ANALISIS PER DALAM PEM
TK B DI
Diajukan Seba
PROGRAM STU FAKULTAS
UNIVER
PERKEMBANGAN MOTORIK KASA PEMBELAJARAN DARING PADA A DI TK SAVE THE KIDS BANDA AC
SKRIPSI
bagai Salah Satu Syarat Guna Untuk Memperol Sarjana Pendidikan
Oleh : Asmidar Wati NIM. 1411070011
STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK U LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDID
ERSITAS BINA BANGSA GETSEMPEN BANDA ACEH
2021
SAR ANAK A ANAK ACEH
roleh Gelar
K USIA DINI
IDIKAN
PENA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR LAMPIRAN... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Rumusan Masalah ... 6
1.4 Tujuan penelitian ... 6
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
1.6 Defenisi istila ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Kajian Tentang Motorik Kasar...9
2.1.1 Pengertian Motorik Kasar ... 9
2.1.2 Keterampilan Motorik Kasar ... 12
2.1.3 Unsur-unsur Keterampilan Motorik Kasar ... 14
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi perkembangan Motorik Kasar ... 17
2.1.5 Aspek perkembangan pada Fisik ... 18
2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Kasar Anak ... 19
2.3 Tahapan-Tahapan Perkembangan Motorik Kasar ... 29
2.4 Karakteristik Anak Usia Dini... 31
2.5 Peran Guru dan Orang Tua ... 36
2.6 Pembelajaran Daring... 38
2.7 Penelitian yang Relevan... 40
2.8 Kerangka Berpikir... 42
BAB III METODE PENELITIAN... 43
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 43
3.2 Tempat dan waktu penelitian ... 44
3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 44
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 45
iv
3.6 Instrumen Penelitian ... 47
3.7 Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Hasil Penelitian ... 53
4.2 Pembahasan ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Lapangan ... 44 3.5.1 Kisi-Kisi Wawancara... 47
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Kisi-Kisi Wawancara ... 66 Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian Dari Ketua STKIP BBG Banda
Aceh... 69 Lampiran 3 Surat Ijin Melakukan Penelitian Dari Dinas Pendidikan Banda
Aceh ... 70 Lampiran 4 Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penelitian Dari TK
Save The Kids... 71 Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... 72 Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup ... 75
55 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Masa kanak-kanak merupakan periode yang sangat penting untuk mendasari pemahaman terhadap pengetahuan, sikap, dan kepribadian atau yang lebih umum mendasari pertumbuhan dan perkembangan secara menyeluruh. Pada masa kanak- kanak penyerapan informasi akan berlangsung dalam merespon informasi, sehingga pada masa ini akan banyak melakukan peniruan terhadap bahasa, emosional, dan perilaku yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh anak, dimana masa ini dikenal dengan masa the golden age. Pada masa ini, proses pembelajaran bagi anak meliputi berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. (Mansur, 2015).
Anak merupakan makhluk yang aktif, hampir semua makhluk yang dilewatkan anak dalam kehidupannya berupa aktivitas. Mereka selalu bergerak sesuai dengan keinginan dan akan berhenti apabila mereka merasa kelelahan.
Semakin sering anak melalukan gerakan fisik akan memberikan dampak yang baik pada pertumbuhan dan fisik motorik. Apabila kodisi pertumbuhan dan fisik motorik anak dapat berkembang dengan baik akan mempermudah anak menghadapi persiapan kehidupan hidup pada masa yang akan datang. Salah satu aspek perkembangan pada manusia adalah motorik. Motorik terbagi menjadi motorik kasar dan motorik halus. Masing-masing motorik tersebut memiliki fungsi sendiri. Motorik kasar dapat dilihat dari kemampuan gerak lokomotor, non lokomotor, dan
10
manipulatif pada seorang. Memiliki kemampuan motorik kasar yang baik pada seorang anak merupakan modal anak untuk mempersiapkan diri menghadapi usai kehidupan selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini sangat diperlukan untuk kesiapan pada jenjang selanjutnya, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 Tahun 2014 kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun bisa dilihat dari anak melakukan gerakan tubuh yang ditunjukkan dari kelenturan dan kelincahan, kemampuan anak memlakukan gerakan yang mengkoordinasikan mata dengan gerakan tangan kepala dan kaki, melakukan permainan fisik, terampil menggunakan tangan dan melakukan kegiatan kebersihan. Dengan baiknya kemampuan tersebut berarti kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun sesuai perkembangan yang diharapkan. Penulis melakukan observasi terhadap kemampuan motorik anak usia 5-6 tahun di Tk Save The Kids Banda Aceh.
