• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI MORAL DALAM NOVEL AL-MAHBUBAT KARYA ALIA MAMDUH (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) PROPOSAL PENELITIAN

N/A
N/A
Fitri Handayani

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI MORAL DALAM NOVEL AL-MAHBUBAT KARYA ALIA MAMDUH (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) PROPOSAL PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI MORAL DALAM NOVEL AL-MAHBUBAT

KARYA ALIA MAMDUH (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Matakuliah Metodelogi Penelitian Sastra Dosen Pengampu: Rohanda, M.Ag

Oleh:

Fitri Handayani 1205020202

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG 2023

(2)

ABSTRAK

Fitri Handayani. NIM. 1205020202. Analisis Nilai Moral pada Novel Al- Mahbubat Karya Tere Liye. Skripsi. Bandung: Fakultas Adab dan Humaniora. UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2023.

Rumusan masalah penelitian ini adalah Nilai moral yang terdapat dalam novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh. Penelitian ini bertujauan untuk mendeskripsikan gambaran makna karya sastra berdasarkan unsur-unsur nilai moral dalam novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh. Data penelitian ini berupa seluruh isi dari novel Al-Mahbubat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan data kualitatif.

(3)

RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama Lengkap : Fitri Handayani

Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor, 30 September 2001

Alamat : Desa Cogreg Rt 002/002 Kec. Parung Kab. Bogor

Nama Ayah : Fathan

Nama Ibu : Nuraidah

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Cogreg 02

2. MTs Persatuan Islam 112 Bogor 3. MA Persatuan Islam 112 Bogor

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa merupakan sebuah sistem yang artinya susunan teratur dan berpola yang membentuk suatu keseluruahan yang bermakana atau berfungsi. Sistem ini terbentuk oleh sejumlah unsur yang satu dan yang lain berhubungan secara fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk suatu kesatuan. Sebagai sebuah sistem, Bahasa bersifat sistematis dan sisemis.

Sistematis artinya Bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak. Sedangkan sisemis artinya Bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, terdiri dari sub sistem. Tataran linguistic terdiri atAs tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik.1

Bahasa merupakan fenomena psikologis, social budaya, yang didapat melalui proses pemerolehan. Ia bukanlah fenomena biologis yang melekat pada diri seorang individu. Bahasa tersusun dari sekumpulan symbol bunyi yang diperoleh dari penyaringan makna didalam pikiran.

Batasan pengertian tersebut diprakarsai oleh seorang sarjana Bahasa arab modern yaitu Anis Farihah (1981:114).2

Pada hakikatnya Bahasa merupakan sebuah sistem yang arbitrer atau manasuka bukan berarti bahwa segala sesuatu yang menyangkut Bahasa tidak dapat diprediksi sebelumnya. Namun manasuka yang dimaksud adalah bahwa kita tidak dapat memprediksi secara akurat ciri- ciri yang khas pada suatu Bahasa yang kita tidak begitu mengakrabinya.

Maka dari itu mempelajari suatu Bahasa sangat penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.3

1 Taufiq, Wildan, Metode Penelitian Bahasa Arab, Bandung: Refika Aditama, Cet.I, 2018, Hal.18 2 Taufiq, W (2016), Semiotika (Untuk Kajian Sastra dan Al-Quran), Bandung: YRAMA WIDYA, hal.1

3 Taufiq, W (2016), Semiotika (Untuk Kajian Sastra dan Al-Quran), Bandung: YRAMA WIDYA, hal.2

(5)

Sastra dan teori sastra memiliki keterkaitan erat terhadap ragam tindakan penelitian. Ini memunculkan adanya kecenderungan bahwasanya teori pun lahir dari teori terdahulu yang telah melalui proses pengujian, dan karya sastra pun lahir dengan pengaruh karya sastra sebelumnya.

Perubahan dan perkembangan membawa teori juga ikut berkembang, sehingga antara teori dan tindak penelitian berada dalam satu kerangka ilmiah yang koheren dalam wilayah dunia sastra. Dengan demikian, kesusastraan dalam perkembangannya telah membangun banyak teori sastra. Sebagai salah satu dari ragam bidang ilmu dalam lingkup sastra (literature) dan dunia ilmu pengetahuan.4

Sastra dan karya sastra merupakan salah satu nilai estetika yang ada didalam kehiduppan manusia. Lahirnya sebuah karya sastra sangat di pengaruhi oleh kondisi sosial budaya yang terjadi pada masa tersebut dan juga dipengaruhi oleh kondisi psikologi pengarangnya.

