• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis terhadap Peranan Digital Marketing pada Media Sosial Perbankan: Studi Eksplorasi Penerimaan Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis terhadap Peranan Digital Marketing pada Media Sosial Perbankan: Studi Eksplorasi Penerimaan Konsumen"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis terhadap Peranan Digital Marketing pada Media Sosial Perbankan: Studi Eksplorasi Penerimaan Konsumen

Suwarno*, Juven Gautama

Fakultas Ilmu Komputer, Program Sarjana Sistem Informasi, Universitas Internasional Batam, Batam, Indonesia Email: 1,*suwarno.liang@uib.ac.id,2Juvengautama96@gmail.com

Email Koresponding: suwarno.liang@uib.ac.id,

Submitted 01-12-2022; Accepted 28-12-2022; Published 30-12-2022 Abstrak

Persepsi konsumen melalui digital marketing sudah menjadi salah satu faktor yang penting dalam perbankan di kota Batam untuk diketahui oleh pemasar. Digital marketing pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) membuat hal ini untuk dapat merambah ke preferensi banner terhadap marketing digital, sosial media perbankan terhadap digital marketing serta prioritas website perbankan terhadap persepsi konsumen melalui digital marketing dari semua perbankan yang ada di Kota Batam dengan cara sebagian atau menyeluruh.

Metode pengumpulan sample bersifat pendekatan kuantitatif (Quantitative Research) dan kualitatif dengan teknik purposive sampling kepada nasabah aktif perbankan di Kota Batam. Penelitian ini mengungkapkan bahwa peranan sosial media perbankan berpengaruh signifikan terhadap digital marketing dengan indeks penerimaan sebesar 69.5% yang mengacu pada kategori cukup memuaskan.

Kata Kunci: Preferensi Banner; Sosial Media Perbankan; Prioritas Website Perbankan; Digital Marketing, Media Sosial Abstract

Consumer perception through digital marketing has become one of the important factors in banking in the city of Batam to be known by marketers. Digital marketing at Rural Credit Banks (BPR) makes this possible to explore banner preferences for digital marketing, social media banking for digital marketing and prioritizing website banking for consumer perceptions through digital marketing from all banks in Batam City in part or thorough. The sample collection method is a quantitative approach (Quantitative Research) and qualitative with a purposive sampling technique on active banking customers in Batam City. This study reveals that the role of social media banking has a significant effect on digital marketing with an acceptance index of 69.5% which refers to the quite satisfactory category.

Keywords: Banner Preferences; Banking Social Media; Banking Website Priorities; Digital Marketing, Social Media

1. PENDAHULUAN

Implementasi digital marketing pada zaman dahulu dengan zaman sekarang sangat senjang dan mengalami transformasi yang cukup substansial, bagaikan zaman dahulu media promosi yang digunakan selalu sebuah poster, baliho maupun sebuah brosur yang bersifat hasil cetak. Namun, di zaman yang sebagaimana sekarang hampir semuanya melekat dengan berbasis online sehingga digital marketing sudah menjadi suatu tantangan kepada perusahaan-perusahaan nasional sampai tingkat internasional, salah satunya dibidang perbankan nan nyata di Indonesia, spesifiknya di Provinsi Kepulauan Riau atau tepatnya pada Kota Batam [1].

Dunia digital marketing merupakan kunci pembuka untuk memasuki era ekonomi berbasis pengetahuan.

Masyarakat juga dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan akses internet yang tersedia bagi mereka [2]. Sebagai bagian dari berbagai aktivitas, digital marketing saat ini menjadi salah satu media pemasaran yang paling banyak diminta.

Pergeseran bertahap dari pemasaran konvensional ke pemasaran digital terjadi karena mereka secara bertahap meninggalkan model pemasaran tradisional [3]. Ketika perusahaan terlibat langsung dalam transaksi media sosial atau e- commerce, pemasaran digital memiliki implikasi luas untuk berbagai elemen dalam campuran [4].

Menggunakan pemasaran online atau pemasaran digital, bisnis dapat dengan cepat dan mudah menjangkau audiens pasar yang luas dan menarik pelanggan potensial. Tujuan pemasaran digital juga dapat membuat produk lebih menarik bagi konsumen, meningkatkan kemungkinan mereka melakukan pembelian [5].

Dilansir melalui peninjauan yang diadakan sepanjang 2019 itu ditemukan bahwa sekitar 196,7 juta khalayak sudah terkoneksikan kepada internet di Indonesia. Adapula total penduduk di Indonesia ini sendiri menempati sebesar 266 juta jiwa. Sementara itu perfoma pengkajian untuk penggunaan sosial media nan paling selalu didatangi bagi penduduk Indonesia adalah 50,7% mempergunakan media sosial Facebook, 17,8% memakai Instagram, 15,1% menggunakan Youtube, 1,7% pakai Twitter, dan 0,4% & LinkedIn [6].

Gelombang inovasi yang luar biasa telah melanda perbankan konsumer di era baru teknologi digital dan kemampuan bank untuk berinovasi dalam penjualan dan layanan, padahal tengah memakai sistem tradisional dalam kegiatan layanan dan pemasarannya. Sebab jika membandingkan melalui bank tradisional pada masa ini meluncurkan fasilitas digital yang.lebih modern, tidak dielak nasabah.yang bergeser ke bank tradisional karena bisa memperoleh layanan dengan lebih simple dan cepat [7].

