• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGHAWAAN TERHADAP PERENCANAAN

N/A
N/A
ida nuraida

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGHAWAAN TERHADAP PERENCANAAN "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

1. PENGERTIAN VENTILASI/PENGHAWAAN ALAMI ... 2

2. TUJUAN VENTILASI/PENGHAWAAN ... 2

3. ANALISIS PENGHAWAAN TERHADAP PERENCANAAN ... 3

4. SYARAT PENGHAWAAN ALAMI ... 4

5. PERHITUNGAN VENTILASI DAN BUKAAN ... 5

(2)

2

1. PENGERTIAN VENTILASI/PENGHAWAAN ALAMI

Ventilasi (berasal dari bahasa latin, Ventus) yang berarti aliran udara, baik di ruang terbuka maupun di ruang tertutup (di dalam ruangan). Dalam konteks sains bangunan, istilah ventilasi disamakan artinya dengan istilah penghawaan.

Penghawaan alami adalah proses pergantian udara ruangan oleh udara segar dari luar ruangan tanpa bantuan peralatan mekanik.

Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka (jendela, pintu, dan sopi-sopi). Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan ditinjau dari sisi kondisi suhu dan tingkat kelembaban. Aliran udara dapat mempercepat proses penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memberikan kesejukan bagi penghuni bangunan.

Pertukaran udara di dalam bangunan memiliki dampak positif terhadap kesehatan penghuni. Di dalam bangunan banyak terbentuk uap air dari berbagai macam aktivitas seperti memasak, mandi, dan mencuci. Uap air tersebut memiliki kecenderungan mengendap di dalam ruangan. Aneka zat berbahaya yang terkandung pada cat, karpet, atau furnitur, yang timbul akibat reaksi bahan kimia yang terkandung di dalam benda-benda tersebut dengan uap air. Jika bangunan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik dan sesuai standar, zat-zat kimia tersebut akan tertinggal di dalam ruangan dan dapat terhirup oleh manusia.

2. TUJUAN VENTILASI/PENGHAWAAN

Berdasarkan SNI 03-6572-2001 tentang Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara, tujuan ventilasi/penghawaan adalah sebagai berikut:

1. Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh keringat dan sebagainya dan gas-gas pembakaran (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan dan proses-proses pembakaran.

(3)

3 2. Menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi dan sebagainya.

3. Menghilangkan kalor/panas yang berlebihan.

4. Membantu mendapatkan kenyamanan termal.

Adapun kegunaan Penghawaan alami pada suatu bangunan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Fungsi kesehatan : pertukaran udara kotor oleh udara bersih agar ruangan yang diberi ventilasi tetap terjaga.

2. Fungsi kenyamanan : meninhgkatkan kenyamanan thermis manusia melalui proses evaporasi (penguapan) keringat pada kulit tubuh manusia.

3. Fungsi pendingin ruangan : membantu menjaga suhu suatu ruangan agar tidak terus meningkat terlalu tinggi sebagai akibat dari pemanasan dari alat-alat listrik dan mekanik serta akibat dari radiasi matahari.

3. ANALISIS PENGHAWAAN TERHADAP PERENCANAAN

Beberapa hal yang terkait antara angin dan perencanaan bangunan adalah :

1. Bentuk dasar massa bangunan. Untuk mengantisipasi beban tekanan angin, maka bentuk massa bangunan harus menyesuaikan diri dengan besar kecilnya tekanan angin yang ada di lokasi tersebut yang dapat mengakibatkan keruntuhan struktur bangunan.

2. Susunan massa bangunan pada suatu kawasan. Untuk mengantisipasi pembelokan atau pengarahan angin yang sangat besar di suatu kawasan dapat menyebabkan pusaran atau turbulensi angin di sekitar bangunan.

3. Penghawaan alami membutuhkan kecukupan angin untuk memperoleh kenyamanan, kesehatan dan pendinginan ruangan secara alami. Namun perlu antisipasi bagi aliran angin yang terlalu besar karena dapat mengakibatkan ketidak nyamanan dan kurang sehat bagi penghuni bangunan.

(4)

4 Berdasarkan analisis tersebut, Sistem ventilasi alami dapat diuraikan menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Sistem ventilasi silang (cross ventilation). Sangat dianjurkan untuk diterapkan pada khususnya di daerah tropis lembab. Sistem ventilasi silang berarti terjadi lintasan aliran angin yang menembus suatu ruangan bangunan tanpa halangan berarti. Angin dari luar menembus / melintasi suatu ruangan kemudian segera keluar lagi.

2. Sistem ventilasi cerobong (stack effect). Sistem ventilasi cerobong merupakan sistem ventilasi yang diarahkan secara vertikal bahkan sampai melintasi atap bangunan. Secara alamiah, prinsip ventilasi cerobong lebih banyak disebabkan adanya faktor “hisapan” dari bagian atas yang dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup besar antara bagian atas dan bagian bawah.

3. Sistem ventilasi bolak balik Sistem ventilasi bolak balik dapat terjadi pada suatu ruangan dimana hanya terdapat satu sisi bukaan saja. Prinsip ventilasi bolak balik hanya terdapat satu sistem sisi tempat kedudukan bukaan. Pada sisi yang bersangkutan dapat diterapkan satu bukaan maupun beberapa bukaan angin akan bersirkulasi dalam ruangan. Sesuai dengan hakikatnya, kualitas ventilasi alami sangat tergantung pada kualitas udara lingkungan.

4. SYARAT PENGHAWAAN ALAMI

Merujuk kepada SNI 03-6572-2001 tentang Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara, Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu bangunan gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi.

(5)

5 Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri dari bukaan permanen, jendela, pintu atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan:

1. Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi; dan

2. Arah yang menghadap ke :

a. Halaman berdinding dengan ukuran yang sesuai, atau daerah yang terbuka ke atas.

b. Teras terbuka, pelataran parkir, atau sejenis; atau c. Ruang yang bersebelahan

5. PERHITUNGAN VENTILASI DAN BUKAAN

Berdasarkan hasil analisa dan tinjauan pustaka terhadap syarat penghawaan, dapat disimpulkan bahwa konteks penghawaan/bukaan pada perumahan sederhana sehat diwakili oleh pintu dan jendela. Berikut adalah perencanaan bukaan pada Perumahan Meranti Kesejahteraan:

Gambar 5.1 Denah Perletakan Kusen Pintu dan Jendela

(6)

6

Gambar 5.2 Detail Kusen Pintu dan Jendela

NO JENIS BUKAAN LUAS BUKAAN JUMLAH TOTAL LUAS BUKAAN

1 Pintu P1 1,845 m2 4 7,380 m2

2 Pintu P2 1,435 m2 1 1,435 m2

3 Jendela J1 0,560 m2 2 1,120 m2

4 Jendela J2 0,440 m2 1 0,880 m2

5 Jendela JA 0,015 m2 5 0,075 m2

6 Boven BV 0,280 m2 1 0,280 m2

TOTAL BUKAAN 11,170 m2 Tabel 5.1 Perhitungan luas bukaan

Berdasarkan rekapitulasi perhitungan, didapatkan bahwa total bukaan pada Perencanaan rumah adalah sebesar 11,170 m2. Merujuk kepada syarat minimum ventilasi yaitu 5% dari luas lantai, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Luas minimum bukaan = Luas Lantai x 5%

= 36m2 x 5%

= 1,8 m2

Total bukaan Rumah > Luas minimum bukaan 11,170 m2 > 1,8 m2

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan penghawaan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Referensi