• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengukuran Kerja Menentukan Waktu Baku Menggunakan Metode Jam Henti Terhadap Operator Persiapan Komponen (Studi Kasus: PT XYZ)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengukuran Kerja Menentukan Waktu Baku Menggunakan Metode Jam Henti Terhadap Operator Persiapan Komponen (Studi Kasus: PT XYZ)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengukuran Kerja Menentukan Waktu Baku

Menggunakan Metode Jam Henti Terhadap Operator Persiapan Komponen (Studi Kasus: PT XYZ)

Sigma Asarela1*, Rianita Puspa Sari2

1,2Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

*Koresponden email: sigma.asarela124@gmail.com

Diterima: 19 Juni 2023 Disetujui: 17 Juli 2023

Abstract

Large companies have the responsibility of meeting consumer needs quickly and precisely, so companies need to optimize each operating process. At PT XYZ, there has never been a measurement of standard time for pick & preparation operators in the warehouse. Due to this situation, this research is conducted to measure standard time using the stop-watch method. This research aims to measure the standard time in a work process so that the company can have a reference in determining working hours and the number of workers needed as well as the target amount of production. The stopwatch time method is used in this research because in this research direct observation of a worker or process is carried out repeatedly until the data is fulfilled using observation sheet instruments and stopwatches. The research was conducted in the warehouse of PT XYZ with the object of research being the pick and preparation operator of the HKZR front fork component. The research was conducted by dividing the work element into 7 parts for 10 observations. The results of the study found that the standard time for work elements 1, 2, 3, 4, 5, 6, and 7 sequentially amounted to 17.54 seconds, 207.60 seconds, 110.46 seconds, 1617.74 seconds, 126.22 seconds, 104.77 seconds, and 19.01 seconds.

Keywords: cycle time, normal time, standard time, stopwatch method, work element

Abstrak

Perusahaan besar memiliki tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan konsumen secara cepat dan tepat, maka dari itu perusahaan perlu melakukan pengoptimalan pada setiap proses operasi. Pada PT XYZ belum pernah dilakukan pengukuran waktu baku untuk operator pick & preparation di gudang. Karena situasi ini, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur waktu baku dengan menggunakan metode jam henti. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu baku dalam suatu proses pekerjaan agar perusahaan bisa memiliki acuan dalam menetapkan jam kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta target jumlah produksi. Metode jam henti digunakan dalam penelitian karena pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung terhadap suatu pekerja atau proses secara berulang-ulang hingga data terpenuhi dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan dan stopwatch. Penelitian dilaksanakan di gudang PT XYZ dengan objek penelitian adalah operator pick and preparation komponen front fork HKZR. Penelitian dilakukan dengan membagi elemen kerja menjadi 7 bagian sebanyak 10 kali pengamatan. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa waktu baku untuk elemen kerja 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 secara berurutan sebesar 17,54 detik, 207,60 detik, 110,46 detik, 1617,74 detik, 126,22 detik, 104,77 detik, dan 19,01 detik.

Kata Kunci: elemen kerja, metode jam henti, waktu baku, waktu normal, waktu siklus

1. Pendahuluan

Pada era saat ini dimana perkembangan industri manufaktur semakin maju, perusahaan harus mampu bersaing dan berkompetisi secara sehat. Dalam perusahaan industri manufaktur, kegiatan di pergudangan (warehouse) menjadi salah satu yang sangat penting. Salah satu kegiatan pergudangan di perusahaan manufaktur adalah pick and preparation, yaitu kegiatan yang melakukan pengambilan dan persiapan komponen untuk proses perakitan sesuai dengan master list suatu produk, dan untuk mengetahui kebutuhan komponen yang akan diambil harus sesuai dengan lembar planning yang telah dibuat oleh planner. Pada bagian pick and preparation, perusahaan harus memonitor setiap operator dan bagaimana hubungan setiap operator dengan tugasnya. Ketika perusahaan menentukan jumlah operator, perusahaan harus mempertimbangkan faktor kinerja dan efisiensi waktu pada proses pick and preparation agar perusahaan tidak membuang waktu dan biaya yang berpotensi dapat merugikan perusahaan. Sehingga, perusahaan bisa

(2)

menaikkan produktivitas dan memenuhi target produksi yang ditentukan. Untuk menaikkan produktivitas operator, salah satu cara yang harus dilakukan adalah melakukan perhitungan waktu baku.

