ISSN: 1978-1520 ■1
Analisis Perbandingan Kualitas Jaringan Wireless ISP Pada Layanan Xz dan Yz Menggunakan Metode QOS Di
Lingkungan Rumah
Manuel1, Sri Dianing Asri2
1,2Teknik Informatika, Universitas Dian Nusantara; Jl. Tj. Duren Bar. 2 No.1, RT.1/RW.5, Tj.
Duren Utara, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470
e-mail: *1[email protected], 2[email protected]
Abstrak
Akses internet dan kualitasnya sangat penting karena memungkinkan komunikasi tanpa batas di seluruh dunia. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna digital yang terus meningkat, persaingan ISP membuat produk, biaya, dan kecepatan yang menarik.Kemampuan jaringan untuk memberikan performa yang diinginkan dalam hal kecepatan, latensi, dan kapasitas dikenal sebagai Quality of Service (QoS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung throughput, delay, dan packet loss untuk membandingkan parameter QoS antara layanan ISP Xz dan Yz.
Dalam studi ini, eksperimen dilakukan dengan menggunakan remote desktop melalui aplikasi Anydesk dan Wireshark digunakan untuk mengambil data terkait parameter QoS. Hasil pengujian dilakukan dalam 3 waktu yang menghasilkan kecepatan transfer data (throughput) dan waktu tunda (delay), Yz memiliki throughput rata-rata 4.558 kbps dan delay rata-rata 4,9 ms, sedangkan Xz memiliki throughput rata-rata 2.283 kbps dan delay rata-rata 3,5 ms. Yz menunjukkan performa yang lebih baik daripada Xz secara signifikan dalam hal throughput, Namun, kedua penyedia layanan menunjukkan kinerja yang baik dalam hal kehilangan paket data, dengan tingkat kehilangan paket data yang lebih rendah. Berdasarkan nilai parameter QoS dari kedua layanan ISP Xz dan Yz memiliki nilai yang sama yaitu 4 dengan kata lain sangat bagus namun Yz yang lebih baik secara signifikan..
Kata kunci : Delay, ISP, Packet loss, Throughput, Wireshark
Abstract
Internet access and its quality is critical as it enables seamless communication across the globe. To meet the growing needs of digital users, ISP competition makes attractive products, costs, and speeds. The ability of a network to deliver the desired performance in terms of speed, latency, and capacity is known as Quality of Service (QoS). The purpose of this study is to calculate throughput, delay, and packet loss to compare QoS parameters between Xz and Yz ISP services. In this study, experiments were conducted using a remote desktop through Anydesk application and Wireshark was used to capture data related to QoS parameters. The test results were conducted in 3 times resulting in data transfer speed (throughput) and delay, Yz had an average throughput of 4,558 kbps and an average delay of 4.9 ms, while Xz had an average throughput of 2,283 kbps and an average delay of 3.5 ms. Yz performed significantly better than Xz in terms of throughput, however, both service providers performed well in terms of data packet loss, with lower data packet loss rates. Based on the QoS parameter values of both ISP services Xz and Yz have the same value of 4 in other words very good but Yz is significantly better.
Keywords : Delay, ISP, Packet loss, Throughput, Wireshark
1. PENDAHULUAN
S
ETIAP orang dapat mengakses dan berkomunikasi satu sama lain dengan layanan internet.Internet memungkinkan komunikasi tanpa batas. Untuk memperoleh akses internet, dibutuhkan berlangganan dari penyedia layanan internet. Untuk memastikan koneksi internet yang optimal dan konsisten, memerlukan kualitas layanan internet yang baik. Semakin banyak orang yang menggunakan layanan internet seiring dengan kemajuan teknologi digital, membuat penyedia layanan internet berlomba-lomba untuk mempromosikan produk mereka. Persaingan di antara penyedia layanan internet tersebut dapat diamati dari berbagai aspek, seperti harga, produk, bandwidth, dan kualitas layanan. Beberapa elemen yang bisa mempengaruhi kualitas jaringan penyedia ISP termasuk. Selain menurunnya kapasitas throughput dan delay, banyaknya penyediaan layanan internet, delay jaringan yang signifikan, banyaknya gedung dan permukiman di lokasi akses internet bisa mengakibatkan kehilangan packet loss saat proses transmisi [1].
