• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK MENTAH DUNIA, PDB PER KAPITA, SUBSIDI ENERGI LISTRIK, DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KONSUMSI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA TAHUN 2000 - 2021

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK MENTAH DUNIA, PDB PER KAPITA, SUBSIDI ENERGI LISTRIK, DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KONSUMSI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA TAHUN 2000 - 2021"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Apa pengaruh konsumsi listrik terhadap harga minyak mentah dunia, PDB per penduduk, subsidi listrik dan kependudukan. Berikut disajikan data harga minyak mentah dunia, PDB per penduduk, . subsidi listrik, jumlah penduduk dan konsumsi listrik di Indonesia.

Rumusan Masalah

Peningkatan kebutuhan konsumsi listrik tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah penduduk di suatu wilayah, tetapi juga oleh aktivitas ekonomi penduduk yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhannya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsumsi Energi Listrik

Harga Minyak Mentah Dunia

Minyak mentah disuling menjadi berbagai produk minyak bumi, yang paling umum adalah bensin atau bensin. Minyak mentah yang diperdagangkan di WTI merupakan minyak mentah berkualitas tinggi yang berjenis ringan dan memiliki kandungan sulfur yang rendah serta sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar, dan harga minyak ini menjadi patokan perdagangan minyak di dunia. Harga minyak mentah WTI umumnya lima atau enam dolar lebih tinggi dari harga minyak OPEC dan satu atau dua dolar lebih tinggi dari harga minyak Brent.

Faktor lain yang mendorong harga minyak mentah dunia antara lain meningkatnya konsumsi minyak dunia dari negara-negara berkembang, permasalahan pada kilang minyak yang menyebabkan tidak dapat beroperasi, yang dapat mengurangi pasokan minyak dan menyebabkan kenaikan harga minyak, serta kekhawatiran akan terjadinya bencana alam di negara produsen yang dapat terjadi. mengganggu distribusi pasokan minyak global ke negara-negara konsumen. Kenaikan harga minyak dunia akan mempengaruhi mata uang domestik negara-negara pengekspor minyak dan juga mempengaruhi negara-negara pengimpor minyak. Semakin tinggi permintaan suatu negara akan minyak mentah untuk memenuhi kebutuhannya, maka impornya akan semakin tinggi, sehingga neraca perdagangan negara tersebut akan menurun.

Sebaliknya, semakin besar pasokan minyak mentah dunia suatu negara, maka ekspor minyak negara tersebut akan mengalami peningkatan neraca perdagangannya. Menurut Jogiyanto dalam Putra (2016), “perubahan harga minyak dunia dapat dihitung dengan menghitung selisih harga minyak periode berjalan dengan harga minyak periode sebelumnya. harga minyak mentah dunia dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi pemerintah.

PDB per Kapita

Cara penghitungan PDB, menurut Mankiw, dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut, yaitu PDB riil dan PDB nominal. Dua jenis PDB per kapita adalah PDB nominal per kapita dan PDB riil per kapita. PDB nominal per kapita menggunakan harga pasar saat ini, sedangkan PDB riil per kapita menggunakan harga pasar pada tahun dasar.

Jika ada perubahan dalam PDB riil per kapita dari waktu ke waktu, itu bukanlah ukuran perubahan standar hidup rata-rata negara tersebut. Berdasarkan sumber https://www.imf.org/en/Home data dari International Monetary Fund (IMF): “Dibandingkan dengan negara lain, ini harus disesuaikan dengan PDB per kapita dengan variasi daya beli mata uang di masing-masing negara atau paritas daya beli (purchasing power parity) dengan itu, hasilnya tidak bias dengan perbedaan nilai tukar, justru Qatar dan Makau menempati urutan pertama dan kedua dengan PDB per kapita tertinggi di dunia.

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (2017) dalam Mudji terdapat tiga pendekatan untuk menghitung angka produk domestik bruto yaitu sebagai berikut. Produk domestik bruto adalah nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam periode tertentu. Produk domestik bruto adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara.

