• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh citra toko, store atmosphere, harga, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh citra toko, store atmosphere, harga, dan"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab ini memuat definisi operasional variabel yang digunakan, metode pengumpulan data dan sumber data yang digunakan, serta teknik analisis data. Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya The Goods Dept, struktur organisasi The Goods Dept, data pendukung penelitian, hasil pengolahan data, dan juga hasil analisis data.

Landasan Teori

Perilaku Konsumen

  • Model Perilaku Konsumen
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen adalah skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas konsumen. Dalam hal ini faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian adalah peran atau status seseorang dalam keluarga, serta peran atau status dalam suatu kelompok atau organisasi.

Gambar 2.2. Model Consumer Behaviour  Sumber : Philip Kotler (2000).
Gambar 2.2. Model Consumer Behaviour Sumber : Philip Kotler (2000).

Loyalitas Konsumen

  • Tahap-tahap Loyalitas Konsumen
  • Tipe Loyalitas Konsumen
  • Keuntungan Perusahaan Memiliki Konsumen yang Loyal
  • Karaketiristik Loyalitas Konsumen
  • Loyalitas dan Tingkatan Pembelian

Jika keterikatan seseorang terhadap suatu produk relatif rendah namun tinggi dalam pembelian berulang, hal ini akan mengakibatkan inersia loyalitas. Komitmen untuk melakukan pembelian berulang merupakan sikap yang paling menentukan terhadap loyalitas.

Citra Toko

  • Faktor-faktor Citra Toko

Promosi merupakan suatu alat komunikasi untuk menghubungkan keinginan perusahaan dengan konsumen dengan cara menginformasikan, mempengaruhi dan juga mengingatkan konsumen agar mau membeli barang yang dijual. Elemen terakhir dari faktor citra toko adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pasar, beserta barang yang dijual.

Store Atmosphere

  • Elemen Store Atmosphere

Dalam penelitian ini indikator variabel citra toko hanya dibatasi pada fasilitas fisik, merchandise, promosi dan pelayanan. Mengacu pada teori store atmosfer Sutisna (2002), Utami (2006) dan Berman dan Evan (2001), pengertian store atmosfer dalam penelitian ini adalah karakteristik toko yang diwujudkan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, aroma, eksterior, interior umum. , tata letak toko dan tampilan interior untuk merangsang respons emosional dan persepsi pelanggan untuk membeli barang.

Gambar 2.5. Model Efek Dari Store Atmosphere  Sumber : Robert J. Donovan and John R. Rossiter (1982)
Gambar 2.5. Model Efek Dari Store Atmosphere Sumber : Robert J. Donovan and John R. Rossiter (1982)

Harga

  • Persepsi Harga
    • Dimensi Persepsi Harga

Terhadap dua produk yang berbeda, konsumen mempunyai penilaian yang berbeda walaupun biaya atau harga yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut mempunyai nilai yang sama. Konsumen akan bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan memiliki citra merek yang unggul.

Gambar 2.6. Price-Perceived Value Model  Sumber : Monroe (2003)
Gambar 2.6. Price-Perceived Value Model Sumber : Monroe (2003)

Kualitas Produk

  • Dimensi Kualitas Produk
  • Persepsi Kualitas

Menurut Freddy (2002), kesan kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. Kesan kualitas juga mempunyai arti penting bagi retailer, distributor dan berbagai postingan channel lainnya.

Gambar 2.7. Nilai-nilai Kesan Kualitas  Sumber : Freddy Rangkuti (2002)
Gambar 2.7. Nilai-nilai Kesan Kualitas Sumber : Freddy Rangkuti (2002)

Rerangka Pemikiran

Sebuah merek yang kuat dalam hal kualitas yang dirasakan dapat dimanfaatkan untuk ekspansi lebih lanjut dan akan memiliki peluang sukses yang jauh lebih besar dibandingkan merek dengan kualitas yang dirasakan lemah.

Hipotesis Penelitian

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan store atmosfer dan loyalitas konsumen adalah penelitian Ketnoningrum (2009) yang berjudul Analisis Pengaruh Customer Service, Merchandise, Store Atmosfir, Kenyamanan Dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen Matahari Department Store (Studi Kasus Di Perumahan Jatibening II Bekasi). Penelitian ini menyatakan bahwa suasana toko dan harga secara parsial atau bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Penelitian sebelumnya selanjutnya dilakukan oleh Makarau (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Perceived Quality Terhadap Kualitas Konsumen Erha 21 Skin Center Kemanggisan.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan regresi sederhana, ternyata pengaruh persepsi kualitas terhadap loyalitas pelanggan sangat signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Ambrita (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Produk, Harga dan Layanan Purna Jual Terhadap Loyalitas Pelanggan Carrefour (Studi Kasus : Komplek Taman Buaran Indah I Jakarta Timur) menunjukkan bahwa variabel harga mempunyai pengaruh yang penting dalam Loyalitas Pelanggan Carrefour Buaran, Jakarta Timur.

