• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998-2021"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Kehadiran utang luar negeri akan memperbaiki kondisi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta membantu negara mengisi defisit APBN. Hubungan belanja pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi yang mencerminkan intervensi pemerintah melalui belanja pemerintah yang akan meningkatkan permintaan agregat (AD) sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi. Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan negatif pada tahun 1998 akibat krisis mata uang.

Kemudian pada tahun 2002 hingga 2011 diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi selama kurun waktu 10 tahun dicapai pada tahun 2011 sebesar 6,49% karena peningkatan kinerja yang tercermin dari meningkatnya peran investasi dan ekspor. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1999 hingga tahun 2019 mengalami pertumbuhan positif pasca terjadinya krisis moneter pada tahun 1998. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen.

Pada tahun 2020 hingga 2021, ULN Indonesia meningkat akibat pandemi. Seperti pada tahun 2020 dan 2021, belanja pemerintah meningkat dari 2.595.481 miliar Rupiah menjadi 2.697.237 miliar Rupiah yang bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Dampak Utang Luar Negeri, Belanja Pemerintah dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1998-2021”.

Untuk tambahan informasi mengenai variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini.

Tabel 1. 1 Data Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, Pengeluaran  Pemerintah dan Penanaman Modal Asing Indonesia Tahun 1998-2021
Tabel 1. 1 Data Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, Pengeluaran Pemerintah dan Penanaman Modal Asing Indonesia Tahun 1998-2021

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Walaupun dalam masyarakat yang sangat kurang membangun, barangan modal memainkan peranan yang sangat penting dalam aktiviti ekonomi. Jika peralatan modal hanya meningkat manakala tahap teknologi tidak berkembang, kemajuan yang dicapai akan jauh lebih perlahan daripada apa yang dicapai sekarang. Tanpa perkembangan teknologi, produktiviti barangan modal tidak akan berubah dan akan kekal pada tahap yang sangat rendah.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Hal ini akan meningkatkan produktivitas dan hal ini kemudian akan menyebabkan peningkatan output yang lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan tenaga kerja. Pengeluaran agregat adalah pengeluaran yang terjadi untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian selama periode waktu tertentu. Komponen total pengeluaran yaitu: pengeluaran konsumsi rumah tangga, investasi swasta, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto.

Keynesian menekankan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi permintaan agregat dengan melakukan intervensi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi melalui kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan pengawasan langsung. Teori Harrod-Domar menganalisis masalah pertumbuhan ekonomi Teori Harrod-Domar bertujuan untuk menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang. Analisis Harrod-Domar menggunakan contoh-contoh berikut: (i) barang modal telah mencapai kapasitas penuh, (ii) tabungan sebanding dengan pendapatan nasional, (iii) rasio output (capital-output ratio) tetap bernilai, (iv) perekonomian terdiri dari dua sektor.

Dalam teori ini, syarat untuk mencapai kapasiti penuh tidak dipenuhi apabila ekonomi terdiri daripada tiga atau empat sektor. Berdasarkan teori di atas, adalah mudah untuk menyimpulkan apa yang berlaku apabila output agregat merangkumi lebih banyak komponen, yang termasuk pengeluaran dan eksport kerajaan. Dalam keadaan sedemikian, barang modal yang meningkat boleh digunakan sepenuhnya apabila AE1 = C+I1+G1+(X-M)1, di mana I1+G1+(X-M)1 sama dengan (I+∆I).

Menurut teori neo klasik yang dikemukakan Abramovits dan Solow, pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam persamaan tersebut dinyatakan bahwa ∆Y adalah laju pertumbuhan ekonomi, ∆K adalah laju pertumbuhan modal, ∆L adalah laju pertumbuhan penduduk, dan ∆T adalah laju perkembangan teknologi. Analisis Solow menyimpulkan bahwa faktor terpenting yang mendorong pertumbuhan ekonomi bukanlah peningkatan modal atau peningkatan tenaga kerja.

Utang Luar Negeri

Defeni si Utang Luar Negeri

Jenis-jenis Utang Luar Negeri

Selain itu, terdapat juga liabiliti kepada bukan pemastautin yang telah meletakkan wang mereka dalam sijil Bank Indonesia (SBI), dan liabiliti dalam bentuk tunai dan simpanan, serta liabiliti lain kepada bukan pemastautin.

Teori Utang Luar Negeri

Pengeluaran Pemerintah

  • Defenisi Pengeluaran Pemerintah
  • Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah
  • Faktor Penentu Pengeluaran Pemerintah
  • Teori Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran yang tidak bersifat “self-liquidating” dan tidak reproduktif, yaitu pengeluaran yang memberikan kontribusi langsung terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya dalam bidang rekreasi, pendirian monumen, fasilitas wisata dan lain sebagainya yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan nasional. Jika hal ini tidak kita lakukan sekarang, kebutuhan untuk merawat mereka di kemudian hari ketika mereka sudah dewasa tentu akan semakin besar.

Semakin banyak pajak yang dapat dipungut, maka semakin banyak pula belanja pemerintah yang dilakukan. Faktor yang lebih penting dalam menentukan pengeluaran pemerintah adalah tujuan ekonomi yang ingin dicapai pemerintah. Beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah adalah untuk mengatasi masalah pengangguran, menghindari inflasi dan mempercepat pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah seringkali mengeluarkan uang yang jauh lebih besar dibandingkan pendapatan dari pajak. Pertimbangan politik dan stabilitas negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam penyusunan APBN. Situasi seperti ini akan menyebabkan peningkatan belanja negara yang sangat besar, terutama jika akan dilakukan operasi militer.