Waktu baku adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh pekerja yang sedang bekerja dengan tempo waktu kerja yang wajar untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu dengan sistem kerja yang terbaik. Waktu baku adalah data yang penting untuk merencanakan pembagian kerja dan menentukan jumlah tenaga kerja [1]. Prinsip-prinsip dalam pengukuran kerja harus diaplikasikan untuk menentukan kualitas dari sistem kerja yang digunakan. Ada berbagai prinsip dalam pengukuran kerja yang terdiri dari teknik pengukuran pengeluaran waktu dan energi serta pengaruh psikologis dan fisiologis. Pengukuran waktu kerja merupakan aktivitas untuk menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan pekerja (mempunyai kemampuan rata-rata dan terlatih) untuk menyelesaikan kegiatan kerja tertentu dalam kecepatan dan keadaan kerja yang normal.

Pengukuran waktu jam henti sangat populer karena aturannya sederhana. Sedangkan pengukuran waktu jam henti merupakan cara pengukuran yang populer dan sering diaplikasikan karena aturan pengukurannya yang sederhana [2].

Penelitian terdahulu yang membahas tentang pengukuran waktu baku sudah banyak dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Afiani dan Pujotomo pada tahun 2017 dengan menggunakan metode jam henti pada CV Mans Group hingga menghasilkan waktu baku sebesar 4244,5 detik dalam proses pembuatan injector tester [3]. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Pradana dan Pulansari pada tahun 2021 yang menghasilkan perhitungan waktu baku pada PT XYZ memakai metode jam henti sebesar 34,87 detik, 23,31 detik, dan 14,22 detik pada setiap jenis produk botolnya [4].

PT XYZ adalah sebuah perusahaan swasta yang berdiri sejak tahun 1978 dan bergerak di bidang pembuatan Produsen Shock Absorber, Steering Steem, Power Steering, dan komponen lainnya. Dengan jumlah permintaan produksi yang selalu berbeda setiap harinya, sehingga diperlukannya perencanaan jumlah operator untuk hari-hari selanjutnya. Untuk menentukan jumlah operator yang dibutuhkan, maka diperlukan untuk mengetahui waktu baku terlebih dahulu [5]. Namun setelah melakukan wawancara kepada kepala gudang, belum pernah dilakukan perhitungan waktu baku kepada operator pick & preparation.

Dilihat dari data perusahaan bahwa produk dengan jumlah permintaan terbanyak adalah jenis produk front fork HKZR.

Pengukuran waktu kerja mempunyai hubungan dan peran penting dalam usaha untuk menentukan waktu baku pada proses pekerjaan. Ada dua metode untuk mengukur waktu kerja, yakni pengukuran metode langsung dan pengukuran metode tidak langsung. Dua metode tersebut mempunyai perbedaan pada posisi pengamat, pengukuran metode langsung dilakukan kepada operator oleh pengamat dengan cara langsung berada di tempat. Sedangkan pengukuran metode tidak langsung dilakukan kepada operator oleh pengamat dengan cara tidak langsung harus berada di tempat [6].

Berdasarkan keadaan ini, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengukuran kerja guna mengetahui waktu baku operator pick and preparation menggunakan metode jam henti. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai waktu baku dan produktivitas pada operator pick and preparation di gudang, sehingga dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai jumlah kebutuhan operator dalam satu hari dan akumulasi operator yang diperlukan [7].

