabuh dapat menimbulkan banyak kerugian, antara lain benturan antar kapal yang sedang berlabuh, benturan dengan kapal yang masuk ke pelabuhan, kapal yang kandas di dasar laut yang dangkal, atau kapal yang kandas di darat.

Definisi Operasional

Sauh kapal ialah alat untuk menambat kapal atau mengamankan kapal, digunakan apabila kapal tidak bergerak atau tiada kelajuan melawan air.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Berikut kerangka pemikiran yang digunakan peneliti dalam penelitian ini :. dan cuaca terhadap kelemahan jangkar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada uji korelasi person korelasi product moment seluruh variabel kecepatan angin, kecepatan arus dan cuaca berkorelasi dengan variabel y dan mempunyai nilai signifikan kurang dari 0,05. Dan kecepatan angin, kecepatan arus, dan cuaca mempunyai pengaruh terhadap berlabuhnya kapal, meskipun dengan tingkat pengaruh yang berbeda-beda.

Dapat disimpulkan bahwa masing-masing kecepatan angin dan cuaca mempunyai nilai yang positif dan signifikan, serta dapat menjadi faktor dalam berlabuhnya kapal pada saat berlabuh jangkar, namun kecepatan arus tidak menjadi faktor dalam berlabuhnya kapal pada saat berlabuh jangkar. sedangkan kecepatan angin, kecepatan arus, dan cuaca mempunyai nilai positif dan signifikan dapat menyebabkan kerusakan pada kapal yang sedang berlabuh. Cara mengatasi kapal yang mengalami kendala dalam berlabuh jangkar pada saat berlabuh adalah dengan cara memanjangkan atau memperbesar rantai kapal dengan cara memasang kembali rantai jangkar kapal dengan menggunakan winch, serta memindahkan jangkar jangkar ke tempat yang lebih aman untuk dipindahkan. Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kapal terdampar pada saat berlabuh adalah cuaca yang buruk, dimana kondisi tersebut dipenuhi dengan angin kencang, arus dan gelombang tinggi yang dapat mengangkat jangkar dari dasar laut dan mengganggu fungsinya hingga hilang. ditangkap dan didorong oleh angin dan terbawa arus.

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan variabel pengaruh kecepatan angin, arus dan faktor cuaca terhadap lemahnya jangkar kapal pada saat berlabuh jangkar, maka dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi faktor-faktor yang dapat menyebabkan lemahnya jangkar kapal pada saat berlabuh jangkar dan seiring berjalannya waktu. mungkin ada cara lain untuk mengatasi hal tersebut, jangkar lain yang sesuai selain yang ditulis oleh peneliti dalam penelitian ini. Hanya faktor angin saja tanpa ada faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada kapal yang sedang berlabuh jangkar. Angin berkecepatan tinggi berperan lebih besar dalam menurunkan kualitas kapal yang sedang berlabuh dibandingkan dengan faktor lainnya.

Arus yang deras mempunyai peranan yang lebih besar terhadap gangguan kapal yang ditambatkan dibandingkan dengan faktor lainnya. Kecepatan arus menyebabkan kapal terdorong dan dapat menyebabkan rantai jangkar kapal tertarik dan berkurang atau bahkan kehilangan cengkeramannya. Hanya faktor cuaca seperti (angin, arus dan cuaca) yang menyebabkan kapal hanyut saat berlabuh.

Kondisi laut seperti (gelombang dan dasar laut) menjadi faktor kesusahan bagi kapal yang sedang berlabuh jangkar. Menurut Anda, antara kecepatan angin, kecepatan arus, dan cuaca buruk, manakah yang tidak memakan waktu lama hingga menyebabkan kerusakan pada kapal yang sedang berlabuh?

PROSEDUR PENELITIAN

Metode Penelitian .......................................... Error! Bookmark not defined

Simpulan

Keterbatasan Penelitian

Saran

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir ............................................................................
Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada saat kecepatan angin 5,08 m/s turbin dengan tingkat kelengkungan 75mm menghasilkan tegangan dan arus yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat kelengkungan

Permasalahan yang akan dikaji terkait dengan pengaruh curah hujan terhadap arus kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap..Tujuan yang akan dicapai dalam