• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBAIKAN MUTU DALAM MENGURANGI IRREGULARITY CARGO INCOMING GARUDA DI PT POS LOGISTIK INDONESIA BANDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG SKRIPSI - Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERBAIKAN MUTU DALAM MENGURANGI IRREGULARITY CARGO INCOMING GARUDA DI PT POS LOGISTIK INDONESIA BANDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG SKRIPSI - Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

Data primer yang diolah dalam penelitian ini adalah data hasil brainstorming yang dilakukan dengan karyawan PT Pos Logistik Indonesia. Barang-barang yang telah diturunkan dari pesawat dan dimuat ke dalam gerbong pembawa barang dibawa ke gudang PT Pos Logistik Indonesia sebagai tempat penyimpanan sementara barang-barang tersebut. Apa saja faktor yang menyebabkan ketidakteraturan proses penerimaan kargo PT Pos Logistik di gudang Line 1 Bandara Hoekarno-Hatta Cengkareng.

Bagaimana mengurangi ketidakberesan proses penerimaan kargo PT Pos Logistik di gudang Line 1 Bandara Hoekarno-Hatta Cengkareng. Mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakteraturan penerimaan kargo masuk PT Pos Logistik di gudang jalur 1 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Untuk mengidentifikasi dan mengurangi terjadinya penyimpangan penerimaan kargo PT Pos Logistik di gudang Line 1 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Tabel 1.1 Irregularity cargo tahun 2015 PT Pos Logistik Indonesia
Tabel 1.1 Irregularity cargo tahun 2015 PT Pos Logistik Indonesia

Asumsi

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Definisi Logistik

Selain keuntungan materi, dengan menjaga hubungan baik dengan pemasok atau pelanggan, perusahaan akan memiliki keuntungan lain yaitu: perusahaan akan memperoleh loyalitas dari pemasok dan pelanggan, yang akan memudahkan perusahaan untuk terus berkembang. Sedangkan definisi SCM lainnya dikemukakan oleh Bloomberg dalam bukunya “Logistics Supply Chain Management”, yaitu SCM adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian aliran material dan jasa dari pemasok ke pengguna akhir/konsumen. Kedua definisi di atas memiliki kesamaan dalam penafsiran Supply Chain Management sebagai suatu pendekatan atau metode dalam mengelola hubungan perusahaan dengan pemasok dan pelanggan yang terjadi dalam aliran material dan jasa.

Oleh karena itu, layanan pelanggan adalah proses untuk secara efektif memberikan manfaat nilai tambah yang penting bagi rantai pasokan. Penanganan barang retur, baik berupa penyimpanan maupun pembuangan scrap, merupakan bagian dari proses yang erat kaitannya dengan reverse logistics dan merupakan komponen logistik yang perlu mendapat perhatian lebih. Dengan keuangan (tagihan pengiriman/biaya pengiriman), teknik (pesanan transportasi peralatan), manajemen inventaris (bahan mentah, komponen gudang jadi), legal (kontrak pergudangan dan transportasi), produksi (pengiriman tepat waktu), pembelian (pemilihan pemasok) , pemasaran/penjualan. standar layanan pelanggan) penerimaan (klaim, dokumentasi) dan gudang (penyediaan peralatan, penjadwalan).

Definisi Gudang (Warehousing)

Menurut Apple, gudang adalah tempat yang bertugas menyimpan barang untuk digunakan dalam produksi sampai barang tersebut diminta sesuai dengan jadwal produksi. Untuk itu diperlukan gudang untuk menyimpan barang pada saat volume produksi meningkat dan volume permintaan menurun. Dalam suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan karakteristik dan sifat yang berbeda-beda, ada jenis barang yang dapat langsung dikonsumsi, dan ada juga barang yang harus disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi.

Ada banyak jenis barang yang sudah beredar di pasaran, namun ada beberapa barang yang selalu diminati oleh konsumen. Operasi penyimpanan memiliki peran yang sangat penting dalam proses produksi, dukungan dari operasi penyimpanan sangat penting untuk kelancaran proses produksi, sistem administrasi penyimpanan, transportasi dan penanganan bahan serta kegiatan lainnya di gudang diatur dalam sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk membuat peramalan permintaan produk yang akurat sangat sulit, sehingga kami dapat melayani pelanggan setiap kali gudang beroperasi dapat digunakan sebagai alternatif tempat persediaan yang akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penanganan persediaan.

