• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI AYAM POTONG (BROILER) DENGAN METODE FULL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI AYAM POTONG (BROILER) DENGAN METODE FULL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI AYAM POTONG (BROILER) DENGAN METODE FULL

COSTING PADA PETERNAKAN ABSHAR SELAKU MITRA USAHA CV. MUTIARA SINAR ABADI

SAMARINDA

Halimatus Solehah1

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) pada Peternakan Abshar dengan metode full costing menurut teori akuntansi biaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kuantitatif dan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pada rekapitulasi hasil perhitungan plasma (RHPP) dengan jumlah ayam potong (broiler) sebanyak 8.900 ekor pada periode panen ke 20 bulan Januari hingga Februari, didapat perhitungan harga pokok produksi pada Peternakan Abshar sebesar Rp 289.854.565 dengan harga pokok produksi per kg sebesar Rp 16.530,43. Hasil penelitian menunjukkan dengan perhitungan menggunakan metode full costing menurut teori akuntansi biaya diperoleh hasil sebesar Rp 292.404.561 dengan harga pokok produksi per kg adalah sebesar Rp 16.675,86. Dari perhitungan tersebut didapat selisih harga pokok produksi ayam potong (broiler) berdasarkan metode full costing dengan perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) menurut Peternakan Abshar sebesar Rp 2.549.996,00. Sedangkan selisish harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg adalah Rp 145,43.

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi dan Metode Full Costing

Pendahuluan

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pemenuhan gizi, maka kebutuhan akan makanan dan minuman yang mengandung banyak protein seperti telur, daging, dan susu juga semakin meningkat tajam. Kenyataan ini menuntut adanya usaha-usaha pemberdayaan peternakan dalam rangka mengimbangi permintaan akan produk-produk yang dihasilkan. Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan keseluruhan yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, maupun telur yang bernilai gizi tinggi serta meningkatkan pendapatan dan membuka atau memperluas kesempatan kerja. Hal inilah yang mendorong

(2)

pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa mendatang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan perekonomian.

Meskipun secara global kondisi ekonomi Indonesia pada saat ini masih belum menunjukkan suatu perubahan yang berarti, namun bisnis peternakan masih merupakan bisnis yang memberikan prospek yang cukup menjanjikan bagi para pengusaha. Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk memperoleh laba sesuai dengan yang diinginkan. Dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen perusahaan perlu membuat kebijakan yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektifitas kerja. Kebijaksanaan tersebut dapat berupa perhitungan yang akurat terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi misalnya, perhitungan harga pokok produksi.

Metode petentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur- unsur biaya ke dalam biaya produksi (Mulyadi, 2005:17). Harga pokok produksi merupakan salah satu unsur terpenting dalam penentuan harga pokok penjualan.

Pada penentuan harga harga pokok produksi terdapat dua metode yaitu metode full costing dan variable costing. Metode full costing merupakan metode perhitungan harga pokok produksi yang menghitung semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang bersifat tetap maupun variabel sehingga metode full costing juga disebut absorption costing (biaya serapan), sedangkan metode variable costing hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi (Mulyadi, 2005:122).

Pada upaya pemenuhan protein hewani dan peningkatan pendapatan peternak, maka CV. Mutiara Sinar Abadi yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda II Blok B No. 7 Rt. 16 Kelurahan Air Putih Kecamatan Samarinda Ulu melaksanakan kegiatan sebagai mitra kerja dengan 67 peternakan lain yang tersebar di wilayah Samarinda dan sekitarnya, yang melaksanakan kegiatan produksi ayam potong (broiler) secara terus menerus. Salah satu mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi yang juga sebagai objek dari penelitian ini adalah Peternakan Abshar yang terletak di KM 46 Prangat. Peternakan Abshar memproduksi kurang lebih 8.900 ekor ayam potong per periode, dan dalam setahun rata-rata terjadi 5 atau 6 kali periode, pada setiap periode berkisar kurang lebih 40 hari. Peternakan Abshar tidak mengalami kendala dalam rangka operasionalnya, terutama yang berkaitan dengan masalah pemasaran maupun keuangan. Namun secara teknis di dalam menetapkan harga pokok produksi dirasakan masih memerlukan perhitungan dengan menggunakan metode yang lebih cepat dan akurat.