Metodologi Penelitian

Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel
    • Ukuran Sampel
    • Metode Pengambilan Sampel

Definisi Operasional Variabel

Teknik Pengolahan Data

  • Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Multikolinearitas

Analisis Regresi Linear Berganda

  • Koefisien Determinasi

Teknik Pengujian Hipotesis

  • Uji Simultan (Uji F)
  • Uji Parsial (Uji t)

Analisis dan Pembahasan

Sejarah Singkat The Goods Dept

Bagi sebagian anak muda yang mengikuti perkembangan fashion di Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan event tahunan Brightspot Market. Nama Brightspot Market diubah menjadi The Goods Dept, karena tidak hanya pakaian yang dijual di sana, kamera, buku, sepeda, perabotan rumah tangga juga dijual di The Goods Dept. Siapapun yang berkunjung ke Departemen Barang akan merasa puas, karena selain kebutuhan sandangnya tercukupi, kebutuhan pangan dan papannya juga terpenuhi.

Selain itu, The Goods Dept juga sering menyelenggarakan pemutaran film pendek (future shorts), peragaan busana, Sunday brunch, dan pameran seni. Pada akhir bulan Desember 2010, The Goods Dept meluncurkan The Goods Cafe, sebuah kafe yang berkonsep simpel, kasual, dan bernuansa hitam, putih, dan abu-abu, terletak di tengah-tengah toko, dan untuk saat ini dilarang merokok. di kafe. Makanan yang ditawarkan di The Goods Cafe sangat beragam, mulai dari makanan Eropa seperti pasta, hingga makanan Indonesia seperti Nasi Goreng Kampung juga ditawarkan di sini.

Selepas studi dan pengalaman kerja di San Francisco, sebagai chef di The Goods Dept, Erlene Susanto menciptakan beberapa menu menarik yang terinspirasi gaya California dan bahan dasarnya berasal dari bahan lokal. The Goods Cafe cocok dijadikan tempat kumpul keluarga, rapat, atau sekedar nongkrong bersama keluarga, karena suasananya nyaman dan homey.

Gambar 4.1. Logo The Goods Dept  Sumber : http://www.thegoodsdept.com
Gambar 4.1. Logo The Goods Dept Sumber : http://www.thegoodsdept.com

Struktur Organisasi The Goods Dept

  • Tugas dan Wewenang

Menentukan cara terbaik bagi The Goods Dept untuk menampilkan situs web The Goods Dept secara visual, berinteraksi langsung dengan klien internal dan eksternal, mengajukan desain, memahami kebutuhan klien, mengembangkan desain visual, bertanggung jawab untuk merekrut dan mengelola departemen desain pihak ketiga dan sumber daya desain internal. Meninjau dan mengevaluasi prosedur operasi The Goods Dept., yang bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan lain di bidang keuangan dan operasional, merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasikan operasi di bidang akuntansi, operasi, penyelia dan staf penjualan, mengelola kegiatan operasional sehari-hari, dan perencanaan dalam perekrutan dan pemberhentian pegawai. Bertanggung jawab menyelenggarakan acara di The Goods Dept, merencanakan, mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran yang inovatif dan komprehensif, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap The Goods Dept dengan cara yang kreatif dan inovatif, mendistribusikan materi seperti flyer, brosur dan materi promosi lainnya di media sosial atau instansi lainnya , menyelesaikan kontrak dengan pemasok yang The Goods Dept. akan masuk, menyusun daftar tamu pada setiap acara yang akan diselenggarakan, melakukan koordinasi dengan pihak periklanan, termasuk mengatur signage, jaminan, undangan, materi promosi serta melakukan komunikasi lanjutan dengan rekanan, supplier dan seluruh pihak yang terlibat yang ada pada acara tersebut.

Bertanggung jawab melakukan kampanye di media sosial seperti Facebook, Twitter dan website, memberikan laporan kepada atasan mengenai permintaan atau keluhan pelanggan melalui media sosial, mampu menyampaikan pesan-pesan positif dan menarik melalui media sosial, dan memberikan respon positif kepada pelanggan di media sosial,. Bertanggung jawab untuk meneliti, menganalisis dan menyetujui semua jenis pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan, memantau dan menganalisis laporan keuangan bulanan dan tahunan serta bekerja sama dengan departemen keuangan dan direktur operasi. Membuat desain, konsep dan contoh tata letak situs web The Goods Dept, menggunakan perangkat lunak komputer untuk menghasilkan gambar baru, menggambar grafik visual, ilustrasi dan karya seni lainnya, meninjau tata letak akhir, mengembangkan tata letak untuk ilustrasi produk dan interior toko, logo perusahaan dan situs web Departemen Barang .

Untuk membuat tampilan toko yang menarik, meneliti gaya hidup dan tren terkini, bekerja sama dengan departemen desain dan pemasaran, membuat sketsa desain, dan secara berkala mengembangkan rencana ruang dan tata letak untuk The Goods Dept. Bertanggung jawab merencanakan dan memilih produk dan supplier yang akan dijual di The Goods Dept, mempertimbangkan faktor pembelian berdasarkan permintaan pelanggan, tren saat ini, kebijakan toko dan anggaran perusahaan, mencari barang dagangan baru dan mengulas produk pesaing, mampu memaksimalkan keuntungan dan memberikan harga kompetitif di pasar, bertanggung jawab untuk menentukan jumlah produk yang akan dibeli.