Untuk mengidentifikasi kualitas layanan penyedia jasa ISP, diperlukan suatu pendekatan pengukuran yang dikenal sebagai Quality of Service (QoS). Metode QoS mengukur berbagai atribut kinerja yang telah ditentukan dan terkait dengan suatu layanan. Metode ini juga menunjukkan seberapa baik jaringan beroperasi [2]. Teknologi QoS mencapai hal dengan memberikan suatu penindakan dan kapasitas yang berbeda untuk aliran tertentu dalam suatu jaringan. Dalam manajemen jaringan, ada beberapa parameter seperti delay, packet loss, throughput,jitter dan Bandwidth, yang semuanya itu berhubungan dengan kinerja suatu jaringan [3].
Dengan memanfaatkan jasa Yz, Wardhana, Yamin, dan Aksara mengungkapkan bahwa pengukuran kualitas layanan (QoS) tersebut menunjukkan kestabilan yang memadai pada jaringan Internet melalui WiFi. Hal ini dapat dikaitkan dengan risiko interferensi yang signifikan serta potensialnya penurunan nilai QoS apabila digunakan oleh banyak pengguna [4].
Studi sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini, diantaranya analisis QoS pada jaringan wireless LAN yang disediakan oleh Yz Namun dalam penelitian ini belum ada perbandingan performa antara layanan Yz dan Xz dengan menggunakan parameter QoS seperti throughput, packet loss, dan delay [5]. Adapun penelitian sebelumnya menjadi acuan dengan hasil penelitian tersedianya akses internet dari layanan ISP membantu siswa yang tinggal di pedesaan mendapatkan mereka mengakses sumber daya online, berpartisipasi dalam platform pembelajaran online, dan berpartisipasi dalam program pendidikan jarak jauh. [6]. Penelitian ini menjadi lanjutan dari pengembangan penelitian sebelumnya yang terkait dalam studi kasus analisis Yz dan first media yang mana tujuan utama menambah wawasan lebih terhadap perbandingan dari beberapa layanan ISP lainnya[7].
Dalam penelitian ini, Tujuan penulis akan menganalisis kualitas layanan QoS jaringan Xz dan jaringan Yz. dengan memanfaat parameter QoS yaitu parameter throughput, packet loss, dan delay. Kualitas jaringan ISP dapat diukur dengan perangkat lunak Wireshark, Wireshark adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai Penganalisis Paket Jaringan, dengan tujuan untuk menampilkan informasi secara terperinci.Wireshark sebuah perangkat lunak yang tersedia secara gratis dan open source, dapat digunakan oleh siapa saja tanpa ada pembatasan penggunaan [8]. Diharapkan bahwa berbagai teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan untuk jenis lalu lintas jaringan tertentu dengan memanfaatkan fitur kualitas layanan (QoS) suatu jaringan [9]. Quality of Service (QoS) tidak berasal dari fitur jaringan, tetapi dari sistem struktur end-to-end [10].
2. METODE PENELITIAN
IJCCS ISSN: 1978-1520 ■ Penelitian ini akan menggunakan metode Quality of Service (QoS) untuk mengukur kinerja kedua layanan ISP dengan melihat parameter QoS, seperti waktu tunda (delay), kapasitas (throughput), dan kehilangan paket (packet loss). Berdasarkan tabel 1 dibawah ini adalah indeks penilaian untuk Parameter Kualitas Layanan (QoS), menurut Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) :
Tabel 1. Indeks Parameter Qos versi TIPHON [11].
Nilai Presentasi % Indeks
3,8 - 4 95 - 100 Sangat Bagus
3 - 3,79 75 - 94,5 Bagus
2 - 2,99 50 - 7,45 Sedang
1 - 1,99 25 - 49,5 Buruk
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan parameter Quality Of Service (QoS) berikut:
A. Delay
Durasi yang dibutuhkan oleh informasi untuk mencapai suatu jarak dari titik awal hingga destinasi disebut sebagai delay. Kemacetan, jarak geografis, jenis media fisik, atau waktu yang lama dalam proses pengolahan dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman informasi [12]. Dalam implementasi TIPHON, terdapat standarisasi untuk mengukur delay.
Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Network (TIPHON) merupakan standar yang dikembangkan oleh ETSI sebagai pedoman penilaian Parameter (QoS). Standar nilai waktu tunda menurut TIPHON dapat ditemukan di tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Standarisasi penilaian Delay menurut TIPHON [11].