Dalam sebuah kajian sastra kita ketahui tentu banyak pesan yang disampaikan oleh si pengarangnya baik secara tersirat maupun tersurat dengan maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu pengarang sebuah karya sastra memberikan kebebasan pada pembaca untuk menikmati hasil karyanya serta memhami pesan yang disampaikan oleh pengarang sesuai dengan pandangannya masing-masing.

Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks dan isinya berusaha menceritakan peristiwa yang sebenarnya di masyarakat (Noermanzah, 2017:28). Untuk memahaminya perlu adanya analisis terhadap bagian-bagian atau unsurunsurnya. Sesungguhnya, analisis itu merupakan salah satu sarana penafsiran atau interpretasi (Pradopo, 2008:93). Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra.

Sosiologi sastra adalah pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya (Ratna, 2010:3).

4 Yusuf Haikal, “Analisis Semiotika Michael Riffaterre pada Puisi Īkbarī ‘Īsyrīna ‘Ᾱman Karya Nizar Qabbani / Michael Riffaterre’s Semiotic Analysis on the Poetry Ikbarī ’Īsyrīna ’Ᾱman by Nizar Qabbani,” Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab 7, no. 2 (31 Desember 2021): 160, https://doi.org/10.24252/diwan.v7i2.20618.

(6)

Sosiologi sastra diterapkan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman karya sastra dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan dalam hal karya sastra yang dikonstruksikan secara imajinatif, akan tetapi struktur empirisnya dan karya sastra bukan hanya semata-mata merupakan wujud gejala individual, tetapi merupakan gejala sosial (Nilawijaya & Inawati, 2020:23). Sehubungan denga hal tesebut, Awalludin & Anam (2019) menyatakan bahwa kegiatan sastra itu tidak bisa lepas dari unsur masyarakat melalui intuisi sosial dengan menggunakan medium Bahasa.5

Sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato, yang menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan. Fokus perhatian sosiologi karya sastra adalah pada isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial (Wellek dan Warren, 1994). Oleh Watt (via Damono, 1979:4) sosiologi karya sastra mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat.

Apa yang tersirat dalam karya sastra dianggap mencerminkan atau menggambarkan kembali realitas yang terdapat dalam masyarakat (Wiyatmi, Sosiologi Sastra, 2013)

Dalam Pengkajian Karya Sastra difokuskan pada gaya bahasa, kondisi sosial pengarang dan nilai moral yang terkandung dalam karya sastra yang akan diteliti. Penelitian terhadap sebuah karya sastra penting dilakukan untuk mengungkapkan makna tersirat didalamnya. Aspek moral merupakan salah satu kajian yang menarik untuk dapat dikaji menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Novel Arab Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh menyajikan berbgai macam lika-liku kehidupan

5 Rita Nilawijaya dan Awalludin Awalludin, “Tinjauan Sosiologi Sastra dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye dan Relevansinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA,”

Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing 4, no. 1 (9 Juni 2021): 13–24, https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v4i1.1212.

(7)

sosial dan menyiratkan banyak pesan moral, bentuk dari aspek moral dalam karya tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari- hari.

Nilai moral diartikan sebagai standar terhadap sesuatu itu baik atau tidak yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur tingkah lakunya (Sukma & Hafrison, 2020; Liliweri, 2014:70). Nilai moral dikategorikan menjadi nilai moral agama, nilai moral kepribadian, dan nilai moral sosial (Soeparwoto, 2004:60). Selain pendapat tersebut, nilai moral dikategorikan menjadi etika wahyu, etika peraturan, dan etika situasi (Suseno dalam Nilawijaya & Inawati, 2020:63)

Berdasarkan permasalah tersebut, peneliti tertarik untuk mendeskripsikan hasil tinjauan sosiologi sastra dalam novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga diharapkan dari tinjauan sosiologi untuk menjelaskan juga nilai- nilai moral yang ada dalam novel tersebut .