Peternakan Abshar menentukan harga pokok produksi ayam potong (broiler) masih menggunakan cara perhitungan konvensional dengan cara membagi besarnya biaya-biaya produksi yang telah dikeluarkan dalam satu periode panen dengan kuantitas yang dihasilkan pada periode panen tersebut. Biaya tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Berikut pengeluaran biaya produksi ayam potong (broiler) dengan kuantitas 8.900

(3)

ekor periode panen ke 20 bulan Januari hingga Februari tahun 2015, pada Peternakan Abshar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel pengeluaran biaya produksi ayam potong (broiler) periode panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015

KETERANGAN TOTAL (Rp)

DOC (wonokoyo) 42.720.000,00

Biaya Pakan 229.612.500,00

Pekerja di kandang 2.600.000,00

OVK 5.486.065,00

Vaksin 208.000,00

Upah pengawas kandang 1.000.000,00

Listrik 800.000,00

Sekam 1.980.000,00

Kayu 3.600.000,00

Solar 1.200.000,00

Bensin 160.000,00

Pembelian terpal 260.000,00

Pembelian atap 228.000,00

JUMLAH 289.854.565,00

Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda

Biaya-biaya tersebut dijumlahkan kemudian dibagi dengan kuantitas produk yang dihasilkan yaitu sebanyak 8.660 ekor ayam potong yang berhasil dipanen, sehingga dalam perhitungannya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi rata- rata satu ekor menghabiskan biaya sebesar Rp 33.470/ekor. Dengan perhitungan tersebut, maka dengan sendirinya biaya yang dikeluarkan belum digolongkan sesuai dengan metode full costing menurut ilmu akuntansi. Ada beberapa unsur biaya overhead pabrik yang tidak dimasukkan pada perhitungan harga pokok produksi sehingga, perlu diadakan evaluasi terhadap penentuan harga pokok produksi dan bagaimana penerapannya apakah telah sesuai dengan pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan biaya berdasarkan teori akuntansi biaya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka manajemen unit usaha yang fokus dari penulisan ini adalah mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi yaitu Peternakan Abshar harus memberikan perhatian yang serius terhadap masalah penentuan harga pokok produksi ayam potong yang sesuai dengan perhitungan-perhitungan akuntansi. Kesalahan dalam menentukan harga pokok produksi akan mengkibatkan tidak maksimalnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, dalam menentukan harga pokok produksi harus dilakukan secara hati- hati dengan menggunakan perhitungan dan juga pertimbangan yang tepat, serta dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis maupun dalam penerapannya dalam dunia usaha agar tujuan perusahaan dapat dicapai semaksimal mungkin. Dengan

(4)

dilaksanakannya perhitungan harga pokok produksi yang tepat, maka diharapkan pengeluaran yang terjadi dalam kegiatan operasi perusahaan dapat diketahui dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang sesungguhnya.

Perumusan Masalah

Apakah perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang diterapkan Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi telah sesuai dengan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing menurut teori akuntansi biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi?.

Tujuan Penelitian

Untuk menghitung harga pokok produksi ayam potong (broiler) dengan metode full costing pada Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi dan untuk menganalisis kesesuaian perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing dan dengan perhitungan yang diterapkan pada Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi.

Kerangka Dasar Teori Akuntansi

Munawir (2007:5) mengemukakan bahwa “akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan, dan peringkasan daripada peristiwa- peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya’’.

Akuntansi Biaya

Rony (2000:27) mengemukakan bahwa “akuntansi biaya merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi umum yang khusus mempelajari mekanisme, sistem dan prosedur yang digunakan dalam mengumpulkan transaksi biaya dengan tujuan menetapkan harga pokok produksi, penetapan kebijakan harga jual, pengendalian atas biaya produksi dan menetapkan suatu keputusan dalam memilih alternatif yang paling menguntungkan dalam suatu proses produksi’’.

