• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis peramalan kapasitas produksi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis peramalan kapasitas produksi dan"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PERAMALAN KAPASITAS PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI TAHU DI HOME INDUSTRY IBU YAKIN

DI KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Falkultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Progam Studi Ekonomi Syariah

Disusun Oleh:

Tafsirul Anwar NIM . E20152127

Dosen Pembimbing:

Hj. Nurul Setianingrum, SE,M.M NIP. 19690523 199803 2 001

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JUNI 2022

(2)

ii

ANALISIS KAPASITAS DAN BIAYA PRODUKSI TAHU DI HOME INDUSTRY IBU YAKIN DI DESA SEMPUSARI

KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:

Tafsirul Anwar NIM . E20152127

Disetujui Pembimbing:

Hj. Nurul Setianingrum, SE,M.M NIP. 19690523 199803 2 001

(3)

iii

ANALISIS PERAMALAN KAPASITAS PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI TAHU DI HOME INDUSTRY IBU YAKIN

DI KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syari’ah

Pada

Hari : Rabu

Tanggal : 29 Juni 2022 Tim Penguji

Ketua Sidang Sekertaris

M.F. Hidayatullah, S.H.I, M.S.I Hikmatul Hasanah, S.E.I., M.E NIP. 197608122008011015 NUP. 201708173

Anggota :

1. Dr. Moh. Haris Balady, M.M ( )

2. Dr. Hj. Nurul Setianingrum, S.E., M.M ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si NIP. 19680807 200003 1 001

(4)

iv

MOTTO

لا َوُه َْلا ىِفا م َقَلَخ ْيِذ مُث اًعْ يِمَج ِضْر

َعْبَس نُهى وَسَفِءآَم سلا ىَلِا ْىَوَ تْسا

اَواَمَس

ىلق

ِت

﴿ ٌمْيِلَعٍءْيَش ِّلَكِبَوُهَو ٩٢

Artinya:

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukkamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha mengetahui segala seusatu”1

1 Mahmudah, Ayat-ayat Ekonomi Islam, (Surabaya: Pustaka Rajda. 2015) 31.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT dan sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW serta skripsi ini khusus saya persembahkan kepada:

1. Kepada kedua orang tuaku yang tercinta yaitu Ibuku Tasilah dan Ayahku Sudirman, beliau adalah malaikat tanpa sayapku yang tidak pernah lelah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, yang selalu mendo’akanku tanpa lelah serta rela mengorbankan semua tenaga untuk membiayai kuliah saya.

2. Kepada Kakak saya Surati,S. Pd. terima kasih banyak atas suport dan doanya selama ini.

3. Kepada Adek saya Miftah Fauzi, S.E. terima kasih banyak atas dukungan dan doanya.

4. Kepada Om saya Dr. H. Safrudin Edi Wibowo, Lc. M.A. dan istrinya Hj.

Fathiyaturahmah, M. Ag, terima banyak selama 6 tahun ini sudah menganggap saya sebagai anak, dan atas suport dan doanya. Semoga kebaikan beliau dengan keluarganya dibalas oleh Allah SWT.

5. Kepada semua guru-guruku tercinta dari guru TK, SDN, Mts Syanawiyah, MAWI dan IAIN, untuk bimbingannya selama saya di bangku sekolah.

Semoga Allah selalu membalas kebaikan beliau semua.

6. Kepada teman-temanku yaitu Rosyid, Rohim, dan Rangga, terima kasih banyak untuk kalian, yang selama ini suka ngajak main bareng, suka keluar jalan-jalan sampai lupa waktu untuk pulang, dan suka perhatian satu sama lain.

7. Kepada teman-teman ES4, terima kasih banyak.

8. Kepada Ibu kos dan keluarganya, terima kasih banyak selama 2 tahun ini sudah menganggap saya sebagai anak. Semoga kebaikan beliau dengan keluarganya dibalas oleh Allah SWT.

9. Kepada orang-orang yang pernah mendukungku yang mungkin terlalu banyak hingga aku lupa akan namanya, terima kasih banyak.

(6)

vi

KATA PENGANTAR









Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita pada kehidupan yang penuh cakrawala pengetahuan seperti saat ini.

Puji syukur yang tiada batas dari penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rido serta limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan jalan kemudahan yang berjudul “ANALISIS KAPASITAS DAN BIAYA PRODUKSI TAHU DI HOME INDUSTRY IBU YAKIN DI DESA SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER”

Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana Strata I di IAIN Jember. Terlepas dari hal itu, kurangnya pengetahuan penulis tentu berpengaruh terhadap kualitas penulisan skripsi ini. oleh karena itu, saya berharap akan adanya kritik dan saran yang dapat membangun hal yang berharga bagi penulis.5

Penulis haturkan rasa terima kasih yang beribu-ribu trima kasih kepada semua pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E, M.M. Selaku Rektor IAIN Jember.

(7)

vii

2. Dr. Khamdan Rifa’i, SE., M.Si. Selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember.

3. Ibu Nurul Setianingrum. SE., MM. Selaku pembimbing yang telah membimbing saya membuat skripsi dari awal hingga akhir.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya yang telah memberi bekal berupa ilmu dan pengalaman.

5. Ibu Yaqin Pemilik home industri tahu yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Amin

Jember, 02 Juni 2021

Tafsirul Anwar E20152127

(8)

viii ABSTRAK

Tafsirul Anwar, Hj. Nurul Setianingrum, SE,M.M : Analisis Kapasitas dan Biaya Produksi Tahu di Home Industry Ibu Yakin di Desa Sempusari Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember

Perencanaan kapasitas dan pengendalian biaya produksi sangat penting pada setiap home industri untuk dapat bersaing dengan home industri yang sama produknya. Adapun hasil produksi itu untuk produk pesanan dan produk persedian. Maka dari itu, setiap home industri memiliki tujuan untuk menentukan forecasting penjualan dimasa yang akan datang.

Sesuai dengan latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: (1) Bagaimana Kapasitas Produksi Tahu pada Home Intustri Ibu Yakin (2) Bagaimana Biaya Produksi Tahu pada Home Industri Ibu Yakin.

Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui Kapasitas Produksi Tahu pada Home Industri Ibu Yakin (2) Untuk mengetahui Biaya Produksi Tahu pada Home Industri Ibu Yakin.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan). Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskripsi kualitatif model interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Peramalan kapasitas di home industri Ibu Yakin untuk menentukan forecast penjualan dari data penjualan selama 1 minggu terakhir dan menganalisis menggunakan metode Moving Average.(2) Peramalan kapasitas dengan menggunakan metode Moving Average tidak sesuai dengan kebutuhan kapasitas yang terjdi. (3) Perhitungan biaya produksi sudah sesuai dengan teori yaitu menggolongan biaya produksi diantara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. (4) Dalam perhitungan biaya overhead pabrik dirasa tidak tepat dikarenakan biaya overhead pabrik tidak diperinci secara jelas berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam sekali produksi.

Kata Kunci : Peramalan Kapasitas, Perhitungan Biaya Produksi.

(9)

ix

ABSTRACT

Tafsirul Anwar, Hj. Nurul Setianingrum, SE,M.M : Analysis of Capacity and Cost of Tofu Production in Home Industry Mrs. Yakin in Sempusari Village, Kaliwates District, Jember Regency

Capacity planning and production cost control are very important for every home industry to be able to compete with home industries with the same product.

The production results are for ordered products and inventory products. Therefore, every home industry has a goal to determine sales forecasting in the future.

In accordance with this background, a problem can be formulated, namely:

(1) How is the Production Capacity of Tofu at the Home Industry of Ibu Yakin (2) What is the Cost of Production of Tofu at the Home Industry of Ibu Yakin.