Subsidi Energi Listrik

Produk Domestik Bruto adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan swasta untuk organisasi nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor). Sementara itu, IEA (International Energy Agency) mendefinisikan “subsidi energi sebagai tindakan pemerintah terutama mengenai sektor energi yang menurunkan biaya produksi energi, menaikkan harga yang diterima produsen energi atau menurunkan harga yang dibayar konsumen energi”. Dalam APBN, subsidi adalah transfer dana dari pemerintah yang membuat harga suatu barang atau jasa menjadi lebih murah.

Subsidi listrik dapat diartikan sebagai bentuk bantuan pemerintah agar masyarakat dapat membayar harga listrik yang lebih rendah dari harga keekonomiannya. Pemberian subsidi listrik diamanatkan oleh UU 30 Tahun 2007 tentang Energi, yang menyebutkan bahwa “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana subsidi bagi golongan masyarakat yang kurang mampu” dan UU 30 Tahun 2009 tentang Negara Ketenagalistrikan “untuk menyediakan listrik, pemerintah dan pemerintah daerah. kewenangan untuk menyediakan sumber daya bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu.''Karena subsidi listrik dialokasikan untuk masyarakat kurang mampu, pemerintah terus berupaya meningkatkan dan mendistribusikan subsidi listrik agar lebih efektif dan tepat sasaran dalam menyasar masyarakat kurang mampu.

Menurut Sugiartiningsih, jika melihat realita selama ini terbukti bahwa konsumsi di sektor rumah tangga merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang akan meningkatkan daya beli barang dan jasa akhir yang dibutuhkan. Menurut Kementerian Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini, “tarif keekonomian listrik sekitar Rp kWh. Namun, dengan adanya saluran subsidi listrik dari pemerintah yang disalurkan melalui PT PLN, masyarakat penerima subsidi hanya cukup membayar sekitar Rp 400-600/kWh, tergantung jenis energi yang digunakan.”

Jumlah Penduduk

Ketika negara didorong untuk memasok lebih banyak energi karena pertumbuhan penduduk yang tinggi, mereka akan menggunakan cara yang lebih cepat atau lebih murah, yaitu menggunakan dan menggunakan bahan bakar fosil. Pertambahan penduduk akan mengakibatkan peningkatan aktivitas setiap orang dan tuntutan yang besar akan kepraktisan dan kenyamanan hidup manusia serta akan meningkatkan konsumsi energi. Di sisi lain, ada gerakan untuk meninjau kembali hubungan antara manusia dan energi, karena kekhawatiran yang muncul akibat konsumsi energi yang besar akan menyebabkan kerusakan lingkungan bumi yang besar.

Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah sebagai salah satu negara berkembang di dunia. Pertambahan penduduk yang pesat ini telah memberikan beberapa dampak pada aspek kehidupan manusia, yang terpenting adalah penggunaan energi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin banyak orang di suatu negara, semakin banyak energi yang dikonsumsi dan digunakan oleh negara tersebut.

Suparmoko menjelaskan, pertumbuhan penduduk akan mendorong perekonomian untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa guna mempertahankan atau meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Peningkatan produksi dan jasa akan membutuhkan lebih banyak produksi sumber daya untuk diekstraksi atau disimpan, menghabiskan sumber daya alam dan menyebabkan polusi dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Hubungan Antara Variabel

  • Hubungan Harga Minyak Mentah Dunia Terhadap Konsumsi Energi Listrik
  • Hubungan PDB per Kapita Terhadap Konsumsi Energi Listrik
  • Hubungan Subsidi Energi Listrik Terhadap Konsumsi Energi Listrik
  • Hubungan Jumlah Penduduk Terhadap Konsumsi Energi Listrik Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu negara

Kenaikan harga energi, khususnya harga minyak mentah dunia, secara langsung akan mempengaruhi kenaikan harga listrik. Terdapat korelasi negatif antara konsumsi listrik dengan harga minyak mentah dunia, artinya jika harga listrik naik maka konsumsi listrik akan turun sehingga menyebabkan masyarakat lebih hemat dalam menggunakan listrik. Pertumbuhan ekonomi akan mengindikasikan adanya pembatasan penggunaan listrik untuk menjaga harga minyak mentah dunia, sehingga berdampak negatif pada rasio konsumsi listrik.

