• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Promosi Penjualan, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Shanthai Tea Pada Masa Pandemi Covid 19-Kota Tangerang - Repository ITB Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Promosi Penjualan, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Shanthai Tea Pada Masa Pandemi Covid 19-Kota Tangerang - Repository ITB Ahmad Dahlan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat di Indonesia, semakin meningkat juga gaya hidup masyarakatnya, konsumen semakin selektif dalam memilih dan mengkonsumsi suatu produk, termasuk juga dalam memilih minuman ringan. Oleh sebab itu pelaku usaha minuman juga harus mempunyai ide atau inovasi pada produknya dengan menyesuaikan selera konsumen. Banyak inovasi yang dilakukan dengan tujuan untuk penyempurnaan atau pelengkap rasa dari minuman tersebut, baik dilihat dari tampilan, rasa, maupun manfaatnya. Inovasi dilakukan dengan tujuan menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, pelaku usaha harus dapat memahami faktor-faktor apa saja yang dapat menunjang keputusan pembelian konsumen karena dengan memahami faktor-faktor tersebut, pelaku usaha dapat lebih mengetahui konsumen seperti apa yang mereka hadapi dan juga dapat mencegah terjadinya permasalahan yang mungkin saja akan muncul.

Sebelum memulai suatu usaha bisnis Food and Beverage, seorang pebisnis harus menentukan terlebih dahulu lokasi usaha yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Sebelum melakukan pembelian biasanya konsumen akan melihat beberapa faktor seperti harga, kualitas produk, kemudian barulah melihat faktor lain seperti promosi penjualannya.

Besarnya peluang usaha yang menjanjikan di lokasi yang telah dipilih pelaku usaha, memunculkan sebuah usaha minuman yang beralamat di Jl.

Satria Sudirman Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, yaitu Shanthai Tea yang merupakan bisnis personal bergerak dibidang minuman dan didirikan pada tahun 2019.

Pemilihan tempat usaha dari Shanthai Tea sendiri berada di lokasi kawasan kuliner yang sangat strategis karena memenuhi kemudahan konsumen dalam membeli produk dari Shanthai Tea untuk menghilangkan dahaga dan juga sebagai pelengkap kuliner, lokasi usaha yang dipilih berada

(2)

dihadapan Taman Elektrik seluas 3.000 meter persegi dan berdekatan juga dengan masjid iconic Kota Tangerang yaitu Masjid Raya Al-Azhom, Taman Elektrik sendiri menyediakan rumput sintetis yang memang dipasang untuk para pengunjung agar dapat menikmati suasana taman dengan berduduk santai di taman. Lokasi wisata dengan target semua kalangan ini tentunya dilengkapi dengan berbagai pilihan kuliner makanan dan minuman yang beraneka ragam dan tentunya membuat persaingan yang terjadi antara pelaku usaha minuman ringan semakin ketat.

Gambar 1. Taman Elektrik Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (Sumber : Dokumentasi @abouttng)

Berikut ini merupakan beberapa pesaing bisnis minuman yang berada di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang :

Tabel 1. Pesaing Sejenis di Lokasi Penelitian

No Nama Usaha/merek dagang Estimasi harga jual

1. Hay-Hay Thai Tea Rp. 5.000 – 10.000

2. Tum-Tum Thai Tea Rp. 12.000 – 15.000

3. Takeshi Thai Tea Rp. 8.000 – 13.000

4. Dalgona Coffee Rafi Rp. 5.000 – 15.000

5. Yau-Yau Thai Tea Rp. 10.000

6. Shanthai Tea Rp. 5.000 – 13.000

Sumber : Survei Lokasi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang 2020

Pada tabel 1. Dapat disimpulkan bahwa persaingan di lokasi usaha saat ini terbilang sangat ketat, membuat Shanthai Tea mengedepankan promosi penjualan, kualitas produk dan juga harga yang bersaing dibanding dengan pesaing bisnis yang lain, konsumen dapat menikmati produk dengan kualitas premium dari Shanthai Tea mulai dari Rp. 5.000 sampai dengan Rp.

(3)

13.000, strategi penetapan harga ini dilakukan oleh Shanthai Tea agar produknya dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Hasil penjualan produk Shanthai Tea sebelum terjadinya pandemi terbilang cukup stabil karena melihat lokasi yang syarat akan keramaian, menarik pengunjung yang tentunya akan melakukan pembelian makanan dan minuman untuk pelengkap kunjungan berwisata.

Pada tahun 2019 kunjungan wisata kuliner Pusat Pemerintahan Kota Tangerang cukup ramai dan pengunjung yang datang pun stabil cenderung meningkat, namun saat memasuki awal tahun 2020 muncul sebuah virus yang masuk ke Indonesia yaitu Covid 19, penyebaran Covid 19 tercatat sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan. Hal ini disebabkan terdapat juga orang yang positif terinfeksi Covid 19, namun mempunyai daya tahan tubuh yang baik sehingga tidak menunjukan gejala apapun. Jelas apabila kasusnya seperti ini sangat mungkin orang terinfeksi Covid 19 tanpa gejala dapat menularkannya kepada orang lain walaupun merasa sehat.