This study aims: (1) To determine the Production Capacity of Tofu in the Home Industry of Ibu Yakin (2) To determine the Production Cost of Tofu at the Home Industry of Ibu Yakin.

The method used in this research is a qualitative approach with the type of field research. Determination of research subjects using purposive techniques.

Data collection techniques using observation techniques, interviews, and documentation. Data analysis used a qualitative description analysis of Miles and Huberman's interactive model which consisted of data reduction, data presentation and conclusions. The validity of the data was tested using source triangulation techniques.

The results of this study are: (1) Forecasting capacity in the home industry of Mrs. Yakin to determine sales forecasts from sales data for the last 1 week and analyze using the Moving Average method. (2) Forecasting capacity using the Moving Average method is not in accordance with the capacity requirements that occur. . (3) The calculation of production costs is in accordance with the theory, namely classifying production costs between raw material costs, direct labor costs, and factory overhead costs. (4) In calculating factory overhead costs it is deemed inappropriate because factory overhead costs are not clearly specified how much expenditure must be incurred in one production.

Keywords: Capacity Forecasting, Production Cost Calculation.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... ix

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sistematikan Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 23

(11)

xi

1. Peramalan ... 23

2. Kapasitas ... 26

a. Pengertian Kapasitas ... 26

b. Perencanaan Kapsitas ... 28

c. Proses Peramalan Kapasitas ... 31

d. Teknik-teknik Peramalan Kapasitas ... 32

1) Teknik-teknik Kualitatif ... 32

2) Analisis Runtut Waktu (Time Series) ... 33

3) Exponential Smoothing ... 34

e. Sistem Produktivitas Mesin ... 35

3. Biaya Produksi ... 38

a. Pengertian Biaya Produksi ... 38

b. Penggolongan Biaya ... 39

c. Biaya Produksi Dalam Jangka Waktu ... 42

1) Dalam Jangka Waktu Pendek ... 43

2) Dalam Jangka Waktu Panjang ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 48

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 48

B. Lokasi Penelitian ... 48

C. Subyek Penelitian ... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ... 50

E. Analisis Data ... 53

F. Keabsahan Data ... 54

(12)

xii

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 55

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 57

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 57

1. Sejarah Home Industri Tahu ... 57

2. Lokasi Home Industri Tahu ... 58

3. Visi dan Misi ... 59

4. Struktur Organisasi ... 60

5. Tugas dan Kewajiban ... 60

6. Fasilitas Produksi ... 61

7. Proses Produksi ... 62

B. Penyajian Data dan Analisis... 65

1. Peramalan Kapasitas Produksi di Home Industri Tahu Ibu Yakin ... 65

2. Perhitungan Biaya Produksi di Home Industri Tahu Ibu Yakin ... 67

C. Pembahasan Temuan ... 72

1. Peramalan Kapasitas Produksi di Home Industri Tahu Ibu Yakin ... 72

2. Perhitungan Biaya Produksi di Home Industri Tahu Ibu Yakin ... 73

BAB V PENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran-saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

xii DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

Tabel 1.1 Data Home Industri Tahu di Kelurahan Sempusari ... 4

Table 1.2 Data Kapasitas dan Biaya Produksi di Kelurahan Sempusari... 5

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 4.1 Fasilitas Produksi ... 62

Tabel 4.2 Penjualaan Tahu Selama 1 Minggu Terakhir ... 65

Tabel 4.3 Data Moving Average dengan Deret Waktu 2 Periode ... 67

Tabel 4.4 Data Biaya Home Industri Ibu Yakin Selama 1 Minggu Terakhir ... 72

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 60

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kebanyakan tempat industri tahu bertempat dipedesaan dan dengan skala usaha yang kecil, jadi dapat dikategorikan sebagai Usaha Mikro maupun indsutri perseorangan. Dalam perekonomian Indonesia tahu memberikan kemaslahatan yang memadai, bila dilihat dari kandungan yang ada dalam kedelai berupa protein bisa memberikan manfaat bagi orang mengkonsuminya, kemudian adanya industri tersebut terciptanya kesempatan kerja.1 Adapun, akitivitas produksi tidak dapat terlaksana, apabila factor-factor dan bahan- bahan produksi yang dibutuhkan tidak ada, maka aktivitas produksi tidak dapat terjadi. Dalam kegiatan produksinya di perlukan tersedianya bahan baku mentah, pegawai atau buruh, serta modal dan kemampuan dalam menjalankan kegiatan produksi tersebut. Adapun, unsur-unsur diatas bisa dikatakan sebagai faktor-faktor produksi (factor of productioan).2

Kapasitas ialah jumlah barang atau jasa yang di hasilkan dalam keadaan maksimal, yang kegiatan produksinya dilakukan dalam jangka waktu tertentu . Kapasitas itu sendiri merupakan sebuah tingkat pengeleruan dalam rentang waktu tertentu dan jumlah tingkat produk tertinggi yang dihasilkan semasa periode itu. Adapun, kapasitas itu sendiri dapat dijadwalkan sesuai dengan tingkat produksi yang sedang naik turun, itu mencerminkan dari jadwal induk

1 Wiji Santoso dkk, “Analisis Pendapatan dan Biaya Produksi Agroindustri Tahu di Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas”, Vol 6, No. 1, (Juni, 2009), 46

2 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro (Jakarta: PT RajaGranfindo Persada, 2006), 55.

(16)

produksi (master production schedule). Dalam memenuhi kebutuhan kapasitas yang dinginkan diperlukannya foresct penjualan dan merencanakan jumlah kapasitas yang berubah dalam waktu tiba-tiba dalam menanggapi naik dan turunnya permintaan pasar. Peramalan sangatlah penting untuk barang atau jasa yang diproduksi untuk persediaan dari pada untuk memehuni permintaan pelanggan atau pasar. Peramalan ini dilakukan untuk menjadwalkan skedul induk prosuksi dan memeriksa berapa kapasitas pesanan yang akan terjadi.3

Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa dari pesanan langganan tertentu dalam sebuah produk. Pada proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan pemesanaan mencocokan dengan rincian permintaan pelanggan secara perseorangan.

Rincian produk yang dipesan biasanya tidak distandardisasikan. Siklus perencanaan produksi mulai pada saat langganan menentukan rincian produk yang diinginkan, dengan dasar pesanan tersebut perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima, perusahaan selanjutnya memilih bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan produksi.

Produksi untuk pesanan selesai setelah melakukan pengiriman produk ke langganan.

