Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan pembimbing akademik selama 4 tahun yang memberikan arahan dan saran kepada peneliti. Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah banyak memberikan arahan, saran, bantuan dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini. Pengajar program Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak petunjuk, petunjuk, saran dan petunjuk dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Pak. dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan nasihat, bimbingan, bantuan dan ilmu kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan. Dan yang tercinta, Dita Tara Diva, yang telah memberikan semangat dan doa kepada peneliti.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sebuah karya sastra memiliki kehidupannya sendiri, hanya saja di sini konteks kehidupannya dapat diketahui melalui reaksi yang ditimbulkan oleh pembacanya. Seorang pengarang dapat menciptakan sebuah karya sastra karena ia telah melihat gejala psikologis masyarakat, kemudian mengolahnya dalam pikirannya dan menggabungkannya dengan psikologinya sendiri, kemudian merangkainya menjadi pengetahuan baru dan menyimpannya dalam pikiran. Oleh karena itu, dibutuhkan kepiawaian pengarang untuk menciptakan kondisi yang ada di sekitarnya, dan agar kehidupan yang diciptakan pembaca dalam karya sastra dapat tercapai.
Psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional, yaitu sama-sama berguna sebagai sarana untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, perbedaannya hanya gejala kejiwaan dalam karya sastra adalah gejala kejiwaan orang yang imajiner, sedangkan dalam psikologi mereka nyata atau nyata sehingga keduanya bisa. Menurut pendekatan psikologi, karya sastra yang berkualitas adalah karya sastra yang mampu menggambarkan kegalauan dan gejolak batin manusia, karena hakekat kehidupan manusia adalah perjuangan menghadapi gejolak batinnya sendiri.
Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dibatasi pada permasalahan psikologis tokoh yaitu: Muhammad Ayyas, Yelena dan Linor dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
Manfaat Penelitian
Kerangka Teoritis
- Analisis
- Hakikat Pendekatan Psikologi Sastra
- Psikologi Kepribadian
- Struktur Kepribadian Sigmund Freud
- Aspek Psikologis
- Analisis Tokoh dan Penokohan
- Tipologi Manusia
- Sinopsis Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy
- Biografi Habiburrahman El Shirazy
Menurut Aminudin dalam Siswanto, Tokkoh adalah pelaku yang memerankan peristiwa-peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu menjalin sebuah cerita, sedangkan cara pengarang menghadirkan tokoh-tokoh disebut penokohan. Tokoh dalam karya fiksi selalu memiliki sifat, sikap, tingkah laku atau sifat tertentu. Tokoh dinamis adalah tokoh yang kepribadiannya selalu berkembang, sedangkan tokoh statis adalah tokoh yang kepribadiannya tetap. Metodenya adalah melalui (a) tuturan pengarang tentang ciri-ciri pelaku, (b) gambaran yang diberikan pengarang melalui gambaran lingkungan tempat tinggalnya dan cara berpakaiannya (c) menunjukkan bagaimana dia bertingkah laku, (d) dengan melihat bagaimana tokoh berbicara tentang dirinya sendiri, (e) memahami cara mengolah pikirannya, (f) melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya, (g) melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dirinya, (h) melihat bagaimana tokoh lain bereaksi terhadap dirinya, ( i) melihat bagaimana karakter bereaksi terhadap karakter lain Aminuddin .
Karakter terkadang juga merupakan representasi psikis dari pengarang, namun karakter dengan nada psikis akan didasarkan pada psikologi sastra. Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan menemukan berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan identitasnya. Tokoh tipikal adalah tokoh yang situasi individualnya hanya sedikit ditampilkan dan kualitas karya atau kebangsaannya lebih ditekankan.
Ternyata orang tersebut telah menembak Linor. Ayyas langsung pingsan tak berdaya dan menatap Linor yang jatuh berlumuran darah. Dia mengumpulkan semua kekuatannya yang tersisa dan kemudian berlari menuju Linor yang jatuh.
Kerangka Konseptual
Saat ini ia mengabdikan dirinya pada dunia dakwah dan pendidikan melalui karya-karyanya dan ke Pesantren Basmala Indonesia Karya dan Wirausaha yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah bersama adik laki-lakinya (Ahmad Munif El Shirazy, Ahmad Mujib El Shirazy, Ali El Shirazy) dan teman-teman. Karya-karyanya banyak diminati, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Pendekatan karya sastra dapat dilakukan dengan pendekatan psikologi yang menitikberatkan pada disiplin ilmu kejiwaan, reaksi yang ditimbulkan terhadap permasalahan dan bagaimana aspek kejiwaan muncul dalam teks sebuah karya sastra.
Pernyataan Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
Sumber Data dan Data Penelitian 1. Sumber Data
- Data Penelitian
- Metode Penelitian
Variabel Penelitian
Instrumen Varibel Penelitian
Teknik Analisis Data
Deskripsi Hasil Penelitian
Di negeri Rusia inilah Muhammad Ayyas mengalami banyak godaan iman dan hambatan serius untuk menyelesaikan tesisnya. Muhammad Ayyas, Yelena dan Linor mengalami banyak godaan dan rintangan serius di antara mereka, yang mengakibatkan konflik batin dalam diri mereka masing-masing menjadi marah, cemas, takut, tertekan dan ragu. Berikut data penelitian tentang gambaran psikologis tokoh dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
Analisis Data
- Tokoh Muhammad Ayyas
- Tokoh Yelena
- Tokoh Linor
Aku tidak bisa hidup sepertimu! Lebih baik kamu istirahat.” Kata Ayyas masih menahan diri untuk tidak menatap Yelena. Bahkan, ia harus sedikit memalingkan wajahnya ke arah Yelena untuk menghormati orang yang diajak bicara. Limo merah itu semakin mendekat. Ayyas semakin khawatir. Sedan merah itu semakin dekat, begitu dekat Ayyas melihat seorang wanita paruh baya mengendarai mobil, dia lega.
Ayyas membawa Linor (Sofia) ke dalam mobil. Tangan Linor (Sofia) menjadi lebih dingin. Ayyas mencari denyut nadinya tapi tidak menemukannya. Hati Ayya sepertinya gagal. Dia tidak ingin kehilangan Linor (Sofia). . Ayyas terus mencari denyut nadi Linor (Sofia), namun tidak menemukannya, dia meletakkan tangannya di depan hidung Linor (Sofia), tidak merasakan kelembutan nafasnya. Apakah Linor (Sofia) meninggal? Ayyas. Dia belum pernah merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang begitu dalam sebelumnya.
Ya, saatnya pulang, dia berjanji kepada seorang mahasiswa Indonesia bernama Devid untuk membantu temannya yang baru saja tiba. "Mungkin dia tidak bisa turun di stasiun Smolenskaya. Kasihan, dia masih baru di sini." katanya pada dirinya sendiri. Yelena pergi ke kamarnya dan mengeluarkan ponselnya. Dia sekarat! Yelena meneteskan air mata. Dia bahkan tidak bisa menghapus air matanya karena tangannya terasa kaku dan tidak bisa digerakkan.
Yelena bingung harus mengambil keputusan bagaimana, dia berpikir untuk menemui Ayyas dan meminta nasihat darinya. Dengan sekuat tenaga, Sergei menampar wajah Linor lagi dan berkata dengan keras, "Diam!" Linor tersingkir. Ayyas terdiam di tempatnya. Dia sekarang melihat dua setan berkelahi. Gadis itu terlihat seperti dirinya beberapa tahun yang lalu ketika dia belajar bermain biola, ditemani ibunya, dia tidak membunuh gadis itu karena membunuhnya seperti membunuh dirinya sendiri.
Wanita muda itu adalah Salma, ibunya. Dia merasakan betapa buruknya dia karena menjadi agen rahasia Israel, dan betapa buruknya dia karena menjadi bagian dari penyebab hilangnya nyawa orang Palestina seperti yang terlihat. saudaranya sendiri, bangsanya sendiri. Linor melihat lagi alamat yang tertulis, dia yakin bahwa bangunan tua di depannya adalah tempat tinggal Ayyas sekarang.
Jawaban Pernyataan Penelitian
Karakter Yelena mengalami kemarahan saat berbicara dengan Muhamed Ayyas tentang masalah Muhamed Ayyas yang tidak mau menemani Yelena berbicara. Karakter Yelena mengalami kecemasan ketika dia sekarat, dia membutuhkan bantuan, dan ponselnya dengan teknologi tidak dapat membantunya. Karakter Yelena ketakutan akan keadaan sekaratnya dan tidak bisa bergerak atau berbicara, seiring dengan suhu dingin saat itu.
Karakter Yelena mengalami keraguan tentang langkah apa yang harus diambil setelah keluar dari rumah sakit. Karakter Linor mengalami kemarahan terhadap Sergei, yang memukul dan memanggilnya pelacur saat bertengkar dengan Ayyas. Tokoh Linor mengalami kegelisahan saat mendengar kabar dari Ayyas bahwa Yelena sedang sekarat di rumah sakit Italia.
Diskusi Hasil Penelitian
Karakter Linor meragukan pekerjaan yang diberikan Ben Solomon untuk membunuh seorang gadis bernama Rihem, putri seorang diplomat Suriah. Karakter Linor mengalami kemarahan pada Sergei yang menamparnya dan memanggilnya pelacur saat bertengkar dengan Ayyas, karakter Linor mengalami ketakutan saat mendengar kabar dari Ayyas bahwa Yelena sekarat di rumah sakit Pusat Medis Italia, karakter Linor mengalami ketakutan dengan mimpi tersebut dia baru saja, karakter Linor mengalami depresi setelah mengetahui bahwa ibu kandungnya adalah Palestina dan Muslim yang dibunuh secara biadab oleh Zionis Israel di tangan Falagis, karakter Linor meragukan tugas yang diberikan Ben Solomon kepadanya untuk membunuh seorang gadis bernama Rihem sang putra. seorang diplomat Suriah.
Keterbatasan Penelitian
Simpulan
Karakter Linor mengalami kemarahan pada Sergei yang menamparnya dan memanggilnya pelacur saat bertengkar dengan Ayyas, karakter Linor mengalami kecemasan saat mendengar kabar dari Ayyas bahwa Yelena sedang sekarat di rumah sakit Pusat Medis Italia, karakter Linor mengalami ketakutan dengan mimpi yang baru saja dialaminya. . Tokoh Linor mengalami depresi ketika mengetahui bahwa ibu kandungnya adalah seorang Palestina dan Muslim, yang dibunuh secara biadab oleh Zionis Israel melalui tangan kaum Falagis.
Saran
Dua pemuda berwajah Asia Tenggara terlihat mengobrol satu sama lain, mereka sudah tidak bertemu selama sembilan tahun. Yang baru keluar bandara bernama Muhammad Ayyas, dan temannya yang sudah lama tinggal di Rusia bernama Devid. Tanpa sepengetahuan Ayyas, dia berbagi apartemen dengan dua nonik Rusia yang sangat cantik.
Setelah lama tinggal di apartemen bersama dua suster Rusia, Ayyas sangat terkejut, karena ternyata kedua orang itu bukanlah orang baik. Tidak lama setelah itu, Ayyas mengetahui bahwa teman satu flat lainnya bernama Yelena ternyata adalah pelacur kelas atas di Moskow, dan Yelena adalah orang yang tidak percaya pada Tuhan. Ia sangat terpukul ketika mengetahui hal tersebut, karena selama ini ia sangat bangga menjadi keturunan Yahudi.
Namun sebenarnya orang tua aslinya berasal dari kelompok agama yang selalu disebutnya sebagai agama primitif. Setelah mengetahui kisah Nabi Yusuf, dia langsung teringat pada Ayyas, pemuda yang dibencinya karena masuk Islam, yang pernah ditipunya untuk berzinah dengannya, namun ditolak mentah-mentah. Setelah menjelaskan bahwa dia adalah Linor, Ayyas terkejut dan sangat berterima kasih karena Linor telah pindah agama.
Tak lama kemudian, Devid yang sudah berada di Rusia dan menjalani gaya hidup bebas merasa tak tahan lagi. Sedangkan Linor yang sudah memeluk Islam dan sempat bertemu dengan Ayyas saat itu belum mendapat konfirmasi dari Ayyas. Karena Ayyas tidak segera memberi jawaban, maka ia pun pamit dan berharap Ayyas bisa memberikan kepastian keesokan harinya.
