• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SALURAN PEMASARAN JAMBU AIR MADU DELI HIJAU DESA TELUK KECAMATAN SECANGGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS SALURAN PEMASARAN JAMBU AIR MADU DELI HIJAU DESA TELUK KECAMATAN SECANGGANG "

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal/skripsi yang berjudul Analisis Saluran Pemasaran Jambu Air Madu Deli Hijau Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Rahma Sari Siregar, SP, M.Si selaku Ketua Dewan Pembimbing yang telah membimbing dan memperhatikan selama penyusunan skripsi ini.

PENDAHULUAN

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Jambu air atau jambu ayer (Jawa), disebut juga Watery Rose Apple (Inggris), merupakan salah satu jenis tanaman buah-buahan asli Indonesia. Sedangkan jambu air deli hijau merupakan jenis jambu air kualitas unggul yang banyak ditemukan di daerah Binjai. Bentuk buah jambu air sangat beragam, antara lain bulat, bulat memanjang seperti lonceng, agak gemuk seperti lonceng, bulat segitiga, dan bulat segitiga memanjang. Jambu air hijau Deli merupakan salah satu produk pertanian buah-buahan yang memiliki prospek pengembangan yang baik.

Selain memiliki harga yang cukup mahal, antara 30 ribu hingga 40 ribu per kilogram, jambu madu deli hijau juga memiliki keunggulan lain seperti mudah tumbuh, rasanya manis, bobot buahnya besar, dan perawatannya relatif lebih mudah. Saat ini jambu biji deli hijau banyak dikembangkan di Sumatera Utara khususnya di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Buah jambu biji mengandung energi 46 kilokalori, protein 0,6 gram, karbohidrat 11,8 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 8 miligram, fosfor 9 miligram, kalsium 7,5 miligram, dan zat besi 1,1 miligram.

Selain itu, buah jambu air juga mengandung 0 miligram vitamin A, 0 miligram vitamin B, dan 5 miligram vitamin C, dengan kandungan air sebanyak 87.

Tabel 5. Data Kandungan Gizi Jambu Air
Tabel 5. Data Kandungan Gizi Jambu Air

Pemasaran

Petani jambu air hijau Deli dalam melakukan transaksi jual beli biasanya menggunakan pola saluran pemasaran yang sama secara berulang-ulang. Petani biasanya langsung membawa jambu air hijau kelezatan hasil panennya ke agen atau agen besar langganannya. Pemilihan agen yang akan mereka jual umumnya ditentukan oleh kedekatan lokasi agen dengan perkebunan jambu air hijau milik petani. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan biaya transportasi yang harus ditanggung petani. Perbedaan harga 50-100 rupiah yang diterima petani yang satu dengan petani lainnya semata-mata disebabkan oleh perbedaan kualitas dan ukuran buah jambu biji hijau lezat yang dijual petani tersebut.

Pengecer adalah pedagang yang menjual barangnya langsung ke pengguna akhir. Lembaga-lembaga ini umumnya berskala kecil dan jumlahnya sedikit. Dalam studi ini, satu-satunya pengecer yang diamati adalah pengecer yang berlokasi di sepanjang Binjai Utara dan Medan. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam penelitian ini: biasanya pengecer ini membeli langsung dari petani atau dari Agen Volume.

Jika stok barang di kios tempat berjualannya sudah berkurang atau habis, maka pengecer akan mendatangi petani atau pedagang untuk membeli persediaan jambu air green deli yang baru untuk persediaan keesokan harinya dan untuk disimpan jika ada konsumen yang memesan green deli. jambu air. Pedagang pengumpul merupakan lembaga pemasaran yang menjual komoditas yang dibeli dari berbagai petani.Peran pedagang pengumpul adalah mengumpulkan komoditas yang dibeli dari petani, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran.

Saluran pemasaran

Kotler (2002) mendefinisikan saluran pemasaran sebagai "seperangkat organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses pembuatan barang atau jasa siap digunakan." Dalam proses pendistribusian produk dari produsen ke konsumen akhir, seringkali terdapat lembaga perantara ke konsumen akhir, dan karena adanya perbedaan jarak dari lokasi produsen ke lokasi konsumen maka fungsi lembaga perantara sering diharapkan untuk hadir. untuk membantu mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen, semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen maka semakin panjang jalur pasarnya. Saluran pemasaran adalah saluran yang menghubungkan pedagang dengan penjual. Kita mengenal dua jenis saluran, yaitu saluran komunikasi dan distribusi. Saluran komunikasi kirim ke pelanggan dan terima.

Saluran pemasaran dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan dan individu yang mengambil hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu seiring perpindahan barang atau jasa tersebut dari produsen ke konsumen. Atau saluran distribusi adalah serangkaian lembaga komersial yang dilalui barang-barang dalam pendistribusiannya dari produsen ke konsumen.

Biaya Pemasaran

Efisiensi pemasaran

Jadi jika saluran pemasaran <50% maka saluran pemasaran tersebut efisien, dan jika saluran pemasaran >50% maka saluran pemasaran tersebut tidak efektif.