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah merupakan pertanyaan yang akan dicarikan jawaban melalui penelitian dengan pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permaslahan yang akan dianalisis pada novel Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh adalah:

1. Apa saja makna karya sastra berdasarkan unsur-unsur struktural novel Al-Mahbubat?

2. Apa saja Nilai Moral yang tersadapat dalam novel Al-Mahbubat?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui makna karya sastra berdasarkan unsur struktur dan nilai moral dalam novel Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta menerapkan nilai-nilai moral dengan tepat, khususnya penerapan

(8)

nilai moral dalam bidang kajian sastra contoh karya sastra berupa Novel.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan literasi dalam bidang kajian Sosiologi sastra dalam sebuah karya sastra yang berupa novel serta menambahakan pengetahuan bagi masyarakat akademik dibidang kesusastraan arab.

E. Kerangka Berpikir

Sosiologi bersumber dari dua kata, yaitu social berasal dari bahasa Latin yang berarti “teman”, dan logo berasal dari bahasa Yunani berarti

“ilmu tentang”. Secara harfiah sosiologi mempunyai arti yang sama dengan ilmu pertemanan. Dari sudut pandang ini, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kedudukan sebagai anggota sosial dalam suatu masyarakat (Kurniawan, 2012: 4).

Sosiologi bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan, melaikan ilmu penunjang kehidupan dalam masyarakat. Sosiologi membutuhkan ilmu lain sebagi ilmu pendukungnya. Dalam ilmu sastra bisang kajian sosiologi termasuk dalam kajian sastra makro yaitu sosiologi sstra. Mengapa demikian? Karena karya sastra sangat erat kaitannya dengan kehidupan seshari-hari dan tentu subjeknya adalah manusia dan kehidupan sosialnya.

Sastra dan sosiologi merupakan kajian keilmuan yang tidak bisa dipisahkan. Karean keduanya saling melengkapi dan berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia. Lahirnya sebuah karya sastra dilandasi dengan kondisi social budaya masyarakat yang ada..

sosiologi sastra merupakan pendekatan sastra yang menggunakan analisis teks untuk menentukan struktur sosial yang berpusat pada semua aspek masyarakat, kemudian digunakan untuk memaklumi fenomena

(9)

sosial di luar sastra guna memperoleh gambaran yang sesuai berkenaan ikatan antara karya sastra, pengarang, dan masyarakat. (Imron, 2017: 136)6 Pendekatan sosiologi sastra yang paling banuayak dilakukan saat ini menaruh perhatian yang besar terhadap aspek dokumentar sastra:

landasannya adalah gagasan bahwa sastra merupakan cermin jamannya.

Pandangan ini beranggapan bahwa sastra merupakan cermin langsung dari pelbagai struktur social, hubungan kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lain-lain. Dalam hal ini, tugas ahli sosiologi sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh khayali dan situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal-usulnya. Tema dan gaya yang ada dalam karya sastra, yang bersifat pribadi itu, harus diubah menjadi hal-hal sosial sifatnya. (Damono, 1977:9)

Secara definitif sosiologi sastra adalah analisis karya sastra yang berkaitan dengan aspekaspek kemasyarakatan. Masyarakat tersebut bisa yang terkandung dalam karya sastra itu sendiri maupun masyarakat yang berada di luarnya (Ratna, 2011:276). Aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung dalam karya sastra pastilah memiliki keterkaitan dengan unsur- unsur intrinsik. Lawan dari unsur intrinsik yaitu unsur ekstrinsik yang meliputi aspek- aspek kemasyarakatan yang berada di luar karya sastra yang menjadi latar belakang sosial proses kreatif karya sastra tersebut.

Menurut Bertens (2002:4) moral berasal dari bahasa latin yaitu mores jamak dari mos yang berarti kebiasaan, adat. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Gramedia Pustaka, 2008:929) moral merupakan (1) ajaran tentang baik-buruknya yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, serata budi pekerti manusia (2)Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,

6 Nurul Mutiah Romadhani dan Ika Martanti Mulyawati, “NILAI MORAL DALAM NOVEL KAMI (BUKAN) SARJANA KERTAS KARYA J.S KHAIREN: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH ALIYAH,” LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan 17, no. 1 (17 Juni 2022), https://doi.org/10.26499/loa.v17i1.4588.

(10)

bergairah, berdisiplin (3) ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita. Nilai moral merupakan pesan-pesan yang dapat disampaikan kepada pendengar dan penonton, baik moral yang positif maupun yang negative menjadi cermin kehidupan bagi para pengikutnya.