Produksi untuk persediaan. Setiap perusahaan yang memproduksi untuk persediaan terdapat masalah yang berbeda. Pertama, produksi dalam persediaan untuk menciptakan produk yang telah di standardisasikan. Dalam memenuhi produk-produk dari tuntutan pelanggan dicukupi dengan output

3 T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi (Yogyakarta: BPFE, 1984), 302.

(17)

3

produk pada persediaan. Persediaan produk yang lebih dipakai untuk memenuhi permintaan yang diluar perkiraan dan untuk memperkirakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.4

Kegiatan produksi itu sendiri membutuhkan pengorbanan sumber ekonomi berupa berbagai jenis biaya untuk menghasilkan produk yang akan di pasarkan. Biaya-biaya ini akan menjadi dasar dalam perhitungan biaya produksi. Elemen-elemen yang membentuk biaya produksi menjadi tiga golongan besar yaitu: (1) Bahan Baku Langsung, (2) Tenaga Kerja Langsung, (3) Overhead Pabrik. Ketiga biaya tersebut harus dicatat dan diklasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut.5 Perencanaan dan pengendalian biaya harus menekankan pada hubungan timbal balik antara pengeluaran dan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran tersebut. Hasil yang diinginkan harus dianggap sebagai sasaran, dan sumber daya yang memadai harus direncanakan untuk mendukung kegiatan opesari yang penting untuk pencapaiannya. Sebagian perusahaan menurunkan biaya tanpa mempertimbangkan pengaruhnya terhadap manfaat yang dapat diperoleh. Dan yang lainnya perusahan tidak memperkerjakan tenaga kerja yang cakap guna untuk memelihara aset diantaranya yaitu: alata mesin dan gedung. Memang benar, dalam keputusan jangka panjang seperti itu, walaupun untuk sementara

4 T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi (Yogyakarta: BPFE, 1984), 128-129.

5 Kadek Dodik Arianta dkk, “Analisis Perhitungan Biaya Produksi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Jajanan Cita Rasa Khas Bali”, Vol. 8, No. 2,(2017)

(18)

dapat mengurangi biaya, tapi segera biaya akan menjadi tinggi karena kerusakan dan mesin yang tidak efisien, karyawan yang kesal, toleransi mesin yang menyimpang dan biaya perbaikan yang besar, dan masa pakai asset yang menjadi singkat. Pengendalian biaya harus dikaitkan dengan (1) sasaran di masa dating dan operasi yang direncanakan dan (2) dengan tanggung jawab organisasi. Hakikat pengendalian biaya adalah konsep suatu standar. Standar adalah julah biaya yang seharusnya dalam suatu keadaan tertentu.6

Setiap aktivitas produksi pada sebuah perusahaan memiliki tujuan yaitu dalam mendapatkan tujuan yang hendak dicapai dengan memakai sumber- sumber yang ada secara efisien dan efektif. Adanya persediaan bahan baku sangat dibutuhkan agar hal tersebut bisa tercapai. Persediaan bahan mentah memiliki tujuan dalam memastikan bahwasannya bahan mentah yang diperlukan tersedia dalam kapasitas yang optimal, bertujuan untuk menekan biaya produksi ke tingkat yang minim atau sedikit. Adapun, bahan mentah sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan produksi.7

Tabel 1.1

Data Home Industry Tahu di Kelurahan Sempusari

No Nama Pemilik Kapasitas Produksi Tenaga Kerja 1. IbuYakin 200 kg -300 kg kedelai/hari 6 orang

2. Bapak Busari 50 kg kedelai/hari 2 orang 3. Bapak Hadi 50 kg kedelai/hari 2 orang

Sumber: Data diolah dari hasil survei lapangan

6 Glenn A Welsch dan ddk, BUDGETING (Penyusunan Anggaran Perusahaan) Perencanaan dan Pengendalia Laba (Jakata: Bumi Aksara, 1995), 277.

7Herlin Herawati dan Dewi Mulyani, “Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Proses Produksi terhadap Kualitas Produk pada UD. Tahu Rosyid Puspan Maro Probolinggo”, (Desember, 2016), 465.

(19)

5

Salah satu home industri tahu yang bertempat didesa Sempusari saat ini yaitu home industri tahu milik Ibu Yakin yang berlokasi di jalan lumba-lumba no 9 Kelurahan Sempusari Kecamatan Kaliwates. Tahu milik Ibu Yakin bergerak dalam bidang manufaktur. Home industri manufaktur ini yaitu home industri dengan melakukan kegiatan membeli bahan baku, kemudian memproduksinya menjadi produk dan menjual produk tersebut. Ibu Yakin mengolah bahan baku keledai menjadi tahu sejak tahun 1980 silam. Produksi tahu Ibu yakin selalu beroperasi setaip harinya dengan jumlah produksi tahu yang berubah-ubah, dikarenakan produksi tahu Ibu Yakin menerima pesanan dari pelanggan yang setiap harinya. Biasanya dalam sehari untuk kapasitas produksi 250 kg kedelai sekali produksi dengan tenaga kerja 5 karyawan.

Adapun biaya yang dikeluarkan sekali produksi untuk pembelian bahan baku kedelai sebesar Rp. 2.500.000, biaya tenaga kerja 516.600, biaya kayu untuk pembakaran 250.000, biaya listrik 20.000, biaya bensin 30.000. Jadi dengan kapasitas produksi sebasar 250 kg kedelai total biaya sebesar Rp. 3,316.600.

Sedangkan home industri milik Bapak Busari dan Bapak Hadi mempduksi tahu dengan kapasitas 50 kg kedelai sekali produksi dengan dikerjakan oleh dirinya sendiri dan istrinya.

Tabal 1.2

Data Kapasitas dan Biaya Produksi di Kelurahan Sempusari No Nama Pemilik Kapasitas

Produksi

Biaya bahan baku

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Overhead Pabrik

1 Ibu Yakin 250 Kg Rp. 2.500.000 Rp. 516.600 Rp. 300.000

2 Bapak Busari 50 Kg Rp. 500.000 - Rp. 60.000

3 Bapak hadi 50 Kg Rp. 500.000 - Rp. 60.000

Sumber: Data diperoleh dari survei lapangan

(20)

Permasalahan tersebut tergambar dari kapasitas dan biaya produksi setiap home industri memiliki kapasitas dan biaya produksi yang berbeda.

Home industri tahu milik Ibu Yakin memiliki kapasitas produksi sekitar 250 sampai 300 kg kedelai dengan biaya pembelian bahan baku sekitar Rp.2.500.000 sampai Rp. 3.000.000 dalam sekali produksi. Sedang home milik Bapak Busari dan Bapak Hadi kapasitasnya 50 kg kedelai dengan biaya pembeliahan bahan baku sebesar Rp.500.000. Adapun home industri tahu Ibu Yakin memilik 6 karyawan tetapi untuk yang pekerja setiap harinya 5 karyawan, 1 karyawan untuk rolling dengan 4 karyawan tersebut pada bagian penggilingan, pencetakan tahu, dan pemotongan tahu. Sedangkan home industri tahu Bapak Busari dan Bapak Hadi dikerjakan sendiri. Adapun pemasaran tahu Ibu Yakin sudah banyak pelanggan tetapi milik Bapak Busari dan Bapak Hadi masih di pasarkan/dijual sendiri. Maka dari itu suatu usaha penting untuk mengambil keputusan dalam melakukan perencanaan kapasitas dan biaya produksi untuk menentukan tujuan tercapainya sasaran produk tahu dan selain itu mengambil keputusan tidaklah mudah. Penetapan kapasitas dan biaya produksi tahu harus direncanakan secara rinci dan akurat. Hal ini dilakukan agar suatu home industri tidak menyia-nyiakan bahan yang sudah dibeli dan meminimalkan biaya produksinya. Untuk dapat bersaing dengan home industri yang lain yang memproduksi produk yang sama.

(21)

7

Berdasarkan uraian dan bagaimana pentingnya manajemen produksi pada home industri, maka peneliti mengambil judul “ANALISIS PERAMALAN KAPASITAS PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI TAHU DI HOME INDUSTRY IBU YAKIN DI KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER”

B. Fokus Penlitian

Fokus penelitian berisi tentang semua fokus permasalahan yang ada kemudian menemukan jawabannya dengan dilakukan penelitian. Adapun untuk penulisan fokus permasalahan menggunakan kata yang jelas, spesifik, jelas dan menggunakan kalimat tanya.8

Dari latar belakang tersebut, peneliti mengedentifikasi permasalahan yang akan diteliti ialah berikut ini:

1. Bagaimana Peramalan Kapasitas Produksi pada Home Intustri Ibu Yakin ? 2. Bagaimana Biaya Produksi Tahu pada Home Industri Ibu Yakin?