Nilai Kategori Delay Delay (S)
4 Sangat Bagus <150 ms
3 Bagus 150 ms – 300 ms
2 Sedang 300 – 450 ms
1 Buruk >450 ms
Sedangkan untuk mencari nilai delay menggunakan persamaan berikut
(1) B. Packet Loss
Packet Loss adalah parameter yang menampilkan hasil total paket yang tidak terkirim karena interferensi lalu lintas jaringan. Semua aplikasi terpengaruh oleh pengulangan, yang akan mengurangi efisiensi jaringan [1]. Ini terjadi meskipun aplikasi memiliki kapasitas saluran yang mencukupi untuk melakukannya. Seperti delay, kehilangan paket juga diukur dengan standar yang sesuai dengan TIPHON. Standar penilaian kehilangan paket menurut TIPHON berdasarkan tabel 3.
Tabel 3. Standarisasi Penilaian Packet Loss menurut TIPHON [11].
Nilai Kategori Packet Loss Packet Loss (%)
4 Sangat Bagus 0%
3 Bagus 3 %
2 Sedang 15 %
1 Buruk 25 %
Untuk mencari nilai packet loss dapat dihitung dengan persamaan.
(2)
C. Throughput
Kecepatan (rate) transfer data efektif disebut throughput, yang diukur dalam byte per second (bps). Ini adalah jumlah paket yang sukses yang dilihat di tujuan selama periode tertentu dibagi oleh periode tersebut [13]. Berikut dari tabel 4 standarisasi Throughput menurut TIPHON.
Tabel 4. Standarisasi nilai Throughput versi TIPHON[1].
Nilai Kategori Throughput Throughput (%)
4 Sangat Bagus >2,1 mbps
3 Bagus 1200 – 2,1 mbps
2 Sedang 770 – 1200 kbps
1 Buruk 388 – 770 kbps
Untuk mencari nilai Throughput dapat dihitung dengan persamaan:
(3)
D. Topologi Jaringan Penelitian
IJCCS ISSN: 1978-1520 ■
Gambar 1. Topologi Jaringan Penelitian
Infrastruktur jaringan berbasis nirkabel atau wireless menjadi sangat populer pada zaman ini dan merupakan opsi yang sangat populer untuk memberikan akses internet kepada klien.. Salah satu metode efektif dalam mendistribusikan akses internet ke pelanggan adalah melalui point-to- point (PTP), yaitu metode yang melibatkan dua lokasi saja [14]. Topologi Point-to-Point (PTP) biasanya digunakan oleh penyedia layanan internet (ISP) untuk menghubungkan titik pusat ke pelanggan secara langsung. Metode ini menggunakan perangkat radio wireless untuk menghubungkan dua titik tersebut, Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, dalam pengujian tersebut, user A menggunakan layanan ISP Yz dan user B menggunakan layanan ISP Xz. User B bertindak sebagai client dan berfungsi sebagai server untuk user A.
2. 1 Alur Penelitian
Gambar 2. Alur penelitian
Berdasarkan Gambar 2 menggambarkan bahwa fase awal dari penelitian dimulai dengan
Selanjutnya, langkah-langkah berikutnya mencakup persiapan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan saat menjalankan penelitian, yakni sebagai berikut:
1. Satu laptop dengan sistem operasi Windows 10 64 bit dan satu PC dengan sistem operasi Windows 11 64 bit.
2. Layanan internet menggunakan teknologi nirkabel (wireless).
3. Layanan kedua provider dari Yz dan Xz menggunakan kapasitas bandwidth masing-masing sebesar 30mbps.
4. Software Anydesk sebagai alat untuk mengontrol objek yang diuji dari desktop.
5. Nilai parameter QoS dapat diukur dengan software Wireshark.
6. Software Microsoft Excel digunakan untuk menghitung parameter Delay.
Evaluasi kinerja ISP dilakukan selama 25 menit pada periode Siang, Sore, dan Malam.
Throughput, packet loss, dan delay adalah parameter QoS yang diuji dengan dua pengguna, dengan lokasi pengguna User Yz berada di Rumah Susun Rawa Buaya dan pengguna User Xz berada di Bojong Carina. Dua tempat tersebut terletak di wilayah yang sama, yakni Kecamatan Cengkareng. Pengguna B melakukan akses Remote Desktop pada jam-jam tertentu, yaitu pukul 13:30 WIB untuk Siang, pukul 17:00 WIB untuk Sore, dan pukul 21:30 WIB untuk Malam.