Biaya

Pengertian biaya menurut pendapat Mulyadi (2005:8) dalam arti luas ialah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Penggolongan Biaya

Supriyono (2007:18) mengemukakan beberapa cara penggolongan biaya, yaitu : (1) penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan atau aktivitas perusahaan; (2) penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan dibebankan; (3) penggolongan biaya sesuai dengan tendensisi perubahannya terhadap aktifitas, kegiatan atau volume; (4) penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang di biayai; (5) penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya; dan (6) penggolongan biaya sesuai tujuan pengambilan keputusan

(5)

Harga Pokok Produksi

Hanggana (2006:4) mendefinisikan harga pokok produksi adalah “biaya yang untuk membuat satu unit barang jadi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overheadpabrik”.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2005:17) metode petentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi. Untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.

Metode Full Costing

Metode full costing menurut Mulyadi (2005:17) adalah metode perhitungan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang bersifat tetap maupun variabel.

produksi tetap maupun variabel pada produk yang dihasilkan.

Metode Variable Costing

Metode variable costing menurut Mulyadi (2005:18), yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Ayam Pedaging (broiler)

Priyatno (2000:13) memberikan pengertian ayam broiler sebagai ayam hasil budidaya teknologi peternakan yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, sebagai penghasil daging dengan konversi pakan rendah dan siap dipotong pada usia yang relatif muda, pada umumnya broiler ini siap dipanen pada usia 28-45 hari dengan berat badan 1,2-1,9 kg/ekor.

Definisi Konsepsional

Pada skripsi ini penulis akan menghitung harga pokok produksi ayam potong (broiler) dengan menggunakan metode harga pokok proses, sehingga dapat diperoleh hasil perhitungan harga pokok produk ayam potong (broiler) yang tepat sesuai dengan teori akuntansi biaya. Adapun definisi tiap variabel dari judul tersebut secara konsepsional adalah sebagai berikut.

1. Harga pokok produksi adalah perhitungan biaya untuk menghasilkan suatu produk mulai dari kegiatan produksi sampai pada produk tersebut dijual.

2. Metode full costing merupakan metode perhitungan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang bersifat tetap dan variabel.

3. Ayam potong (broiler) adalah jenis ayam hasil budidaya teknologi peternakan yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, penghasil daging dengan konversi pakan irit dan siap potong pada usia relatif muda, pada umumnya ayam broiler ini siap panen pada usia 28-45 hari dengan bobot tubuh tertentu.

(6)

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Pada desain metode data kuantitatif menurut Sugiyono (2008:14) adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

Definisi Operasional

Agar memudahkan pengertian tentang maksud dan tujuan penelitian ini, maka akan diuraikan definisi operasional mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam perhitungan harga pokok produk ayam potong (broiler) pada Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi.

1. Biaya bahan baku meliputi semua bahan yang secara langsung digunakan dalam produksi dan diikuti pada masing-masing unit produksi. Yang termasuk biaya ini adalah biaya bahan baku berupa Day Old Chicken (DOC).

Day Old Chicken (DOC) merupakan bibit ayam yang berumur kurang dari sehari, selain itu bahan baku lainnya adalah pakan ternak.

2. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan proses produksi. Yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah pekerja perawat ayam potong.

3. Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Adapun yang dapat digolongkan sebagai biaya overhead pabrik pada Peternakan Abshar adalah sebagai berikut : (a) biaya vitamin dan obat-obatan; (b) biaya vaksinator; (c) biaya sekam; (d) biaya bahan bakar kayu; (e) biaya bahan bakar solar; (f) biaya bahan bakar bensin; (g) biaya upah; (h) biaya listrik; (i) biaya depresiasi mesin genset; (j) biaya depresiasi mesin alkon; (k) biaya depresiasi alat pemanas; (l) biaya depresiasi mesin steam; (m) biaya depresiasi bangunan kandang; (n) biaya pembelian terpal; dan (o) biaya pembelian atap.

Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, pada metode observasi peneliti hanya mengamati dan tidak banyak melakukan sejumlah kegiatan, melainkan hanya mencatat apa yang dilihat (Suparmoko, 2000:68). Peneliti melakukan observasi ke lokasi penelitian di Peternakan Abshar yang terletak di KM 46 Prangat. Sugiyono (2008:165) mengemukakan observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara ataupun kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.

2. Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai (Bungin, 2009:127). Dalam

(7)

hal ini penulis melakukan wawancara langsung kepada pimipinan perusahaan, peternak, serta karyawan.

3. Dokumentasi, teknik dokumentasi yang dikemukakan Arikunto (2002:206) adalah metode dokumentasi yang mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, buku, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Teknik Analisis Data

Alat analisis dalam penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Rumus untuk menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing menurut Mulyadi (2005:122) adalah sebagai berikut.