C. Tujuan Penelitian

Untuk tujuan penelitian yaitu mencantumkan suatu gagasan yang akan diperoleh dari melaksanakan penelitian. Tujuan penilitian itu perlu merujuk dari permasalahan-permasalahan yang telah recanakan sejak awal.9

1. Untuk mengetahui Peramalan Kapasitas Produksi Tahu pada Home Industri Ibu Yakin.

2. Untuk mengetahui Biaya Produksi Tahu pada Home Industri Ibu Yakin.

8 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 45

9Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 45.

(22)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari melakukan penelitian ialah timbal-balik apa yang hendak diberikan sesudah melaksanakan kegiatan penelitian. Adapunnya manfaat yang diperoleh antara lain yaitu: manfaat teoritas dan manfaat praktis, atapun manfaat untuk penulis, instasi, dan semua masyarakat. 10

1. Manfaat Teoritas

Diharapkan pada kontribusi yang diberikan dari hasil penelitian bisa memberikan manfaat yang baik dan ilmu-ilmu yang bermanfaat dalam pemikiran untuk memperkaya khazanah keilmuan pada bidang ekonomi terutama terkait dengan penetapan kapasitas dan biaya produksi di home industri tahu milik Ibu Yakin.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Usaha Mikro

Dari penelitian tersebut bertujuan atau diharapkan bisa memberikan manfaat bagi home industri tahu Usaha Mikro untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kapasitas dan biaya produksi pada usaha tersebut. Guna meperhitungkan bahan baku dan biaya dengan perencanaan yang baik dan akurat, sehingga dapat memproduksi bahan baku dengan biaya yang dinginkan.

b. Bagi Pembaca

Harapan dari penelitian tersebut bisa berperan sebagai contoh acuan atau rujukan dalam menentukan kapasitas dan biaya produksi,

10Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember:IAIN Jember Press, 2017), 52.

(23)

9

dan sebagai gambaran pengetahuan selama menepuh pendidikan guna mengukur kemampuan kita dalam praktek yang sebenarnya.

c. Bagi Almamater IAIN Jember dan Mahasiswa/i Falkultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Penelitian diharapkan bisa menjadi rujukan dan sebagai acuan serta perbandingan pada penelitian setelahnya.

d. Bagi Peneliti

Penelitian diharapkan bisa memperbanyak ilmu pengetahuan peneliti pada bidang yang di tempuh selama di pendidikan dan dapat merapkan ilmu yang di dapat selama kuliah dengan praktek yang nyata.

E. Definisi Istialah

Dalam penelitian definisi istilah memuat perihal istilah-istilah pokok penelitian sebagai pusat perhatian. Bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman pada arti istilah yang peneliti telah memaknakannya.11

1. Peramalan

Peramalan ialah suatu usaha dalam meramalkan situasi dimasa yang akan datang dengan pengujian situasi dimasa lalu. Adapun esensi peramalan merupakan perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola dimasa lalu dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi- proyeksi dengan pola-pola di waktu lalu.12

11Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 45.

12T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi (Yogyakarta: BPFE, 1984), 260.

(24)

2. Kapasitas

Kapasitas ialah jumlah output yang dihasilkan dalam keadaan optimal, yang produksinya dilakukan dalam rentang waktu tertentu.

Kapasitas biasanya dinyatakan dalam bentuk satuan-satuan sebuatan diantara lain yaitu: satuan batang, ton, kilogram, dan meter. Adapun dari satuan tahun itu mempuyai peran penting terhadap perencanaan kapasitas, satuan tahun biasanya dituliskan dalam bentuk satuan seperti menit, jam, hari, mingguan atau bulan.13

3. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan semua kontribusi yang dilaksanakan oleh perusahan agar mendapatkan factor-factor produksi dan bahan baku yang diperlukan guna memproduksi output produk. Biaya produksi yang dikorbankan oleh setiap perusahaan itu bisa digolongkan menjadi 2 macam, diantara lain ialah: eksplisit ialah biaya-biaya pengeluaran perusahaan yang pembayarannya menggunakan uang untuk memperoleh factor-factor produksi dan bahan baku yang diperlukan. Adapun dari biaya tersembunyi ialah jumlah pengeluaran terhapad factor-factor produksi yang dimiliki perusahaan.14

Dari definisi istilah diatas disimpulkan bahwa kapasitas dan biaya produksi tahu Ibu Yakin setiap harinya merencanakan kapasitas produksi yang akan dilakukan. Penyususan kapasitas produksi diperoleh dari

13T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi (Yogyakarta: BPFE, 1984), 298.

14 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edsis Ketiga (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 208.

(25)

11

permintaan pembeli atau pengepul tahu Ibu Yakin. Adapun biaya produksi untuk memperoleh bahan baku kedelai itu akan berpengaruh kepada harga jual tahu, semakin tinggi harga kedelai maka harga jual tahu dinaikan. Dari kesimpulan diatas, maka pentingannya dalam menentukan kapasitas produksi dan biaya produksi agar tidak terjadi penyia-nyiaan bahan baku dan mengendalikan biaya produksi agar dapat memperoleh laba yang dinginkan.

F. Sistematika Pembahasan

Pada bagian sistematika pembahasan ini memuat pemapaparan uraian- uraian jalannya pembahasan skripsi dengan diawali dari bab pendahaluan yang diakhiri bab penutup. Untuk format penulisannya menggunakan uraian naratif.15 Dalam penulisan penulisan skripsi secara global sistematika penulisan dibagai menjadi 5 bagian dianatra lain, sebagai barikut ini:

BAB I: Dalam bab i ini menjadi acuan penulisan skripsi penelitian yang berisis dari latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

BAB II: Bahasan yang berisi dari menganalisis penelitian terdaulu dan menelaah kajian teori.

BAB III: Membahas mengenai cara yang hendak dipakai dalam penelitian, yang berisi dari sub pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian lapangan.

15 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press 2017), 48.

(26)

BAB IV: Membahas hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, yang memuat dari mulai gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis data, dan pembahasan temuan.

BAB V: Membahas mengenai bagian penutup yang yang kesimpulan dan saran-saran.

(27)

13 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Peneliti Terdahulu

Dalam konteks ini peneliti menuliskan berbagai dari hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, selanjutnyaa menulis rangkumannya, baik penelitian yang sudah terpublikasi atau belum terpublikasi. Dalam melihat pada sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang akan dilakukan , maka harus melakukan tahapan atau langkah tersebut .16

1. Eka Safitri, (2021), dalam skripsinya di Institut Agama Islam Negeri Padang Sidipuan yang berjudul “Analisis Forcesting Pejualan Dodol Salak Di UD Salacca Menggunakan Metode ARIMA”.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana forcesting penjualan dodol salak menggunakan metode ARIMA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data primer dan data skunder. Kesimpulannya perhitungan menggunaka metode forecasting dengan menggunakan metode ARIMA maka diperoleh hasil forecasting penjualan dodol salak untuk periode November 2021-Oktober 2022 mengalami penurunan sebesar 13%, hal tersebut mungkin dikarenakan akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.17

16 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press 2017), 52.

17 Eka Safitri, “Analisis Forcesting Pejualan Dodol Salak Di UD Salacca Menggunakan Metode ARIMA” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Padang Sidipuan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2021).

(28)

2. Bagus Riski Anami, (2020), dalam skripsinya di Universitas Pancasakti Tegal yang berjudul “Analisis Peramalan Permintaan Roti untuk Menentukan Jumlah Produksi yang Optimal dengan Metode Moving Average dan Exponential Smoothing pada P-IRT Pertama Bakery – Pedagang Tegal.”

