Rabu, 4 Desember 2013, sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Kepada seluruh dosen, pegawai dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya baik moril maupun materil.
Latar Belakang
Penjualan yang dilakukan suatu bisnis ditentukan oleh permintaan konsumen terhadap barang yang dijual, dan salah satu hal yang mempengaruhi permintaan konsumen adalah harga jual barang tersebut. Sehubungan dengan uraian di atas, maka salah satu kebijakan perusahaan untuk mencapai keuntungan adalah dengan menganalisis harga jual suatu barang kepada konsumen, sehingga menentukan harga jual, yang menjadi pendekatan perencanaan keuntungan, yang didasarkan pada hubungan antara volume penjualan, laba. dan pembiayaan. .
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya
- Pengertian Biaya
- Klasifikasi Biaya
- Pengertian Biaya Produksi
- Unsur-unsur Biaya
Sutrisno menyatakan bahwa: “Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi produk jadi.” Selain itu, Ahmad menyatakan bahwa: “Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang.
Metode Penetapan Harga Pokok Produksi
- Prinsip-Prinsip Penerapan Target Costing
- Asumsi Dasar Target Costing
Pada bab ini kita akan membahas tentang sistem penetapan biaya berdasarkan target atau yang dikenal dengan istilah “Target costing”. Keuntungan utama dari target costing adalah menentukan harga produk sebagai dasar penetapan harga sehingga target kinerja yang diinginkan dapat tercapai. Jika keuntungan yang diinginkan per satuannya DKK 50 juta. Rp, target biaya dihitung sebagai berikut.
Supriyono mendefinisikan target costing sebagai “suatu sistem untuk mendukung proses pengurangan biaya dalam tahap pengembangan dan perencanaan model produk baru tertentu, perubahan model lengkap atau perubahan model kecil”. Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai, mulai dari pemasok barang/jasa, distributor hingga pembeli, terlibat dalam proses target costing. F. Penetapan biaya target kemungkinan besar cocok untuk perusahaan yang mengambil harga di pasar yang heterogen di mana persaingan menentukan harga jual barang/jasa yang dicirikan oleh karakteristik termasuk: a.
Oleh karena itu sangat disarankan bagi perusahaan yang berminat menerapkan target costing untuk memperhatikan hal-hal berikut ini.
Penjualan
- PengertianPenjualan
Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus mampu menyediakan dan menjual barang atau jasa yang paling sesuai bagi konsumen dengan harga yang terjangkau namun tidak merugikan produsen, yaitu dengan harga yang wajar. Beberapa perusahaan menjual barangnya hanya secara tunai, perusahaan lain hanya menjualnya secara kredit, dan ada pula yang menjual barangnya dengan kedua syarat tersebut; membelinya. Bisnis yang berorientasi pada produksi dan penjualan harus meninjau terlebih dahulu apakah kegiatan tersebut bersifat jangka panjang atau jangka pendek.
Harga jual dipatok sedikit lebih tinggi, hanya biaya variabel, sehingga harga dapat diterima dalam jangka pendek (tingkat perputaran cepat). Sedangkan dalam jangka panjang, semua biaya penting untuk menentukan harga jual dan harus diperhitungkan secara eksplisit guna mencapai tujuan jangka panjang. Perusahaan yang mempunyai tujuan jangka panjang, tentu saja proyeksi biaya pada saat proses produksinya dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum produksi dapat terlaksana dengan baik.
Menurut pendekatan ini, harga jual merupakan biaya ditambah margin, dinaikkan sebesar persentase tertentu dari biaya ditambah.
Laba
- Pengertian Laba
Mar up harus ditetapkan dengan persentase biaya plus tertentu, karena mar up harus ditentukan sedemikian rupa sehingga keuntungan yang diinginkan dapat tercapai dalam usaha, dengan harapan pemilik usaha disesuaikan dengan target awal. Keuntungan bisa terjadi kapan saja dan bisa juga terjadi pada waktu tertentu atau berkala. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan suatu barang atau jasa dialihkan kepada pembeli dan dapat diperoleh karena adanya pertukaran harta, sebagai akibat dari penanaman modal atau penanaman modal seperti bunga, dividen dan lain-lain.