Pengujian dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 25 Juni 2023, dengan aktivitas yang dilakukan mencakup Video live streaming, remote desktop, dan chatting. Data diambil menggunakan software Wireshark. Salah satu standar penilaian parameter QoS yang dibuat oleh badan standar ETSI, TIPHON (Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Network), digunakan untuk menganalisis hasil data. Selanjutnya, data yang telah diperoleh akan dianalisis untuk membandingkan hasil pengukuran dari dua layanan ISP tersebut.
2. 2Teknik Pengolahan data dan Analisis Data
Dalam studi ini, pemrosesan data dilakukan dengan merekam layar trafik menggunakan perangkat lunak Wireshark selama 25 menit pada periode siang, sore, dan malam hari. Analisis data dalam sebuah penelitian sangat signifikan karena melalui proses analisis ini, informasi yang relevan dan pola-pola penting dapat diidentifikasi, dengan demikian kesimpulan akhir dapat diperoleh dari data yang telah terkumpul. Dalam studi ini, evaluasi data dilakukan dengan mengatur parameter Quality of Service. Pengaturan parameter QoS bertujuan untuk mendefinisikan karakteristik atau atribut-atribut dari suatu layanan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter kualitas layanan (QoS), seperti throughput, packet loss, dan delay, diuji menggunakan perangkat lunak Wireshark berdasarkan data yang diambil. Uji parameter ini menghasilkan data pengukuran dari kedua layanan ISP tersebut.
3. 1Hasil Pengukuran Throughput
Berdasarkan Gambar 3, hasil pengukuran menunjukan variasi kecepatan transfer data antara layanan Yz dan Xz pada berbagai periode waktu yang diamati. Pada siang hari, kedua penyedia layanan tersebut memiliki internet kecepatan transfer data yang hampir sama dengan perbedaan sangat tipis. Namun, pada sore hari terjadi peningkatan performa di Xz 2.059kbps dibandingkan dengan Yz 1.206 kbps. Sedangkan pada malam hari, terlihat bahwa kecepatan transfer data di Yz jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Xz dengan angka 9.022 Kbps. Dengan demikian untuk hasil pengukuran throughput ini disesuaikan dengan standarisasi TIPHON, dan untuk indeks parameter throughput ini adalah 4, maka disimpulkan bahwa throughput menurut kategori standarisasi TIPHON yang diperoleh sangat memuaskan [15].
IJCCS ISSN: 1978-1520 ■
Gambar 3. Perbandingan hasil Throughput layanan ISP Yz dan Xz
3. 2Hasil Pengukuran Delay
Gambar 4 menunjukkan bahwa hasil pengukuran delay antara layanan Yz dan Xz yang dilakukan pada siang, sore, dan malam hari menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam nilai delay. Pada siang hari, Xz menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan delay rata-rata 1,9 ms dibandingkan dengan Yz, yang memiliki delay rata-rata 2,4 ms. Ini menunjukkan bahwa Xz mampu memberikan pengalaman akses internet yang lebih baik pada siang hari daripada Yz.
Namun demikian, saat memasuki waktu sore hingga malam hari, kinerja Yz mengalami peningkatan sedangkan Xz masih tetap stabil. Rata-rata delay pada waktu sore untuk Yz adalah sebesar 4.6ms sementara Xz adalah 3.2ms. Sedangkan pada malam hari, nilai rata-ratanya bertambah menjadi 7.8ms untuk Yz dan 5.4ms untuk Xz. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran delay tersebut memenuhi standar TIPHON, Hal tersebut karena standar TIPHON menetapkan bahwa delay yang diterima maksimum sebesar 150ms. dengan demikian meskipun Yz memiliki performa yang lebih baik di siang hari namun dalam jangka panjang ketika memasuki sore hingga malam hari perbedaan nilai delay semakin besar sehingga membuat kualitas layanan dari Xz menjadi pilihan yang lebih optimal bagi pengguna internet.
Gambar 4. Hasil Pengukuran nilai delay dari kedua layanan ISP Yz dn Xz.
