• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Soal Ujian Akhir Semester (UAS) MI Gurujugan Tahun Pelajaran 2020-2021

N/A
N/A
Fauzan Fitra

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Soal Ujian Akhir Semester (UAS) MI Gurujugan Tahun Pelajaran 2020-2021"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UTS

Taqwim Ta’lim Al-Lughah Al-Arabiyyah tentang

Analisis Soal Ujian Akhir Semester (UAS) MI Gurujugan Tahun Pelajaran 2020-2021

Oleh:

Fauzan Fitra 2220020028

Dosen Pengampu:

Dr. Hanomi, MA Dr. Rahmawati, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG 1445 H / 2023 M

(2)

PEMBAHASAN

A. Identitas Soal

Soal ujian yang penulis analisis adalah soal Ujian Akhir Semester (UAS) kelas II Madrasah Ibtida’iyah Gurujugan Tahun Pelajaran 2020-2021. Soal ujian ini dibuat berdasarkan kurikulum 2013 sesuai KMA 183 tahun 2019. Soal ini terdiri dari 5 halaman, berisi 40 soal dengan jenis soal pilihan ganda sebanyak 25 soal dengan opsi 3 pilihan (a,b,c), 10 soal esai dengan perintah mengisi titik-titik, dan 5 soal esai dengan perintah menjawab pertanyaan dengan benar.

B. Jenis-jenis Tes Bahasa Arab

1. Tes Bahasa Arab Berbasis Kompetensi a. Tes keterampilan mendengarkan

Tes keterampilan mendengarkan adalah tes yang menuntut siswa untuk fokus pada tiga aspek: membedakan suara, memahami unsur-unsur tertentu, dan keakraban umum dengan apa yang didengar siswa. Tujuan dari tes ini adalah agar siswa memahami semua yang mereka dengar tentang bahasa Arab (ʿĀbdu al-khāliq Muhammad, 1089: 107).

b. Tes keterampilan berbicara

Tes keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara. Tujuan dari tes ini adalah agar siswa mencapai tingkat kefasihan yang wajar, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan dengan cara yang dapat dimengerti (Ansā Muhammad Ahmad, 2003: 167).

c. Tes keterampilan membaca

Kegiatan membaca merupakan usaha memahami informasi yang disampaikan melalui lambang tulisan. Agar dapat menggali informasi tertulis, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan kosakata bahasa yang bersangkutan selain sistem ejaan. Kegiatan membaca adalah memahami konteks ekstralinguistik melalui sarana penglihatan (Acep Hermawan, 2021: 78). Biasanya, guru meminta siswa untuk membaca dalam hati sebuah teks tertulis dan kemudian menjawab pertanyaan- pertanyaan berikutnya.

(3)

d. Tes keterampilan menulis

Tes menulis biasanya merupakan tes produktivitas, bukan pengenalan, karena menulis itu sendiri adalah keterampilan produktif, bukan keterampilan reseptif. Tes tulis bisa objektif atau subjektif (esai).

Tes menulis, seperti semua tes lainnya, memiliki tingkatan: yang terendah adalah tes menulis otomatis, yaitu tulisan tangan, dan yang tertinggi adalah tulisan penelitian. Dan di antara keduanya, yang terendah dan tertinggi, ada banyak tingkatan seperti penulisan surat, penulisan kata, penulisan kalimat sederhana, penulisan kalimat majemuk, penulisan paragraf, penulisan esai, dan penulisan penelitian (ʿAli Al-Khuli, 2000:

133).

2. Tes Komponen Bahasa Arab a. Tes Struktur/Tata Bahasa

Tes tatabahasa atau tes qawa’id dalam bahasa Arab lebih banyak difokuskan pada tes pembentukan kata (sharf) dan pembentukan kalimat (nahwu). Tes pembentukan kata dapat berupa pemahaman tes bahasa terhadap proses pembentukan dalam bahasa Arab dan dapat juga berupa penggunaannya, yakni bagaimana peserta tes dapat mentashrif kata dalam bahasa Arab dan dapat menggunakannya dalam kalimat ( Ainin, 2006:

130).

b. Tes Kosa Kata

Sebagaimana tes tatabahasa, tes kosa kata juga bisa dikelompokkan menjadi tes pemahaman dan tes penggunaan. Tes pemahaman lebih ditekankan pada pengukuran kemampuan teste dalam memahami arti kosa kata, sedangkan tes penggunaan lebih ditekankan pada kemampuan menggunakan kosa kata dalam kalimat. Khusus untuk tes pemahaman kosa kata, indikator kompetensi yang diukur dapat berupa arti kosa kata, padanan kata, lawan kata, pengertian kata, dan kelompok kata (Ainin, 2006: 132).

3. Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Di Indonesia, muatan kurikulum diarahkan pada pengembangan, khususnya keterampilan berpikir berbeda dan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang muncul dengan penerapan kurikulum 2013. Dengan demikian, kemampuan berpikir tinggi menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran.

(4)

Menurut Jumiati tingkat berpikir yang lebih tinggi adalah kemampuan yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat tetapi juga membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis. King menyebutkan dalam Sri Rahayu bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif (Sri Rahayu, dkk. 2020: 128).

Soal Tingkat Berpikir Tinggi (Hots) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur efisiensi berpikir tingkat tinggi, efisiensi berpikir tingkat tinggi tidak hanya terbatas pada mengingat, memahami atau menerapkan.