Keterampilan motorik kasar anak membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, kontrol, kehati-hatian dan koordinasi oleh tubuh yang satu dengan yang lain. aktvitas fisik motorik kasar tersebut termasuk salah satu faktor keberhasilan di pendidikan anak usia dini. Pendidikan ini harus mengetahui dan
11
memperhatikan sistem kerja motorik kasar anak misalnya saat melompat, meloncat, bergerak, berjalan dan berlari.Perkembangan motorik kasar merupakan perubahan tingkah laku motorik yang terjadi secara terus-menerus sepanjang siklus perubahan kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh tuntutan-tuntutan tugas biologis individual dan juga lingkungan. Perkembangan diartikan sebagai sutu perubahan individual pada tingkat fungsional. Sedangkan dalam dominan psikomotor, kognitif dan afektif, tingkat funsional yang dimaksud adalah produ keturunan,kematangan,pertumbuhan dan pengalaman sebagai pengaruh lingkungan. Secara konseptual, perkembangan anak didasarkan pada tiga domain yaitu psikomotorik, kognitif dan afektif. Domain psikomotor terdiri dari atas kemampuan fisik dan motoriknya.
Sujiono (2017:13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak.
Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Menurut Sukamti (2017:72) bahwa aktivitas yang menggunakan otot-otot besar di antaranya gerakan keterampilan non lokomotor, gerakan lokomotor, dan gerakan manipulatif. Gerakan non lokomotor adalah aktivitas gerak tanpa memindahkan tubuh ke tempat lain. Contoh, mendorong, melipat, menarik dan membungkuk. Gerakan lokomotor adalah aktivitas gerak yang memindahkan tubuh satu ke tempat lain. Contohnya, berlari, melompat, jalan dan sebagainya, sedangkan gerakan yang manipulatif adalah aktivitas gerak manipulasi benda. Contohnya, melempar, menggiring, menangkap, dan menendang
Banyak hal yang melatarbelakangi anak mengalami permasalahan motorik kasar, Permasalahan motorik kasar ini dapat di latar belakangi karena keadaan fisik,
12
maupun perkembangan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. pada kenyataannya anak merasa bosan dengan media atau permainan yang di berikan guru hal ini akan mengakibatkan anak merasa bosan dan membuat rendahnya kemampuan gerak kasar anak dan salah satu akibat yang akan terjadi kedepannya yaitu, pada tahapan selanjutnya anak akan bosan untuk melakukan gerak kasar dikarenakan masih kurangserta dalam penggunaan media dan masih kurang bervariasi dan monoton membuat anak merasa kurang tertarik.
Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru di Tk Save The Kids Banda Aceh pada bulan agustus tahun 2020 menyatakan bahwa pada pembelajaran daring, anak menjadi kurang aktif yang mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan. anak yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam meningkatkan motorik kasar anak. Selain itu dalam mengerjakan tugas anak-anak masih ragu-ragu untuk mengerjakan sendiri, mereka masih sering meminta bantuan guru kelas atau orangtuanya. Kegiatan pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini tidak hanya difokuskan pada kemampuan akademik anak, tetapi lebih pada pengembangan diri dan pribadi anak sehingga anak akan siap untuk mengenyam pendidikan pada tingkat selanjutnya.
Disamping itu, guru kelas menambahkan bahwa permasalahan rendahnya motorik kasar anak terbanyak disebabkan karena kurang adanya stimulus dari orang tua, pada saat ini kemajuan teknologi tidak membuat orang tua memanfaatkan bagimana cara memberikan stimulus kepada anak. Malah sebaliknya orang tua lebih sering menggunakan handphone yang berteknologi tinggi untuk hal yang kurang bermanfaat. Permasalahan lain yang muncul karena anak lebih banyak diasuh oleh
13
pengasuh dan adanya perlindungan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan anak tidak ada waktu untuk bergerak. Seringkali ketika anak akan mengenakan baju anak selalu ditolong, demikian halnya dengan aktifitas lainnya misalnya: pada saat mengenakan sepatu, makan, mandi dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada telah diuraikan bahwa peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Perkembangan Motorik kasar Anak Dalam Pembelajaran Daring Pada Anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang dilakukan membuat anak jenuh dan kurang aktif.
2. Rendahnya kemampuan anak dalam perkembangan motorik kasar anak.
3. Anak-anak masih kurang mandiri untuk mengerjakan sendiri, mereka masih sering meminta bantuan guru kelas atau orangtuanya kurangnya stimulasi pada anak untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak di Tk Save The Kids Banda Aceh.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar penelitian ini lebih efektif, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Subyek yang di teliti hanya guru di TK Save The Kida Banda Aceh
2. Penelitian ini di fokuskan pada perkembangan motorik kasar anak usia dini pada saat pembelajaran daring
14
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran perkembangan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui gambaran perkembangan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh.
b. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat diadakannya penelitian ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai kemampuan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh.
1.6.2 Manfaat Praktis
a. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kemampuan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh.
b. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan peneliti terutama mengenai peran guru dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak TK B di Tk Save The Kids Banda Aceh.
15
c. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan motoric kasar khususnya pada lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak.
2.7 Definisi Istilah
Penjelasan istilah dimaksudkan agar terhindari dari kekeliruan memahami judul penelitian. Istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan Motorik Kasar
Perkembangan Motorik kasar adalah perkembangan yang berkaitan dengan aktivitas yang melibatkan kaki, tangan, dan keseluruhan anggota badan. Aspek perkembangan motorik kasar anak melalui pembiasaan dan kemampuan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. karena kemampuan motorik kasar bertujuan untuk keberlangsungan perkembangan dan pertumbuhan anak untuk kedepannya.
2. Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Anak Usia Dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun menta