Terkait dampak kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap konsumsi listrik dan solusi kebijakannya, Kementerian ESDM telah menyatakan hal tersebut. Kenaikan harga minyak mentah dunia akan meningkatkan harga listrik, yang akan mengurangi konsumsi listrik masyarakat. Listrik memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi dan merupakan faktor penting yang menunjang kesejahteraan masyarakat, ketersediaan tenaga listrik di suatu negara akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara.

Konsumsi listrik yang semakin tinggi dapat berkontribusi pada peningkatan PDB per kapita, dan konsumsi listrik selalu meningkat setiap tahunnya karena perubahan zaman dan modernisasi. Dalam penelitiannya tentang subsidi di Indonesia, Soen menyatakan: Subsidi listrik berhubungan positif dengan konsumsi listrik. Pertumbuhan penduduk sama dengan peningkatan pendapatan, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan meningkatkan konsumsi energi dan intensitas energi.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Pohan (2021) berjudul “Analisis Pengaruh Harga Minyak Mentah Dunia, PDB Per Kapita, Penduduk Urbanisasi, Tarif Tenaga Listrik Terhadap Konsumsi Energi di Indonesia Tahun 2018. Hasil penelitian Naufal (2021) dengan judul “ Analisis Pengaruh Jumlah Pelanggan, Pendapatan (BBP), dan Harga Listrik Terhadap Konsumsi Energi Listrik di Indonesia. Hasil penelitian Hanum & Sarlia (2019) berjudul “Pengaruh Pendapatan Per Kapita Terhadap Konsumsi Di Provinsi Aceh Di.

Hasil penelitian Ragandhi (2012) berjudul “Pengaruh Pendapatan Masyarakat, Inflasi dan Suku Bunga Deposito Terhadap Konsumsi Masyarakat di Indonesia Triwulan I Tahun 2009 – Triwulan IV Tahun 2017”. Pendapatan publik berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia. Inflasi berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia.

Deposito berpengaruh negatif dan tidak signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia. Konsumsi masyarakat Melongguane menunjukkan adanya pengaruh positif pada variabel perkembangan penduduk, jumlah penduduk mempengaruhi konsumsi masyarakat Melongguane. Hasil penelitian Sugiartiningsih (2019) berjudul “Pengaruh subsidi listrik terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Analisis
    • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Pengujian Hipotesis
    • Uji Individu ( Uji-t)
    • Uji Secara Simultan ( Uji F )
  • Uji Kebaikan Suai : Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Penyimpangan Asumsi Klasik .1 Multikolinieritas
    • Autokorelasi
    • Normalitas
  • Definisi Operasional Variabel
  • Harga Minyak Mentah Dunia ( X1 )
  • PDB per Kapita ( X2 )
  • Subsidi Energi Listrik ( X3 )
  • Jumlah Penduduk ( X4 )

Pengujian statistik menentukan seberapa besar pengaruh masing-masing koefisien dan variabel bebas secara bersama-sama atau sebagian terhadap variabel terikat, dengan menggunakan uji pembagian (uji-t) dan uji simultan (uji-F). Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa harga minyak mentah dunia berpengaruh signifikan terhadap konsumsi listrik di Indonesia sebagian. Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti PDB per kapita berpengaruh signifikan terhadap konsumsi listrik di Indonesia sebagian.

H0 : β3 > 0 yang artinya subsidi listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi listrik di Indonesia. Jika nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti subsidi listrik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap konsumsi listrik di Indonesia i. Jika nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Artinya, jumlah penduduk secara parsial berpengaruh positif terhadap konsumsi listrik di Indonesia.

H0 : βi = 0, i artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik di Indonesia. H1 : βi tidak semuanya nol, i artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel konsumsi listrik di Indonesia. Uji F (uji simultan) digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode regresi sekuensial antar variabel bebas. Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi orde pertama dan mensyaratkan adanya intersep (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag antara variabel independen.

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for