Penelitian terdahulu

Pola saluran pemasaran tanaman hias di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang ada dua, yaitu: Saluran I yaitu petani → konsumen. Untuk mengetahui pola saluran pemasaran dan lembaga pemasaran perantara di Kecamatan Binjai Utara dan Kabupaten Binjai pada tingkat lembaga pemasaran digunakan analisis deskriptif. Sedangkan untuk menentukan biaya pemasaran dan margin pada tingkat lembaga pemasaran dalam saluran pemasaran digunakan alat analisis cost-margin.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan institusi dan saluran pasar, untuk menemukan margin pasar, untuk menemukan petani. Berdasarkan hasil penelitian, saluran pasar bunga mawar potong di desa Kertawangi terdiri dari tiga pola saluran pemasaran, dan masing-masing fungsi menjalankan fungsi pemasaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dalam pendistribusian bunga mawar potong dari petani hingga konsumen akhir. Berdasarkan penelitian Elpawati (2014) yang berjudul “Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran Ikan Bandeng di Desa Tambak Sari Kecamatan Tirta Jaya Kabupaten Karawang.”

Tujuan penelitian adalah: Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis saluran pemasaran susu ikan yang terjadi di Desa Tambak Sari, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (2) menganalisis efektivitas saluran pemasaran susu ikan. dengan menganalisis margin pasar, rasio keuntungan/biaya dan pangsa petani. Hasil penelitian ini adalah hasil efisiensi saluran pemasaran ikan bandeng di Desa Tambak Sari Kecamatan Tirta Jaya Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil perhitungan, saluran pemasaran yang efektif adalah saluran pemasaran (I) dengan menggunakan konsep biaya pemasaran yang dilaksanakan pada biaya yang paling rendah.

Metode pengambilan Sampel

Penentuan wilayah penelitian dilakukan secara sengaja, berdasarkan hasil survei lapangan pada tanggal 19 Maret 2019. Desa Teluk Kecamatan Secanggang merupakan salah satu kecamatan yang sedang mengembangkan jambu air madu deli hijau dan merupakan kecamatan yang berbatasan dengan desa yang berhasil mengembangkan deli hijau - jambu air madu, di Kabupaten Langkat. Dengan demikian, sampel petani yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari 5 petani, 2 petani agregator, 2 pedagang pengecer, dan 10 konsumen, dengan jumlah sampel sebanyak 19 sampel.

Metode pengumpulan data

Metode analisis data

Defenisi operasional

  • Pola saluran pemasaran I
  • Pola saluran pemasaran 2

Saluran pemasaran jambu madu merupakan lembaga pemasaran yang melaluinya jambu madu disalurkan dari produsen ke konsumen. Berdasarkan informasi dari pengecer jambu madu di Tanjung Beringin, pengecer menjual harga jambu madu kepada konsumen yaitu Rp 18.000 hingga Rp 25.000. Saluran pemasaran jambu madu yang kedua menunjukkan bahwa terdapat petani jambu madu di daerah penelitian yang menjual jambu madu ke pengecer jambu madu. petani jambu biji Harga jambu madu yang diterima petani dari pengecer adalah Rp.4000 per kg.

Berdasarkan informasi dari petani jambu madu, alasan petani menjual jambu madu ke pengecer karena harganya lebih tinggi dibandingkan dengan harga jambu madu di pengepul di lokasi penelitian. Saluran pemasaran jambu madu yang ketiga menunjukkan bahwa terdapat petani jambu madu di wilayah penelitian yang menjual produk jambu madunya langsung ke konsumen akhir, dimana konsumen datang ke ladang petani jambu madu di lokasi penelitian. Tata cara penjualan yang terkenal adalah petani mematok harga jambu madunya sebesar Rp 15.000 per.

Kemudian pengecer mengambil dari pedagang pengumpul yang rata-rata produksinya 100 kg dengan harga Rp 15.000 per kg. Setelah itu pengecer menjual ke konsumen dengan harga Rp 18.000 per kg dengan rata-rata penjualan 2 kg.

Gambar 10: Pola saluran pemasaran jambu air madu deli hijau deli hijau Desa Teluk P
Gambar 10: Pola saluran pemasaran jambu air madu deli hijau deli hijau Desa Teluk P

Biaya Produksi dan Pemasaran jambu air madu deli hijau

Berdasarkan hasil gambar diketahui bahwa harga jual jambu air madu oleh masing-masing lembaga pemasaran mempunyai margin harga. Dan dalam proses pengangkutannya, petani apel air madu mengantarkan langsung ke pengepul yang menggunakan sepeda motor.Biaya pemasaran petani jambu air madu di Desa Teluk sudah termasuk biaya peralatan (kotak styrofoam) sebesar Rp 50.000 per styrofoam kapasitas 30 kg per styrofoam. Sasaran pedagang pengumpul untuk mendistribusikan jambu air madu yang dibeli dari petani adalah pedagang eceran.