Moral dalam karya sastra biasanya dimaksudkan sebagai petunjuk dan saran yang bersifat praktis bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, Nurgiyantoro (2013: 430) menyatakan bahwa moral cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil atau ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan dengan pembaca. Ia merupakan

“petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan tingkah laku dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab “petunjuk” itu dapat ditampilkan, atau ditemukan modelnya, dalam kehidupan nyata, sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap dan tingkah laku tokoh-tokohnya.7

Dalam menganalisis sebuah karya sastra dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yaitu analisis nilai moral pada novel al- mahbubat karya Alia Mamduh, perwujudan nilai moralnya dapat dikategorikan berdasarkan sifat dan kelakuan manusia yang melekat dalam menjalani hidup, nilai moral diklasifikasikan menjadi dua yaitu nilai moral baik dan nilai moral buruk yang disandarkan kepada hal-hal berikut yaitu diantaranya adalah nilai moral kepada tuhan, nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, nilai moral dalam hubungan manusia kepada manusia lain.

Berikut merupakan gambaran singkat penelitian ini melalui skema kerangka berpikir.

7 Wulan Akhiriani, Analisis Struktur Dan Nilai Moral Novel Pulang, Skripsi: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan, 2018

(11)

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian dari kerangka berpikir yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan sosiologi sastra dianggap tepat dan juga relevan unutk menjadi kajian penelitian atas novel Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh

G. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Ayu Rahma Ningsih (2017) dengan Judul “Konflik dalam Novel Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh (Suatu Tinjauan Intrinsik)”. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konflik yang terdapat pada novel, serta menganalisis penyebab terjadinya konflik dan konflik yang menyebabkan klimaks. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan konflik internal dan eksternal. Adapun konflik internal yang terjadi karena ancaman, rasa malu, pertentangan ide, kecemasan dan rasa takut, ragu-ragu dan keputusasaan. Konflik eksternal berupa konflik sosial dan konflik fisik. Konflik sosial berwujud menginginkan perhatian orang lain, konflik yang mengakibatkan kekerasan fisik, penolakan, kekesalan dan konflik karena perintah. Konflik fisik

Karya Sastra

Analisis Struktural Analisis Moral

Wujud Moral Tokoh terhadap Tuhan

Wujud Moral Tokoh terhadap diri sendiri

Wujud Moral Tokoh dalam hubungan

antar Manusia

Wujud Moral Tokoh dalam Hubungan

Manusia dengan Alam

(12)

berwujud kecelakaan antara pemuda dengan bongkahan es ketika sedang berski.

2. Penelitian Nafisah Durrotun. (2021). “Tasybih dalam Novel Al- Mahbubat Karya Alia Mamduh dan Penerapannya dalam pembelajaran Balaghah”. Tasybih dalam bahasa Indonesia disebut dengan majas simile. Objek dalam penelitian ini yaitu novel Al- Mahbubat yang ditulis oleh Alia Mamduh Alia Mamduh berasal dari Baghdad kebangsaan Irak isi novel Al-Mahbubat tentang keluarga sahabat dan cinta. Novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh merupakan sebuah karya sastra yang bisa dianalisis dengan kajian balaghah terkait pada tasybihnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk (1) mendiskripsikan bentuk-bentuk redaksi kalimat tasybih dalam novel ldquo Al-mahbubat rdquo (2) mengetahui tujuan tasybih dalam novel ldquo Al-mahbubat rdquo (3)menghasilkan model aplikasi tasybih dalam pembelajaran Balaghah.

3. Penelitian Fateemeh Kazemi, Mojtaba behroozi, Morteza Zare Beromi “Study of the novel “Al-Mahbubat” by Alia Mamdouh based on Kristeva’s theory of Strangers to Ourselve”

4. Penelitian Ira Adatul Khairi (2022) “ةياور يف ةيسيئرلا ةيصخشلا فينصت ( حودمممممم ةمممميلاعل "تاممممبوبحلما"

)

ةيوينب ةممممسارد ). Penelitian ini tentang klasifikasi Watak Tokoh Utama dalam Novel “AlMahbubat” karya Alia Mamduh”. Dengan menggunakan teori strukturalism . Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif

5. Penelitian Afifah Rahmiyyah (2019), يف ةيسيئرلا ةيصخشلا فينصت " "

حودمم ةيلاعل تابوبحلما ةياور )

