ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROSES PRODUKSI PADA PT. JHONLIN AGRO MANDIRI (CRUMB RUBBER
FACTORY) BATULICIN
Imam Febrian
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al- Banjari (UNISKA), Banjarmasin, Indonesia
Email : [email protected]/ Tlpn : 083132276753
ABSTRAK
PT. Jhonlin Agro Mandiri terus berupaya untuk memenuhi permintaan pasar tetapi ada sedikit kendala yang sering kali terjadi, yaitu kekurangan bahan baku bokar untuk proses produksi yang mana hal tersebut membuat kegiatan produksi kurang maksimal, untuk menyiasati hal tersebut PT. Jhonlin Agro mandiri Sering melakukan pemotongan jam kerja karyawan untuk menghindari terjadinya stock out pada bahan baku yang mana jika hal tersebut terjadi maka kegiatan produksi akan terhenti dan perusahaan tidak dapat melakukan mengiriman hasil produksi kepada para pembeli sesuai tenggang waktu yang disepakati.
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana persedian bahan baku dalam upaya meningkatkan proses produksi pada PT. Jhonlin Agro Mandiri dan bagaimana persedian bahan baku yang seharusnya tersedia untuk meninggkatkan proses produksi pada PT. Jhonlin Agro Mandiri
Dalam penanggulangan masalah yang dihadapi tersebut hendaknya perusahaan melakukan analisis-analisis peramalan bahan baku dengan menggunakan beberapa metode seperti analisis Trend dan EOQ, dengan melakukan kedua analisis tersebut perusahaan akan dapat menentukan Safety Stock yang mana hal tersebut dapat membuat kegiatan produksi menjadi maksimal dan selanjutnya bisa ditinggkatkan lagi .
Hasil dari penelitian dalam upayanya meningkatkan proses produksi perusahaan menyediakan bahan baku sebesar 2.717.975 Kg untuk periode oktober 2019 dan peramalan dengan menggunakan metode trend projection diketahui perusahaan harus menyediakan 2.688.797 Kg Bokar untuk mengamankan proses produksi mereka pada bulan akan datang November 2019, diketahui juga setelah melakukan perhitungan pengamanan (safety stock) perusahaan harus mempunyai persediaan 1.157.397 Kg sebagai persediaan pengaman sekaligus sebagai tambahan persediaan untuk meningkatkan proses produksi mereka selama periode November 2019.
Kata Kunci : Bahan Baku, Proses Produksi
ABSTRACT
PT. Jhonlin Agro Mandiri continues to strive to meet market demand but there are a few obstacles that often occur, namely a shortage of bokar raw materials for the production process which makes production activities less optimal. To get around this, PT. Jhonlin Agro mandiri Often cuts employee work hours to avoid stock out of raw materials which if this happens then production activities will stop and the company cannot deliver production products to buyers according to the agreed time frame.
The problem that will be examined in this research is how the supply of raw materials in an effort to improve the production process at PT. Jhonlin Agro Mandiri and how the supply of raw materials that should be available to improve the production process at PT. Jhonlin Agro Mandiri
In overcoming the problems faced, the company should carry out forecasting analyzes of raw materials using several methods such as Trend and EOQ analysis, by carrying out these two analyzes the company will be able to determine the Safety Stock which can make production activities maximized and can then be improved. again .
The results of the research in an effort to improve the production process of the company providing raw materials of 2.717.975 kg for the October 2019 period and forecasting using the trend projection method, it is known that the company must provide 2.688.797 Kg of Bokar to secure their production process in the November 2019, it is known Also, after calculating the safety stock, the company must have an inventory of 1.157.397 kg as a safety stock as well as additional supplies to increase their production process during the November 2019 period.
Keywords: Raw Materials, Production Process
PENDAHULUAN
Peta bisnis kini telah memasuki era baru yang ditandai dengan perubahan dalam sistem perekonomian dunia. Dalam hal ini fenomena globalisasi telah menimbulkan meningkatnya dinamika bisnis. Persaingan telah menjadi semakin kompleks dengan efektifnya liberalisasi perdagangan pada beberapa kawasan yang telah menghapuskan batas-batas negara. Persaingan bisnis tidak lagi antar sesame perusahaan nasional tetapi juga telah melibatkan perusahaan multi nasional. Dalam hal ini persaingan menjadi semakin ketat, karena setiap perusahaan harus mampu menembus pangsa pasar dunia.
Dengan menghadapi kompetisi yang meningkat dan kemajuan teknologi yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang baik dan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Agar suatu perusahaan dapat mempertahankan kontinuitas perusahaan dan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan harus dapat menentukan kebijakan persediaan dan menjadikan sebuah senjata kompetitif. Banyak perusahaan juga memandang perlu untuk memiliki persediaan dalam proses produksi untuk menjaga dan menghindari penghentian atau penundaan pada proses produksi, misalnya : ketergantungan bahan impor yang memerlukan jangka waktu pengiriman cukup lama ataupun terlambatnya pengiriman bahan baku ke lokasi produksi.
Proses produksi yang diterapkan oleh perusahaan diharapkan dapat mencapai suatu sasaran yang optimal dengan menggunakan sumber-sumber secara efesien dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya persediaan bahan baku. Tujuan dari persediaan bahan baku adalah menjamin tersedianya bahan baku pada tingkat yang optimal agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana pada tingkat biaya yang minimum. Keberadaan bahan baku sangatlah penting dalam kelancaran proses produksi. Bahan baku mutlak ada jika perusahaan akan melakukan produksi.
Persediaan bahan baku atau material merupakan faktor penting yang perlu mendapat perhatian untuk menjalankan proses produksi. Perencanaan produksi yang sudah disusun untuk menjalankan proses produksi haruslah ditunjang dengan manajemen pengadaan jumlah bahan baku yang baik. Perencanaan kebutuhan bahan baku sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan, agar material dan struktur produk yang dibutuhkan oleh suatu produk, dapat terpenuhi baik dari jumlah produk yang akan dihasilkan sampai kepada kualitas produk yang di inginkan.
Selain dengan adanya perencanaan kebutuhan bahan baku yang baik, manajemen persediaan bahan baku sangat penting dilakukan oleh perusahaan demi terciptanya kelancaran proses produksi yang efektif dan efisien. Proses produksi dapat berjalan jika ada persediaan bahan baku sesuai dengan kapastias produksi setiap harinya. Selain itu, perencanaan yang tidak matang dan penyimpanan bahan baku yang terlalu sedikit akan mengakibatkan tidak tersedianya kebutuhan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. Begitu pula dengan persediaan yang terlalu banyak dapat menimbulkan biaya-biaya yang besar, seperti biaya penyimpanan, biaya perawatan dan biaya transportasi. Oleh karena itu penting bagi perusahaan mengatur persediaan agar tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.
Menurut Pardede (2005), model jumlah pesanan terhemat (economic order quantity model) EOQ model digunakan dalam menentukan jumlah barang yang akan dipesan untuk setiap kali pemesanan serta jumlah biaya pengadaan bahanbahan. EOQ menunjukkan jumlah barang yang harus dipesan untuk setiap kali pemesanan agar biaya sediaan keseluruhan menjadi sekecil mungkin.
Selain EOQ dalam pengadaan bahan baku harus ada yang dikenal dengan istilah safety stock. Menurut Pujawan (2005), safety stock fungsinya adalah sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan. Perusahaan biasanya menyimpan lebih banyak
dari yang diperkirakan dibutuhkan selama suatu periode tertentu supaya kebutuhan yang lebih banyak bisa dipenuhi tanpa harus menunggu. Menentukan berapa besarnya persediaan pengaman adalah pekerjaan yang sulit. Besar kecilnya persediaan pengaman terkait dengan biaya persediaan dan service level.
Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana persedian bahan baku dalam upaya meningkatkan proses produksi pada PT. Jhonlin Agro Mandiri Batulicin dan juga tujuan lainnya yaitu ingin mencari tahu persediaan bahan baku yang seharusnya tersedia dalam upaya meningkatkan proses produksi pada PT. Jhonlin Agro Mandiri Batulicin.
METODE
Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi
Objek penelitian ini adalah PT. Jhonlin Agro Mandiri merupakan industri komoditas perkebunan karet, kelapa sawit, dan hasil hutan berupa pengolahan kayu menjadi bahan bakar wood pellet yang dikelola oleh pihak swasta, dan bekerja dibawah naungan bendera besar Jhonlin Group yang berpusat di Batulicin, Kalimantan Selatan. PT. Jhonlin Agro Mandiri ini, khususnya Departemen CRF (Crumb Rubber Factory), berlokasi tepatnya di Jalan Raya Serongga Km. 14,5 , Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan karet yang memproduksi bandela SIR (Standard Indonesian Rubber) sebagai produk utamanya.
Jenis data yang digunakan dalam penilitian ini ada dua yaitu, data skunder yang merupakan jenis data dan informasi dalam bentuk jadi yang telah dimiliki oleh PT. JHONLIN AGRO MANDIRI, Misalnya data dokumentasi dimana yang berisi tentang sejarah singkat PT.
JHONLIN AGRO MANDIRI, struktur organisasi, keadaan personalia serta literatur-literatur dan referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan lain sebagainya. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan yang berhubungan dengan objek penelitian dengan melakukan interview dengan pihak CRF PT. JHONLIN AGRO MANDIRI.
Metode analisis data yang digunakan dalam penilitian ini antara lain :
Tren Projection Adalah suatu metode peramalan serangkaian waktu yang sesuai dengan garis tren terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke dalam peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang.
Dengan persamaan garis : Ŷ=a+Bx + ei
Ŷ = peramalan kebutuhan bahan baku a = konstanta
B = bilangan waktu ei = selisih waktu
Economic Order Quantity, Analisis EOQ adalah analisis yang digunakan untuk menentukan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis setiap kali pembelian (Gitosudarmo 2002:101)
Safety Stock, Stock Pengaman atau safety stock adalah persediaan yang diadakan untuk mencegah teradinya kekurangan persediaan ketika permintaan tidak pasti atau karena faktor yang menentukan besarnya persediaan ini adalah penggunaan bahan baku rata-rata selama periode tertentu sebelum barang yang dipesan datang dan waktu tunggu yang bervariasi.
Assauri (2008).
Safety Stock = Z 𝝈√𝑳 Z = standar normal
= standar deviasi L = lead time.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persediaan bahan baku di PT. Jhonlin Agro Mandiri dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dalam upayanya meningkatkan proses produksi.
Bulan Pembelian 2017 2018
Januari 2.035.836 4.200.430
Februari 1.991.648 4.317.071
Maret 2.376745 3.692.929
April 1.516.181 3.115.220
Mei 2.154.953 3.444.834
Juni 1.211.968 3.682.978
Juli 2.130.328 3.327.247
Agustus 2.054.973 3.050.101
September 1.464.056 1.797.200
Oktober 2.637.831 2.837.340
November 2.618.089 3.380.138
Desember 3.454.553 2.561.564
Jumlah 25.647.161 39.407.052
Rata-Rata 2.137.263 3.283.921
Bulan Pembelian 2019
Januari 3,660,695
Februari 4,694,140
Maret 2,303,223
April 3,303,380
Mei 5,650,488
Juni 2,782,203
Juli 4,294,398
Agustus 2,672,865
September 2,575,523
Oktober 2,717,975
November -
Desember -
Jumlah 34,654,890
dalam periode 2017-2018 ada peningkatan pembelian bahan baku bokar yang dilakukan oleh PT. Jhonlin Agro Mandiri. Hal ini disebabkan karena tingkat produksi yang semakin meningkat sehingga kebutuhan akan bahan baku otomatis akan meningkat sehingga memberikan efek terhadap peningkatan order. Sedangkan untuk periode 2019 yang masih berjalan, untuk mengetahui hasilnya maka peneliti akan melakukan peramalan dengan metode trendprojection pada bagian analisis data.
Untuk mengetahui kebutuhan bahan baku pada bulan November 2019 dengan menggunakan metode trend projection, maka diperlukan data pengguna bahan baku pada periode 2019 sebagai berikut :
(Tren Garis Lurus)
No Bulan Y X XY X²
1 Januari 3.752.307 -5 - 18.761.535 25
2 Februari 3.154.929 -4 - 12.619.716 16
3 Maret 4.142.811 -3 - 12.428.433 9
4 April 3.274.825 -2 - 6.549.650 4
5 Mei 4.147.543 -1 - 4.147.543 1
6 Juni 3.429.715 1 3.429.715 1
7 Juli 4.064.617 2 8.129.234 4
8 Agustus 3.426.466 3 10.279.398 9
9 September 2.776.548 4 11.106.192 16
10 Oktober 2.713.424 5 13.567.120 25
Jumlah 34.883.185 0 - 7.995.218 110
rata-rata 3.488.319
Dimana:
Ŷ = peramalan kebutuhan bahan baku a = 3.488.319
B = - 72.684
ei = 0
X = 11 (November 2019) Ŷ = a+Bx + ei
= 3.488.319 + (-72.684 (11) ) + 0
= 3.488.319 + (- 799.522)
= 2.688.797 Kg
Jadi peramalan kebutuhan bahan baku untuk bulan ke 11 ( November 2019) menggunakan metode trend projection adalah sebesar 2.688.797 Kg, setelah diketahuinya hasil tersebut maka bagian Raw Material Purchasing harus bisa menyediakan bahan baku lebih dari 2.688.797 Kg untuk menghindari kekurangan bahan baku pada proses produksi dan agar dapat memaksimalkan proses produksi.
Perhitungan EOQ 2019
EOQ = . . . .
. = 5.260.438 Kg
diketahu pembelian bahan baku bokar yang optimal pada tahun 2019 sebanyak 5.260.438 Kg setiap kali pembelian.
yang mana frekuensi pembelian yang harus dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut:
= . .
. . = 7,1
Dikarenakan periode tahun 2019 masih berjalan dan dengan metode peramalan trend projection telah didapatkan pemakaian bahan baku pada bulan ke 11 dalam artian hari kerja telah berjalan selama 330 hari maka daur pemesanan ulangnya adalah:
= , = 46 hari
Dikarenakan PT. Jhonlin Agro Mandiri Batulicin harus menyediakan bahan baku bokar setiap hari, maka bahan baku bokar yang harus masuk ke gudang dalam sehari sebesar:
= . . = 114.357 Kg perhari selama periode desember 2019 sampai januari 2020
Persediaan Pengamanan (safety stock) 2019 DEVIASI TAHUN 2019
No Bulan Penggunaan Perkiraan Deviasi Kuadrat
X Y (X-Y) (X-Y)²
1 Januari 3.752.307 3.000.000 752.307 565.965.822.249 2 Februari 3.154.929 3.000.000 154.929 24.002.995.041 3 Maret 4.142.811 3.000.000 1,14.,811 1.306.016.981.721 4 April 3.274.825 3.000.000 274.825 75.528.780.625 5 Mei 4.147.543 3.000.000 1,147.543 1.316.854.936.849 6 Juni 3.429.715 3.000.000 429.715 184.654.981.225 7 Juli 4.064.617 3.000.000 1,064.617 1.133.409.356.689 8 Agustus 3.426.466 3.000.000 426.466 181.873.249.156 9 September 2.776.548 3.000.000 - 223.452 49.930.796.304 10 Oktober 2.713.424 3.000.000 - 286.576 82.125.803.776 11 November
12 Desember
Jumlah 34.883.185 30.000.000 4.883.185 4.920.363.703.635
= . . . . = 701.453 Kg
Safety Stock = 1.65 x 701.453 kg = 1.157.397 Kg
Persedian pengaman yang yang harus ada pada tahun 2019 adalah sebesar 1.157.397 Kg untuk mengamankan proses produksi pada bulan oktober, November, dan Desember agar proses produksi berjalan lancar dan maksimal tidak mengalami stock out pada persedian bahan baku.
PENUTUP Kesimpulan
Dalam upaya meningkatkan proses produksi di PT. Jhonlin Agro Mandiri dan menghindari terjadinya stock out, selama ini pihak PT. Jhonlin Agro Mandiri Batulicin sering memberlakukan jam efektif. Hal tersebut dilakukan karena persedian bahan baku di PT. Jhonlin Agro Mandiri belum mampu atau belum cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi, Seperti pada periode 2018 bedasarkan data dari perusahaan dimana perusahaan mengalami kekurangan bahan baku sekitar 917.000 Kg.
Kekurangan bahan baku tersebut diakibatkan banyak faktor, salah satunya lokasi pabrik yang lumayan jauh sehingga para petani karet sering enggan menjual bokarnya ke PT. Jhonlin Agro Mandir mereka lebih memilih menjual bokarnya kepabrik yang berada di Banjarmasin yang mereka anggap biaya pengantaran bokar lebih sedikit jika dibandingkan dengan mengantar bokar ke Batulicin.
Untuk dapat meningkatkan proses produksi pihak perusahaan seharusnya bisa melakukan analisi-analisi peramalan untuk menghindari terjadinya permasalahan yang terjadi pada tahun 2018, Dan untuk tahun 2019 yang masih berjalan untuk mengghindari kejadian yang terjadi pada tahun 2018 tersebut perusahaan harus segera membenahi pengadaan bahan baku mereka. Dengan menggunakan beberapa metode analisis, peneliti melakukan peramalan bahan baku yang harusnya tersedia pada periode 2019 yang sedang berjalan ini, berhubung penelitian ini dilakukan diwaktu yang masih berjalan maka peneliti meramalkan berapa kebutuhan bahan baku yang harus tersedia pada bulan yang akan datang dengan menggunakan metode tren projection peneliti melakukan peramalan dan menemukan bahan baku yang harus tersedia untuk mendukung proses produksi agar lebih meningkat dan maksimal pada bulan November 2019 adalah sebesar 2.688.797 Kg.
Peneliti juga melakukan analisis untuk memberikan persedian pengamanan pada tahun 2019 ini dengan metode safety stock yang mana selama bulan oktober 2019 perusahaan harus mempunyai persediaan pengaman sekitar 1.157.397 Kg untuk menghindari stock out. Semua itu harus dilakukan karena pada bulan-bulan akhir tahun bahan baku bokar sulit didapat dan kalaupun ada biasanya hanyar bejumlah sedikit. Hal seperti ini tidak dapat dihindari karena di bulan-bulan akhir tahun ini sudah memasuki musim hujan dimana saat musim hujan petani kesulitan dalam melakukan penyadapan dan pada musim hujan juga biasanya lateks dari pohon karet sulit terkumpul karena air hujan membasahi batang pohon dan lateks hanya sedikit yang keluar dari pohon.
Saran
Peneliti memiliki hanya memiliki sedikit saran
1) Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku di PT. Jhonlin Agro Mandiri (CRF) kepala bagian RMP harus merekrut karywan tambahan yang diberi tugas untuk mencari bahan baku keluar daerah dan meloby para pengumpul getah karet didaerah-daerah lain yang selama ini menjual hasil sadapan karetnya keperusahaan di Banjarmasin, dengan menjanjikan melebihkan harga beli dari perusahaan yang ada di Banjarmasin.
2) PT. Jhonlin Agro mandiri harus bisa memanfaatkan masyarakat disekita kebun mereka dengan member gajih atau upah untuk merawat dan mengurus perkebunan karet mereka sekaligus memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat sekitar bagaimana proses
mengelola dan merawat perkebunan karet, agar perkebunan mereka dapat menghasilkan bahan baku karet lebih banyak lagi untuk menutup kekurangan bahan baku yang selama ini terjadi dipabrik PT. Jhonlin Agro Mandiri (CRF).
3) Ini mungkin saran yang penuh resiko dan juga memiliki kecendrungan kerugian didalamnya tapi juga harus dipertimbangkan. perusahaan menghentikan proses produksi SIR, fokus kepada merubahan bahan olahan karet menjadi blangket untuk memenuhi drying shed mereka setelah drying shed penuh mereka semua mnghentikan semua aktifitas produksi selama 5-7 hari. Selamaa 5-7 hari mereka fokus untuk menampung bahan baku sebanyak-banyaknya didalam gudang setelah penuh mereka dapat langsung melakukan proses produksi tanpa takut kehabisan bahan baku, karena mereka memiliki drying shed yang penuh juga memiliki bahan baku yang penuh sehingga kegiatan dapat berputar terus menerus. Untuk melakukan strategi seperti ini sebelumnya mereka harus meloby para buyer terlebih dahulu untuk menunda pengiriman produk mereka, kalau para buyer menyetujui maka strategi seperti ini dapat berjalan tetapi jika para buyer tidak menyetujui penundaan maka strategi seperti ini tidak dapat berjalan
REFERENSI
Agus Indriyo, Gitusudarmo dan Basri. (2002).Manajemen Keuangan. Yogyakarta:BPFE
Ahyari, A. 2002, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Buku1,Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE UGM
Asri, Marwan & Adisaputro , Gunawan.(2011). Anggaran Perusahaan.Yogyakarta:BPFE- Yogyakarta
Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi (Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan).Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Assauri, Sofjan. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas Indonesia
Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2011. Operations Management, Buku 1 edisi ke sembilan.
Salemba empat : Jakarta
Juliana puspika dan Desi Anita,2013. JURNAL EKONOMI VOLUME 21, NOMOR 3 SEPTEMBER 2013 INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ROTI PADA PABRIK ROTI BOBO PEKANBARU KBBI, 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available
at:http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 4 Oktober 2019].
Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta
Sari, S. P. 2010. Pengoptimalan Persediaan Bahan Baku Kacang Tanah Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) di PT. Dua Kelinci Pati.Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis,Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Yayat nurhayati, H. Acep komara, jurnal Edunomic vol.1 / Januari 2013. PENGARUH PASOKAN BAHAN BAKU TERHADAP PROSES PRODUKSI DAN TINGKAT PENJUALAN PADA INDUSTRI ROTAN KABUPATEN CIREBON
Yusi Saragi, 2010. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada UKM Waroeng Cokelat, Bogor.