• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGANTIAN ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN NIKEL DI PT DJAVA BERKAH MINERAL, PROVINSI SULAWESI TENGAH = REPLACEMENT ANALYSIS OF LOADER AND HAULER IN MINING NICKEL ACTIVITIES AT PT DJAVA BERKAH MINERAL, CENTRAL OF SULAWESI - Repository Universitas Hasanuddin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGGANTIAN ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN NIKEL DI PT DJAVA BERKAH MINERAL, PROVINSI SULAWESI TENGAH = REPLACEMENT ANALYSIS OF LOADER AND HAULER IN MINING NICKEL ACTIVITIES AT PT DJAVA BERKAH MINERAL, CENTRAL OF SULAWESI - Repository Universitas Hasanuddin"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

PT Djava Berkah Mineral mengadakan perjanjian kerjasama operasional dengan PT Bukit Makmur Istinda Nikeltama untuk melaksanakan kegiatan produksi penambangan nikel pada pit B dan pit C. Waktu penggantian peralatan excavator pada tahun keenam, waktu penggantian peralatan cwester adalah pada tahun keempat dilakukan penggantian peralatan tipper Axor. PT Djava Berkah Mineral mempunyai perjanjian kerjasama operasional dengan PT Bukit Makmur Istinda Nikeltama untuk melaksanakan kegiatan produksi penambangan nikel di Pit B dan Pit C.

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Penggantian Alat Pemuat dan Pengangkutan Pada Kegiatan Penambangan Nikel di PT Djava Berkah Mineral Provinsi Sulawesi Selatan”. Penyusunan skripsi ini juga sebagai syarat kelulusan dari Jurusan Pertambangan Universitas Hasanuddin. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil serta membantu sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ayub Hatta selaku Project Manager PT Djava Berkah Mineral yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan pendataan di PT Djava Berkah Mineral, kepada Bapak Ardi dan Bapak Steven selaku Mine Plan Engineer dan dosen pembimbing yang memberikan arahan, masukan dan bantuan selama kerja praktek, serta kepada seluruh karyawan PT Djava Berkah Mineral yang banyak membantu penulis selama kegiatan penelitian. D selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin dan seluruh staf pengajar dan tenaga administrasi Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin yang banyak membantu dalam bidang administrasi. Akhir kata, kami berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan wawasan mengenai waktu penggantian alat bongkar muat, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam konteks good mining practice.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Peneltian
  • Lokasi Daerah Penelitian
  • Tahapan Penelitian

Waktu yang baik untuk melakukan penggantian peralatan adalah setiap empat tahun sekali (Eduardo dan Ubirajara, 2019) atau pada saat biaya operasional peralatan yang digunakan minimal (Onur dan Kadri, 2017). Analisis penggantian dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain Life Cycle Costing (LCC), Integer Programming (IP) dan Annual Equivalent (AE) (Eduardo dan Ubirajara, 2019; Onur dan Kadri, 2017). Hasil analisis yang diperoleh bergantung pada lokasi dan kemampuan masing-masing perusahaan dalam melakukan pengelolaan alat.

Penelitian ini menggunakan metode Annual Equivalent (AE), dimana metode ini melihat keseluruhan arus kas bersih yang didistribusikan secara merata secara periodik atau tahunan. Oleh karena itu, analisis penggantian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengambil keputusan dan meminimalkan risiko serta mendapatkan manfaat maksimal dengan biaya minimal sehingga diperoleh keputusan bijak mengenai waktu penggantian peralatan yang tepat. Operasi penambangan di PT Djava Berkah Mineral menggunakan alat gali dan alat angkut yang berumur lima tahun.

Keputusan penggantian peralatan diambil berdasarkan metode penyusutan yang mungkin menimbulkan keraguan terhadap strategi penggantian yang telah diterapkan selama ini. Penelitian ini menggunakan analisis penggantian untuk menentukan kapan peralatan harus diganti berdasarkan perspektif optimasi ekonomi dimana peralatan harus diganti ketika biaya siklus hidupnya minimal. Dengan demikian, permasalahan dalam penelitian ini adalah kapan waktu yang tepat untuk mengganti alat gali dan muat tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian alat bongkar muat dengan menggunakan analisis penggantian. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan dalam menentukan pertimbangan dan keputusan yang bijaksana mengenai metode yang digunakan khususnya mengenai penggantian alat bongkar muat. Kegiatan tinjauan pustaka tidak hanya dilakukan pada saat persiapan melakukan penelitian, tetapi juga dilakukan pada saat pengolahan dan analisis data.

Tahapan pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengolahan data yang dilakukan adalah perhitungan pendapatan bek, perhitungan pendapatan penantang dan perhitungan waktu penggantian menurut metode ekuivalen tahunan.

Gambar 1. 1 Peta Lokasi Daerah Penelitian
Gambar 1. 1 Peta Lokasi Daerah Penelitian

PENGGANTIAN ALAT , NILAI WAKTU TERHADAP UANG DAN BIAYA ALAT

Konsep Penggantian

Pada suatu saat, biaya operasional akan menjadi tinggi, sehingga akan lebih menguntungkan jika mengganti peralatan lama dengan peralatan baru. Mengganti peralatan yang rusak dengan peralatan baru yang digunakan dalam pekerjaan yang sama sehingga menjadi standar (Grant, et al., 2001). Kebijakan penggantian peralatan lama dengan yang baru bertujuan untuk mencari jadwal yang tepat untuk menentukan penggantian peralatan yang sudah tidak memadai lagi dengan peralatan baru berdasarkan umur ekonomis peralatan tersebut.

Sebab, bisa saja suatu aset masih menguntungkan, namun ada alternatif lain (aset pengganti) yang akan menguntungkan. Analisis penggantian digunakan untuk menentukan apakah peralatan yang sedang digunakan sebaiknya diganti dengan peralatan yang lebih baru dan ekonomis serta kapan penggantian tersebut sebaiknya dilakukan. Ada suatu sifat atau perilaku masyarakat yang tidak mau mengganti peralatan yang dimilikinya sampai benar-benar rusak atau secara teknis tidak dapat digunakan.

Ada situasi dimana peralatan, meskipun secara teknis tidak tua, tetapi secara ekonomi sudah tua atau usang (mutlak). Dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan jumlah yang cukup banyak, apalagi jika dibeli peralatan dengan mekanisme tinggi. Tujuan pemeliharaan antara lain memastikan peralatan yang dibutuhkan oleh unit pelaksana dalam jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan dalam kondisi baik serta mengidentifikasi dan mencegah kerusakan pada peralatan agar kerusakan tidak bertambah parah dan mengakibatkan downtime yang lebih besar dan lebih tepat waktu. biaya perbaikan (Warsonowiwoho, 1998).

Komponen pertama, biaya modal, adalah biaya setara tahunan dari total biaya yang dikeluarkan untuk membeli suatu aset. Komponen kedua adalah biaya operasional, yaitu biaya ekuivalen tahunan yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu aset. Biaya ini timbul karena telah diluncurkannya peralatan dengan teknologi baru pada saat itu, sehingga dapat mengurangi biaya operasional dibandingkan dengan peralatan lama.

Secara umum analisis penggantian digunakan untuk menentukan apakah peralatan (aset) yang sedang digunakan sebaiknya diganti dengan peralatan tambahan. Dalam konteks ini, sudah lazim untuk merujuk pada aset yang dipertimbangkan untuk diganti sebagai pembela, dan aset atau peralatan yang merupakan kandidat atau diusulkan untuk diganti sebagai penantang. Keputusan penggantian harus lebih didasarkan pada efisiensi ekonomi aset dibandingkan aspek fisik.

Kenyataan yang sering ditemukan menunjukkan adanya keengganan dari pihak pengelola teknis atau pejabat lain yang berwenang untuk mengganti suatu aset atau peralatan yang masih dapat diandalkan secara fisik, padahal analisa ekonomi menunjukkan lebih ekonomis jika peralatan tersebut diganti. Nurok, 2008).

Nilai Waktu Terhadap Uang (Time Value of Money)

Kriteria yang umum digunakan ketika mengambil keputusan kapan harus melakukan penggantian adalah biaya ekuivalen tahunan (AE). Evaluasi investasi dilakukan dengan membuat laporan arus kas dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan (Fajarwati, 2007). Arus kas adalah jumlah uang yang diperkirakan untuk suatu proyek di masa depan atau diamati untuk peristiwa proyek yang telah terjadi.