Fokus penelitian ini adalah mana metode peramalan yang paling tepat digunakan pada P-IRT Pertama Bakery. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer dan data skunder. Kesimpulannya terdapat perbedaan hasil perhitungan peramalan menggunakan metode Moving Average dan Exponential Smoothing memperoleh hasil yang berbeda. Metode yang paling tepat digunakan perusahaan untuk melakukan suatu peramalan agar dapat memproduksi secara optimal adalah metode Moving Average 4 bulanan karena metode ini memiliki nilai tingkat kesalahan paling kecil, dalam sebuah peramalan semakin kecil nilai suatu peramalan maka semakin akurat hasil peramalan tersebut.18

3. Sundari, (2020), dalam skripsinya di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Royal Kisaran yang berjudul”Forcesting Permintaan Tahu Kriuk Menggunakan Single Moving Average pada Pabrik Tahu Kriuk Hessa Perlompongan”.

Fokus penelitian ini ialah bagaimana meramalkan permintaan tahu kriuk dengan menggunakan metode single moving average. Metode yang

18Bagus Riski Anami, “Analisis Peramalan Permintaan Roti untuk Menentukan Jumlah Produksi yang Optimal dengan Metode Moving Average dan Exponential Smoothing pada P-IRT Pertama Bakery – Pedagang Tega,.” (Skripsi: Universitas Pancasakti Tegal, 2020).

(29)

15

digunakan dalam penelitian ini ialah deskripsi kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer dan data skunder. Kesimpulannya adanya hasil jumlah permintaan tahu kriuk dengan menggunakan metode single moving average ini pabrik tahu kriuk Hessa Perlompongan dapat meramalkan permintaan tahu kriuk kepada distributor agar menjadi lebih efektif dan efisien pihak pemilik pabrik tahu kriuk Hessa Perlompongan dapat melakukan persediaan bahan baku pembuatan tahu kriuk untuk jumlah permintaan tahu kriuk kepada distributor pada priode berikutnya.19 4. Ma’isyatun Nafiatus Salamah, (2019), dalam skripsinya di Institut Agama

Islam Negeri Jember yang berjudul “Sistem Produksi Tahu WIN di Desa Karang Templek Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Dalam Persepektif Etika Bisnis Islam”.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana sistem produksi tahu WIN di Karang Templek Kecamatan Ambulu. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan dengan menggunakan sumber data primer dan data skunder. Kesimpulannya sistem produksi tahu WIN di industri rumah tangga sudah memalalui tahapan baik dari segi sistem produksinya dan bahan baku yang digunakan. Adapun industri tahu WIN dalam sistem produksinya dijalankan dengan memberikan kejelasan baik dari bahan

19 Sundari, ”Forcesting Permintaan Tahu Kriuk Menggunakan Single Moving Average pada Pabrik Tahu Kriuk Hessa Perlompongan,” (Skripsi: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Royal Kisaran, 2020).

(30)

baku maupun prosesnnya pembuatan tahu WIN, sehingga sistem produksi tersebut sudah sesuai dengan etika bisnis Islam.20

5. Asmiatul Hosaini, (2019), dalam skripsinya di Institut Agama Islam Negeri Jember yang berjudul “Analisis Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Kopi di Dusun Bedahan Jerid Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember”.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana biaya produksi dan pendapatan usaha tani kopi di desa Curahkalong. Dalam penelitian ini memakai teknik analisis kualitatif deskripsi dengan sumber data yang dikumpulkan dengan teknik purposive. Kesimpulannya biaya produksi masing-masing usaha tani di desa Curahkalong sebesar Rp.12.745.000 sedangkan biaya tetap sebesar Rp.1.605.000. Adapun pendapatan masing- masing usaha tani sebesar 20.255.000.21

6. Endang Suciyati, (2019), dalam skripsinya di Universitas Pancasakti Tegal yang berjudul “Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode Break Even Point pada UD Sinar Logam Jaya Kabupaten Tegal”.

Fokus penelitian ini yaitu bagaimana Perencanaan kapasitas produksi dengan metode Break Even Point pada UD Sinar Logam Jaya.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskripsi kuantitatif dan jenis data yang dipakai adalah data primer dan skunder. Kesimpulanya dari

20 Ma’isyatun Nafiatus Salamah, “Sistem Produksi Tahu WIN di Desa Karang Templek Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Dalam Persepektif Etika Bisnis Islam” (Skripsi, Jember, Institut Agama Islam Negeri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2019).

21 Asmiatul Hosaini, “Analisis Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Kopi di Dusun Bedahan Jerid Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember” (Skripsi, Jember, Institus Agama Islam Negeri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2019).

(31)

17

perhitungan peralaman kapasitas menggunakan teknik moving average menunjukan perkiraan pada kenaikan penjualan secara segnifikan. Dan pengaplikasian dengan metode break even point untuk perencanaan kapasitas produksi di UD Sinar Logam Jaya sudah dilakukan dengan benar. Berdasarkan dari hasil perhitungan break even ponit multiproduk bahwa titik impas yang harus di capai perusahaan adalah Rp.38.393.375 setiapnya harinya. Dengan perkiraan pejualan senilai Rp.401.407.610,- pertahun.22

7. Deli Purnama Sari, (2019), dalam skripsinya di Universitas Islam Negeri Raden Intan yang berjudul “Pengaruh Biaya Produksi dan Harga Jual terhadap Tingkat Keuntungan Home Industri Kripik Menurut Persepektif Ekonomi Islam”.

Fokus penelitian ini yaitu apakah pengaruh biaya produksi dan harga jual di home industri kripik terhadap tingkat keuntungan dalam persepektif ekonomi islam. Penelitian yang dilakukan dengan memakai metode kuantitatif sedangkan sumber data yang dipakai yaitu data primer dan skunder. Biaya produksi berpengaruh positif dan signifikan kepada tingkat keuntungan. Semakin efisiensi biaya produksi yang dikorbankan dalam produksi, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Dari variabel harga jual berpengaruh yang signifikan kepada tingkat keuntungan, karena semakin tinggi harga yang ditawarkan semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Kesimpulanya bahwa

22Endang Suciyati “Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode Break Even Point pada UD Sinar Logam Jaya Kabupaten Tegal” (Skripsi, Tegal, Universitas Pancasakti Tegal, Falkultas Ekonomi dan Bisnis, 2019).

(32)

biaya produksi dan harga jual berpengaruh yang signifikan kepada tingkat keuntungan. Home industri ini sendiri sudah sesuai sejalan dengan syariat ekonomi Islam karena dalam kegiatan proses produksi yang dilakukan sudah sesuai prosedur, bahan baku yang dipakai dalam produksi adalah bahan-bahan yang halal, sedangkan produk yang dihasilkan memiliki label halal dan sudah terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.23

8. Maya Apriani, 2019, dalam skripsinya di Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Optimasi Produksi Keripik Ubi Home Industri dengan Metode Economic Production Quantity pada Keripik Cinta Mas Hendro”.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana produksi keripik ubi home industri menggunakan metode Economic Production Quantity pada keripik cinta Mas Hendro. Dalam penelitian yang dilakukan memakai metode kualitatif sedangkan sumber data yang pakai yaitu sumber data skunder.

Kesimpulannya jumlah produksi optimal Keripik Ubi untuk setiap periode produksi adalah 3.177.726,41 kg dengan interval waktu optimal 10,5 hari dan biaya minimum persediannya adalah sebesar Rp.13.639.981.020,10.

