• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian…

Target Luaran

TINJUAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Becherer dan Maurer (1997) berhasil membuktikan bahwa perusahaan yang berorientasi kewirausahaan akan mendapatkan keuntungan berupa peningkatan keuntungan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan yang ditunjukkan dengan inovasi, keberanian mengambil resiko dan agresivitas dalam menghadapi pesaing akan membawa keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Andriyani (2005) membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan daya saing UKM yang didominasi oleh strategi bisnis yang baik.

Lebih lanjut dikatakannya, perusahaan yang memiliki kinerja tinggi adalah UKM yang selalu beradaptasi dengan teknologi baru dan selalu merespon globalisasi dalam strategi bisnisnya. Hanifah (2011) yang melakukan penelitian terhadap UKM di Jawa Barat menemukan bahwa jika strategi bisnis dikelola dan diterapkan secara efektif maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini mengandung arti bahwa jika UKM pandai mengeksplorasi dan mengungguli pesaingnya dalam suatu bisnis, maka kinerja perusahaan akan meningkat.

Sebaliknya, jika UKM sering berdiam diri tanpa jemput bola dan bersaing dengan kompetitornya, maka akan menurunkan kinerja perusahaan. Siguaw et al (dalam Suryanita, 2006) mengemukakan bahwa kompetensi kewirausahaan diperlukan dalam implementasi strategi bisnis untuk memperoleh keunggulan bersaing yang kokoh melalui nilai tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.

Landasan Teori

Orientasi kewirausahaan yang tercermin dalam sikap penuh inovasi, proaktif dan berani mengambil resiko dikatakan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Wiklund (1999) yang menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan yang lebih besar dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memasarkan produknya menuju kinerja bisnis yang lebih baik. Orientasi kewirausahaan seorang entrepreneur dapat menyebabkan peningkatan kinerja bisnis, seperti yang dikemukakan oleh Covin dan Slevin (1989).

Dalam literatur lain, Bygrave (1989, dalam Koh, 1997, p.3) menyajikan model orientasi kewirausahaan yang berasal dari faktor psikologis. Berbagai literatur di atas sangat menekankan bahwa seorang wirausahawan dengan pola pikir kewirausahaan yang baik akan mendesain ulang sistem mereka untuk menghasilkan kombinasi sumber daya produktif yang benar-benar baru. Kinerja bisnis merupakan faktor yang sering digunakan untuk mengukur dampak strategi perusahaan.

Kinerja perusahaan dapat dilihat dari tingkat penjualan, tingkat keuntungan, tingkat pengembalian modal, tingkat perputaran dan pangsa pasar yang dicapainya. Pada umumnya besar kecilnya kinerja perusahaan diukur melalui nilai rupiah penjualan, laba atas investasi, laba atas aset.

Kerangka Teoritis dan Hipotesis

Pandangan strategi berbasis sumber daya menyarankan pengukuran menggunakan kombinasi ukuran kinerja keuangan dan non-keuangan untuk keuntungan ekonomi riil. Setiap metode pengukuran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, dan setiap metode pengukuran harus tetap memberikan kebebasan penggunaan sebagai pilihan strategis (Eccles, 1991). Artinya dalam memilih cara untuk mengukur kinerja, pada umumnya faktor-faktor atau tanda-tanda tercapainya keuntungan juga harus diperhitungkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kinerja perusahaan meliputi dua hal, yaitu pengukuran kinerja berdasarkan faktor keuangan (rasio akuntansi) dan pengukuran kinerja berdasarkan penjualan unit produk. Kerangka teori yang dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada kajian pustaka yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya. Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut, kerangka teori yang diajukan dalam penelitian ini adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini didasarkan pada latar belakang, masalah, tinjauan literatur dan kerangka teori seperti yang dilakukan pada subbab sebelumnya.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dalam analisis ini, ukuran kinerja perusahaan diregresikan dengan orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis yang terdiri dari kepemimpinan biaya, diferensiasi pemasaran, dan diferensiasi inovatif. Orientasi kewirausahaan mempengaruhi strategi bisnis kepemimpinan biaya, dan strategi bisnis kepemimpinan biaya mempengaruhi kinerja perusahaan. Orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap strategi bisnis diferensiasi pemasaran dan strategi bisnis diferensiasi pemasaran tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap strategi bisnis diferensiasi inovatif, dan strategi bisnis diferensiasi inovatif tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Andriyani, 2005, “Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan”, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencoba menganalisis hubungan antara orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis terhadap kinerja UKM.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan UKM dan strategi bisnis kepemimpinan biaya berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis dengan kinerja perusahaan.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Populasi dan Sampel

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi orientasi kewirausahaan pedagang kuliner di Simpang Lima, maka semakin tinggi pula cost leadership. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan UKM bidang kuliner di Simpang Lima tidak berpengaruh signifikan terhadap diferensiasi pemasaran usahanya. Hasil uji hipotesis ini mengkonfirmasi beberapa penelitian sebelumnya yang menetapkan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berlawanan dengan hasil di atas, pengujian strategi manajemen biaya sebagai variabel intervening yang mempengaruhi hubungan antara orientasi kewirausahaan dan kinerja perusahaan menunjukkan hasil positif yang signifikan. Hal ini terlihat dari besarnya nilai t pada uji SPSS pada hubungan orientasi kewirausahaan dengan manajemen biaya (hipotesis 1) dan manajemen biaya dengan kinerja (hipotesis 4) cukup besar (5,026 dan 3,308). Hal ini menunjukkan bahwa 34% variabel kinerja perusahaan dipengaruhi oleh variabel orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis, sisanya sebesar 66% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.

