• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PADA BPKAD PROVINSI SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PADA BPKAD PROVINSI SUMATERA UTARA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Dalam pelaksanaan tugas Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumatera Utara harus diupayakan pelaksanaan tugas tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Pada BPKAD Provinsi Sumatera Utara”. Apakah Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah dan Barang Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan asas dan asas yang berlaku?

Untuk mengetahui bahwa sistem pengelolaan ekonomi dan aset daerah di Provinsi Sumatera Utara sudah sesuai dengan asas dan asas yang berlaku. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat tentang sistem dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah. Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang bermanfaat dalam kaitannya dengan perekonomian daerah dan sistem pengelolaan kekayaan berdasarkan penelitian.

Bagi masyarakat dapat memberikan informasi yang jelas mengenai sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan apa yang telah diteliti dan diusulkan. Berdasarkan pengertian di atas, salah satu unsur terpenting dalam penyelenggaraan pengelolaan dan pembangunan di daerah adalah sistem atau prosedur pengelolaan keuangan daerah yang berdaya guna dan berhasil guna. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pengawasan keuangan daerah.

Berdasarkan pengertian di atas, salah satu unsur terpenting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah adalah sistem atau prosedur pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan efektif.

Tujuan Pengelolaan Keuangan Daerah

Dana Publik adalah entitas fiskal dan akuntansi yang bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran pemerintah, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu dipertanggungjawabkan secara khusus yang merupakan satu kesatuan dengan dana umum. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur kemampuan daerah yang sesungguhnya dalam melaksanakan otonomi, mengatur sendiri dan mengatur keuangan daerah.

Unsur-Unsur Pengelolaan Keuangan Daerah

Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah

Pengaturan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Yani (2013) memberikan pendapat bahwa

Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa ketentuan yang terkait dengan Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah diatur dengan Peraturan Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap daerah (provinsi, kabupaten/kota) wajib membuat Peraturan Daerah tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai landasan hukum dalam melakukan Pengelolaan Keuangan Daerah yang bersifat umum dan lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat prinsip. norma, asas, dasar umum dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan administrasi, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Aset Daerah

  • Pengertian Aset Daerah
  • Pengelolaan Barang Milik Daerah
  • Tujuan Pengelolaan Barang Milik Daerah
  • Azas-Azas Pengelolaan Barang Milik Daerah

Perencanaan kebutuhan dan penganggaran barang milik negara/daerah disusun dalam rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga negara. Pengadaan Barang Milik Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip efektivitas, efisiensi, transparansi, persaingan, keadilan/nondiskriminasi dan akuntabilitas. Hasil pengadaan barang tersebut selanjutnya diterima oleh pejabat tata usaha daerah dan panitia pemeriksaan barang daerah yang bertugas memeriksa, memeriksa dan mensertifikasi barang yang diserahkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam kertas kerja atau kontrak pemerintah. perjanjian. , maka itu dilakukan.

Streekgoed diberikan status penggunaan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD dan dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dalam rangka menunjang pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD. Pengguna utama melakukan pendaftaran dan pencatatan kepemilikan daerah pada Daftar Barang Pengguna (DBP) atau Daftar Kuasa Pengguna Barang (DBKP) sesuai dengan kode komoditi. Pendaftaran barang milik daerah dicantumkan dalam peta inventarisasi barang dan asisten pengelola melakukan rekapitulasi pendaftaran dan pendaftaran barang milik daerah dalam Daftar Barang Daerah (DBMD). Barang milik daerah, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak yang belum dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, dapat disewakan kepada pihak ketiga sepanjang menguntungkan daerah.

Menteri Dalam Negeri memimpin penyelenggaraan pengelolaan kekayaan daerah dalam rangka melakukan pengendalian terhadap pengelolaan kekayaan daerah. Sedangkan pemakai barang mengawasi barang dan menguasai penggunaan, penggunaan, pemindahtanganan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan barang milik daerah yang dikuasainya. Dalam pelaksanaan tata kelola pengelolaan barang milik daerah yang benar, disediakan anggaran yang membebankan anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Setiap kerugian daerah karena kelalaian, penyalahgunaan hak atas pengelolaan Barang Milik Daerah diselesaikan dengan tuntutan ganti kerugian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan uraian pengelolaan kekayaan daerah di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perencanaan kebutuhan pengelolaan kekayaan daerah, maka pemerintah memperoleh kepemilikan aset yang sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan. . disediakan untuk masyarakat. Mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta melaksanakan tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah;

Penelitian Terdahulu

Terdapat kesamaan diantara penelitian tersebut yaitu menentukan apakah pengelolaan keuangan sudah sesuai dengan peraturan yang ada.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Data
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Objek dan Subjek Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pegawai di bidang anggaran, bidang perbendaharaan, bidang pelaporan dan akuntansi serta bidang aset yang masing-masing berjumlah 1 orang. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh pihak terkait di bidang penelitian, dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait yang berkompeten di bidang Keuangan dan Manajemen Aset di Provinsi Sumatera Utara. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk memperoleh konsep, teori dan informasi serta pemikiran konseptual dari peneliti terdahulu, baik berupa peraturan perundang-undangan maupun karya ilmiah lainnya.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh tentang peraturan perundang-undangan dan peraturan perundang-undangan serta referensi lain yang terkait dengan pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penulisan penelitian ini. Observasi langsung terhadap objek penelitian yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) provinsi Sumatera Utara guna memperoleh informasi berupa informasi, data dan fakta yang akurat terkait objek penelitian. Metode dokumentasi adalah bagian dari cara atau teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan informasi atau data.

Seperti lembar data laporan keuangan, struktur organisasi dan lain-lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian dengan cara bertanya dan menjawab pertanyaan pada saat penanya atau pewawancara dan penjawab atau responden secara tatap muka dengan menggunakan alat penelitian yaitu pedoman wawancara penelitian. Metode analisis deskriptif adalah untuk mengetahui dan menggambarkan realitas peristiwa yang diteliti, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan data yang objektif untuk mengetahui dan menganalisis sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah pada Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD). dari provinsi Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Kantor Gubernur Sulawesi Selatan khususnya pada Biro Pengelolaan Barang dan Aset Daerah merupakan salah satu Kantor Pemerintahan yang tidak terlepas dari kegiatan