Dalam kegiatan produksi keripik ubi milik Mas Hendro memakai metode Economic Production Quantity. Hasil dari memakai metode tersebut bisa menghemat biaya persedian agar dapat mengoptimalkan produksinya.24

23 Deli Purnama Sari, “Pengaruh Biaya Produksi dan Harga Jual terhadap Tingkat Keuntungan Home Industri Kripik menurut Persepektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Intan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2019).

24 Maya Apriani, “Optimasi Produksi Keripik Ubi Home Indsutri dengan Metode Economic Production Quantity pada Keripik Cinta Mas Hendro” (Skripsi, Medan, Universitas Sumatera Utara, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2019).

(33)

19

9. Nurul Masruroh, 2019, dalam skripsinya di Universitas Islam Negeri Suna Ampe Surabaya yang berjudul “Analisis Usaha Home Industri Kampung Pia Kejapanan Ditinjau dari Ekonomi Produksi Islam”.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana home industri Kampung Pia Kejapanan Ditinjau dari Etika Produksi Islam. Dalam penelitian yang dilakukan memakaj metode kualitatif sedangkan sumber data yang dipakai adalah sumber data primer dan skunder. Kesimpulannya, bahwa perkembangan usaha yang dilakukan di kampung Pia Kejapanan ini cukup siginifikan, bisa dilihat dari teknik pengembangan usahanya seperti peralatan produksi yang dipakai semakin canggih, membuat produk baru dengan varian rasa, menjalin kemitraan dari pihak luar diantaranya sales untuk penjualannya dan perusahaan yang memasok bahan baku. Dan produk ini sudah memiliki sertifikasi halal dari BPOM.25

10. Putri Alvitha, (2018), dalam skripsinya di Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau yang berjudul “Perbaikan Sistem Kerja guna Meningkatkan Kapasitas Produksi Lemari Kaca (Studi Kasus CV. Fadhil Kaca)”.

Fokus penelitian ini yaitu apakah perbaikan sistem kerja di CV.

Fadhil Kaca berjalan dengan baik, guna untuk meningkatkan kapasitas produksi lemari kaca. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi sedangkan sumber data yang dipakai yaitu sumber data primer dan skunder. Kesimpulannya dari penelitian ini ialah memberikan kursi yang ada bantalan agar lebih nyaman saat dipakai oleh operator dalam

25 Nurul Masruroh, “Analisis Usaha Home Industri Kampung Pia Kejapanan Ditinjau dari Etika Produksi Islam” (Skripsi, Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2019).

(34)

memperbaikan postur kerja. Dalam perbaikan tata letak peralatan ialah memilih jarak yang aman bagi operator pemotongan, kemudian menyediakan alat penerangan yang dapat dipindah-pindah agar mudah digunankan melihat dari kondisi lingkungannya. Dalam hal waktu yang dibutuhkan dalam untuk membuat satu lembari kaca diselesaikan selama 217,08 menit, jadi dalam setiap harinya bisa membuat lemari kaca sebanyak 13.26

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun dan Judul Persamaan Perbedaan 1. Eka Safitri, (2021),

“Analisis Forcesting Pejualan Dodol Salak Di

UD Salacca

Menggunakan Metode ARIMA”

Meneliti tentang Forcesting

Peneliti dahulu menggunakan metodologi kuantitatif Peneliti sekarang menggunakan metodologi kualitatif 2. Bagus Riski Anami

(2020), Analisis Peramalan Permintaan Roti untuk Menentukan Jumlah Produksi yang Optimal dengan Metode Moving Average dan Exponential Smoothing pada P-IRT Pertama Bakery – Pedagang Tegal

Meneliti tentang forcesting Menggunakan metode Moving Average

Peneliti dahulu menggunakan metodologi kuantitatif Peneliti sekarang menggunakan metodologi kualitatif

3. Sundari (2020), Forcesting Permintaan Tahu Kriuk

Menggunakan Single Moving Average pada

Meniliti tentang forcesting

Peneliti dahulu menggunakan metodologi kuantitatif Peneliti sekarang

26 Putri Alvitha, “Perbaikan Sistem Kerja guna Meningkatkan Kapasitas Produksi Lemari Kaca (Studi Kasus CV. Fadhil Kaca)” (Skripsi, Pekanbaru, Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau, Falkultas Sains dan Teknologi, 2018).

(35)

21

Pabrik Tahu Kriuk Hessa Perlompongan

menggunakan metodologi kualitatif 4. Ma’isyatun Nafiatus

Salamah (2019), Sistem Produksi Tahu WIN di Desa Karang Templek Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember dalam Persepektif Etika Bisnis Islam

Meneliti tentang produksi home industri

Menggunakan metodologi kualitatif

Peneliti dahulu fokus kepada sistem produksinya Peneliti sekarang fokus pada kapasitas dan biaya produksi 5. Asmiatul Hosaini (2019),

Analisis Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Kopi di Dusun Bedahan Jerid Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember

Meneliti tentang biaya produksi Menggunakan metodologi kualitatif

Peneliti dahulu fokus kepada biaya produksi dan pendapatan Peneliti sekarang fokus kepada kapasitas dan biaya produksi 6. Endang Suciyati (2019),

Analisis perencanaan kapasitas produksi dengan metode break even point pada UD Sinar Logam Jaya Kabupaten Tegal

Menliti tentang kapasitas produksi

Peneliti dahulu menggunakan metode break even ponit

Menggunakan metodologi penelitian deskripsi kuantitatif 7. Deli Purnama Ssari

(2019), Pengaruh biaya produksi dan harga jual terhadap tingkat

keuntungan home industri kripik menurut persepektif Ekonomi Islam

Meniliti tentang biaya produksi

Peneliti dahulu menggunakan metodologi kuantitatif

8. Maya Apriani (2019), Optimasi Produksi Keripik Ubi Home Industri dengan Metode Economic Production Quantity pada Keripik Cinta Mas Hendro

Meneliti tentang produksi home industri

Peneliti dahulu fokus kepdai produksi optimal Peneliti sekarang fokus kepada kapasitas dan biaya produksi 9. Nurul Masruroh (2019),

Analisis Usaha Home Industri Kampung Pia

Meneliti tentang Produksi home industri

Peneliti dahulu fokus kepada produksi Islam

(36)

Kejapanan Ditinjau dari Etika Produksi Islam

Peneliti sekarang fokus kepada kapasitas dan biaya produksi 10. Putri Alvitha (2018),

Perbaikan sistem kerja guna meningkatkan kapasitas produksi lemari kaca (Studi kasus CV.

Fadhil Kaca)

Meneiliti tentang biaya produksi

Peneliti dahulu lebih fokus kepada sistem kerja

Sumber: Data diolah dari penelitian terdahulu.

Kesimpulan sementara yang membedakan penelitian sekarang dan terdahulu terletak pada pentinganya peramalan kapasitas dan biaya produksi pada sebuah perusahaan, karena dengan adanya peramalan kapasitas maka semua bahan baku yang akan diproduksi dalam waktu yang telah ditentukan dan perhitungan biaya produksi untuk menentukan apakah persuhaan sudah mencapai tujuan utamanya yaitu mendapatkan keuntungan. Ada penelitian dahulu, perencanaan atau peramalanannya kapasitasnya memakai Moving Average dan Expointal Smoothing dan perbaikan sistem kerja untuk meningkat kapasitas produksinya. Tetapi penelitian sekarang meramalakan kapasitas produksinya dengan menggunakan Moving Avarage , sedangkan dalam sistem kerjanya pekerja harus kuat berdiri berjam-jam untuk memproduksi dan dibutuhkan keahliaan khusus untuk memproduksi. Penelitian terdahulu tentang perhitungan biaya produksi memakai teknik Full Costing dan penggolongan biaya produksi. Sedangkan penelitian sekarang dalam menghitung biaya produksi untuk memperoleh laba yang dinginkan dengan menggunakan Variabel Costing.

