• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Proteksi Distance Relay Akibat Gangguan Hubung Singkat pada Penghantar Bay Rawalo 2 Gardu Induk 150 Kv Purbalingga - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Sistem Proteksi Distance Relay Akibat Gangguan Hubung Singkat pada Penghantar Bay Rawalo 2 Gardu Induk 150 Kv Purbalingga - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

73 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagau berikut.

1. Besarnya nilai arus hubung singkat yang terbesar berada pada jarak gangguan 25%, baik itu jenis gangguan 3 fasa, 2 fasa, dan 1 fasa ke tanah. Hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu semakin panjang penghantar maka akan semakin besar pula impedansinya yang mengakibatkan arus gangguan hubung singkat menjadi kecil.

2. Jenis gangguan hubung singkat yang memiliki nilai terbesar adalah hubung singkat 3 fasa dengan nilai sebesar 7,087 kA untuk perhitungan manual pada jarak 25% dan 7,087 kA untuk hasil simulasi pada ETAP pada jarak 25%.

3. Perbandingan nilai arus hubung singkat hasil dari perhitungan manual dan simulasi hubung singkat dengan menggunakan ETAP 19.0.1 tidak terlalu berbeda jauh sehingga dapat dikatakan sistem tenaga listrik dalam kondisi yang baik.

4. Berdasarkan perhitungan manual yang telah dilakukan, besarnya nilai setting relay jarak yaitu pada zona 1 (Zp1 = 3,191 Ω dan Zs1 = 2,553 Ω) tanpa adanya waktu tunda atau 0 detik, pada zona 2 (Zp2 = 6,586 Ω dan Zs2 = 5,529 Ω), dengan menggunakan waktu tunda 0,4 detik, dan pada zona 3 (Zp3 = 10,227 Ω dan Zs3 = 8,181Ω) dengan menggunakan waktu tunda sebesar 1,6 detik.

(2)

74

5. Setting zona relay jarak pada penghantar GI 150 kV Purbalingga arah Rawalo sudah sesuai dengan standar yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan antar perhitungan manual dan data aktual di lapangan tidak terlalu jauh berbeda sehingga tidak perlu dilakukan pengaturan kembali (resetting) proteksi relay jarak.

5.2 Saran

1. Perlunya dilakukan pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan pengecekan secara berkala agar setting relay jarak tetap dapat memproteksi penghantar dengan normal.

2. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi atau acuan bagi perusahaan yang bersangkutan maupun peneliti yang lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisa dan perhitungan untuk mendapatkan suatu nilai arus gangguan hubung singkat fasa ketanah guna untuk mengevaluasi

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan nilai arus hubung singkat untuk tiga fasa yang paling terbesar yaitu 10689,90  - 85 A dan nilai terkecil dari

(a) Ra=0.25ohm. Dari grafik gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5 diperoleh bahwa impedansi gangguan terbesar terjadi pada saat gangguan hubung singkat satu fasa ketanah. Semakin besar

Perlu diingat bahwa Impedansi Sumber ini adalah nilai Ohm pada sisi 150 kV, karena arus gangguan hubung singkat yang akan dihitung adalah gangguan hubung

47 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Waktu Kerja Relai 1 Fasa Gambar 4.5 Kurva Pemeriksaan Waktu Kerja Relai untuk Gangguan 1 Fasa 4.4 Perbandingan Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat

Apabila nantinya terjadi gangguan, sebagai contoh overload atau beban lebih, hubung singkat antara fasa dengan fasa, hubung singkat antara fasa dengan tanah maka sistem proteksi akan

Gambar 3.1 Grafik Perbandingan Panjang Saluran dengan Arus Gangguan Dari hasil perhitungan arus gangguan gardu induk feeder Painan menunjukkan bahwa arus hubung singkat dipengaruhi

Gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah Dari ketiga macam gangguan hubung singkat di atas, arus gangguannya dihitung dengan menggunakan rumus umum hukum ohm yaitu : I= Z V ………1 Yang