• Tidak ada hasil yang ditemukan

KRITIK DESAIN ANALISIS KARYA SENI PERJAMUAN TERAKHIR DAN DESAIN IKLAN NU TEA MENGGUNAKAN PENDEKATAN FORMALISTIK, EKSPRESIFISTIK, DAN INSTRUMENTALISTIK

N/A
N/A
Satria Raharja

Academic year: 2023

Membagikan "KRITIK DESAIN ANALISIS KARYA SENI PERJAMUAN TERAKHIR DAN DESAIN IKLAN NU TEA MENGGUNAKAN PENDEKATAN FORMALISTIK, EKSPRESIFISTIK, DAN INSTRUMENTALISTIK "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KRITIK DESAIN

ANALISIS KARYA SENI PERJAMUAN TERAKHIR DAN DESAIN IKLAN NU TEA MENGGUNAKAN PENDEKATAN FORMALISTIK, EKSPRESIFISTIK, DAN

INSTRUMENTALISTIK

Oleh:

Rangga Cahyo Mukti Laksana NIM. 19105099

S1 DKV-03 C

PROGRAM STUDI S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2022

(2)

KARYA SENI “PERJAMUAN TERAKHIR”

Gambar 1.Lukisan Perjamuan Terakhir

(Sumber:https://kupang.tribunnews.com/2018/04/01/misteri-lukisan-karya-leonardo-da-vinci-lastsupper-perjam uan-terakhir-yesus-dan-muridnya)

1. Analisis Deskriptif

Lukisan perjamuan terakhir merupakan salah satu magnum opus dari sang polymath Leonardo Da Vinci yang dibuat pada tahun 1495 masehi. Lukisan tersebut mengkisahkan kisah pertemuan Yesus dengan para rasul-rasul-Nya yang berada dalam satu meja perjamuan sebelum keesokan harinya ia disalib. Kisah ini disadur dari salah satu ayat yang terdapat pada Bibel dan dipersembahkan untuk Milan Duke Louiz Sforza seorang ningrat dan tuan tanah yang memerintah Kota Milan.

Pemilihan karya seni ini sebagai objek analisis karena kekaguman pribadi penulis komposisi lukisan yang presisi dan konspirasi yang menyelimutinya. Narasi-narasi yang terus digaungkan oleh para kritikus, kaum agamawan, penikmat teori konspirasi, penikmat seni dan orang-orang awan yang turut serta menikmati lukisan ini membuat karya ini semakin menarik untuk dibicarakan.

2. Analisis Formalistik

(3)

Analisis formalistik merupakan analisis yang membahas karya dari kualifikasi formal dan bentuk. Analisis ini juga dapat dipahami sebagai cara seseorang menterjemahkan Bahasa visual menjadi Bahasa tertulis dengan memahami bentuk-bentuk formal yang ada seperti, garis, warna, anatomi, teknik, komposisi, dan lain sebagainya.

Dalam lukisan perjamuan terakhir terdapat 13 objek berkarakter manusia yang sedang duduk di meja perjamuan, dimana posisi karakter Yesus berada di tengah (nampak sebagai point of view) dan para rasul yang berada di sisi kanan kiri. Perjamuan tersebut tampak berada di sebuah aula yang membentuk dimensi ruang menjorok ke dalam. Pada meja makan tersebut diperlihatkan berceceran makanan dan minuman. Namun, yang dihilightadalah roti dan anggur, dimana makanan dan minuman ini sudah menajdi buah bibir dikalangan penikmat seni.

3. Analisis Ekspresifistik

Analisis ini merupakan cara memahami karya dari sudut pandang kemampuan suatu karya dalam mengungkapkan makna atau pesan. Dalam analisis ini, bisa dikatakan masuk ke dalam tahap interpretasi, dimana penikmat karya dapat menginterpretasikan karya untuk mengetahui apa saja yang dibicarakan dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh karya tersebut.

Lukisan yang sudah menjadi hal yang masyhur ini tentu saja sudah melahirkan banyak pertanyaan dikalangan penikmat seni. Seperti; siapa saja tokoh yang terdapat pada lukisan tersebut? Pesan apa yang ingin disampaikan Da Vinci dalam lukisan tersebut? Hal apa saja yang tersembunyi dari lukisan tersebut? Merujuk pada laman moscsp.ru lukisan perjamuan terakhir menyiratkan pesan bahwa kejahatan dan kebaikan akan selalu berjalan beriringan. Kejahatan dalam hal ini direpresentasikan sebagai Yudas (sang penghianat) yang nantinya akan membocorkan posisi Yesus kepada tentara romawi untuk kemudian dieksekusi salib keesokan harinya. Sedangkan, kebaikan direpresentasikan oleh Yesus sebagai juru selamat umat kristiani.