2. Metode Penelitian

Secara umum, metode ilmiah atau metode penelitian merupakan sebuah langkah-langkah atau tata cara untuk memperoleh pengetahuan ilmiah atau ilmu [8]. Penelitian jenis ini merupakan penelitian kuantitatif yang menghasilkan kesimpulan melalui penggunaan metode statistik atau metode pengukuran lainnya [9]. Metode jam henti digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur waktu pengamatan, kemudian dicatat berapa banyak waktu kerja untuk setiap siklus dengan menggunakan alat ukur yang sudah disiapkan, dan pada akhirnya waktu baku bisa dihitung dari data waktu tersebut. Pengukuran waktu kerja dengan metode jam henti cocok diaplikasikan untuk mengukur pekerjaan yang dilakukan secara berulang dan ringkas [10]. Pengamatan waktu ini dilaksanakan dengan mencatat dan membaca waktu kerja dari suatu pekerjaan yang diulangi dengan melakukan set ulang jarum ke nol.

Awal penelitian ini dimulai dengan merumuskan masalah yang ada pada PT XYZ, dimana target produksi dari perusahaan ini ingin ditambah, maka perlunya pengoptimalan di bagian pengambilan dan persiapan komponen produk di gudang. Pengoptimalan kerja salah satunya melakukan pengukuran waktu baku. Lalu dilakukan studi literatur dengan mencari referensi dari jurnal dan buku yang berhubungan dengan masalah yang sudah dirumuskan. Pada langkah ini juga ditentukan penelitian memakai metode jam henti karena metode tersebut cocok dalam pengukuran kerja yang berulang. Selanjutnya yaitu mengumpulkan data dilakukan dengan pengamatan langsung pada objek penelitian. Objek penelitian ini adalah sampel penelitian yang ditentukan dari populasi sebanyak 6 operator pick and preparation di

(3)

gudang. Mengacu pada [11] sampel yang digunakan merupakan yang memiliki jumlah permintaan yang paling banyak. Sampel pada penelitian ini hanya diambil pada 1 divisi, sehingga objek penelitian kali ini adalah operator pick and preparation komponen front fork HKZR yang bernama Arif, karena front fork HKZR ini adalah produk dengan permintaan terbanyak. Data yang diambil adalah waktu proses setiap elemen kerja operator yang berjumlah 7 elemen kerja selama 10 kali dengan menggunakan alat stopwatch dan dicatat dalam lembar pengamatan. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah pengukuran waktu menggunakan metode jam henti, sebagai berikut:

a. Pengelompokan Data

Mengelompokkan hasil data pengamatan menjadi beberapa sub group dan dihitung juga rata- rata dari masing-masing sub group.

b. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman dimulai dengan melakukan pencarian rata-rata pada sub group tiap elemen kerja, lalu dilakukan pencarian standar deviasi agar dapat menentukan besaran Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB)

1) Menentukan nilai rata-rata setiap sub group X̿ =ΣX̅̅̅𝑖

k (1)

Keterangan:

X̿ = Nilai rata-rata dari sub group k = Jumlah baris pada sub group 2) Menghitung standar deviasi setiap sub group

σ = √Σ(Xj−X̿)

N−1 (2)

σx= σ

√k (3)

Keterangan:

σ = Standar deviasi dari waktu penyelesaian σx = Standar deviasi dari rata-rata sub group N = Jumlah pengamatan

3) Menentukan Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB)

BKA = X̿ + 2σx (5)

BKB = X̿ − 2σx (6)

4) Menentukan data seragam atau tidak

Setelah didapatkan nilai BKA dan BKB, selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan grafik untuk data setiap sub group, apakah sudah berada di antara BKA dan BKB atau belum, dan jika belum maka akan dilakukan perbaikan data kembali sampai semua data seragam.

c. Uji Kecukupan Data

Setelah melakukan uji keseragaman data dan semua data yang didapatkan sudah seragam, maka selanjutnya dilakukan pengujian kecukupan data. Perhitungan ini memiliki tingkat ketelitian sebesar 10% (s = 0,1) dan tingkat keyakinan sebesar 95% (k = 2).