Biaya bahan baku Rp xx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xx

Biaya overhead pabrik tetap Rp xx

Biaya overhead pabrik variabel Rp xx+

Harga pokok produk Rp xx

2. Perhitungan harga pokok per unit produksi dengan menggunakan metode kalkulasi bagi yang digunakan untuk menyusun laporan biaya produksi dengan metode full costing, menggunakan rumus perhitungan harga pokok per-unit produksi yang dikemukakan oleh Kartadinata (2000:9), adalah sebagai berikut.

diproduksi yang

unit jumlah

biaya semua jumlah produksi

unit per pokok

Harga

Hasil Penelitian Biaya Produksi

Berikut adalah biaya-biaya yang terjadi selama musim panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015.

a. Biaya Bahan Baku

Tabel Biaya bahan baku Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015

KETERANGAN SATUAN HARGA (Rp) TOTAL (Rp)

DOC (wonokoyo) 8.900 ekor 4.800 42.720.000

Biaya pakan 229.612.500

JUMLAH 272.332.500

Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda b. Biaya tenaga kerja

Tabel Biaya Tenaga Kerja Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015

KETERANGAN SATUAN HARGA (Rp) TOTAL (Rp) Pekerja di kandang 2 orang 1.300.000 2.600.000

JUMLAH 2.600.000

Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda

(8)

c. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015

Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi d. Hasil Panen Peternakan Abshar

Tabel Hasil panen dan penjualan Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015

No Tanggal Pembeli Ekor Kg Rata- rata

Harga Kontrak (Rp)

Total (Rp) 1 16-02-2015 Sujaeri 770 1.196,50 1,55 17.483 20.918.410 2 16-02-2015 Tasmin 650 866,30 1,33 17.623 15.266.805 3 18-02-2015 Basir 1200 1.984,30 1,65 17.423 34.572.459 4 19-02-2015 Zulkarnain 540 1.064,00 1,97 17.193 18.293.352 5 19-02-2015 Dimas 480 899,80 1,87 17.313 15.578.237 6 20-02-2015 Sis Ridwan 650 1.182,20 1,82 17.313 20.467.429 7 20-02-2015 Zulkarnain 960 1.889,70 1,97 17.193 32.489.612 8 24-02-2015 Maraindo 750 1.737,40 2,32 17.013 29.558.386 9 24-02-2015 Maraindo 810 2.015,80 2,49 17.013 34.294.805 10 26-02-2015 Rofik 540 1.230,00 2,28 17.013 20.925.990 11 27-02-2015 Herman 70 170,00 2,43 17.013 2.892.210 12 01-032015 Misma 160 385,90 2,41 17.013 6.565.317 13 01-032015 Dimas 400 1.017,30 2,54 17.013 17.307.325 14 01-032015 Hesti Pd 300 739,80 2,47 17.013 12.586.217 15 01-032015 H.Tahir 380 1.155,60 3,04 17.013 19.660.223 SUB TOTAL 8660 7.534,60 2,02 17.188 301.376.777 Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda

KETERANGAN SATUAN HARGA (Rp) TOTAL (Rp)

Biaya obat-obatan 5.486.065

Biaya vaksin 208.000

Biaya upah 2 500.000 1.000.000

Biaya listrik 800.000

Biaya sekam 220 9.000 1.980.000

Biaya kayu 3 1.200.000 3.600.000

Biaya solar 150 8.000 1.200.000

Biaya bensin 20 8.000 160.000

Biaya pembelian terpal 2 130.000 260.000

Biaya pembeliang atap 6 38.000 228.000

JUMLAH 14.922.065

(9)

Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Peternakan Abshar

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, maka Peternakan Abshar melakukan susunan perhitungan harga pokok produksi seperti di bawah ini.

a. Total Harga Pokok Produksi

Biaya bahan baku Rp 272.332.500

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.600.000 Biaya overhead pabrik Rp 14.922.065 + Harga Pokok Produksi Rp 289.854.565 b. Perhitungan Harga Pokok Produk Per-kg

Harga Pokok Produk Per-kg = Total harga pokok produksi Jumlah unit yang dihasilkan