Dalam hal ini agregator memerlukan biaya pemasaran untuk memasarkan jambu air madu.Beban pemasaran agregator meliputi biaya peralatan, biaya tenaga kerja dan transportasi. Biaya pemasaran yang dilakukan aggregator selanjutnya adalah biaya transportasi, alat angkut yang digunakan adalah mobil, mobil digunakan untuk mendistribusikan apel dengan air madu, selain itu biaya tenaga kerja yang digunakan aggregator adalah 2-4 orang, untuk rincian biayanya adalah silakan lihat tabelnya. Untuk memenuhi hal tersebut maka pengecer memerlukan biaya pemasaran untuk mendistribusikan produk jambu madu hijau.Biaya pemasaran yang dibutuhkan pengecer jambu air madu adalah pencurian, timbangan dan kantong plastik.

Steling digunakan sebagai tempat menaruh jambu air madu yang akan dijual. Steling yang banyak ditemui di dealer berjumlah 4-5 steling. Margin Pemasaran dan Efektivitas Pemasaran Jambu Air Madu Deli Hijau di Desa Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

Tabel 7 Biaya produksi petani jambu air madu deli hijau di Desa Teluk
Tabel 7 Biaya produksi petani jambu air madu deli hijau di Desa Teluk

Margin Pemasaran dan Efesiensi Pemasaran jambu air madu deli hijau di Desa teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten langkat

Margin pemasaran jambu madu kelezatan hijau adalah nilai tambah atau harga jual buah jambu madu kelezatan hijau dari petani pengumpul, pedagang pengecer, sampai ke konsumen akhir. Berdasarkan Tabel 10 margin pemasaran dan perhitungan efisiensi pemasaran terlihat pada tingkat kelembagaan petani margin pemasaran sebesar 72%, pada tingkat kelembagaan perusahaan pengumpul margin pemasaran sebesar 11,1% dengan tingkat margin sebesar Rp. 2000. Jadi dapat diketahui efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran dengan sistem penjualan tidak berkelas sebesar 22,60% pada tingkat pengepul dengan biaya pemasaran sebesar Rp 3.390.000 dengan nilai produk akhir sebesar Rp 15.000, kemudian efisiensi pada tingkat pengecer adalah 3,91% dengan biaya pemasaran Rp 705.000 dengan nilai produk akhir Rp 18.000.

Dengan demikian terlihat efektivitas pada tingkat lembaga pemasaran pada saluran I dengan menggunakan sistem penjualan klasik sebesar 13,56% dengan biaya pemasaran sebesar Rp3.390.000 dengan nilai produk akhir sebesar Rp25.000. Berdasarkan Tabel 12 perhitungan margin pemasaran dan efisiensi pemasaran terlihat bahwa pada tingkat keagenan ritel margin pemasaran sebesar 77,77%, pada tingkat keagenan pemasaran pengecer mempunyai margin pemasaran sebesar 22,2% dengan margin Rp. 4000. Dengan demikian terlihat efektivitas pada tingkat lembaga pemasaran pada saluran II sebesar 3,91% dengan biaya pemasaran sebesar Rp 705.000 dengan nilai produk akhir sebesar Rp 18.000.

Berdasarkan tabel 13 perhitungan margin pemasaran dan perhitungan efisiensi pemasaran di tingkat petani sebesar 100% dan efisiensi pemasaran margin pemasaran sebesar 1,81% Jadi saluran III efisien dapat dilihat sebagai berikut: Saluran III. Jadi terlihat efektivitas pada tingkat lembaga pemasaran pada saluran III sebesar 1,81% dengan biaya pemasaran sebesar Rp 325.000 dengan nilai produk akhir sebesar Rp 15.000.

Tabel 10: Margin pemasaran dengan system penjualan tidak berkelas pada saluran I
Tabel 10: Margin pemasaran dengan system penjualan tidak berkelas pada saluran I

Identitas Responden

Bapak/Ibu/Saudari/Saya yang terhormat, Saya mahasiswa Universitas Medan Area dan sedang melakukan penelitian tentang analisis saluran pemasaran Okra (Abelmusschus esculentus L.) di Kecamatan Medan Kota. Partisipasi Anda sangat berharga sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan penelitian ini. 15. Menurut Anda dimana penjual di bawah ini menjual jambu madu dengan lebih menguntungkan? Berikan alasannya.

Lembaga Pemasaran Pedagang Pengumpul

Gambar

Tabel 1 Data Produksi Buah Nasional Tahun 2017
Tabel 2 Luas Panen dan Produksi Jambu Air Nasional, Tahun 2014 - 2017  No  Tahun  Luas Panen (Ha)  Produksi  (Ton)
Tabel 3 Luas Panen, Produksi Jambu Air Sumatera Utara, Tahun 2014-2017
Tabel 4. Daftar Harga Jambu Air Deli Hijau Kabupaten langkat 2010 – 2015  Harga  Jambu  Air  Deli
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1) Di Desa Kema III terdapat 3 saluran pemasaran, dan yang efektif adalah saluran pemasaran yang ke 3 karena merupakan saluran yang

Bedasarakan penelitian ini peroleh kesimpulan yaitu 1 Saluran pemasaran jambu kristal, bedasarkan hasil analisis terdapat II saluran pemasaran jambu kristal sebagai berikut :  Saluran