Menurut pandangan ini, intervensi pemerintah terhadap perekonomian mempengaruhi dapat atau tidaknya pertumbuhan ekonomi berjalan sesuai keinginan. Pengeluaran pemerintah mempunyai landasan teori yang terlihat dari identitas keseimbangan pendapatan nasional yaitu Y=C+I+G+(X-M) yang menjadi sumber legitimasi pandangan Keynesian tentang pentingnya intervensi pemerintah dalam perekonomian. . Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa peningkatan atau penurunan pengeluaran pemerintah akan meningkatkan atau menurunkan pendapatan nasional.

Merujuk pada teori voting, mereka berpendapat bahwa masyarakat mempunyai batas toleransi pajak, yaitu suatu tingkat dimana masyarakat dapat memahami besaran pajak yang dibutuhkan pemerintah untuk membiayai pengeluarannya. Wagner menjelaskan bahwa dalam suatu perekonomian jika pendapatan per kapita meningkat maka pengeluaran pemerintah relatif akan meningkat. Wagner didasarkan pada teori pemerintahan organik (organic theory of state) yang menganggap pemerintah sebagai individu yang bebas bertindak secara independen terhadap anggota masyarakat lainnya.

Penanaman Modal Asing

  • Defenisi Penanaman Modal Asing
  • Jenis-jenis Penanaman Modal Asing
  • Faktor- faktor Penentu Penanaman Modal Asing
  • Teori Penanaman Modal Asing

Penanaman modal asing langsung adalah perusahaan dari negara penanam modal yang secara de facto atau de jure mengawasi aset yang ditanamkan di negara pengimpor modal melalui penanaman modal tersebut. Lebih dikenal dengan investasi portofolio atau rentier yang sebagian besar terdiri dari penguasaan atas saham yang dapat dialihkan (yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah negara pengimpor modal), atas saham atau surat utang oleh warga negara dari berbagai negara lain.

Teori Klasik dan Neo Klasik (The Classicial and Neo Classicial on Foreign Investment)

Teori Kebergantungan (The Dependency Theory) Chandrawulan (2014: 61 dan 63) menjelaskan bahwa

  • Hubungan-hubungan Variabel Penelitian
    • Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
    • Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
    • Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pemikiran
  • Hipotesis

Utang luar negeri digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah sehingga dapat mendukung kegiatan perekonomian, khususnya kegiatan manufaktur, yang pada akhirnya akan merangsang pertumbuhan ekonomi. Belanja pemerintah merupakan instrumen kebijakan pemerintah yang berperan dalam mengarahkan dan merangsang kegiatan perekonomian sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal asing dapat membiayai kesenjangan antara tabungan, cadangan devisa dan pendapatan yang dibutuhkan pemerintah untuk memenuhi kegiatannya.

Analisis neoklasik menjelaskan bahwa penanaman modal asing merupakan suatu hal yang sangat positif karena penanaman modal asing mengisi kekurangan tabungan yang dapat diakumulasikan di dalam negeri, meningkatkan cadangan devisa, meningkatkan pendapatan pemerintah dan mengembangkan keterampilan manajemen perekonomian di negara tuan rumah. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia; Investasi asing langsung (FDI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini kami menganalisis pengaruh utang luar negeri, pengeluaran pemerintah, dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998-2021.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Penggunaan Model Ekonometrik
  • Uji Kebaikan Suai (R2)
  • Pengujian Hipotesis
    • Uji Secara Individu (Uji t)
  • Utang Luar Negeri (X1)
  • Pengeluaran Pemerintah (X2)
  • Penanaman Modal Asing (X3)
    • Uji Secara Simultan (Uji F)
    • Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
    • Definisi Operasional Variabel
  • Pertumbuhan Ekonomi (Y)
  • Utang Luar Negeri (X1)
  • Pengeluaran Pemerintah (X2)
  • Penanaman Modal Asing (X3)

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3) terhadap variabel terikat (Y). Uji Corresponding Goodness (R2) bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan cocok untuk menganalisis hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Untuk melihat goodness of fit, model menggunakan koefisien determinasi R2 untuk mengukur seberapa besar keragaman variabel dependen dapat dijelaskan oleh keragaman variabel independen.

H1 : �̂ 1 > 0 yang berarti utang luar negeri mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika nilai t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti utang luar negeri secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemudian jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti utang luar negeri secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Apabila nilai thitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti belanja pemerintah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. H1 : �̂ 3 > 0 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apabila nilai thitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti penanaman modal asing secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kemudian jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti secara parsial penanaman modal asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tujuan uji F statistik ini adalah untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen atau tidak. H1 : �̂ 1 tidak semuanya nol, i = 1,2,3 artinya variabel-variabel independen secara bersamaan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Uji F disebut juga uji kelayakan model, yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu model regresi yang dinilai layak atau tidak. Variabel independen tidak boleh memiliki korelasi dengan variabel independen lainnya dalam model regresi yang tepat.

Untuk menguji apakah residu dalam model regresi berdistribusi normal, dapat dilakukan analisis grafis dan uji statistik. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan PDB riil atau PDB riil dari tahun ke tahun yang diukur dalam persentase.

Gambar

Tabel 1. 1 Data Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, Pengeluaran  Pemerintah dan Penanaman Modal Asing Indonesia Tahun 1998-2021
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

hubungan setiap variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi linear berganda sebagai berikut: ̂̂̂̂ Dimana: Y = Pertumbuhan ekonomi % ̂= Intersep ̂̂̂= Koefisien