Tenaga kerja yang besar akan terbentuk oleh jumlah penduduk yang tinggi, pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong munculnya masalah ketertinggalan dan membuat prospek pembangunan semakin jauh. Peningkatan jumlah penduduk tanpa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor pembangunan lainnya tentu tidak akan meningkatkan pendapatan dan permintaan. Dengan demikian, pertumbuhan penduduk justru akan menurunkan tingkat upah dan juga berarti menurunkan biaya produksi.
Sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama, pengaruh pembangunan ekonomi tercermin pada perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Total populasi mewakili jumlah total orang atau penduduk yang menempati suatu area dalam periode waktu tertentu. Setiap tahun jumlah penduduk pasti akan terus bertambah dan hal ini akan berdampak pada tingkat pengangguran karena dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk maka jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja juga akan bertambah.
Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Indonesia yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), pengangguran dan upah minimum. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Produk Domestik Bruto, Pengangguran dan Upah Minimum Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2000-2019”. Sebagai kontribusi untuk memikirkan pengaruh produk domestik bruto, pengangguran dan upah minimum terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2000-2019.
Pertama, kemiskinan absolut, dimana pendekatan ini mengidentifikasi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tertentu.
Penyebab Kemiskinan
Masalah kemiskinan sudah setua kemanusiaan itu sendiri dan implikasi dari masalah tersebut dapat melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia, meskipun seringkali tidak disadari bahwa keberadaannya menjadi masalah bagi masyarakat yang bersangkutan. Bagi mereka yang tergolong miskin, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari karena mereka merasakan dan mengalaminya sendiri hidup dalam kemiskinan. Intermediasi eksploitatif, yaitu adanya penolong yang menjadi penolong, seperti rentenir (rentenir) sehingga yang dibantu tetap terjebak dalam kemiskinan.
Proses internasional yaitu bekerja dengan sistem internasional (kolonialisme dan kapitalisme) membuat banyak negara menjadi miskin. Selain itu, jika mereka memiliki modal manusia dan fisik yang baik, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bekerja karena diskriminasi. Kemiskinan disebabkan oleh ketimpangan dan ketimpangan yang dilakukan oleh para kapitalis yang berhasil mengutamakan nilai ekonomi di atas nilai lainnya.
Jenis-Jenis Kemiskinan
Ukuran Kemiskinan
Badan Pusat Statistik (2016) menggunakan garis kemiskinan setara dengan 2.100 kalori per penduduk per hari, yang akan disamakan dengan rupiah. Selanjutnya, 2.100 kalori per penduduk per hari disamakan dengan rupiah apabila pengukuran kemiskinan dilakukan pada setiap hari daerah/provinsi dengan menyesuaikan harga-harga yang berlaku di daerah/provinsi tertentu. Pengukuran kemiskinan di wilayah provinsi akan menggunakan satuan rupiah dengan mengisi harga-harga di setiap wilayah.
Garis kemiskinan adalah batas pendapatan yang harus dimiliki oleh penduduk per kapita per bulan untuk menentukan status kategori penduduk miskin. Jika pendapatan penduduk berada di bawah atau sama dengan garis kemiskinan, maka penduduk tersebut dikategorikan miskin.
Produk Domestik Bruto (PDB)
Definisi Produk Domestik Bruto(PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara, kinerja perekonomian di negara tersebut dinilai lebih baik. Dengan kata lain, PDB merupakan indikator tingkat pendapatan suatu negara selama periode yang telah ditentukan. Produk domestik bruto merupakan indikator keberhasilan suatu negara dalam mencapai pembangunan yang lebih baik, dimana jika produk domestik bruto negara tersebut meningkat secara signifikan setiap tahunnya, maka dapat dikatakan roda pembangunan negara tersebut sangat baik karena produk domestik bruto tercermin dalam angka yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan dan mengurangi jumlah penduduk miskin.
Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama periode waktu tertentu.
Perhitungan Domestik Bruto
Metode Pendapatan (Income Approach) metode pendapatan memperlakukan nilai produksi perekonomian sebagai nilai total penerimaan.
Metode pendapatan (Income Approach) metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa
Metode pengeluaran (Expenditure Approach) menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam
PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian. Hal ini berarti
PDB dihitung atas dasar konsep aliran (flow concept). Artinya perhitungan PDB hanya mencakup nilai produk yang dihasilkan
Batas wilayah perhitungan PDB adalah negara (perekonomian domestik). Hal ini memungkinkan untuk mengukur sejauh mana
Pengangguran
- Definisi Pengangguran
Pengangguran Terbuka
Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran Bermusim
Setengah Menganggur
Dampak Pengangguran
Salah satu dampak negatif pengangguran terhadap perekonomian adalah menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan kesejahteraan yang dapat dicapainya. Sementara itu, salah satu dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat adalah pengangguran dapat menyebabkan hilangnya mata pencaharian dan pendapatan. Hal ini terjadi karena pengangguran dapat menyebabkan pendapatan nasional yang dicapai masyarakat lebih rendah dari potensi pendapatan (pendapatan yang seharusnya).
Indonesia adalah kasus dimana pertumbuhan bertumpu pada industri padat modal dan pengeboran minyak, seiring dengan pembangunan pertanian yang cenderung hemat tenaga kerja. Pembangunan seperti ini berarti permintaan akan tenaga kerja tidak terampil tetap rendah sehingga angka pengangguran meningkat dan ini berarti angka kemiskinan harus meningkat.
Penyebab pengangguran
Menurut Sukidjo sebagaimana dikutip Sopianti menyatakan bahwa : . 1) Jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas, sehingga tidak mampu menampung seluruh pencari kerja.