N’= (

k

s√N(ΣXi2)−(ΣXi)2

ΣXi ) (7)

Keterangan:

k = Harga indeks yang berdasarkan tingkat kepercayaan s = Tingkat ketelitian

Menentukan data sudah cukup atau belum bergantung pada hasil dari N’ setiap sub group. Jika, N’<N yang dimana N adalah jumlah pengamatan yang dilakukan, maka data dapat dikatakan sudah cukup.

d. Perhitungan Waktu Siklus

Waktu siklus merupakan metode untuk menentukan waktu kerja dalam mengukur waktu kerja.

Cara penentuan waktu kerja operator dalam teknik pengukuran waktu kerja. Perhitungan waktu siklus ini didapatkan dengan membagi rata-rata sub group dengan jumlah sub group [11]. Berikut adalah rumus dari waktu siklus.

Ws =ΣX̅

k (8)

(4)

Keterangan:

ΣX = Jumlah nilai pengukuran N = Jumlah pengamatan k = Jumlah sub group e. Perhitungan Waktu Normal

Waktu normal adalah jumlah waktu yang diperlukan dalam keadaan dan kecepatan kerja yang normal yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan keahlian dan keterampilan yang rata-rata. Menurut metode Westinghouse, membutuhkan banyak faktor penyesuaian. Metode ini menilai empat faktor yang menentukan kewajaran atau ketidakwajaran saat bekerja, yaitu kondisi kerja, keterampilan, konsistensi, dan usaha. Berikut merupakan rumus dari waktu normal [12].

Wn = Ws × p (9)

Keterangan:

Ws = Waktu siklus p = Nilai penyesuaian f. Perhitungan Waktu Baku

Waktu baku adalah jumlah waktu aktual atau nyata yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah proses operasi. Besarnya waktu normal dan faktor kelonggaran mempengaruhi besarnya waktu baku, yang merupakan faktor kesenggangan yang perlu diberikan oleh seorang pekerja selama waktu kerja mereka [13]. Kelonggaran ini dilakukan untuk menilai hal-hal di luar dari pekerjaan utama, tetapi mempunyai pengaruh pada hal-hal seperti proses istirahat atau penghilang rasa lelah, kebutuhan pribadi karyawan, serta masalah yang tidak bisa dihiraukan [14]. Berikut ini adalah rumus dari waktu baku.

Wb = Wn × (1 + L) (10)

Keterangan:

Wn = Waktu normal L = Nilai kelonggaran 3. Hasil dan Pembahasan

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung di gudang PT XYZ.

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2022 sampai Juni 2022, dengan hari kerja Senin sampai Jumat dan waktu kerja mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Penelitian diawali dengan melakukan wawancara kepada objek penelitian yaitu operator gudang yang bernama Arif. Data wawancara tersebut nantinya digunakan untuk studi pendahuluan agar mengetahui masalah yang akan diteliti. Setelah itu dilakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan dan stopwatch [15]. Berikut ini pada Tabel 1 adalah hasil dari pengamatan.

Tabel 1. Data hasil pengamatan

No. Elemen Kerja Waktu Pengamatan (detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Melihat planning 10 11 9 10 12 12 9 11 13 11

2. Mengambil dan menyiapkan master list

132 125 129 129 126 128 132 124 128 125 3. Mengambil dan

menyiapkan kereta

70 67 71 68 67 65 69 68 66 69

4. Mengambil dan menyiapkan komponen

1026 1017 960 973 988 987 994 1016 986 1012 5. Mengecek ulang

komponen

79 72 71 70 70 88 85 79 88 75

6. Mendorong kereta ke area final inspection

70 66 60 59 61 65 63 63 67 71

7. Kembali ke meja planning

15 12 9 11 11 9 11 14 13 12

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

Tabel 1 di atas menampilkan data hasil pengamatan waktu proses yang dibagi kedalam 7 elemen kerja operator pick and preparation komponen front fork HKZR, antara lain elemen kerja 1 yaitu melihat

(5)

planning, elemen kerja 2 yaitu mengambil dan menyiapkan master list, elemen kerja 3 yaitu mengambil dan menyiapkan kereta, elemen kerja 4 yaitu mengambil dan menyiapkan komponen, elemen kerja 5 yaitu mengecek ulang komponen, elemen kerja 6 yaitu mendorong kereta ke area final inspection, dan elemen kerja 7 yaitu kembali ke meja planning.

Pengolahan Data

a. Uji Keseragaman Data

Langkah awal dalam pengolahan data yaitu melakukan pengelompokan hasil pengamatan data menjadi 7 sub group, karena sesuai jumlah elemen kerja yang dilakukan. Pada Tabel 2 ditunjukkan sub group 1 yang didapatkan dari hasil pengamatan elemen kerja 1.

Tabel 2. Sub group elemen kerja 1 Pengamatan

1 2 ΣXi𝑖

I 10 12 22 11

II 11 9 20 10

III 9 11 20 10

IV 10 13 23 11,5

V 12 11 23 11,5

Total 108 54

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) 1) Menentukan nilai rata-rata ( X̿ ) elemen kerja 1

X̿ =ΣX̅𝑖

k =54

5 = 10,8

2) Menentukan standar deviasi elemen kerja 1 σ = √Σ(Xj− X̿)

N − 1 = 1,32 σx= σ

√k= 0,59

3) Menentukan BKA dan BKB elemen kerja 1 BKA = X̿ + 2σx= 10,8 + 2(0,59) = 11,98 BKB = X̿ − 2σx= 10,8 − 2(0,59) = 9,62

Setelah didapatkan nilai dari BKA dan BKB selanjutnya dilakukan pengujian data apakah sudah seragam atau belum dengan menggunakan grafik dan dapat dilihat apakah data dari setiap sub group berada di antara BKA dan BKB masing-masing atau belum. Jika sudah maka data bisa dikatakan seragam.

Tabel 3. Hasil uji keseragaman data

No. Elemen Kerja BKA BKB Keterangan

1. Melihat planning 11,98 9,62 Seragam

2. Mengambil dan menyiapkan master list

130,32 125,28 Seragam 3. Mengambil dan menyiapkan

kereta

69,63 66,37 Seragam 4. Mengambil dan menyiapkan

komponen

1014,92 976,88 Seragam 5. Mengecek ulang komponen 84,18 71,22 Seragam 6. Mendorong kereta ke area final

inspection

68,13 60,87 Seragam 7. Kembali ke meja planning 13,44 9,96 Seragam

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

(6)

Gambar 1. Grafik batas kendali sub group 1 Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

Pada Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa data yang didapat sudah berada di antara nilai dari BKA dan BKB. Dengan demikian data sudah pada kondisi seragam.

b. Uji Kecukupan Data N’= (

k

s√N(ΣXi2)−(ΣXi)2

ΣXi ) = 5,35

Setelah dilakukan pengujian kecukupan data pada setiap elemen kerja, dengan ketentuan nilai N’ lebih kecil daripada nilai N, maka data tersebut dapat dikatakan sudah cukup. Berikut merupakan hasil perhitungan uji kecukupan data yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil uji kecukupan data

No. Elemen Kerja N N’ Keterangan

1. Melihat planning 10 5,35 Cukup

2. Mengambil dan menyiapkan master list

10 0,18 Cukup

3. Mengambil dan menyiapkan kereta

10 0,26 Cukup

4. Mengambil dan menyiapkan komponen

10 0,16 Cukup

5. Mengecek ulang komponen 10 3,13 Cukup

6. Mendorong kereta ke area final inspection

10 1,43 Cukup

7. Kembali ke meja planning 10 9,96 Cukup

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) c. Perhitungan Waktu Siklus

Ws =ΣX̅

k = 127,8 detik

Hasil waktu siklus tersebut merupakan waktu siklus dari sub group 1, yang nantinya akan digunakan untuk menghitung waktu normal sub group 1.

d. Perhitungan Waktu Normal

Tabel 5. Faktor penyesuaian Westinghouse Faktor Kelas Simbol Penyesuaian

Skill Superskill A2 0,13

Effort Excellent B2 0,08

Condition Good C 0,02

Consistency Good C 0,01

Total 0,24

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) p = 1 + 0,24 = 1,24

(7)

Setelah diperoleh nilai faktor penyesuaian, maka dapat dilanjutkan dengan menghitung waktu normal.