= Rp 289.854.565 17.534,6

= Rp 16.530,43 c. Perhitungan Harga Jual Rata-rata Per-kg

Harga Jual Per-kg = Total pendapatan Jumlah unit yang dihasilkan

= Rp 301.376.777 17.534,6

= Rp 17.187,54 Analisis dan Pembahasan

Biaya bahan baku

Seperti halnya peternakan pada umumnya, di Peternakan Abshar biaya bahan bakunya adalah DOC atau bibit ayam potong yang berumur kurang dari sehari, yaitu sebanyak 8.900 ekor dengan harga per ekornya sebesar Rp 4.800,- sehingga biaya yang dikeluarkan adalah Rp 42.720.000,-. Selain bibit DOC biaya pakan ternak juga masuk dalam kategori biaya bahan baku. Biaya pakan ternak sebesar Rp 229.612.500,- sehingga total biaya bahan baku yang dikeluarkan sebesar Rp 272.332.500,-.

Biaya tenaga kerja langsung

Pada Peternakan Abshar terdapat 2 orang tenaga kerja yang bertugas merawat dan memelihara ayam potong dari kecil hingga siap panen. Gaji masing-masing pekerja adalah Rp 1.300.000,- per panen.

Biaya overhead pabrik

Terdapat beberapa biaya-biaya overhead pabrik yang ditemukan penulis pada saat melakukan penelitian. Adapun penggolongan biaya overhead pabrik tersebut adalah sebagai berikut.

a) Biaya OVK atau obat-obatan sebesar Rp 5.486.065,- b) Biaya vaksin sebesar Rp 208.000,-

c) Upah pengawas kandang sebesar Rp 1.000.000,- d) Biaya listrik sebesar Rp 800.000,-

e) Biaya pembelian sekam 220 karung x @ Rp 9.000,- = Rp. 1.980.000,- f) Biaya pembelian kayu bakar 3 rid x @ Rp 1.200.000,- = Rp 3.600.000,-

(10)

g) Biaya bahan bakar solar 150 liter x @ Rp 8.000,- = Rp 1.200.000,- h) Biaya bahan bakar bensin 20 liter x @ Rp 8.000,- = Rp 160.000,- i) Biaya pembelian terpal 2 x @130.000,- = Rp 260.000,-

j) Biaya pembelian atap rumbia 6 x @ Rp 38.000,- = 228.000 k) Biaya depresiasi mesin genset

Kegunaan mur

Taksiran U

(residu) Sisa

Nilai - Perolehan Harga

bulan) 2

panen musim

(satu 123.332,- Rp

2 x 61.666

bulan per 61.666 bulan

12 740.000

per tahun 740.000,-

5 Rp 3.700.000 tahun

5

200.000 -

3.900.000

l) Biaya depresiasi mesin alkon Kegunaan mur

Taksiran U

(residu) Sisa

Nilai - Perolehan Harga

bulan) 2 panen musim (satu

113.332,- Rp

2 x 56.666

bulan per 56.666 bulan

12 680.000

per tahun 680.000,-

5 Rp 3.400.000 tahun

5

100.000 -

3.500.000

m) Biaya depresiasi alat pemanas Kegunaan mur

Taksiran U

Perolehan Harga

bulan) 2

panen musim (satu

60.000,- Rp

2 x 30.000

bulan per 30.000 bulan

12 360.000

per tahun 360.000,-

2 Rp 720.000

n) Biaya depresiasi mesin steam Kegunaan mur

Taksiran U

(residu) Sisa

Nilai - Perolehan Harga

bulan) 2

panen musim (satu

86.666,- Rp

2 x 43.333

bulan per 333 . bulan 43 12

520.000

per tahun 520.000,-

5 Rp 000 . 600 . 2 tahun

5

100.000 -

2.700.000

o) Biaya depresiasi bangunan kandang

(11)

Kegunaan mur

Taksiran U

(residu) Sisa

Nilai - Perolehan Harga

bulan) 2

panen musim (satu

- 2.166.666, Rp

2 x 1.083.333

bulan per 333 . 083 . bulan 1 12

13.000.000

per tahun ,-

13.000.000 5 Rp

000 . 000 . 65 tahun

5

10.000.000 -

75.000.000

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa biaya overhead pabrik pada periode panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015 setelah dianalisis pada Peternakan Abshar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel Biaya Overhead Pabrik Peternakan Abshar periode panen ke-20 Bulan Januari-Februari 2015.

KETERANGAN TOTAL (Rp)

Biaya obat-obatan 5.486.065,00

Biaya vaksin 208.000,00

Biaya upah 1.000.000,00

Biaya listrik 800.000,00

Biaya sekam 1.980.000,00

Biaya kayu 3.600.000,00

Biaya solar 1.200.000,00

Biaya bensin 160.000,00

Biaya pembelian terpal 260.000,00

Biaya pembelian atap 228.000,00

Biaya depresiasi mesin genset 123.332,00

Biaya depresiasi mesin alkon 113.332,00

Biaya depresiasi alat pemanas 60.000,00

Biaya depresiasi mesin steam 86.666,00

Biaya depresiasi bangunan kandang 2.166.666,00

JUMLAH 17.472.061,00

Sumber : data diolah

Perhitungan total harga pokok produksi ayam potong (broiler) dengan metode full costing adalah sebagai berikut.

Biaya bahan baku Rp 272.332.500,-

Biaya tenaga kerja Rp 2.600.000,- Biaya overhead pabrik Rp 17.472.061,-+ Harga Pokok Produksi Rp 292.404.561,-

Jadi berdasarkan pada perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa total harga pokok produksi ayam potong (broiler) adalah sebesar Rp 292.404.561,-. Langkah berikutnya adalah menghitung harga pokok produksi ayam potong per kg, yaitu

(12)

dengan menggunakan metode kalkulasi bagi. Pada metode kalkulasi bagi, harga pokok produk per kg dapat dihitung dengan cara membagi total harga pokok produksi ayam potong dengan jumlah unit ayam potong yang dihasilkan dalam satuan kg. Adapun perhitungan haraga pokok produksi ayam potong per kg dengan menggunakan metode kalkulasi bagi adalah sebagai berikut.

16.675,86 Rp

17.534,6 1 292.404.56 Rp

diproduksi yang

unit Jumlah

produksi pokok

harga Total kg

per produksi pokok

Harga

Jadi berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa harga pokok produksi ayam potong per kg adalah Rp 16.675,86,-. Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa harga pokok produksi per kg menurut perhitungan Peternakan Abshar yaitu Rp 16.530,43,- sedangkan harga pokok produksi menggunakan metode full costing sebesar Rp 16.675,98,-. Dapat dicari selisih antara harga pokok produksi ayam potong (broiler) berdasarkan perhitungan pada Peternakan Abshar dan dengan menggunakan metode full costing, yaitu sebagai berikut :

Harga Pokok Produksi per kg dengan metode full costing Rp 16.675,86 Harga Pokok Produksi per kg menurut peternakan Abshar Rp 16.530,43-

Selisih Rp 145,43

Berdasarkan pada perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg berdasarkan metode full costing lebih tinggi sebesar Rp 145,43 per kg dari harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Peternakan Abshar.

Pembahasan

Perhitungan pada analisis yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat diketahui besarnya harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg berdasarkan metode full costing adalah Rp 16.675,86 per kg, sedangkan harga pokok produksi yang berdasarkan perhitungan Peternakan Abshar adalah Rp 16.530,43,- per kg. Dari hasil perhitungan tersebut, terdapat selisih antara perhitungan harga pokok produksi menurut Peternakan Abshar dengan metode full costing yaitu sebesar Rp 145,43 per kg. Berikut perbandingan harga pokok produksi ayam potong (broiler) menurut Peternakan Abshar dan menurut analisis dengan menggunakan metode full costing dapat dilihat pada table di bawah ini.