Keuntungan yang dibebankan kepada pelanggan atau pelanggan harus diukur dalam satuan mata uang tertentu yang diperoleh. Pendapatan mempunyai sifat menambah atau menambah nilai harta milik pembeli usaha tersebut, namun perlu diperhatikan bahwa segala sesuatu yang menambah atau menambah nilai harta pemilik tidak dapat dikategorikan sebagai pendapatan, seperti dalam kasus ini. apresiasi terhadap aktiva tetap, yang mengakibatkan naik atau naiknya nilai harta milik pemiliknya dengan dibuatnya penilaian baru, yaitu perkiraan koreksi modal. Terkait dengan target costing salah satu hal yang berkaitan dengan masalah penetapan harga jual, hal ini harus diperhatikan karena persaingan yang semakin ketat dan kompetitif, sehingga menetapkan harga jual suatu produk bukanlah suatu perkara yang mudah, hal ini adalah karena harga jual seringkali ditentukan oleh pasar, sehingga harga pasar digunakan untuk menentukan target biaya yang selaras dengan biaya yang dikeluarkan dalam produksi.
Sebaiknya diterapkan pada perusahaan karena menyangkut berapa besarnya biaya produksi yang dikeluarkan, disesuaikan dengan harga jual suatu produk, sehingga target costing dapat dijadikan alat untuk menentukan efisiensi produksi semen.
Hipotesis
Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Sumber Data
Wawancara, teknik wawancara yang dilakukan melalui wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala akuntansi dan keuangan atau beberapa staf yang terlibat dalam penulisan disertasi ini, diperoleh dari PT Semen Tonasa. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil usaha, baik berupa informasi lisan maupun tulisan. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka, dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara kepada pimpinan Perusahaan PT Semen Tonasa dan sejumlah staf sehubungan dengan data yang diperlukan dalam penyusunan disertasi ini. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dan sumber lain berupa informasi lain khususnya terkait tata cara pembayaran yang diperoleh dari Bagian Umum PT Semen Tonasa. Menurut Mulyadi, harga pokok suatu produk terdiri dari tiga bagian, yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Perbandingan hasil perhitungan biaya standar dan biaya target (target costing) dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Sejarah Singkat Perusahaan
- Sasaran Dan Strategi Perusahaan
- Indikator Kinerja
- Konsumen dan Pasar
- Perusahaan Afiliasi Perseroan
- Misi
Didukung jaringan distribusi yang luas dan diperkuat delapan unit bagging semen yang melengkapi fasilitas distribusi penjualan, menjadikan perseroan sebagai pemasok terbesar di kawasan. Kedelapan unit bagging semen tersebut berlokasi di Bitung, Palu, Banjarmasin dan Ambon dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton semen per tahun, serta di Makassar, Bali dan Samarinda dengan kapasitas masing-masing 600.000 ton semen per tahun, dan di Pontianak dengan kapasitas 150.000 ton semen per tahun. Fasilitas penunjang operasional lainnya yang memberikan kontribusi besar terhadap keuntungan perseroan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) perseroan berkapasitas 2x25 MW yang berlokasi di Desa Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar 17 km dari lokasi pabrik.