3. 2Hasil Pengukuran Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran packet loss yang terlihat dari gambar 5, diantaranya layanan internet Yz dan Xz pada berbagai waktu, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki performa yang baik dalam hal kehilangan paket data. Pada waktu siang, tidak ada kehilangan paket data yang terdeteksi baik untuk Yz maupun Xz. Hal ini menunjukkan stabilitas jaringan yang baik pada kedua penyedia layanan. Namun, saat memasuki waktu sore, terdapat sedikit lonjakan dalam tingkat kehilangan paket data di jaringan Xz sebesar 1,1%. Sementara itu, Yz masih tetap stabil dengan tingkat kehilangan paket data nol persen. Pada malam hari, terjadi peningkatan sedikit dalam tingkat kehilangan paket di jaringan Yz sebesar 0,1%, sementara Xz tetap stabil dengan tingkat kehilangan paket data nol persen. Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa perbedaan kecil antara kedua penyedia layanan tersebut pada waktu tertentu (sore dan malam), namun keduanya menunjukkan performa yang baik dengan tingkat kehilangan paket data relatif rendah.dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian packet loss memenuhi standar TIPHON [16].
Gambar 5. Hasil Pengukuran Packet Loss dari Kedua layanan ISP.
Tabel 5 Hasil Pengukuran rata rata indeks parameter Quality Of Service dari kedua layanan
USER A (Yz ) USER B ( Xz )
Waktu Throughput (Kbps)
Delay (Ms)
Packet Loss
(%)
Waktu Throughput (Kbps)
Delay (Ms)
Packet Loss
(%)
Siang
13:30 13:55
3.448kbps 2,4ms 0 Siang 13:30 13:55
3.453kbps 1,9ms 0,1
Sore 17:00 17:25
1.206kbps 4,6ms 0 Sore 17:00 17:25
2.058kbps 3,2ms 1,1
Malam 21:30 21:55
9.022kbps 7,8ms 0,1 Malam 21:30 21:55
1,339kbps 5,4ms 0
Rata – rata Indeks
4,558kbps 4,9ms 0.0% 2,283 kbps 3,5ms 0,40%
Berdasarkan tabel 5 , hasil pengukuran menggunakan parameter QoS dari kedua layanan ISP, Yz memiliki rata-rata throughput sebesar 4.558 kbps dan rata-rata delay sebesar 4,9 ms.
IJCCS ISSN: 1978-1520 ■ Sementara itu, Xz memiliki rata-rata throughput sebesar 2.283 kbps dan rata-rata delay sebesar 3,5 ms. Dalam hal kecepatan transfer data (throughput) dan waktu tunda (delay), Yz menunjukkan performa yang lebih baik daripada Xz secara signifikan. Namun dalam hal packet loss kedua penyedia layanan menunjukkan performa yang baik dengan tingkat kehilangan paket data yang lebih rendah. Dalam penelitian ini penulis telah melakukan pengukuran parameter QoS dari kedua layanan ISP dengan memberikan analisis yang komprehensif tentang kualitas dari kedua layanan ISP tersebut dengan menggambarkan dengan jelas melalui statistik, diagram batang serta table dari perbandingan kedua layanan tersebut. Hal ini dapat mengevaluasi penulis untuk dapat membandingan kualitas parameter QoS dengan standar TIPHON yang lebih relevan.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan dalam waktu siang, sore, dan malam kedua layanan melakukan performa yang baik namun Yz menunjukan performa lebih baik dalam throughput dengan rata rata 4,559 kbps. Dalam hal delay, pada siang hari Xz memiliki kinerja yang lebih baik dengan rata rata 3,5% .Untuk parameter packet loss, keduanya menunjukkan performa yang baik dengan tingkat kehilangan paket data yang rendah. Berdasarkan standar TIPHON dan indeks rata-rata Quality of Service (QoS), kedua layanan ini mendapatkan nilai 4 untuk QoS. Hal ini menandakan bahwa performa QoS dari kedua layanan tersebut memenuhi standar.
5. SARAN
Dalam pengujian ini hanya menggunakan 1 software dalam pengujian Quality Of Service (QoS). Perlu nya menambahkan software tambahan untuk membandingkan layanan tersebut dalam penelitian selanjutnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pasangan dan keluarga yang telah memberi dukungan terus-menerus selama penelitian ini dimulai dan berakhir. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja M.Rizky Kurniawan yang telah berjasa memberi izin untuk melakukan penelitian ini. Saya juga sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam penelitian ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] E. Budiman, “Analisis Spasial Data Jaringan Internet Service Provider Di Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda Berbasis Mobile,” Ilkom Jurnal Ilmiah, Vol. 8, 2016.