Definisi Transportasi

Transportasi akan menciptakan kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mengantarkan barang yang bersangkutan tidak hanya pada saat dibutuhkan, tetapi juga pada waktu yang tepat pada saat dibutuhkan. Hal ini sehubungan dengan ditetapkannya suatu ketentuan yang disebut ketentuan waktu atau ketentuan waktu. Efisiensi waktu artinya barang dapat dipindahkan atau dikirim ke tempat tujuan (konsumen) tepat waktu.

Sifat Jasa angkutan Udara

Fungsi jasa angkutan udara

Semua kargo dari setiap pengiriman harus diberi tanda sebagai berikut: Tunjukkan nama penerima, nama jalan dan alamat kota sesuai dengan MAWB. General cargo biasanya berupa barang, sehingga tidak memerlukan penanganan khusus, tetapi harus memenuhi persyaratan dan aspek keselamatan yang ditentukan. Barang atau material yang termasuk dalam kategori special cargo adalah : AVI, DG, PER, PES, PEM, HEA dan lain-lain.

Kargo yang hilang adalah kargo yang tidak dapat ditemukan dan berdasarkan sumber pemberitahuan, kami membagi ketidakberesan menjadi. Kargo rusak adalah kargo yang dalam kondisi rusak akibat kerusakan kemasan, isi, dan kualitas kargo itu sendiri. Overloaded cargo adalah muatan yang sudah dimanifestasikan dan dokumen lainnya sudah siap untuk dikirim, tetapi tidak dapat dikirim karena kelebihan kapasitas pesawat.

Definisi Mutu

Menurut Nasution, itu adalah alat yang paling mudah untuk menghitung seberapa sering sesuatu terjadi, jadi daftar periksa adalah alat yang sederhana namun teratur untuk mengumpulkan dan merekam data untuk mengidentifikasi masalah utama (Hunt, 1993: 132). Biasanya hasil pencatatan pada lembar kontrol ditampilkan dalam diagram pareto atau histogram agar mudah dibaca dan dianalisis. Menurut Nasution, bagan Pareto adalah diagram yang dikembangkan pada abad ke-19 oleh ekonom Italia Vilfredo Pareto (Dale Pareto digunakan untuk membandingkan berbagai kategori peristiwa, diurutkan berdasarkan ukuran, dari yang terbesar di kiri hingga yang terkecil di kanan). . .

Namun, histogram berbeda dengan diagram pareto karena diagram batang tidak ditarik dari kiri ke kanan (batas dalam jurnal (Prasta, 2011). Menurut Nasution (2015:54), diagram matriks adalah QFD yang paling umum digunakan. alat yang dapat membantu mengidentifikasi dan Grafik menunjukkan hubungan antara tanggung jawab, tugas, fungsi, dll Ada beberapa jenis diagram matriks Bentuk yang paling umum adalah matriks berbentuk L. Di bawah ini adalah contoh diagram matriks.

Selain tujuh alat kualitatif, studi ini juga akan menggunakan diagram matriks untuk mengevaluasi strategi dan tanggung jawab bersama untuk pelaksanaannya. Biasanya hasil pencatatan pada lembar kontrol digambarkan dalam diagram pareto atau histogram agar mudah dibaca dan dianalisis. Histogram adalah alat untuk menunjukkan perubahan data pengukuran atas penyimpangan yang terjadi pada proses penerimaan.

Namun, histogram berbeda dari bagan Pareto karena bagan batang tidak ditarik dari kiri ke kanan. Masalah yang paling sering terjadi direpresentasikan dengan grafik batang pertama yang paling tinggi dan diletakkan paling kiri, begitu seterusnya sampai masalah yang paling jarang terjadi direpresentasikan dengan grafik batang terakhir yang paling bawah dan paling kanan. Tujuan penggunaan diagram Pareto adalah untuk menentukan jumlah faktor ketidakteraturan yang paling dominan. Ini adalah penyebab paling umum dari kehilangan dan kerusakan.