C. Hasil Analisis

1. Hubungan Antara Soal dengan Keterampilan Bahasa Keterampilan

Bahasa

Nomor Soal Jumlah Soal Presentasi

Menyimak - - -

Berbicara - - -

Membaca 9,10,11,12,13,14,15,16,17,20,21,22,23, ,25,29,30,31,37

18 45%

Menulis 1,2,3,4,5,6,7,8,18,19,24,26,27,28,32,33 ,34,35,36,38,39,40

22 55%

Dari data di atas peneliti menemukan bahwa soal yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa mencakup 2 keterampilan berbahasa yaitu:

kemampuan membaca dan menulis. Sedangkan kemampuan berbahasa mendengar dan berbicara tidak tercakup dalam soal yang dibuat guru.

Berdasarkan kategori persentase yang dikemukakan Arikunto, hubungan antara soal dengan kemahiran berbahasa ini masuk dalam kategori cukup dengan persentase 50%.

2. Hubungan Antara Soal dengan Komponen Bahasa

Komponen Bahasa Nomor Soal Jumlah Soal Presentasi

Kosa Kata - - 0%

Tata Bahasa 1-40 40 100%

Dari data di atas peneliti menemukan bahwa soal yang mengandung komponen 100%nya mengacu pada komponen mufradat. Tidak ditemukan satu soal pun yang mengandung komponen tatabahasa (tarkib). Menurut Arikunto, hubungan antara soal dengan komponen bahasa sudah masuk dalam

(5)

kategori cukup yaitu 50%. Akan tetapi penulis menilai bahwa alangkah baiknya ada beberapa soal yang mengandung komponen struktur bahasa, tidak seluruhnya mengandung komponen kosakata. Sebab soal-soal yang demikian menjadi tidak bervariasi dan monoton.

3. Hasil Analisis Lainnya

Petunjuk-petunjuk yang disajikan dalam soal sangat jelas diuraikan sehingga siswa bisa memahami pertanyaan dengan mudah di antaranya;

seperti petunjuk mengisi titik-titik, menerjemah kata , dan lain-lainnya.

Alokasi waktu yang disediakan juga sangat cukup yaitu 120 menit. Dari sini penulis menyimpulkan bahwa tes ujian yang disajikan untuk kelas II sudah memenuhi salah satu kriteria penyusunan tes yang baik yaitu unsur kepraktisan.

Selain hal di atas, penulis menemukan ada 9 soal bergambar. Dari gambar-gambar tersebut siswa diminta menentukan kosakata yang sesuai dengan gambar. Penulis juga menemukan bahwa seluruh petunjuk, uraian soal-soalnya berbahasa Indonesia, tidak ada yang berbahasa Arab kecuali yang kaitannya dengan kosa kata dan terjemahnya. Menurut hemat penulis, alangkah baiknya soal-soal disajikan berbahasa Arab sebisa mungkin, kecuali hal-hal yang bisa menyulitkan siswa memahaminya. Sebab perkembangan siswa akan lambat jika mempelajari bahasa asing dengan menggunakan bahasa peserta didik secara dominan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Soal a. Kelebihan

1) Soal ujian telah memenuhi unsur kepraktisan dalam penyusunan tes sebab petunjuk soal yang jelas dan alokasi yang cukup dalam pengerjaan soal.

2) Kosa kata yang tersedia sesuai dengan konteks dan level siswa

3) Hubungan soal dengan basis keterampilan dan komponen bahasa masuk dalam kategori cukup

b. Kekurangan

1) Komponen bahasa dalam soal yang disajikan tidak lengkap

2) Soal-soal yang disajikan hanya berupa kosakata dan disajikan secara monoton

3) Uraian dan Petunjuk soal murni berbahasa Indonesia D. Kesimpulan

(6)

Dari hasil analisis di atas penulis menyimpulkan beberapa poin yang ditemukan dalam soal ujian akhir semester MI Gurujugan sebagai berikut:

1) Dalam soal ujian akhir semester MI Gurujugan ditemukan ada 2 keterampilan bahasa yang digunakan yaitu keterampilan membaca sebanyak 45% dan menulis sebanyak 55%

2) Komponen bahasa yang terkandung dalam soal ujian tersebut memiliki satu komponen yaitu komponen kosakata

3) Soal-soal yang disajikan memenuhi unsur kepraktisan dengan adanya petunjuk soal yang jelas dan alokasi yang cukup

4) Terdapat 9 soal bergambar

5) Uraian soal yang disajikan berbahasa Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya permasalahan tersebut, penulis termotivasi untuk mengadakan penelitian tentang soal-soal ujian akhir semester yang ditinjau dari aspek

LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL AKUNTANSI BIAYA.. Oleh :

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan focus penelitiannya adalah aspek kognitif yang terdapat pada soal ujian akhir semester matematika siswa kelas VIII

“ ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURATAHUN AJARAN 2014/2015 ”.. Skripsi ini

Statistik hasil analisis kualitas aspek konstruksi butir soal ujian akhir semester ganjil kelas XI buatan tim guru mata pelajaran biologi Kabupaten Takalar

Tingkat kualitas soal adalah pengkajian terhadap butir soal ujian akhir semester yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan melakukan kegiatan

Soal Ujian Akhir Semester 2 Rumah Qur’an Ibnu Mas’ud plus tahun pelajaran 2021/2022 Mata pelajaran : Hadits Berilah tanda v pada pernyataan yang benar dan tanda xpada pernyataan yang

Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Matematika Kelas 3 SD Semester