4. Analisis Instrumentalistik

Analisis Instrumentalistik merupakan pembahasan karya dari sudut pandang fungsinya sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuan sosial-politi, moral, religius, ataupun psikologis. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui fungsi dari karya tersebut entah itu sebagai informasi, persuasi, instruksi, ataupun intimidasi.

(4)

Dalam konteks ini, penulis mengambil analisis perjamuan terakhir dari sisi konspirasi. Teori konspirasi yang diusung menganai fungsi dibuatnya lukisan perjamuan terakhir sebagai pesan bahwa Yesus memiliki istri. Hal ini dapat dilihat pada sosok karakter sebelah kanan Yesus yang disinyalir adalah sosok perempuan. Namun, masih belum diketahui alasan lebih lanjut mengapa Da Vinci menyisipkan pesan tersebut.

Gambar 2.Sosok yang disinyalir istri Yesus

(Sumber:https://moscsp.ru/id/analiz-kartiny-leonardo-da-vinchi-tainaya-vecherya-tainaya-vecherya.html) Para penganut teori konspirasi percaya bahwa dia bukan seorang pria di sebelah kanan dari Yesus Kristus, dan bukan orang lain seperti Maria Magdaline. Lokasinya menunjukkan bahwa dia adalah istri Yesus yang sah. Dari siluet Mary Magdalene dan Yesus, huruf M. diduga, itu berarti kata Matrimonio, yang diterjemahkan sebagai "pernikahan".

DESAIN BALIHO “NU TEA”

Gambar 3.Baliho desain NuTea

(5)

(Sumber:https://keprinews.co.id/2018/06/09/news-foto-viral-baliho-nu-tea-ternyata-ini-yang-jadi-perhatian-war ganet/)

1. Analisis Deskriptif

Desain di atas merupakan desain baliho milik brand NuTea. Desain iklan tersebut menjelaskan mengenai keluh kesah seorang CEO NuTea harus mendesain sendiri balihonya karena ditinggal mudik oleh desainernya. Desain yang muncul pada baliho tersebut pun alakadarnya. Bahkan terkesan seperti gambar anak TK. Sontak, baliho tersebut menjadi viral di jagad maya.

2. Analisis Formalistik

Pada desain baliho tersebut terdapat element tipografi, gambar, logo, dan ilustrasi.

Tipografi yang dipakai kombinasi antara font dekoratif dengan fontcomic sanas.Penggunaan font dekoratif dilihat dari kalimat “Mohon Maaf Lahir dan Batin buat billboard ini…”, sedangkan font comic sans terdapat pada kalimat “karena yang biasa desain sudah mudik, saya ingin mengucapkan mohon maaf lahir batin”. Selain itu penggunaan gambar terlihat dari gambar tiga botol the yang terletak pada pojok kiri bawah, serta terdapat ilustrasi ketupat dan stickman berpeci dengan pose meminta maaf. Penggunaan warna cenderung colourfull, namun masih memperhatikan visualidentitybrand.

3. Analisis Ekspresifistik

Pada iklan ini terdapat pesan tersurat dan tersirat yang ingin disampaikan oleh desainer. Pesan tersurat yang ingin disampaikan oleh desain iklan ini adalah ucapan lahir batin untuk memperingati hari raya idul fitri. Hal ini tercermin dari kalimat yang terdapat pada baliho dan ditegaskan melalui ilustrasi ketupat, sertastickmanberpeci dengan pose meminta maaf. Sedangkan, pesan tersiratnya tentu saja adalah soft-markeeting produk untuk menanamkan produk di benak masyarakat dibungkus dengan komedi.

4. Analisis Instrumentalistik

Secara teoritis, penggunaan media baliho biasanya digunakan sebagai media promosi pra, atau media promosi yang akan mengantarkan audiens ke media utama. Namun dalam konteks iklan NuTea ini, desain iklan baliho memang disengaja untuk dibuat viral dengan memanfaatkan moment hari raya. Tujuannya tentu saja untuk mendongkrak penjualan dan menanamkanbrand awarenesskemasyarakat. Tujuan iklan tersebut dapat dikatakan berhasil, karena pernah menjadi buah bibir pada masanya (2019).

(6)

Referensi

Dokumen terkait