(37)

23

B. Kajian Teori 1. Peramalan

a. Pengertian Peramalan

Forecasting adalah seni dan ilmu memperkirakan kondisi yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis.27 Forecasting merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam melakukan forecasting harus mencari data dan informasi masa lalu.Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.28 Pada dasarnya forecasting adalah kegiatan yang berhubungan dengan meramalkan atau memproyeksikan hal-hal yang terjadi di masa lampau ke masa depan. Dari beberapa penjelasan mengenai forecasting dapat disimpulkan bahwa forecasting adalah persediaan serta persiapan di masa yang akan datang dengan menggunakan metode-metode yang tersedia. Forecasting merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang, sehingga setiap perusahaan dapat mempersiapkan persediaan guna menghadapi masa depan.

27 Stacia A. Paruntu and Indrie D. Palandeng, “Analisis Ramalan Penjualan Dan Persediaan Produk Sepeda Motor Zuzuki Pada Pt. Sinar Galesong Mandiri Malalayang,” Nomor 4, Volume 6, Jurnal EMBA (September 2018), 28-29.

28Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2018), 47.

(38)

b. Jenis-jenis Peramalan

Menurut Heizer, dalam usaha kegiatan peramalan dikelompokkan oleh horison waktu masa depan yang mendasarinya.

Tiga kategori tersebut dapat diperinci sebagai berikut ini:

1) Forecasting jangka pendek merupakan peramalan yang rentang waktunya mencapai 1tahun, tetapi pada umumnya kurang 3 bulan.

Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, jumlah tenanga kerja, penjadwalan kerja, tingkat produksi, dan penugasan.

2) Forecasting jangka menengah merupakan peramalan yang biasanya berjangka 3 bulan hingga 3 tahun, peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penganggaran produksi, perencanaan penjualan, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.

3) Forecasting jangka panjang merupakan peramalan yang rentang waktunya biasanya 3 tahun atau lebih. Peramalan ini biasanya digunakan untuk merencanakan produk baru, penelitiaan, pengeluaran modal, dan pengembangan.

Forecasting jangka pendek biasanya hasilnya lebih akurat daripada forecasting jangka menengah dan forecasting jangka penjang, faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan berubah setiap hari sehingga ketika horison waktu semakin panjang keakuratan forecasting akan berkurang. Maka dari itu, forecasting penjualan perludiperbaharui

(39)

25

secara teratur untuk mempertahankan nilainya setelah periode penjualan berlalu, forecasting harus dikaji kembali dan diperbaiki.29

c. Langkah-langkah Peralaman 1) Penentuan tujuan

Langkah pertama terdiri dari penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya, tujuan tergantung pada kebutuhan-kebutuhan informasi para manager.

2) Pengembangan model

Mengembangkan suatu model merupakan penyajian sistem secara lebih sederhana yang mudah dipahami, apabila data dimasukan menghasilkan estimasi penjualan dimasa mendatang.

3) Pengujian model

Model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, dan validitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataannya.

4) Penerapan model

Dalam langkah ini data dimasukan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.

5) Evaluasi

Evaluasi merupakan pembandingan ramalan-ramalan dengan hasil- hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan model peramalan.

Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senatiasa diperbaiki dan

29 Yolanda M. Siagian, Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis (Jakarta:

Grasindo, 2014), 130.

(40)

ditinjau kembali, diperlukan dalam menjaga kualitas estimasi-estimasi dimasa mendatang.30

2. Kapasitas

a. Pengertian Kapasitas

Kapasitas merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang terjadi di rentang waktu tersebut pada sebuah tingkat keluaran dan kuantitas keluran. Kapasitas merupakan rencana dinamik yang bisa diubah dan dikelola dalam sebuah perusahan. Skedul produksi induk memberikan informasi terhadap kapasitas yang bisa menyesuaikan pada tingkat penjualan yang mengalami naik turun. Hubungan kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan, karena skedul produksi merupakan ilustrasi tentang produk yang hendak diproduksi dalam memehuni rencana yang sudah dirancangkan dengan kapasitas yang tersedia untuk sekarang maupun waktu mendatang, atau untuk menambah kapasitas guna memperluaskan recana kapasitas dalam waktu yang lebih panjang.31

Kapasitas yang cukup harus disediakan untuk memproduksi volume barang yang direncanakan dan untuk memenuhi beban puncak selama periode perencanaan. Kapasitas produksi masing-masing departemen, proses, dan mesin harud diperkirakan dan dikoordinasikan dalam budget produksi untuk menghindari kendala produksi dan pengangguran kapasitas.

30 T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 1984), 260-260.

31 T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1984), 298.

(41)

27

Kapasitas pabrik dan departemen umum setiap pusat tanggung jawab harus dianalisis oleh manajer produksi meurut potensi, atau kapasitas maksimal pabrik dan kapasitas normal atau praktis. Kapasitas maksimal adalah kapasitas teknis secara teoritis, sedangkan kapasitas praktis sedikit lebih kecil, menunjukan tingkat operasi pabrik atau departemen yang paling efisien. Kapasita nanggur adalah perbedaan antara tingkat kapasitas operasi aktual dengan kapasitas praktis.

Kapasitas impas adalah tingkat kegiatan dimana nilai penjualan barang yang diproduksi sama dengan biaya produksi dan menjual barang tersebut. Penting bagi menejemen untuk diberi tahu tentang kapasitas maksimal, kapasitas praktis, kapasitas kerja, dan kapasitas impas pabrik.32

Kapasitas merupakan suatu tolak ukur produktivitas pada sebuah sarana yang digunakan dalam per unit waktu. Secara umum denifisi kapasitas yang digunakan diantaranya yaitu:

1) Design capacity, yaitu rancangan suatu keseluruhan produk dalam per satuan waktu pada sebuah perusahaan.

2) Rated capacity, yaitu ukuran kemampuan produkstivitas secara konsep dalam memperproduksi dengan menggunakan sarana yang tersedia.

3) Standard capacity, merupakan sebuah sasaran yang akan dituju pada jumlah keluaran per satuan wakatu guna mempermudah pengoperasian manajemen dan para operator mesin produksi.

32 Glenn A Welsch dan ddk, BUDGETING (Penyusunan Anggaran Perusahaan) Perencanaan dan Pengendalia Laba (Jakata: Bumi Aksara, 1995), 208.

(42)

Kemudian dijadikan sebagai acuan dalam pengevaluasian standar kualitas produk.

4) Operating Capacity, dapat dikatakan sebagai kapasitas standar kurang lebihnya bahan baku cadangan, penundaan, tingkat sisa bahan baku, yang dapat dilihat pada suatu jumlah keluaran rata-rata selama runtun masa yang lalu.