Kesimpulan di atas menggambarkan bahwa orientasi kewirausahaan yang dipadukan dengan strategi bisnis manajemen biaya merupakan campuran yang digunakan untuk meningkatkan kinerja usaha pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima Semarang. Namun, hubungan antara orientasi kewirausahaan dan diferensiasi strategi pemasaran dan diferensiasi inovatif terbukti tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan kecil dan menengah yang ingin meningkatkan kinerja perusahaannya perlu memperhatikan dua hal, yaitu orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis.

Mengingat pentingnya peran orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis bagi UKM, maka diperlukan pemahaman yang memadai tentang hal tersebut guna meningkatkan kinerja UKM. Sedangkan menurut Gosselin (2005), terdapat hubungan yang signifikan antara orientasi kewirausahaan yang ditetapkan dengan kinerja perusahaan. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana orientasi kewirausahaan dan strategi bisnis dapat berperan dalam meningkatkan kinerja pedagang kaki lima.

Metodologi Pengumpulan Data

Tekhnik Analisis

HASIL YANG DICAPAI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Responden

Kisaran usia bervariasi dari 22 hingga lebih dari 50 tahun dan dengan berbagai tingkat pendidikan, dengan pedagang dengan pendidikan SMA mendominasi.

Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pedagang kaki lima di bidang kuliner di Semarang khususnya yang berada di sekitar perempatan sangat beragam. Nilai mean 5,33 untuk variabel orientasi kewirausahaan dengan standar deviasi 1,143 dan rentang aktual 2 sampai 7 menggambarkan bahwa orientasi kewirausahaan pedagang kaki lima cukup tinggi. Strategi bisnis manajemen biaya dengan nilai rata-rata 5,96 dan standar deviasi 1,266 dalam rentang 1 sampai 7 menggambarkan bahwa pedagang memiliki strategi bisnis manajemen biaya yang sangat baik.

Sedangkan variabel strategi diferensiasi pemasaran dan strategi diferensiasi inovatif memiliki nilai yang sedikit lebih rendah dari kepemimpinan biaya yaitu 4,47 dan 4,51 dengan standar deviasi masing-masing 2,275 dan 2,053. Variabel kinerja perusahaan memiliki nilai rata-rata 5,37 dengan kisaran aktual 1 sampai 7 dan standar deviasi 1,673 menggambarkan bahwa kinerja pedagang di Simpang Lima berada di atas rata-rata. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel.Syarat reliabel adalah jika memiliki Cronbach alpha > 0,60 (Nunally, 1978).

Hasil pengujian cukup memuaskan karena semua instrumen penelitian memiliki tingkat reliabilitas dan validitas yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk pengolahan data penelitian selanjutnya.

Uji Asumsi Klasik

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Sebaliknya jika terdapat titik-titik pada grafik yang tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil output SPSS dengan melihat hasil plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan nilai residualnya menunjukkan pola yang tidak beraturan atau tidak membentuk pola yang pasti (Lampiran 8).

Berdasarkan tampilan grafik histogram dan grafik normal plot (Lampiran 9), dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada grafik normal plot, titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua jenis grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi berguna karena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Hipotesis

Suryanita A, 2006, “Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Pengetahuan terhadap Kapabilitas untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran”, afhandling, Universitas Diponegoro, Semarang Becherer, Richard C.

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian sebelumnya (1) Borch (2004) menyimpulkan kompetensi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap orientasi kewirausahaan, (2) Li, Zhao, Tan dan Liu Yu

Hasil pengujian hipotesis keempat pada penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh tidak langsung positif signifikan orientasi pasar terhadap kinerja bisnis

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa orientasi kewirausahaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemampuan manajemen,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing, orientasi kewirausahaan berpengaruh positif

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap inovasi, terdapat pengaruh positif dan signifikan orientasi kewirausaan terhadap

Telah banyak riset yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara orientasi kewirausahaan,orientasi pasar, keunggulan bersaing dan kinerja bisnis, diantaranya :

Demikian juga bahwa orientasi kewirausahaan memiliki dampak positif langsung terhadap kinerja UMKM karena pengambilan risiko dan proaktif, tetapi juga menyoroti dampak positifnya karena

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH UKM SEKTOR KULINER DI KOTA PADANG DENGAN PERAN MEDIASI ORIENTASI PASAR DAN ORIENTASI TEKNOLOGI SKRIPSI