Wn = Ws × p = 10,8 × 1,24 = 13,39 detik

Hasil waktu normal tersebut merupakan waktu normal dari sub group 1, yang nantinya dapat dipakai untuk menentukan waktu baku.

e. Perhitungan Waktu Baku

Tabel 6. Faktor kelonggaran

No. Faktor Tingkatan Faktor Kelonggaran %

1. Tenaga yang dikeluarkan Sedang 12

2. Sikap kerja Berdiri di atas 2 kaki 2

3. Gerakan kerja Normal 0

4. Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus menerus 7

5. Kondisi suhu tempat kerja Normal 3

6. Kondisi atmosfer Cukup 5

7. Kondisi lingkungan yang baik Berdebu dan kebisingan rendah 2

Total 31

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) Wb = Wn × (1 + L) = 13,39 × 1,31 = 17,54 detik

Hasil waktu baku tersebut didapatkan dengan penentuan nilai kelonggaran terlebih dahulu sebesar 31% dan setelah itu didapatkan hasilnya, yang dimana waktu baku ini adalah hasil final untuk pandangan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja.

f. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Baku

Setelah melakukan semua perhitungan waktu, maka didapatkan rekapitulasi hasil dari perhitungan waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku bagi keseluruhan elemen kerja yang ditunjukkan pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Rekapitulasi hasil perhitungan waktu baku

No. Elemen Kerja Waktu Siklus

(detik)

Waktu Normal (detik)

Waktu Baku (detik)

1. Melihat planning 10,8 13,39 17,54

2. Mengambil dan menyiapkan master list 127,8 158,47 207,60

3. Mengambil dan menyiapkan kereta 68 84,32 110,46

4. Mengambil dan menyiapkan komponen 995,9 1234,92 1617,74

5. Mengecek ulang komponen 77,7 96,35 126,22

6. Mendorong kereta ke area final

inspection 64,5 79,98 104,77

7. Kembali ke meja planning 11,7 14,51 19,01

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) 4. Kesimpulan

Melalui analisa pengukuran kerja jam henti yang dilakukan di warehouse PT XYZ dapat menghasilkan waktu baku. Pengamatan tersebut dilakukan terhadap operator yang sedang menyiapkan komponen untuk produk front fork HKZR. Setelah pengamatan berhasil dikumpulkan data waktu sebanyak 10 kali pekerjaan dengan mengurainya menjadi 7 elemen. Selanjutnya didapatkan waktu baku untuk setiap elemen yaitu melihat planning sebesar 17,54 detik, mengambil dan menyiapkan master list sebesar 207,6 detik, mengambil dan menyiapkan kereta sebesar 110,46 detik, mengambil dan menyiapkan komponen sebesar 1617,74 detik, mengecek ulang komponen sebesar 126,22 detik, mendorong kereta ke area final inspection sebesar 104,77 detik, dan kembali ke meja planning sebesar 19,01 detik. Waktu baku tersebut memperhitungkan faktor kelonggaran dan penyesuaian untuk operator.

Waktu baku yang didapat bisa digunakan sebagai referensi dan pandangan perusahaan PT XYZ dalam membantu menentukan jam kerja operator dan jumlah operator pick and preparation. Karena sebelumnya perusahaan belum memiliki waktu standar dalam proses pick and preparation. Dimana kondisi sebelumnya perusahaan memiliki 6 operator pick & preparation dengan waktu kerja dibagi menjadi 3 shift kerja selama 8 jam kerja setiap shift, bisa dilakukan penambahan operator pada salah satu shift kerja.