5) Peak capacity, merupakan keseluruhan produk atau uotput dalam per satuan waktu, hal tersebut bisa dicapai dengan melakukan maksimisasi produk, dapat dikerjakan melalui cara kerja lembur, menambah karyawan, meniadakan penundaan-penundaan, dan dengan mengurangi jam istirahat kerja.33

b. Perencanaan Kapasitas

Perencanaan yaitu proses dalam membuat suatu rencana yang akan dicapai oleh sebuah perusahaan dengan melakukan kegiatan yang telah dirancangkan sebelumnya. Dalam aktivitas kegiatan perusahaan ini banyak menghadapi ketidakmampuan dalam memenuhi sumber daya diantara lain tenaga kerja dengan waktu yang ada, peralatan mesin dalam kecakapan menggunakannya. Dengan adanya rencana yang sudah dirancangkan dapat lebih efektif dan efisien dalam kegiatannya, dalam tujuan memperluaskan perusahaan yang saat ini penuh dengan persaingan. Adapun perenacanan itu menjadi salah fungsi dari

33 T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, 299-300.

(43)

29

manajemen dengan mengambil keputusan untuk memprediksi kebutuhan yang diperlukan di waktu yang datang pada sebuah perusahaan.34

Pada manajemen operasi juga menekankan bahwa segi waktu kapasitas sangatlah penting. Dari segi waktu kapasitas, kapasitas dibedakan menjadi 3 waktu perencanan kapasitas yang anatara lain yaitu, perencanan kapasitas jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Pada perbedaan perenencanaan kapasitas tersebut dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

1) Perencanaan kapasitas jangka panjang (long range) ialah rencana- reencana dalam waktu lebih dari satu tahun. Yang mana sumber daya produktif memerlukan durasi yang lebih panjang dalam menyelesaikannya, contohnya ialah bangunan, falisitas ataupun peralatan mesin. Pada Perencanaan jangka panjang diperlukan persetujuan dari manajemen puncak dan partisipasi dari karwayannya.

2) Perencanaan kapasitas jangka mengenah (intermediate range) ialah rencana kapasitas dalam bulanan dari 1 sampai 18 bulan mendatang.

Dalam kapasitas ini bisa dikatakan beraneka ragam karena tindakan yang dilakukan oleh perusahan dalam mengambil alternative-alternatif yang ada, seperti pemutusann kerja, penarikan tenag kerja, pembelian peralatan-peralatan yang baru, dan sub contracting.

3) Perencanaan kapasitas jangka pendek ialah rencana yang tidak mencapai satu bulan, seperti renacana harian atau mingguan dan

34 Husein Umar, Business An Introduction (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), 34.

(44)

membuatan penyesuaian dalam meniadakan selisih antara outout yang direncanakan dan output yang terjadi. Alternatif-alternatif yang perlu dilakukan dalam keputusan perencanaan antara lain ialah penambahan kerja lembur, pergantian routing produksi, dan pemindahan personalia.

Adanya Forecasting penjualan dan perubahan rencana-rencana yang dibutuhkan, diharapkan dapat memenuhi jumlah kebutuhan kapasitas dalam menganggapi naik turunnya permintaan pasar. Bila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka yang terjadi adalah perubahan kapasitas akan cenderung terjadi secara tiba-tiba, dan biaya yang diluarkan makin tinngi.35 Dalam keberhasilan pengendalian manufakturing dan perenencanaan dibutuhan perencanaan kapasitas yang efektif, supaya bisa menyelesaikan target produksi yang ditelah direncanakan. Kapasitas yang tidak dapat mengakibatkan kegagalan dalam mecukupi target produksi, pengiriman kepada konsumen mengalami keterlambatan, dan kehilangannya loyalitas dari pelanggan akan menimbulkan nama baik dari perusahaan akan turun, atau bisa menghilang. Sedangkan sebaliknya, keterlebihan kapasitas dapat menimbulkan tingkat kegunanaan sumber-sumber daya menurun, biayapun ikut naik, dan lain-lainnya. Jadi kelebihan ataupun kekurang kapasitas akan menimbulkan pengaruh yang negatif kepada manajemen, yang mana manajemen harus merenacankan kapasitas yang sesusai

35 T Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, 301-302.

(45)

31

kebutuhan yang akan terjadi, sehingga perencanaan kapasitas menjadi lebih efektif.36

c. Proses Peramalan Kapasitas

Peramalan merupakan metode perkiraan jumlah atau tingkat sesuatu pada masa mendatang berdasarkan tebel data di masa lalu, data yang dipakai menngunakan metode statistik yang telah diuraiakan secara faktual. Oraganisasi bisnis menetapkan peramalan adalah sesuatu hal yang penting bagi manajemen dalam memilih keputusan yang hendap dipilih oleh perusahaan. Dalam merencanakan kapasitas dalam kurun waktu yang panjang ataupun kurun waktu yang pendek, peramalan menjadi pedoman dalam merencanakan kapasitas di sebuah perusahaan.37 Dalam melaksanakan forecasting perlu dipahami langkah dalam proses peramalan ialah berikut ini:

1) Menentukan manfaat dari forecast, kapan waktu dibutuhkan, bagian mana saja, dan berapa tinggi akurasinya.

2) Memutuskan bagian yang diramalkan.

3) Menentukan masa forecast, dan jarak masanya, jarak periode yang pendek mengakibatkan meningkatnya keakuratan forecasting.

4) Memelih acuan forecast kapasitas.

5) Pengumpulan informasi dalam merencanakan forecast.

6) Melaksanakan forecast .

36 Vincent Gaspersz, Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998), 126.

37 Fina Andika Frida Astuti dan Arif Rochman Fachrudin, Manajemen Industri (Klaten: Lakeisha, 2019), 33.

(46)

7) Menvalidasi dan mengimplementasikan hasil peramalan, serta melakukan evaluasi dalam pelaksanaan hasil peramalan.38

d. Teknik-teknik Peramalan Kapasitas 1) Teknik-teknik Kualitatif

Teknik kualitatif merupakan suatu cara dalam meramalkan kondisi bisnis yang akan datang yang bersumber dari berbagai estimasi-estimasi dan pendapat-pendapat. Pada keadaan usaha yang terjadi peramalan ini bersumber dari berbagai macam pendapat- pendapat, diantara lain:

a) Para eksekutif

Dalam hal kemampuan para eksekutif mempunyai masukan- masukan terhadap peramalan, karena memiliki kemampuan yang ideal dari aspek pengalaman dalam kawasan perusahaan.

b) Orang-orang penjualan

Orang-orang penjualan memberikan informasi terhadap permintaan produk, kemudian manajemen membuat perkiraan yang akan terjadi dimasa mendatang. Para anggota ini secara terus-menerus menjalin komunikasi sama pelanggan secara langsung, sehinngga informasi yang didapatkan bisa menjadi patokan dalam memprediksi permintaan terhadap pembelian produk, tindakan pelanggan dan keinginan pelanggan.

38 Andy Wijaya dkk, “Manajemen Operasi Produksi” ( Medan: Kita Peduli, 2020), 36.

Gambar

Gambar 4.1    Struktur Organisasi ..............................................................
Gambar 4.1  Struktur Organisasi
Tabel 4.1  Fasilitas Produksi
Tabel  diatas  merupakan  data  penjualan  tahu  selama  1  minggu  terakhir  yang  menjadi  sampel  dalam  penelitian  pada  Home  Industri  Tahu  Ibu  Yakin

Referensi

Dokumen terkait

alat pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu: observasi , wawancara ,dan dokumentasi untuk menganalisis hasil penelitian peneliti menggunakan reduksi data, penyajian

pada pembahasan yang ditulis oleh peneliti dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai analisis makna penggunaan busana kebaya pada upacara adat

Temuan dalam penelitian ini baik dari data yang diperoleh peneliti maupun dari wawancara serta observasi, Kekuasaan pemilik modal Radar Banten memberikan

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan model Miles and Huberman yaitu reduksi, penyajian

Dari temuan penelitian baik wawancara, observasi dan dokumentasi kegiatan sekolah pada program SD Bersih dan Sehat yang diperoleh oleh peneliti dari Kepala Sekolah, Wakil

Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat oleh peneliti di lapangan dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara tentang implementasi metode gallery walk dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data penelitian yang telah dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi diperoleh temuan penelitian yang menunjukkan

Pembahasan Temuan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dilapangan dengan Judul Peran Industri Bambu Dalam