[2] M. H. Miraz, S. A. Molvi, M. A. Ganie, M. Ali, And A. H. Hussein, “Simulation And Analysis Of Quality Of Service (Qos) Parameters Of Voice Over Ip (Voip) Traffic Through Heterogeneous Networks,” 2017. [Online]. Available: Www.Ijacsa.Thesai.Org
[3] Misbah Mubarak, “Evaluating Quality Of Service Traffic Classes On The Megafly Network,”
International Conference On High Performance Computing, Vol. 11501, Pp. 3–20, 2019.
[4] A. N. W. Wardhana, Dan M.Yamin, And Lm. F.Aksara, “Analisis Quality Of Service (Qos) Jaringan Internet Berbasis Wireless Lan Pada Layanan Yz,” Semantik, Vol. 3, No. 2, Pp. 49–58, 2017.
[5] Robby Faisal Bari, Arip Solehudin, And Nono Heryana, “Analisis Quality Of Service (Qos)Jaringan Internet Berbasis Wireless Local Area Networkpada Layanan Yz,” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Vol. 8, No. 10, Pp. 320–335, 2022.
[7] P. R. Utami, “Analisis Perbandingan Quality Of Service Jaringan Internet Berbasis Wireless Pada Layanan Internet Service Provider (Isp) Yz Dan First Media,” Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Rekayasa, Vol. 25, No. 2, Pp. 125–137, 2020, Doi: 10.35760/Tr.2020.V25i2.2723.
[8] S. S. M. R. Pipit Wulandari, “Monitoring Dan Analisis Qos (Quality Of Service) Jaringan Internet Pada Gedung Kpa Politeknik Negeri Sriwijaya Dengan Metode Drive Test,” 2017.
[9] R. Wulandari, “Analisis Qos (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (Studi Kasus : Upt Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon-Lipi),” Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi, Vol. 2, Pp. 2443–2229, 2016.
[10] B. Sugiantoro And Y. B. Mahardhika, “Analisis Quality Of Service Jaringan Wireless Sukanet Wifi Di Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga,” Jurnal Teknik Informatika, Vol. 10, No. 2, Pp. 191–201, Jan. 2018, Doi: 10.15408/Jti.V10i2.7027.
[11] Tiphon, “Telecommunications And Internet Protocol Harmonization Over Networks (Tiphon);
General Aspects Of Quality Of Service (Qos),” 1999. [Online]. Available: Http://Www.Etsi.Org [12] M. I. Y. Tommy Pratama, “Perbandingan Metode Pcq,Sfq,Red Dan Fifo Pada Mikrotik Sebagai Upaya Optimalisasi Layanan Jaringan Pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura,” Jurnal Teknik Informatika Universitas Tanjungpura, Vol. 3, 2015.
[13] E. Setiawan, L. Pagiling, M. Nadzirin, And A. Nur, “Analisis Kualitas Jaringan Internet Provider Telekomunikasi Dengan Menggunakan Parameter Quality Of Service (Qos) Di Kota Kendari,”
Jurnal Fokus Elektroda, Vol. 07, No. 01, Pp. 55–60, 2022, [Online]. Available:
Http://Ojs.Uho.Ac.Id/Index.Php/Jfe/
[14] “Perbedaan Point To Point Dan Point To Multipoint Pada Jaringan Wireless,”
Https://Www.Studocu.Com/, Accessed: Jul. 17, 2023. [Online]. Available:
Https://Www.Studocu.Com/Id/Document/Universitas-Putra-Indonesia-Yptk-Padang/Sistem- Manajemen-Mutu-Konstruksi/Perbedaan-Point-To-Point/48615983
[15] M. Purwahid And J. Triloka, “Analisis Quality Of Service (Qos) Jaringan Internet Untuk Mendukung Rencana Strategis Infrastruktur Jaringan Komputer Di Smk N 1 Sukandana,” Jtksi, Vol. 2, No. 3, Pp. 100–109, 2019.
[16] Nurwijayanti. Kn, “Analisa Jaringan Lokal Area Network (Lan) Di Salah Satu Hotel Wilayah Jakarta Timur,” Jurnal Ilmiah Matrik, Vol. 23, No. 3, Pp. 251–259, 2021.