(8)

Penelitian kali ini juga memiliki suatu kelemahan, yaitu hanya menggunakan 1 sampel saja dan tidak ada perbandingan dari metode lain. Untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya atau yang akan datang sebaiknya dapat dilaksanakan dengan mengambil sampel dari setiap jenis produk dan menggunakan metode lain sehingga dapat dibandingkan dengan metode pada penelitian ini. Supaya bisa mendapatkan hasil pengukuran waktu baku yang terbaik untuk pengoptimalan kerja.

5. Referensi

[1] I. Adiwinata, "Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV Intaf Lumajang," Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2014.

[2] S. Wigjosoebroto, Ergonomi Studi gerak dan Waktu, Jakarta: Guna Widya, 2008.

[3] R. Afiani and D. Pujotomo, "Penentuan Waktu Baku dengan Metode Stopwatch Time Study Studi Kasus CV Mans Group," Industrial Engineering Online Journal, vol. 6, 2017.

[4] A. Y. Pradana and F. Pulansari, "Analisis Pengukuran Waktu Kerja dengan Stopwatch Time Study untuk Meningkatkan Target Produksi di PT. XYZ," JUMINTEN, vol. 2, no. 1, pp. 13-24, 2021.

[5] S. Astuti, V. Lusia and A. Khairunnisa, "Perhitungan Waktu Standart untuk Menentukan Jumlah Tenaga Kerja dan Kebutuhan Mesin/Alat pada Proses Produksi Reagen Alat/Asat (GPT) FS (IFCC mod) di PT. PDL," Jurnal Kalibrasi, vol. 3, 2020.

[6] M. Rahayu and S. Juhara, "Pengukuran Waktu Baku Perakitan Pena Dengan Menggunakan Waktu Jam Henti Saat Praktikum Analisa Perancangan Kerja," UNISTEK, vol. 7, 2020.

[7] S. B. Prayuda, "Analisis Pengukuran Kerja dalam Menentukan Waktu Baku untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja pada Produksi Kerudung Menggunakan Metode Time Study pada UKM Lisna Collection di Tasikmalaya," Jurnal Mahasiswa Industri Galuh, vol. 1, pp. 120-126, 2020.

[8] Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.

[9] V. W. Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap Praktis Dan Mudah Dipahami, Makassar: Pustaka Baru Press, 2014.

[10] C. F. Lutfia and S. Hidayat, "Pengukuran Waktu Stasiun Kerja Perakitan Produk Meter Air Dengan Metode Jam Henti Pada PT. Multi Instrumentasi," Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi, vol. 1, no. 1, 2018.

[11] R. Gunawan and W. Wahyudin, "Usulan Penentuan Waktu Baku Metode Jam Henti Pada Proses Pengemasan Produk Kangkung Akar 250gr," Jurnal Teknik Industri, vol. 8, no. 2, pp. 223-230, 2022.

[12] G. U. Widagdo, "Analisis Perhitungan Waktu Baku dengan Menggunakan Metode Jam Henti pada Produk Pulley di CV. Putra Mandiri Jakarta," Jurnal PASTI, vol. 12, no. 1, pp. 120-137, 2018.

[13] O. Veza, "Analisis Waktu Standar Pelayanan dan Produktivitas Pegawai Menggunakan Metode Work Sampling," Jurnal Industri Kreatif, vol. 1, no. 1, 2017.

[14] M. I. Tarigan, "Pengukuran Standar Waktu Kerja untuk Menentukan Jumlah Tenaga Kerja Optimal,"

Manajemen Informasi, vol. 4, no. 1, pp. 27-35, 2015.

[15] E. Cahyani and W. Indriani, "Analisis Pengukuran dan Standar Waktu Kerja pada Pelayanan Pembuatan Surat di Kantor Camat Kecamatan Makarti Jaya (Studi Kasus Kabupaten Banyuasin),"

Jurnal Kompetitif, vol. 11, no. 1, pp. 80-89, 2022.

Referensi

Dokumen terkait

Jam kerja adalah jumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas kerja. Aktivitas kerja yang dimaksud adalah kerja yang menghasilkan uang. Jam kerja juga dapat