Semua arus kas terjadi dalam jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan, setiap 6 bulan, atau 1 tahun (Blank dan Tarquin, 2012). Arus kas merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran uang yang terjadi selama suatu periode operasi. Analisis arus kas penting untuk mengetahui potensi pendapatan saat ini dan di masa depan jika ekstraksi suatu sumber daya dilakukan.

Perhitungan arus kas dilakukan untuk menganalisis investasi selama umur proyek dengan mempertimbangkan arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas perusahaan pertambangan umumnya akan negatif selama beberapa tahun di awal proyek (masa pra produksi) dan akan positif selama masa produksi, tergantung pada volume produksi, harga bahan pertambangan, pasar dan situasi politik atau ekonomi. sedangkan pada akhir masa produksi, arus kas biasanya berkurang seiring dengan berkurangnya cadangan dan produksi. Model analisis yang digunakan untuk menilai kelayakan finansial investasi pada proyek pertambangan mineral adalah model arus kas selama produksi pertambangan (Widayati dan Usman, 2020).

Arus kas mengacu pada arus masuk atau arus keluar uang bersih yang terjadi selama periode waktu tertentu. Arus kas ini dikelompokkan menjadi arus kas pada tahap awal proyek, tahap operasional, dan tahap penutupan proyek. Jika seluruh arus kas dengan metode NPV ditarik pada posisi saat ini, maka arus kas dengan metode AE ​​akan didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur investasi, baik kas masuk maupun kas keluar.

Nilai Ekuivalen Tahunan didefinisikan sebagai metode memperkirakan tingkat aliran pendapatan yang memiliki nilai sekarang sama dengan arus kas aktual. 21 Metode Nilai Ekuivalen Tahunan digunakan apabila pendapatan dan biaya arus kas dapat diperoleh seluruhnya.

Biaya Alat

22 dibeli kontraktor, alat berat disewa dan dibeli kontraktor, dan alat berat disewa kontraktor (Yunus, 2012). Biaya kepemilikan merupakan besarnya biaya per jam selama umur ekonomis peralatan yang harus dikembalikan oleh pemilik peralatan karena telah mengeluarkan biaya pembelian peralatan, pajak dan juga bunga modal. Harga pembelian peralatan, pajak, bunga modal, dan umur ekonomis peralatan merupakan angka yang tetap atau konstan, sehingga biaya kepemilikan disebut juga dengan biaya tetap.

Penyusutan akuntansi adalah penyusutan yang digunakan perusahaan untuk akuntansi internal, dan penyusutan pajak adalah penyusutan yang digunakan untuk menghitung pajak sesuai dengan peraturan negara. Secara teori terdapat berbagai macam metode dalam menghitung penyusutan, namun dalam penelitian ini yang digunakan hanya metode SLD saja, sesuai dengan metode penyusutan yang digunakan perusahaan. Besarnya penyusutan garis lurus tahunan ditentukan dengan mengalikan biaya awal investasi dikurangi nilai penghapusan dengan tarif penyusutan.

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan kebutuhan usaha agar siap berfungsi dengan baik. Biaya-biaya tersebut biasanya dikeluarkan secara rutin dalam jumlah yang relatif sama atau sesuai dengan kegiatan atau rencana produksi. Biaya bahan bakar peralatan bergantung pada jumlah tenaga mesin yang digunakan, serta kondisi medan yang ringan atau berat.

Produsen peralatan biasanya memberikan peringkat konsumsi bahan bakar sesuai dengan daya mesin peralatan yang dinyatakan dalam liter/jam. Biaya pemakaian pelumas dihitung berdasarkan pemakaian bulanan untuk masing-masing alat berat, yang datanya diambil dari rata-rata pemakaian di lapangan. Penggunaan oli dan pelumas hidrolik dipengaruhi oleh jenis alat berat dan juga sifat pekerjaannya.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengganti bagian-bagian yang aus. Biaya yang dikeluarkan untuk memelihara atau menjamin kinerja kerja peralatan agar selalu siap dan siap dioperasikan.

Gambar

Gambar 1. 1 Peta Lokasi Daerah Penelitian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

And the difference of English language anxiety between male and female occurred on communication apprehension, it shows that female is more apprehensive than male in English