Virus ini menyebar melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terj1angkit, kemudian droplet ini jatuh kepermukaan benda di sekitarnya. Apabila ada orang yang menyentuh mata, mulut atau hidung sangat mungkin terjangkit virus Covid 19. Penularannya juga dapat terjadi apabila seseorang menghirup droplet yang keluar dari bersin atau batuk orang yang terjangkit virus Covid 19. Virus ini tidak hanya menyerang kesehatan namun berdampak juga pada ekonomi secara global, beberapa upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk menangani penyebaran virus Covid 19, diantaranya pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), adanya upaya pemerintah dengan tujuan membatasi penyebaran virus, mengharuskan adanya penutupan wisata kuliner untuk sementara di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang selama empat bulan terhitung dari Maret 2020 sampai dengan Juni 2020, yang tentu saja sangat berdampak bagi para pedagang kecil UKM seperti Shanthai Tea, seiring berjalannya waktu para pedagang di kawasan kuliner Pusat Pemerintahan Kota Tangerang diberikan

(4)

kelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada bulan Juli 2020, sudah ada beberapa pedagang makanan dan minuman yang mulai aktif kembali dengan tidak melupakan syarat dan ketentuan berdagang dari pemerintah di masa pandemi seperti sekarang ini yaitu dengan menyediakan sarana cuci tangan atau minimal hand sanitizer untuk calon konsumen dan juga karyawan dari Shanthai Tea diwajibkan untuk memakai masker serta sarung tangan plastik. Para pelaku bisnis dikawasan kuliner Pusat Pemerintahan Kota Tangerang tetap memulai aktivitas berdagangnya walaupun pengunjung Taman Elektrik belum kembali seperti kondisi sebelum terjadi pandemi Covid 19, terjadinya wabah pandemi saat ini mengharuskan Shanthai Tea untuk mengembangkan strategi pemasarannya misalnya dengan meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya.

Dalam penelitian ini akan dianalisa mengenai pengaruh promosi penjualan, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian di masa pandemi Covid 19. Dalam melakukan keputusan pembelian pada konsumen, tentunya kualitas produk yang baik, harga yang terjangkau akan menjadi pilihan konsumen.

Kualitas produk yang dihasilkan oleh Shanthai Tea merupakan produk yang dibuat dari bahan baku premium agar menghasilkan rasa sesuai dengan ekspektasi konsumen. Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan salah satu produk dari Shanthai Tea yaitu dengan menggunakan bahan-bahan seperti bubuk teh yang memang dikhususkan untuk membuat thai tea, krimer, gula pasir dan susu kental manis dengan takaran resep sesuai standar pembuatan yang sudah ditentukan oleh Shanthai Tea. Namun tidak hanya thai tea yang menjadi daya tarik pelanggan, Shanthai Tea juga menyediakan variant rasa minuman beragam sehingga calon konsumen memiliki beberapa pilihan dalam melakukan pembelian produk.

Untuk promosi penjualan, Shanthai Tea menggunakan sosial media Instagram sebagai sarana untuk melakukan promosi, pemberian diskon kepada konsumen, kupon dan juga pemasangan banner pada lokasi usaha.

(5)

Dalam aspek harga sendiri sesuai pembahasan pada tabel 1.1, untuk saat ini Shanthai Tea mempunyai beberapa pilihan ukuran Cup yang menyesuaikan juga dengan harga produk yang sudah diperbarui dari sebelum pandemi Covid 19, cup kecil Rp. 5.000, cup sedang Rp. 8.000, cup ukuran besar Rp.10.000 dan penentuan harga Rp. 13.000 khusus variant rasa tertentu dengan menyesuaikan HPP (Harga Pokok Produk) dari produk tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Promosi Penjualan, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Shanthai Tea Pada Masa Pandemi Covid 19-Kota Tangerang”

1.2 Fokus Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa variabel pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Garry Amstrong dalam Ersa Fitria (2019) Variabel Pemasaran dibagi menjadi empat kelompok yang luas, yang disebut 4P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion).

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa bauran pemasaran yaitu kombinasi dari keempat variabel yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, namun pada penelitian ini berfokus dengan memilih tiga variabel untuk mengetahui pengaruh variabel terhadap keputusan pembelian produk dari Shanthai Tea pada masa pandemi Covid 19, yaitu : Promosi penjualan, kualitas produk dan juga harga.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebijakan promosi penjualan, kualitas produk dan harga sebelum pandemi Covid 19 ?

2. Bagaimana kebijakan promosi penjualan, kualitas produk dan harga pada masa pandemi Covid 19 ?

(6)

3. Apakah kebijakan promosi penjualan, kualitas produk, dan harga dapat meningkatkan tingkat penjualan ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis kebijakan promosi penjualan, kualitas produk dan harga dari Shanthai Tea sebelum pandemi Covid 19.

2. Untuk menganalisis kebijakan promosi penjualan, kualitas produk dan harga dari Shanthai Tea pada pandemi Covid 19.

3. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan promosi penjualan, kualitas produk dan harga terhadap tingkat penjualan.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat lebih jeli dalam menentukan keputusan pembelian. Kualitas yang diberikan dari produk Shanthai Tea lebih baik dari produk pesaing lainnya.

2. Bagi pelaku usaha Shanthai Tea

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pelaku usaha untuk mengetahui sejauh mana efektifitas promosi penjualan, kualitas produk dan harga agar nantinya pelaku usaha dapat melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem mulai dari promosinya sampai dengan harga jual dari produknya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memperluas wawasan mengenai strategi pemasaran dan mempelajari pasar serta mempelajari perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Hasil sangat bermanfaat bagi peneliti ketika memasuki dunia usaha, karena dalam menjalani sebuah usaha harus mampu menghadapi persaingan. Persaingan yang semakin berkembang membuat seseorang pengusaha harus lebih kreatif dalam memasarkan produk baik dari promosi, kualitas produk dan menentukan harga jual produk.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk Terhadap Minat Nasabah Menggunakan