ةيوينب ةسارد ). Penelitian ini tentang Gaya Bahasa istiarah dan manfaatnya dalam novel Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh

6. Penelitian Jumadil Ula (2021) ةيلاعل تابوبحملا ةياور يف ةيعامتجلاا ميقلا " "

حودمم )

ةيبدأ ةيجولويسوس ةسارد ). penelitian ini berfokus pada nilai nilai

(13)

sosial yang terdapat dalam novel “AlMahbubat” karya Aliyah Mamduh. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Sedangkan teori yang digunakan adalah sosiologi sastra. Hasil penelitian ini peneliti menemukan ada tiga nilai nilai sosial yang terdapat dalam novel yaitu : Tolong menolong, Kepercayaan dan Toleransi

7. Penelitian Muhammad Ayyub Asyhari, (2020) يف ةيئاسنلا ةكرحلا

موه يجام ةيرظن ىساسأ ىلع حودمم ايلعل تابوبحملا يف قارعلا Penelitian ini berfokus pada kajian sastra feminis, yaitu feminisme yang ada di negara Iraq.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis

1. Hakikat Analisis Struktur

2. Hakikat Analisis Sosiologi Sastra

Sosiologi Secara singkat dapat dijelaskan bahwa sosiologi adalah telaah yang obyektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat; telaah tentang lembaga dan proses sosial. Sosiologi mencoba mencari tabu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah perekonomian, keagamaan, politik, dan Iain-lain. Yang kesemuanya itu merupakan struktur sosial—kita mendapatkan gambaran, tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tentang mekanisme sosialisasi, proses pembudayaan yang menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-masing. (Damono, 1997:6)

Definisi mengenai sosiologi seperti yang dipaparkan oleh Shadily (1989:1) menyatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat. Menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan sosiologi sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat. Sosiologi merupakan studi mengenai lembagalembaga dan proses-proses sosial. Struktur sosial dari sosiologi dikatakan memperoleh gambaran mengenai cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan masyarakat tertentu dan ditentukan oleh masyarakat tertentu pula.

Seperti halnya sosiologi yang berurusan dengan manusia dalam masyarakat, sastra juga berurusan dengan manusia dalam masyarakat.

Dalam hal ini sesungguhnya sosiologi dan sastra berbagi masalah yang sama. Perbedaan antara sosiologi dan sastra yaitu, sosiologi melakukan analisis ilmiah yang objektif, sedangkan sastra menembus kehidupan

(15)

sosial dengan menunjukkan cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan perasaannya.

Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif.

Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai cermin kehidupan masyarakat. Sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah manusia. Karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi. Berkaitan dengan ini, sastra dianggap sebagai mimesis (tiruan) masyarakat yang tidak sekedar tiruan kenyataan, melainkan kenyataan yang telah ditafsirkan (Endraswara, 2011:77-79)

Seperti halnya sosiologi, sastra berurusan dengan manusia dalam masyarakat: usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat itu. Dalam hal isi, sesungguhnya sosiologi dan sastra berbagi masalah yang sama. Dengan demikian novel, genre utama sastra dalam jaman industri ini, dapat dianggap sebagai usaha untuk menciptakan kembali dunia sosial ini: hubungan manusia dengan keluarganya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam pengertian dokumenter murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi, dan politik—yang juga menjadi urusan sosiologi. (Damono, 1997:7)

Sebagai makhluk sosial, peneliti dan pembaca juga dapat memproduksi karya sastra. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Wiyatmi (2013: 9) “dalam perspektif sosiologi sastra, karya sastra tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang otonom. Keberadaan karya sastra dengan demikian selalu harus dipahami dalam hubungannya dengan segi- segi kemasyarakatan.” Oleh karena itu, pengarang sebagai pencipta juga merupakan anggota masyarakat dan karya sastra yang dibuatnya merupakan produk yang menjembatani hubungan dan keadaan realitas dalam masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan jika asyarakat sosial dan sastra dalam sosiologi sastra adalah dua hal yang saling bertautan.

(16)

Keduanya saling berkaitan dan dituliskan pengarang dengan indah dalam sebuah karya sastra khususnya novel.

3. Hakikat Nilai Moral

Nilai moral menjadi fokus dalam pembentukan karakter dalam diri manusia. Hadirnya perilaku negatif tentu berlandaskan cara pikir yang tidak sejalan dengan semestinya atau dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang baik. Tadjuddin (2020) menyatakan banyaknya pelanggaran moral yang terjadi sering diakibatkan lemahnya moralitas kolektif masyarakat, melemahnya kepribadian moral, dan kurangnya kesadaran memahami sesama juga membuat makin banyaknya sikap individualistis.

Terdapat beberapa kepribadian moral yang melandaskan sikap dasar manusia, seperti sikap kejujuran, otentiknya nilai, tanggung jawab, nilai kemandirian, suatu keberanian, kerendahan hati, dan kritis realistis (Suseno, 1987)8

4. Novel Al-Mahbubat dan Pengarang

B. Kerangka Konseptual

Kerangka teori menjelaskan apa yang menjadi masalah utama dari penelitian ini. Dalam kerangka konseptual ini, peneliti menyajikan konsep- konsep kunci yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sastra adalah karya tulis yang memiliki kualitas unggul seperti orisinalitas, keindahan konten ekspresif, dan sastra itu menyenangkan. Sastra lahir dari hasrat dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya, tertarik pada masalah- masalah kemanusiaan dan kemanusiaan yang berlangsung terus sepanjang zaman. Pembahasan tentang pemahaman makna karya sastra berdasarkan unsur struktural dan nilai moral novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh

8 Indra Rasyid Julianto dan Annisa Sauvika Umami, “Relevansi Nilai Moral dalam Antologi Cerpen Pacar Seorang Seniman Karya W. S. Rendra pada Pembelajaran Sastra,” MARDIBASA:

Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (24 Desember 2022): 143–53, https://doi.org/10.21274/jpbsi.2022.2.2.143-153.

(17)

dianalisis. Analisis struktur dan nilai moral merupakan masalah yang dibahas para ahli.

C. Pernyataan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan novel Al- Mahbubat karya Alia Mamduh dari segi struktur dan nilai-nilai moralnya.

Oleh karena itu, peneliti tidak bermaksud untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut. Sebagai alternatif hipotesis, pernyataan yang dijawab oleh penelitian ini dirumuskan. Pernyataan itu berbunyi:

1. Adanya hubungan yang kuat antara unsur-unsur struktur internal dalam menafsirkan makna dari novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh.

2. Di dalam Novel Alia Mamduh terdapat banyak nilai moral yang disampaikan oleh pengarang baik secara langsung maupun tidak langsung

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini dalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis suatu hasil penelitioan tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

(Sugiyono:2013)

Penggunaan metode kualitatif dipandang sebagai prosedur penelitian yang dapat diharapkan akan menghasilkan data desktiptif, berupa data tertulis atau lisan dari sejumlah orang dan perilku yang dapat diamati.(Kahmad, 2000:97)

B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks dalam novel “Al-Mahbubat” Karya Alia Mamduh, yaitu berupa data yang berupa analisis karakter tokoh dan nilai moral yang terkandung dalam novel Al-Mahbubat karya Alia Mamduh

2. Sumber Data

Sumber data diklasifikan menjadi dua bagiann yairu primer dan sekunder Sumber data primer adalah sumber data yang akan menjadi objek utama dalam penelitian ini yaitu Novel “Al- Mahbubat” Karya Alia Mamduh.

Sedangkan sumber data sekunder meliputi karya tulis, berupa buku atau artikel yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan dikaji. Adapun sumber data sekunder yaitu karya tulis dengan tema nilai moral dan kajian sosiologi sastra imu lain yang menjadi penunjangnya.

(19)

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan teknik kepustakaan, karena penelitian ini bersifat penelitian kualitatif. Data yang diperoleh adalah data deskripsi berupa tertulis yang sudah diperoleh melalui inventarisasi dan klasifikasi data. Selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah berikut:

a) Membaca dan memahami secara keseluruhan sumber data primer yang akan di teliti yaitu novel “Al-mahbubat” Karya Alia Mamduh dengan memperhatikan setiap kata atau kalimat dengan cermat b) Menandai lafadz yang dianggap sebagai ungkapan analisis nilai

moral dal novel “Al-Mahbubat” karya Alia Mamduh

c) Menulis kembali data yang telah ditandai dalam kertas data untuk memudahkan dalam menganalisis

d) Mengumpulkan data yang telah dianalisis

D. Teknik Analisis Data

a) Deskripsi data, yaitu mendeskripsikan semua data yang terkumpul berupa nilai moral dala novel “Al-Mahbubat” karya Alia Mamduh untuk diidentifikasi.

b) Klasifikasi data, yaitu pengelompokan data yang sebelumnya telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahannya

c) Analisis data, yaitu semua data yang telah diseleksi dan diklasifikasikan menurut kelompoknya masing-masing, kemudian dianalisis secara ilmiah sesuai dengan teori sosiologi sastra

d) Interpretasi data, yaitu langkah menginterpretasi atau menafsirkan untuk pemahaman terhadap data yang yang sebelumnya telah dianalisis.

e) Merumuskan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini adalah dengan merumuskan kesimpulan sebagai hasil penelitian terhadap objek yang diteliti yaitu pada novel Al- Mahbubat

(20)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Berikut ini adalah deskripsi data penelitian yang berkaitan dengan masalah analisis struktur dan nilai moral dalam novel Al-Mahbubat Karya Alia Mamduh pada Tabel

Struktur nilai moral No Struktur Karya Sastra Data

1 Tema : 2 Penokohan 3 Alur

-Maju -Mundur -Campuran 4 Latar

1. Paris 2. Iraq

3. Rumah Sakit 4. Motel

5 Amanat

6 Gaya Bahasa

Tabel Analisis Nilai Moral

Analisis aspek moral dalam novel Al-Mahbubat karya Tere Liye dikaji menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Aspek tersebut diklasifikasikan menjadi 5 macam, yaitu:

No Nilai Moral Data 1 Kejujuran

2 Nilai-nilai Otentik 3 Tanggung Jawab 4 Kemandirian 5 Realistik dan Kritis

(21)

B. Pembahasan Hasil Penelitian C. Diskusi Hasil Penelitian D. Keterbatasan Penelitian

BAB V PENUTUP A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Haikal, Yusuf. “Analisis Semiotika Michael Riffaterre pada Puisi Īkbarī ‘Īsyrīna

‘Ᾱman Karya Nizar Qabbani / Michael Riffaterre’s Semiotic Analysis on the Poetry Ikbarī ’Īsyrīna ’Ᾱman by Nizar Qabbani.” Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab 7, no. 2 (31 Desember 2021): 160.

https://doi.org/10.24252/diwan.v7i2.20618.

(22)

Julianto, Indra Rasyid, dan Annisa Sauvika Umami. “Relevansi Nilai Moral dalam Antologi Cerpen Pacar Seorang Seniman Karya W. S. Rendra pada Pembelajaran Sastra.” MARDIBASA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (24 Desember 2022): 143–53.

https://doi.org/10.21274/jpbsi.2022.2.2.143-153.

Nilawijaya, Rita, dan Awalludin Awalludin. “Tinjauan Sosiologi Sastra dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye dan Relevansinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA.” Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing 4, no. 1 (9 Juni 2021):

13–24. https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v4i1.1212.

Romadhani, Nurul Mutiah, dan Ika Martanti Mulyawati. “Nilai Moral Dalam Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas Karya J.S Khairen: Tinjauan Sosiologi Sastra Serta Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Madrasah Aliyah.” LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan

Kesusastraan 17, no. 1 (17 Juni 2022).

https://doi.org/10.26499/loa.v17i1.4588.

Gambar

Tabel Analisis Nilai Moral

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Maryam, kemudian Madasari melahirkan novel Pasung Jiwa (2013) yang yang sangat menarik untuk dibaca dan dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Adapun

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “NILAI

Latar sosialnya meliputi tasyakuran dan pernikahan, (3) nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye adalah (a) hubungan manusia dengan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa nilai moral dalam novel Menari di Atas Awan karya Maria A. Adapun nilai tersebut adalah 1) nilai moral yang

2) sama dengan di atas, tetapi dengan cara menemukan hubungan antarstruktur, bukan aspek-aspek tertentu, dengan model hubungan yang bersifat dialektika; 3)

Realitas sosial yang terdapat dalam novel Cerita Calon Arang merupakan karya sastra yang menunjukkan bahwa kehidupan sosial selalu dipenuhi dengan masalah-.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan cerminan kehidupan masyarakat yang dituangkan dalam bentuk keindahan bahasa untuk menyampaikan