Keterbatasan jumlah lapangan kerja, sehingga tidak mampu menampung seluruh pencari kerja
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki pencari kerja, sehingga pencari kerja tidak mampu mengisi lowongan kerjanm karena tidak memenuhi
Keterbatasan informasi, yakni tidak memiliki informasi dunia usaha mana yang memerlukan tenaga kerja serta persyaratan apa yang
Tidak meratanya lapangan kerja. Daerah perkotaan banyak tersedia lapangan pekerjaan sedangkan di pedesaan sangat terbatas
Kebijakan pemerintah yang tidak tepat, yakni pemerintah tidak mampu mendorong perluasan dan pertumbuhan sektor modern
Rendahnya upaya pemerintah untuk melakukan pelatihan kerja guna meningkatkan skill pencari kerja
Upah Minimum
Kenaikan tingkat upah akan meningkatkan biaya produksi perusahaan, yang pada gilirannya akan meningkatkan harga per unit barang yang diproduksi. Konsumen akan bereaksi jika terjadi kenaikan harga barang yaitu mengurangi konsumsi atau bahkan tidak mau lagi membeli barang yang bersangkutan. Jika upah naik (dengan asumsi harga barang modal lain tidak berubah), maka ada pengusaha yang lebih memilih menggunakan teknologi padat modal untuk proses produksinya dan menggantikan kebutuhan tenaga kerja dengan kebutuhan dan barang modal seperti mesin dan lain-lain.
Berkurangnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan akibat penggantian atau penambahan mesin disebut efek substitusi tenaga kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upah adalah pembayaran yang diberikan kepada pekerja atas jasa fisik dan mental sebagai imbalan atas pekerjaannya.
Biaya Hidup
Regulasi Pemerintah
Kompensasi Perusahan Lain
Kemampuan Perusahaan
Jenis Pekerjaan dan Tanggung Jawab
Peranan Serikat Buruh
- Hubungan Variabel-variabel Penelitian
- Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Produk Domestik Bruto Indonesia terus mengalami peningkatan, namun
- Pengaruh Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
- Pengaruh Upah Minimum Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
- Penelitian Terdahulu
- Kerangka Pemikiran
- Hipotesis Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber dan Jenis Data
- Model Analisis .1 Model Kuantitatif
- Pengujian Hipotesis 1. Uji Secara Individu (Uji-t)
- Uji Kebaikan Suai : Koefisien Determinasi (R 2 )
- Uji Penyimpangan Asumsi Klasik .1 Multikolinieritas
- Autokorelasi
Penelitian yang dilakukan oleh Mustika (2011) dengan judul “Pengaruh PDB dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 1990-2008”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Variabel pengaruh domestik bruto berpengaruh negatif dan signifikan terhadap angka kemiskinan Indonesia tahun 1990-2008. Semakin tinggi tingkat PDRB suatu daerah, semakin rendah jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Penetapan upah minimum yang tidak hanya diterapkan pada pekerjaan formal atau informal dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan jika dibarengi dengan peningkatan upah minimum secara terus menerus dapat mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Samosir (2019:63) berjudul Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Pengeluaran Pemerintah, dan Investasi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2000-2017. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2000-2017.
Berdasarkan uji F, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, pengeluaran pemerintah dan investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2000-2017. Pengangguran di suatu daerah dapat menimbulkan berbagai masalah ekonomi yang pada akhirnya menjadi penyebab terjadinya kemiskinan, tingkat pengangguran akan berdampak positif terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia. Upah minimum berdampak negatif terhadap jumlah penduduk miskin, sehingga diharapkan upah minimum yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi jumlah penduduk miskin.
Data yang digunakan meliputi data kemiskinan Indonesia, data Produk Domestik Bruto, pengangguran dan upah minimum di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah kemiskinan dimana peneliti bermaksud menganalisis pengaruh produk domestik bruto, pengangguran dan upah minimum terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia periode 2000-2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), BAPPENAS dan yang dikumpulkan meliputi data penduduk miskin, produk domestik bruto, pengangguran dan upah minimum di Indonesia.
Artinya Produk Domestik Bruto secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah kemiskinan di Indonesia. Artinya parsial pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2000-2019. H1: β3 < 0 artinya upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2000-2019.
Artinya upah minimum secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah kemiskinan di Indonesia tahun 2000-2019. Jadi, jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti upah minimum secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2000-2019.
Durbin Watson (uji D – W)
Untuk mengetahui seberapa kuat atau seberapa kolinearitas (korelasi) antar variabel independen dapat dilihat dari matriks korelasi. Namun sebaliknya, jika nilai matriks < 0,95 maka kolinearitas variabel bebas masih dapat ditolerir. Cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode regresi sekuensial antar variabel bebas.
Tujuan uji autokorelasi adalah untuk memeriksa apakah ada korelasi antara galat (gangguan gangguan) pada periode waktu t dengan galat pada periode waktu t-1 (sebelumnya) dalam model regresi linier.
Uji Run
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel error atau residual berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas error dengan melihat plot histogram yang membandingkan data yang diamati dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis diagonal lurus dan plot data kesalahan akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data error atau residual normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikuti garis diagonal. Menguji apakah error atau residual berdistribusi normal menggunakan grafik dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat jika tidak hati-hati secara visual. Oleh karena itu dilengkapi dengan uji statistik yaitu dengan melihat nilai skewness atau kurtosis dari distribusi error.
Menurut Ghozali, nilai Z statistik untuk angularitas dan nilai z untuk ketajaman dapat dihitung menggunakan rumus berikut. Menurut Ghozali, untuk menguji apakah distribusi galat estimasi regresi normal atau tidak dapat digunakan uji statistik lain yaitu uji statistik nonparametrik (K-S) Kolmogro-Smirnov.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Jumlah Penduduk Miskin ( Y )
Produk Domestik Bruto (X1)
Pengangguran (X2)
Upah Minimum (X3)