ANALISIS STRUKTUR
BANGUNAN BETON BERTULANG
I. Pendahuluan
Rencana konstruksi bangunan beton bertulang ini terdiri dari 2 lantai. Bentuk bangunan menyerupai segi empat, mempunyai ukuran utama 15m x 16m, dimana diperuntukkan untuk bangunan Perkantoran di Kota Malang.
II. Konsep Perencanaan Struktur II.1. Sistem Pondasi
Jenis pondasi yang digunakan sesuai dengan data tanah dan kondisi lingkungan, hasil penyelidikan tanah adalah tipe pondasi footplate beton bertulang.
II.2. Sistem Struktur Atas
Seluruh struktur atas menggunakan struktur beton bertulang pada elemen balok, kolom dan pelat lantai. Sistem atap menggunakan konstruksi dak beton bertulang.
II.3. Parameter Perencanaan Dasar
II.3.1. Peraturan-peraturan standar yang digunakan
1. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan, SNI 2847:2019
2. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung, SNI 1726:2019
3. Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain, SNI 1727:2020
4. Spesifikasi Beton Struktural, SNI 6880:2016.
5. Peraturan Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987.
II.3.2. Bahan (Material) a. Beton
Kuat tekan beton pada umur 28 hari, fc’ = 25 MPa (struktur atas) Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 fc’ = 23500 MPa
Kuat tekan beton pada umur 28 hari, fc’ = 25 MPa (struktur bawah) Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 fc’ = 23500 MPa
Menggunakan jenis tulangan baja dengan diameter 8 dan 10 mm menggunakan BJTP 280 (polos) dan untuk tulangan dengan diameter > 13 mm menggunakan BJTS 420B (ulir).
b. Baja Profil
Baja profil yang digunakan adalah baja yang memiliki mutu BJ-37 dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2 dan tegangan dasar sebesar 1600 kg/cm2. Mutu yang sama digunakan pula untuk pelat-pelat sambungan.
c. Baut
Untuk sambungan struktur baja digunakan baut tegangan tinggi (High Strength Bolt-HSB) dengan mutu A325 dengan tegangan leleh minimum 6350 kg/cm2.
d. Las
Mutu baja Las yang digunakan adalah tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2.
II.3.3. Beban
a. Beban Mati
Beban mati pada struktur bangunan ditentukan dengan menggunakan berat jenis bahan bangunan dengan berdasarkan Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain, SNI 1727:2020, Peraturan Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987 dan unsur-unsur yang diketahui seperti pada denah arsitektur dan struktur.
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI BETON BERTULANG – ...
Beban-beban yang diakibatkan oleh gravitasi yang bersifat permanen dalam hal ini berat sendiri struktur.
Beban mati yang diperhitungkan adalah:
Beton = 2400 kg/m3. Baja = 7850 kg/m3.
b. Beban Hidup
Beban hidup yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : Beban hidup = 2,4 KN/m2
II.4. Idealisasi Struktur II.4.1. Umum
a. Bangunan diidealisasikan dalam analisa sebagai rangka terbuka (open frame), terdiri atas balok, kolom dan slab.
b. Dipergunakan paket program komputer yang memperhitungkan pengaruh lantai kaku, yaitu dengan ETABS.
c. Analisis struktur dilakukan dengan anggapan berlaku keadaan elastis saja.
II.4.2. Beban-beban Vertikal
a. Beban hidup dapat direduksi sesuai peraturan sebelum dikombinasikan dengan beban mati penuh.
b. Reduksi beban hidup untuk mencari beban gempa juga dilakukan sesuai peraturan.
II.5. Perhitungan Struktur Bangunan II.5.1. Umum
Analisa pengaruh beban vertikal ditinjau dalam model struktur tiga dimensi.
II.5.2 Analisa Beban Vertikal
a. Beban terbagi merata pada tiap lantai sesuai dengan ketentuan yang diuraikan diatas.
b. Beban terbagi merata ini didistribusikan ke balok-balok berdasarkan teori
“yields line”, sedangkan beban yang langsung bekerja pada balok diterima langsung oleh balok.
II.5.3 Analisis Penulangan Struktur Bangunan
Penulangan unsur-unsur utama struktur bangunan seperti balok dan kolom mempergunakan prinsip daktilitas terbatas, sesuai dengan Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan, SNI 2847:2019.
III. Perencanaan Struktur Utama
III.1. Letak Perletakan Jepit Pada Dasar Gedung
Struktur utama gedung ini didukung oleh pondasi sebagai struktur jepit. Titik-titik jepit tersebut terletak disetiap kaki kolom dianggap terjepit pada level telapak pondasi.
III.2. Model Struktur III.2.1. Asumsi
Struktur utama dihitung sebagai “open frame” tiga dimensi dengan bantuan program ETABS. Struktur “open frame” ini ditumpu dengan perletakan jepit pada lantai dasar karena pelat diasumsikan sebagai pelat dua arah, maka beban gravitasi dari pelat ditransfer sebagai beban garis ke balok anak. Dari balok anak, beban kemudian ditransfer ke balok utama sebagai beban terpusat.
Dinding-dinding diperhitungkan sebagai beban garis.
III.2.2 Analisis Struktur
Data masukan yang diperlukan untuk program ETABS dan spread sheet Ms.
Excell adalah properties penampang, material dan geometri dari struktur.
Kondisi-kondisi pembebanan juga diperlukan sebagai data masukan.
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI BETON BERTULANG – ...
Seluruh beban-beban yang diterapkan pada struktur di bagi dalam beberapa kondisi beban (load condition) dan pada akhir analisis kondisi beban-beban tersebut dikombinasikan.
IV. Pondasi IV.1. Tipe Pondasi
Sesuai dengan data-data tanah, kondisi lingkungan dan engineering judgement, tipe pondasi yang dipilih untuk struktur utama adalah pondasi footplate biasa.
IV.2. Perhitungan Daya Dukung
Daya dukung tanah diasumsikan berdasarkan tabel dan data sondir tipikal.
*******
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI BETON BERTULANG – ...