Didukung oleh merek produk yang solid di Wilayah Timur Indonesia, perusahaan berupaya untuk terus menjaga citra merek produk dengan menjaga kestabilan pasokan produk di pasar semen. Selain itu, dukungan sistem distribusi yang optimal juga menjadi salah satu faktor keberhasilan penjualan semen perseroan. Mulai tahun 2009 hingga saat ini, perseroan sedang melaksanakan pembangunan Pabrik Tonasa V yang diharapkan beroperasi dengan kapasitas 2.500.000 ton per tahun dengan dukungan pembangkit listrik berkapasitas 2x35 MW dengan pembiayaan proyek dari perseroan sendiri. dana. dan pinjaman pembiayaan sindikasi bank nasional. Selain itu, inovasi kerja terus dilakukan dalam operasional perusahaan, inovasi kerja terutama didorong oleh kegiatan produksi utama yang dapat menjamin keberlangsungan kinerja perusahaan. Keberlanjutan perusahaan merupakan suatu pendekatan terpadu terhadap kinerja perusahaan dalam bidang lingkungan hidup, sosial dan ekonomi, dimana ketiga bidang tersebut saling berhubungan.
Sumber pendapatan utama perseroan berasal dari penjualan semen lokal, khususnya di wilayah Timur Indonesia.
Struktur Organisasi
Semen Tonasa dalam menjalankan misinya sebagai BUMN menjaga keselarasan dan ketertiban kerja. Data biaya produksi Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep khususnya periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut.Besarnya biaya tenaga kerja langsung (Rp) yang dikeluarkan perusahaan PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep pada periode tersebut 2009 sampai dengan tahun 2011, yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) 2009.
Besaran biaya overhead pabrik tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 khususnya pada PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep dapat disajikan pada tabel di bawah ini. Biaya non produksi khususnya pada PT Semen Tonasa terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi/umum. Untuk itu besaran biaya non produksi tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.
Besarnya biaya non produksi tahun 2009 khususnya pada PT Semen Tonasa (Persero) dapat dihitung sebagai berikut. Besarnya biaya non produksi tahun 2011 khususnya pada PT Semen Tonasa (Persero) dapat dihitung sebagai berikut. Berdasarkan Tabel 11 yaitu hasil penghitungan margin keuntungan penjualan semen menunjukkan bahwa margin keuntungan penjualan semen tahun 2009 adalah sebesar 25,57%, sedangkan margin keuntungan yang diharapkan perusahaan adalah sebesar 35%, sedangkan margin keuntungan PT Semen Tonasa untuk tahun 2010 sebesar 25,68%, sedangkan margin keuntungan yang diharapkan PT Semen Tonasa adalah sebesar 35%.
Analisis Penetapan Volume Penjualan
Perlu ditambahkan pula bahwa dari perhitungan biaya yang dilakukan oleh PT Semen Tonasa (Persero) di Kabupaten Pangkep diperoleh margin keuntungan sebesar 35% yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu akan dilakukan perhitungan target cost yang dapat disajikan pada tabel di bawah ini. Berdasarkan hasil perhitungan cost objektif selanjutnya adalah menghitung margin keuntungan penjualan semen yang dapat disajikan pada Tabel 13 yaitu sebagai berikut.
Tabel 13 yaitu hasil perhitungan margin keuntungan dalam penjualan menunjukkan bahwa sasaran biaya yang ditetapkan perusahaan telah sesuai dengan persentase margin keuntungan yang diharapkan dalam penjualan semen. Untuk itu akan disajikan perbandingan perhitungan biaya menurut perusahaan dan berdasarkan target biaya yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Berdasarkan tabel 14 yaitu hasil perbandingan total biaya yang dikeluarkan perusahaan menurut target costing dikatakan lebih efisien jika dibandingkan menurut perusahaan.
Dengan demikian, penerapan target costing dapat dikatakan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai efisiensi produksi semen.
Simpulan
Saran
Ahmad Kamaruddin, 2007, Akuntansi Manajemen Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi Kelima, Penerbit: RajaGrafindo Persada, Jakarta. Mursyidi, 2008, Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Penerbit: Refika Aditama, Bandung Muqodim, 2005, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit: Ekonisia,. Jakarta: Bumi Aksara.YKPN, Yogyakarta Sugiri Slamet, 2001, Akuntansi Manajemen, edisi revisi, Penerbit: UUP AMP YKPN,.