Penyelidikan ini akan dilanjutkan dengan membuat diagram sebab akibat dalam menganalisis kejanggalan yang terjadi pada penerimaan kargo di Gudang PT Pos Logistik Indonesia Jalur 1 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Tabel 2.1 Check Sheet
Tabel 2.1 Check Sheet

Objek Penelitian

Penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri seperti yang dikemukakan oleh Furchan (2004) bahwa penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena sebagaimana adanya dengan cara menelitinya secara teratur dan teliti, mengutamakan objektivitas, dilakukan secara hati-hati, tanpa perlakuan yang diberikan atau dikendalikan dan tanpa pengujian hipotesis.

Jenis Data

Penulis dalam melakukan penelitian ini tentunya memiliki teknik/metode untuk mengumpulkan data, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian kepustakaan adalah membaca referensi, buku atau literatur yang ada kaitannya dengan landasan teori. Analisis desain yang dilakukan penulis dalam penyusunan laporan proyek akhir ini akan dijelaskan dalam bentuk flowchart yang berisi kerangka pemecahan masalah yang bertujuan untuk memudahkan proses penyelesaian dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Gambar 3.6 Flow Chart Rancangan Analisis
Gambar 3.6 Flow Chart Rancangan Analisis

Studi Lapangan

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kajian Pustaka

Pengumpulan Data

Menentukan Metode Yang Akan Digunakan

Pengolahan Data

1. Mengidentifikasi data jumlah dan kriteria penyimpangan yang terjadi pada proses penerimaan kargo, pada penelitian ini kriteria dibagi menjadi empat jenis yaitu kargo yang hilang, kargo yang rusak, kargo yang ditemukan dan kargo yang kelebihan muatan serta menampilkannya dalam tabel. Hasil brainstorming proses penerimaan cargo sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang secara langsung menyebabkan permasalahan di lapangan. Hasil perbincangan dengan para ahli terkait proses penerimaan kargo, misalnya pengawas dan manajer operasional, sehingga dapat diketahui akar permasalahannya secara teoritis dan faktual.

Data hasil pengamatan langsung di lapangan memperkuat bukti penyebab yang teridentifikasi dalam diagram sebab akibat. 3. Dalam proses penentuan alternatif solusi, langkah ini melibatkan PT Pos Logistik Indonesia terkait dengan masalah yang diteliti.

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan Data

IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII IIIIII. IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII. Maret IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII I.

IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII mei IIII IIII. IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII III.

Tabel 4.1 Irregularity Cargo
Tabel 4.1 Irregularity Cargo

LCL=U−3 √ U

Tabel data di atas disajikan dalam bentuk peta kendali, di bawah peta kendali ketidakteraturan. Dari gambar peta kendali di atas terdapat sampel yang berada di luar batas kendali yaitu sampel 21, karena ada sampel 21 yang berada di luar batas kendali maka sampel tersebut dihilangkan, berikut perhitungan untuk 21 sampel kendali bagan.

Kesimpulan

Kurangnya pengamanan dan pengawasan di dalam dan di luar gudang mengakibatkan kargo dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya pengetahuan penanganan kargo mengakibatkan penanganan kargo yang ceroboh oleh petugas dan penyimpanan kargo yang tidak tepat. Kurangnya pelatihan karyawan sehingga karyawan tidak mengikuti standar operasional prosedur perusahaan.

Petugas truk forklif tidak hati-hati saat menurunkan muatan, akibatnya garpu truk forklif menabrak muatan dan muatannya rusak. Ketidaktelitian porter dan pengawas dalam membongkar dan memeriksa menyebabkan muatan diangkut dengan gerbong lain. Pada saat penyerahan muatan, pihak derek tidak memeriksa muatan tersebut sehingga muatan tersebut dipindahkan ke gerobak lain.

Memberikan tingkat pengawasan dan keamanan di dalam gudang dan di luar gudang untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar lebih memahami cara penanganan kargo untuk meminimalisir kerusakan kargo.

Saran

Gambar

Gambar 2.2 Bentuk Histogram 4. Diagram Kendali (Control Chart)
Gambar 2.3 Diagram kendali 5. Scatter Diagram
Gambar 2.5 diagram fishbone
Tabel 2.2 Matrix diagram
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEMEN DI PT SEMEN INDONESIA LOGISTIK CABANG GULOMANTUNG GRESIK", Jurnal Riset Entrepreneurship,