Hasil Analisis dan Pembahasan

  • Profil Responden
    • Jenis Kelamin Responden
    • Usia Responden
    • Pendidikan Terakhir Responden
    • Tempat Tinggal Responden
    • Pernah atau Tidak Berbelanja di The Goods Dept Dalam
    • Frekuensi Responden Berbelanja
    • Mengetahui The Goods Dept
  • Analisis Hasil Pre-test
    • Uji Validitas Pre-test
    • Uji Reliabilitas Pre-test
  • Analisis Hasil Data Penelitian
    • Uji Validitas Keseluruhan
    • Uji Reliabilitas Keseluruhan
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heteroskedastisitas
  • Analisis Hasil Regresi Linear Berganda
    • Koefisien Determinasi
  • Pengujian Hipotesis
    • Uji F
    • Uji t
    • Model Persamaan Penelitian

Berdasarkan survey yang dilakukan diketahui seluruh responden pernah berbelanja di The Goods Dept dalam sebulan terakhir, karena survey ini bertujuan untuk mengetahui loyalitas konsumen dalam kaitannya dengan citra toko, suasana toko, harga dan kualitas, jadi 100% responden dalam survei ini adalah responden yang pernah berbelanja di The Goods Dept dalam sebulan terakhir. Sebanyak 9% dari 100 responden mengetahui tentang The Goods Dept melalui sumber selain iklan media cetak, internet, atau teman/kerabat. Mayoritas pelanggan yang berbelanja di The Goods Dept merupakan pelanggan yang selalu menunggu event bulanan Brightspot Market.

Karena keunikannya tersebut, banyak orang yang mencari sepatu Melissa meski harganya di atas Rp karena sepatu ini hanya dijual di 4 toko di Indonesia, termasuk The Goods Dept. Namun dengan ditetapkannya Merchandise Department sebagai toko permanen Brightspot Market, mereka tidak perlu menunggu lama untuk berbelanja. Salah satu keunggulan jasa yang ditawarkan Departemen Barang adalah jaminan yang diberikan dalam jangka waktu tertentu.

Produk yang dijual The Goods Dept mayoritas merupakan produk karya anak negeri yang dijual dengan harga premium. Hingga saat ini, harga yang dipatok oleh Merchandise Department belum mengalami kenaikan, meskipun jumlah permintaan konsumen terhadap merek dan produk tertentu juga meningkat.

Gambar 4.4. Usia Responden  Sumber : data primer diolah
Gambar 4.4. Usia Responden Sumber : data primer diolah

Implikasi Manajerial

Mayoritas karyawan yang bekerja di Departemen Merchandise adalah mahasiswa yang masih belajar dan bekerja paruh waktu. Karyawan yang memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap The Goods Dept. Desain model pakaian yang ditawarkan The Goods Dept tidak untuk dijual dan memiliki model yang unik.

Mayoritas konsep pakaian yang ditawarkan The Goods Dept bersifat edgy, dan mungkin sedikit kekanak-kanakan. C1 Rak pajangan (baju, tas, sepatu, celana panjang, dll) di Bagian Barang memiliki desain yang menarik. S6 Desain eksterior (bagian depan toko) menarik saya untuk masuk ke dalam The Goods Dept.

K3 Produk fashion yang ditawarkan The Goods Dept memungkinkan saya menggunakannya dalam situasi formal dan informal. K4 Fitur desain produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh The Goods Dept.

Kesimpulan dan Saran

Saran

Kemudian, untuk meningkatkan citra toko, para SA yang bekerja di sana juga harus berpenampilan menarik, interaktif, dan berpakaian menarik serta sesuai dengan konsep The Goods Dept. Produk yang sebelumnya dilarang untuk diuji diperbolehkan untuk diuji sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Goods Dept dan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menulis skripsi dengan topik “Pengaruh Citra Toko, Suasana Toko, Harga dan Kualitas Terhadap Loyalitas Konsumen Mesin Kasir”.

Anda mengetahui tentang The Goods Dept melalui (Anda dapat memilih lebih dari satu) Teman/keluarga *lainnya________ Internet Iklan media cetak. C3 The Goods Dept memberikan informasi mengenai produknya melalui media promosi seperti Twitter, majalah dan website. H3 Saya bersedia membayar harga tinggi untuk pakaian di The Goods Dept meskipun ada toko serupa yang lebih murah.

Model produk fashion K1 Design yang ditawarkan The Goods Dept tidak laku, unik dan memiliki gaya tersendiri. Produk K2 selain produk fashion (CD, furniture, sepeda dan buku) yang ditawarkan The Goods Dept mempunyai daya tarik yang tidak kalah menarik dengan produk fashion. K6 Jika terdapat kerusakan atau cacat pada suatu produk fashion, Goods Dept bersedia bertanggung jawab untuk memberikan layanan perbaikan atau pengembalian.

K7 Desain produk fashion yang ditawarkan The Goods Dept sesuai dengan karakteristik pakaian saya.

Referensi

Dokumen terkait