Keterangan Peternakan Abshar Analisis Selisih Biaya bahan baku 272.332.500,00 272.332.500,00 - Biaya tenaga kerja 2.600.000,00 2.600.000,00 -

Biaya overhead pabrik 14.922.065,00 17.472.061,00 2.549.996,00 Harga pokok produksi 289.854.565,00 292.404.561,00 2.549.996,00 Sumber : data diolah

(13)

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan harga pokok produksi ayam potong menurut Peternakan Abshar adalah sebesar Rp 289.854.565,00 lebih rendah dibandingkan dengan kalkulasi harga pokok berdasarkan hasil penelitian yaitu sebesar Rp 292.404.561,00. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cara perhitungan pembebanan biaya overhead pabrik. Peternakan Abshar tidak membebankan biaya penyusutan peralatan dan bangunan kandang sehingga banyak biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi tidak dibebankan terhadap perhitungan harga pokok produksi, sedangkan perhitungan pada analisis yang menggunakan metode full costing menurut teori akuntansi biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, yang pada penentuan harga pokok produksinya semua elemen-elemen biaya produksi dimasukkan baik itu biaya tetap maupun biaya tidak tetap (variable). Perbandingan perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) di atas terdapat selisih sebesar Rp 2.549.996,00 dari biaya overhead pabrik.

Penutup

Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi tidak menggunakan metode full costing pada perhitungan harga pokok produksinya, hal itu dapat dilihat dari pembebanan biaya overhead pabrik yang tidak sesuai dengan teori akuntansi biaya, dimana biaya penyusutan kandang dan penyusutan peralatan tidak turut dibebankan dalam perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler).

Perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang dihasilkan Peternakan Abshar selaku Mitra Usaha CV. Mutiara Sinar Abadi sebesar Rp 289.854.565 dengan harga pokok produksi per kg sebesar Rp 16.530,43.

Harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang dilakukan dengan perhitungan menggunakan metode full costing menurut teori akuntansi biaya diperoleh hasil sebesar Rp 292.404.561 dan dengan harga pokok produksi per kg adalah sebesar Rp 16.675,86.

Selisih harga pokok produksi ayam potong (broiler) berdasarkan metode full costing dengan perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) menurut Peternakan Abshar sebesar Rp 2.549.996,00. Sedangkan selisish harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg adalah Rp 145,43.

Diharapkan agar Peternakan Abshar mengadakan pembukuan dengan melakukan pencatatan, penggolongan, dan peringkasan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan peternakan lebih teliti lagi sesuai dengan akuntansi biaya yang benar.

Peternakan Abshar sebaiknya menggunakan metode full costing untuk menghitung harga pokok produksi ayam potong (broiler), karena pada perhitungan dengan menggunakan metode full costing semua biaya dimasukkan baik itu biaya tetap maupun variabel. Hal ini lebih memudahkan peternak karena tidak perlu untuk memisahkan biaya menurut jenisnya, selain itu semua unsur

(14)

biaya turut diperhitungkan maka diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Melihat hasil usaha yang memiliki prospek yang baik, hendaknya Peternakan Abshar dapat mempertimbangkan penentuan harga pokok produksi yang tepat dengan mendiskusikannya bersama CV. Mutiara Sinar Abadi selaku mitra usaha.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bungin, M Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama Cetakan Keempat. Jakarta : Kencana.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Buku Satu Edisi Empat Belas. Jakarta : Salemba Empat.

--- dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Ketiga Belas. Penerjemah Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Hansen, Don R and Mowen Maryanne M. 2003. Management Accounting. Edisi Keenam. South Western Thompshon Learning Institude.

Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Surakarta : Mediatama.

Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Keenam Cetakan Kelima. Yogyakarta : Bagian Penerbitan STE YPKN.

Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya Suatu Pendekatan Terhadap Tingkah Laku Biaya. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muhadi dan Joko Siswanto. 2001. Akuntansi Biaya. Jilid Kedua Edisi Pertama.

Jakarta : Kanisius.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : Penerbit AMP YKPN.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.

Murtidjo, B. A. 1993. Keuntungan Usaha Peternakan dari Kualitas Pakan.

Yogyakarta : Kanisius.

Priyatno, Martono Adi. 2000. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Jakarta : Penebar Swadaya.

Rasyaf, Muhammad. 2006. Beternak Ayam Pedaging. Jakarta : Penebar Swadaya.

Rony, Helmi. 2000. Akuntansi Biaya : Pengantar Untuk Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Revisi Cetakan Keenam Belas. Bandung : Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Suparmoko, M. 2000. Metode Penelitian Praktis. Cetakan Keempat. Yogyakarta : BPFE

Supriyono, R.A. 2007. Akuntansi Biaya. Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Buku I. Edisi Kedua Cetakan Kedua Belas. Yogyakarta : BPFE.

Yadiati, Winwin. 2010. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Metode full costing adalah metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja