• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rencana Pelaksanaan Retensi Berkas Rekam Medis Aktif Di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta - Repository Unjaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Rencana Pelaksanaan Retensi Berkas Rekam Medis Aktif Di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta - Repository Unjaya"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

1. Kebijakan Retensi Medis Aktif Dan Penyusutan Berkas Rekam Medis Aktif

Rumah sakit Panti Rini sudah mempunyai kebijakan retensi dan penyusutan, kebijakan tersebut tertuang didalam SOP (Standar Operasional Prosedur) mengenai Penyusutan Dokumen Rekam Medis, dimana masa simpan berkas rekam medis aktif selama 5 tahun terhitung dari terkhir kali pasien berobat/berkunjung, berkas rekam medis yang telah melalui masa simpan selama 5 (lima) tahun sejak pasien terakhir berobat/berkunjung ke rumah sakit Panti Rini akan dilakukan penyusutan.

2. Pelaksanaan Kebijakan Retensi Dan Penyusutan Berkas Rekam Medis Aktif

a. Retensi Berkas Rekam Medis

Masa simpan berkas rekam medis aktif di rumah sakit Panti Rini yaitu selama 5 tahun terhitung dari terkhir kali pasien berobat/berkunjung, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat berkas rekam medis yang melebihi masa simpan yaitu berkas rekam medis pasien yang terakhir kali berobat/berkunjung pada tahun 2012 dan 2013.

b. Penyusutan Berkas Rekam Medis

Penyusutan berkas rekam medis aktif di rumah sakit Panti Rini baru dilaksanakan kembali mulai awal bulan Juli tahun 2019 dari terakhir kali dilaksanakan akhir tahun 2018.

3. Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Retensi Dan Penyusutan Berkas Rekam Medis.

a. Man (Manusia)

Faktor pengahambat pelaksanaan retensi dan penyusutan berkas rekam medis di Panti Rini dari faktor Man (Manusia) yaitu di bagian filing baru

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(2)

39

terdapat 1 petugas pokok, petugas tersebut dibantu petugas rekam medis dari unit lain jika ada waktu senggang, kurangnya petugas di ruang filing membuat berjalan pelaksanaan retensi dan penyusutan tidak berjalan maksimal.

b. Money (Uang)

Faktor pengahambat pelaksanaan retensi dan penyusutan berkas rekam medis di Panti Rini dari faktor Money (Uang) yaitu belum adanya reward dan punishment sehingga dapat membuat kepatuhan petugas dalam melaksanakan retensi dan penyusutan kurang.

c. Methode (Metode)

Faktor pengahambat pelaksanaan retensi dan penyusutan berkas rekam medis di Panti Rini dari faktor Methode (Metode) yaitu belum terdapat JRA(

Jadwal Retensi Arsip) sebagai acuan jangka waktu penyimpanan dokumen rekam medis sesuai dengan jenis penyakitnya.

d. Material (Bahan)

Faktor pengahambat pelaksanaan retensi dan penyusutan berkas rekam medis di Panti Rini dari faktor yaitu Material (Bahan) yaitu bahwa ruang filing aktif di Rumah Sakit Panti Rini belum memadai, dari segi luas ruangan, rak penyimpanan. kebersihan, kelembapan dan dari sirkulasi udara masih kurang baik sehingga dapat membuat petugas merasa tidak nyaman dan dapat menghambat terlaksananya retensi dan penyusutan.

B. SARAN

1. Sebaiknya pihak rumah sakit Panti Rini melakukan penghitungan beban kerja di bagian filing, agar mengetahui berapa kebutuhan SDM di bagian filing

2. Sebaiknya pihak rumah sakit Panti Rini membuat jadwal pelaksanaan retensi agar petugas patuh dalam melaksanakan retensi dan penyusutan.

3. Sebaiknya pihak rumah sakit Panti Rini membuat JRA( Jadwal Retensi Arsip) sebagai acuan jangka waktu penyimpanan dokumen rekam medis

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(3)

40

sesuai dengan jenis penyakitnya dan agar pelaksanaan retensi dan penyusutan bisa terjadwal.

4. Sebaiknya pihak rumah sakit memperbaiki ruang filing aktif dari segi luas ruangan, rak penyimpanan. kebersihan, kelembapan dan dari sirkulasi udara agar dapat menyimpan berkas rekam medis dalam kapasitas yang lebih banyak lagi dan petugas merasa nyaman saat melaksanakan retensi dan penyusutan.

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan retensi DRM aktif Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang sudah memiliki kebijakan retensi yang berisi,

Dalam kegiatan ini akan dilakukan kegiatan pengabdian melalui beberapa tahap, yaitu (a) penyuluhan kepada petugas rekam medis; (b) pelaksanaan integrasi desain berkas rekam

Dalam penelitian yang dilakuakn oleh Maisharoh & Irvan (2020) tentang “ Analisis pelaksanaan penyusutan berkas rekam medis inaktif” menyatakn bahwa masih

Dalam pelaksanaan retensi rekam medis, RSIA Limijati Bandung memiliki kendala dari faktor petugas rekam medis yang terbatas dan sudah memiliki jobdesknya masing-masing di setiap

Kesimpulannya masih kekurangan petugas/SDM bagian rekam medis, Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan berkas rekam medis sudah ada tapi ada kegiatan yang

Pelaksanaan retensi berkas rekam medis harus dilakukan dengan cara memindah- kan berkas rekam medis inaktif dari rak file aktif ke rak file inaktif, memilah pada rak

Dari keamanan alur pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis dari petugas rekam medis sendiri masih belum sesuai dengan SOP yang ada dikarenakan masih ada beberapa petugas selain

Tinjauan Pelaksanaan Retensi Dokumen Rekam Medis Aktif Di Bagian Filing Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Tahun PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA...