• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT PADA PT KAI

N/A
N/A
INFORMATIKA AMIKOM JOGJA

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS SWOT PADA PT KAI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Sri Mulyati

PENDAHULUAN

Eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia sebagai salah satu instrumen pemerintahan dalam pembangunan dirasakan sangat penting peranannya, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat luas. Namun demikian BUMN dalam perjalanannya telah banyak mengalami pasang surut usaha. Terjadinya pasang surut usaha tersebut tidak lain disebabkan adanya perubahan iklim usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi nasional maupun internasional, sedangkan faktor internal yaitu pengurus perusahaan, termasuk di dalamnya penggunaan sumber daya yang kurang efektif dan efisien.

Dalam pengertian umum, sumber daya sering didefinisikan dengan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. Terdapat definisi yang jauh lebih luas, yang dimaksud dengan sumber daya yaitu harus memiliki dua kriteria. Pertama, harus ada pengetahuan, teknologi, dan keterampilan untuk memanfaatkannya. Kedua, harus ada permintaan terhadap sumber daya tersebut. Jika kedua kriteria ini tidak dimiliki, maka sesuatu itu menjadi tidak ada nilainya atau bersifat netral. Maka, definisi sumber daya disini mengarah pada sifat kegunaan baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang (Ahmad Fauzi, 2004). Yang dimaksud dengan sumber daya juga dapat memiliki dua aspek, yaitu aspek teknis yang terkait dengan bagaimana sumber daya itu dimanfaatkan, dan aspek kelembagaan yang terkait dengan bagaimana sumber daya itu dikendalikan. Alhasil, seperti yang dikemukakan dalam pandangan Adam Smith, yang dimaksud sumber daya adalah seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan output, termasuk manusia. Hal inilah yang menjadikan kondisi BUMN saat ini masih belum

(2)

seperti yang diharapkan seperti pada pelayanan yang diberikan BUMN selama ini belum optimal.

Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sangatlah tinggi khususnya sektor transporasi yang semakin banyak. Transportasi merupakan pendukung setiap kegiatan manusia yang terkait mobilisasi barang maupun manusia dalam kehidupan. Terkendalanya transportasi dapat mengganggu lancarnya sistem transportasi yang ada. Hal tersebut yang menjadi permasalahan yang terjadi di kota-kota besar Indonesia. Masalah transportasi yang selama ini muncul diantaranya adalah kemacetan yang menghambat aktivitas sosial masyarakat, polusi udara yang membahayakan kesehatan dan pemborosan bahan bakar minyak yang apabila tidak diatasi akan mengancam pemenuhan kebutuhan manusia di masa mendatang. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan transportasi yang ramah lingkungan.

Berdasarkan data dari Mc Kinsey dalam blue sky Indonesia di tahun 2010, menunjukkan bahwa moda angkutan kereta api memiliki dampak polusi yang paling sedikit bagi lingkungan yaitu sebesar 1% dibandingkan transportasi lainnya.

GAMBARAN PERUSAHAAN

Saat ini, kereta api merupakan salah satu bentuk angkutan umum yang melakukan perjalanan di dalam dan antar kota. Perusahaan yang bertanggung jawab mengoperasikan kereta api di Indonesia adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero), anak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Nama PT Kereta Api Indonesia (Persero) digunakan sejak tahun 1998 setelah beberapa kali perubahan nama dan peningkatan layanan.

Kereta api pertama di Indonesia dibangun pada tanggal 17 Juni 1864 di desa Kemijen, diawali oleh jalur pertama kereta api Semarang - Vorstenlanden (Solo - Yogyakarta) yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda yaitu Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele.

Dia memerintah dari tahun 1861 hingga 1866. Namun, jalur itu baru dibuka tiga tahun kemudian, pada 10 Agustus 1867.

(3)

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, pegawai perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Kereta Api Indonesia (AMKA) menguasai perkeretaapian Jepang. Pada tanggal 28 September 1945, Ismangil dan beberapa anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa sejak tanggal tersebut kekuasaan perkeretaapian berada di tangan rakyat Indonesia, sehingga Jepang tidak berhak lagi ikut campur dalam urusan perkeretaapian Indonesia. Dan itulah yang menjadi dasar tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api dan dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) yang sekarang bernama PT KAI.

Saat ini, PT KAI tidak hanya melayani penumpang atau hasil tambang dan perkebunan, namun logistik juga menjadi bagian dari operasional anak perusahaannya KAI Logistic (2009).

Selain itu, terdapat 6 anak perusahaan lainnya yaitu KAI Jasa (2003), KAI Bandara (2006), KAI Commuter (2008), KAI Wisata (2009), KAI Properti (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).

PEMBAHASAN

Dengan bentuk persero, PT KAI memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan keuntungan, karena penyelenggaraan transportasi darat kereta api masih menjadi monopoli pemerintah. Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi tidak dapat dipisahkan dari moda-moda transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi nasional, mempunyai karakteristik pengangkutan secara massal dan keunggulan sendiri, perlu lebih dikembangkan potensi dan ditingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah-wilayah baik nasional maupun internasional, sebagai penunjang, pendorong dan penggerak pembangunan demi peningkatan kesejahteraan rakyat. Selain itu, kereta api memiliki berbagai kelebihan diantaranya bebas dari kemacetan karena memiliki jalurnya tersendiri, serta lebih hemat bahan bakar karena daya muatnya yang besar dalam satu kali perjalanan. Dalam menilai kondisi

(4)

angkutan, ada beberapa hal yang dijadikan tolok ukur, antara lain kesejahteraan, keamanan, dan kenyamanan.

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh keadaan lalu lintas kereta api yang semakin menjadi basis lalu lintas transportasi darat. Dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Dalam analisis SWOT, terdapat analisis lingkungan pada suatu perusahaan yang meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan dengan kekuatan yang ada. Oleh karena itu, pada dasarnya faktor-faktor internal tersebut dapat dikendalikan oleh perusahaan.

1. Analisis SWOT PT Kereta Api Indonesia (Persero)

1. Strengths

a. Rute perjalanan relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis bisnis perjalanan darat lainnya, karena memiliki jalur/jalur khusus, sehingga bebas dari kemacetan lalu lintas dan hambatan lain untuk bepergian.

b. Semua fungsi jadwal disesuaikan dengan waktu lalu lintas menjadi keuntungan yang jelas bagi bisnis ini.

c. Pembagian kerja dan tanggung jawab yang jelas antara manajer, karyawan dan pimpinan, dimana jabatan di perusahaan sesuai dengan keahlian atau bidangnya.

d. Rencana anggaran tahunan daerah didistribusikan kepada setiap daerah operasi dimasing-masing daerah, sehingga pekerjaan tidak menumpuk di kantor pusat.

e. Reservasi PT KA (Persero) dapat dilakukan secara online, melalui telepon dan juga bekerjasama dengan berbagai instansi untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan reservasi.

(5)

2. Weaknesses

a. Sistem perjalanan bersifat kaku dan tidak fleksibel, karena jalur perjalanan hanya menggunakan rel sehingga membutuhkan sarana transportasi lain seperti penghubung dari stasiun ke tujuan pelanggan.

b. Rangkaian kereta kelas bisnis terbatas. Keterbatasan ini merupakan salah satu elemen yang berdampak besar dalam penyediaan layanan transportasi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan di segmen pasar. Ada ketidakseimbangan antara permintaan dan penjualan karena pilihan terbatas.

c. Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini maka memiliki beberapa kelemahan seperti, kewenangan staf harus dinyatakan dengan jelas agar tidak menimbulkan gesekan. Tim pelaksana sering dibingungkan dengan perbedaan antara mandat dan konsultasi. Karena kompleksitas organisasi, sehingga sulit untuk berkoordinasi. Persaingan tidak sehat sering terjadi karena masing-masing unit atau departemen menganggap misinya sebagai yang terpenting.

d. Karena sistem perencanaan anggaran bersifat desentralisasi, maka perusahaan ini memiliki kelemahan dalam pengendalian anggaran, pengendalian anggaran tidak dapat dilaksanakan secara langsung dan cepat.

e. Minimnya sosialisasi tentang kemudahan pemesanan tiket kereta api, sehingga terjadi pelanggan yang memesan di setiap stasiun keberangkatan.

f. Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah masih banyak keterbatasan mengenai pengaturan kedatangan dan pemberhentian di setiap stasiun, yang masih banyak bergantung pada pengaturan informasi manual di setiap stasiun.

(6)

3. Opportunities

a. PT INKA sebagai pemasok tunggal PT KAI (Persero) merupakan peluang jika dilihat dari segi keuangan dan efektifitas biaya operasional dalam penyediaan sarana dan prasarana PT KAI (Persero).

b. PT KAI (Persero) sebagai perusahaan jasa perjalanan massal dan murah memiliki peluang yang besar untuk menarik pelanggan, karena dengan harga yang murah pelanggan dapat dengan cepat menempuh jarak yang cukup jauh untuk berbagai keperluan.

c. PT KAI (Persero) adalah perusahaan milik negara, jadi tidak bertujuan mencari keuntungan sebanyak perusahaan swasta, karena negara mendukung perusahaan negara.

4. Threats

a. Dalam beberapa tahun terakhir pemasok kebutuhan lokal dan infrastruktur harus didatangkan dari negara lain, yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan ini di masa depan.

b. Layanan pelanggan yang kurang optimal merupakan ancaman tersendiri jika tidak terus menerus dibenahi.

c. Pembahasan tentang masuknya pasar perusahaan kereta api swasta juga harus dilihat sebagai ancaman.

d. Subsidi pemerintah yang terbatas untuk PT KAI (Persero) membuat BUMN ini merugi dengan kereta ekonomi, padahal kelas ekonomi yang paling banyak menyerap talent pelanggan.

(7)

KESIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa faktor kunci PT KAI terdiri dari dua yaitu internal dan eksternal.

Faktor internal:

Strengths (Kekuatan)

a. Memiliki trek atau jalurnya sendiri sehingga tidak ada hambatan di jalan b. Rencana perjalanan disesuaikan dengan waktu kegiatan sosial dan ekonomi c. Setiap lini staf diisi oleh para ahli di bidangnya

d. Sistem perencanaan anggaran yang terdesentralisasi e. Pemesanan online yang mudah, melalui telepon, dll Weaknesses (Kelemahan)

a. Sebagian besar tempat yang mereka miliki sudah tua b. Koordinasi lebih sulit karena organisasi lebih kompleks c. Kesulitan dalam mengelola dan mengontrol anggaran d. Kurangnya iklan untuk pemesanan kereta yang mudah

e. Keterbatasan sistem informasi dalam manajemen kedatangan kereta api

Faktor eksternal:

Opportunities (Peluang)

a. Keberadaan PT INKA sebagai penyedia jasa dan infrastruktur perkeretaapian b. Menjadi satu-satunya angkutan umum yang terjangkau

c. Menjadi perusahaan monopoli untuk menyediakan layanan kereta api yaitu Dapatkan hibah pemerintah

(8)

Threats (Ancaman)

a. Mulai mengimpor dengan menyediakan sarana dan prasarana b. Pelayan tidak optimal untuk pelanggan

c. Masuknya perusahaan kereta api swasta d. Subsidi pemerintah terbatas

DAFTAR PUSTAKA

(Persero), P. K. (n.d.). Sejarah Perkeretaapian. Retrieved from https://www.kai.id/

Gumelar, S. A. (n.d.). Aanalisis SWOT PT. KAI (Persero). Retrieved from Sahabat Adjie:

http://sahabatajie.blogspot.com/

Harto, B. d. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia. Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri.

Referensi

Dokumen terkait

Jasa angkutan kereta api di Indonesia saat ini dikelola oleh sebuah perusahaan persero yaitu PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Meskipun sebagai satu-satunya perusahaan pengelola

Kereta Api (Persero) dan sebagai operator KRL sejabodetabek dituntut untuk menangani manajemen SDM nya dengan menggunakan pendekatan berbasis kompetensi yaitu suatu

Kereta Api (Persero) DAOP IX Jember .... Kereta Api (Persero) DAOP IX Jember

KAI (persero), menjadi menarik untuk meneliti Balai Y asa Surabaya sebagai penyedia fasilitas utama jasa transportasi kereta api, utamanya peran budaya perusahaan dan

Kereta Api Indonesia (Persero) pada aplikasi KAI Access sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para konsumennya. Berdasarkan hasil deskripsi, terdapat 14 item

Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya kereta api kelas bisnis utama, maka pada penelitian ini dilakukan pengujian dan analisis yang berjudul “ Analisis Peningkatan

KAI dalam penyelenggaraan dan pengoperasian transportasi massal kereta api untuk dapat meningkatkan atau mempertahankan kualitas pelayanan yang sesuai dengan

KERETA API INDONESIA PERSERO Studi Pada Aplikasi KAI Acces di Kota Semarang Skripsi Disusun untuk memenuhi persyarataan menyelesaikan Pendidikan Strata I Departemen Ilmu