Namun saat ini, di dunia perbankan khususnya di BPR sistem pemasaran utamanya masih tradisional atau door to door (jemput bola) yang sering kita jumpai. Beberapa pernyataan yang penulis terima dari narasumber di Bank BPR Satya Mitra Andalan menyebutkan bahwa menurut Eny Sulistiawati selaku Direktur Bisnis (BM) Bank BPR Satya Mitra Andalan, hal ini merupakan salah satu strategi pemasaran produk Bank BPR Satya Mitra Andalan untuk produk digital.

Media sosial, website serta berbagai outlet offline dilaksanakan oleh tim marketing baik dengan pendekatan relationship maupun door to door untuk calon konsumen. Namun karena beberapa tahun belakangan ini, pasca pandemi Covid-19,

(2)

tim pemasaran mengalami beberapa kendala dalam pelaksanaan pemasaran melalui pameran atau penyebaran brosur, dan sistem pemasaran digital yang diterapkan terkadang memiliki beberapa server yang menjadi penyebab. adware tidak bekerja dengan baik. Maka BPR Satya mengambil tindakan dengan mengembangkan pemasaran digital seperti media sosial yang ada [8].

Mengenai beberapa definisi pemasaran digital, menurut para ahli, penerapan internet dan teknologi digital pada metode komunikasi tradisional untuk mencapai tujuan pemasaran [4]. Pemasaran Elektronik (Electronic Marketing) adalah cara strategis untuk menumbuhkan, menyebarkan, memasarkan, dan menetapkan tarif barang & jasa untuk pasar targetan melewati Internet ataupun perangkat digital bagaikan smartphone [9]. Kelebihan menggunakan digital marketing adalah sebagai media komunikasi & transaksi bisa dikerjakan kapanpun / Real Time dan tidak dibatasi oleh letak geografis. [10] Pemasaran digital adalah suatu alat untuk mempromosikan produk mereka yang memanfaatkan media internet.

Menurut data.yang diserahkan dari Badan Pusat Statistik Batam Kota pada bulan Juni 2021, terdapat 44 BPR yang terdaftar di OJK Kepri yang beroperasi secara legal dan sesuai dengan hukum yang berlaku, dan dari data yang didapatkan penulis untuk BPR terbaik pada tahun 2019 terdapat sebuah BPR dengan aset yang terbesar yaitu BPR Dana Nusantara yakin Rp 1 triliun ke atas. Ada juga beberapa BPR dengan aset di atas 500 juta rupiah seperti BPR Sejahtera Batam dan BPR Danamas Simpan Pinjam masih banyak yang masih di bawah angka tersebut. Hampir semua BPR dengan kekayaan besar telah memasukkan perbankan online dan pemasaran digital ke dalam sistem pemasaran mereka seperti pemasaran media sosial dan optimisasi mesin pencari (SEO) untuk meningkatkan penjualan produk di bank-bank tersebut [11].

Penelitian yang dilakukan oleh [12] bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bakmi Tando 07 menggunakan digital marketing untuk memasarkan dan menjual produknya. Ini dilakukan dengan memposting produk di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Perusahaan juga menambahkan platform pemasaran digital melalui kerja sama dengan Go-Food, Grab-Food, dan Shopee-Food.

Alat pendukung pemasaran digital seperti Facebook dan Whatsapp membantu bisnis dalam memperoleh pelanggan baru, membangun preferensi mereka, mempromosikan merek, mempertahankan pelanggan, dan meningkatkan penjualan.

Hasil dari pemasaran digital bahwa pembeli dapat mengetahui lebih banyak tentang produk secara online, bertransaksi secara online, dan penjual dapat memantau dan memenuhi kebutuhan dan keinginan calon pelanggan mereka, terlepas dari lokasi atau zona waktu mereka [13].

Peningkatan kualitas layanan digital marketing membantu meningkatkan kesadaran konsumen (aksesibilitas) dan memfasilitasi input nilai produk (interaktivitas). Konsumen juga lebih memahami produk melalui digital marketing karena pengusaha memperbarui informasi produk (informatif). Selain itu, pelaku bisnis juga dapat meningkatkan keuntungan dengan pemasaran digital melalui fitur diskon dan promo menarik yang ditawarkan oleh marketplace seperti aplikasi Shopee, Tokopedia, atau GrabFood. [14].

Digital marketing dijelaskan bahwa mampu memberikan kemudahan yang lebih efektif dan efisien dalam proses pemasaran. Ada delapan elemen yang menentukan efektivitas pemasaran, antara lain penetapan tujuan, pemetaan pasar, ide dan perencanaan, kreasi, distribusi, penguatan, evaluasi pemasaran, dan peningkatan pemasaran. Tetapi di lapangan membuktikan bahwa masih belum semua unsur itu diterapkan sehingga menimbulkan beberapa permasalahan dalam proses pelaksanaan [15].

Maka dari itu, penulis melakukan riset terhadap penerapan strategi pemasaran digital yang digunakan sebagai teknik pemasaran di zaman modern khususnya dunia perbankan yang saat ini banyak diperbincangkan di kalangan masyarakat umum. Bank BPR harus lebih kapabel atau kompetitif dan lebih berwawasan dan didukung oleh kemajuan fasilitas. Hal ini dapat mematahkan kebutuhan masyarakat terhadap pentingnya teknologi di zaman sekarang ini [16].

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Alur Penelitian

Pada alur penelitian terdiri dari beberapa tahap, penelitian diawali dengan penentuan rumusan masalah yang akan dikaji oleh penulis yaitu kontribusi digital marketing terhadap bank – bank yang ada di Kota Batam. Pada tahap kedua, penulis menyusun daftar pertanyaan yang digunakan pada saat wawancara. Pada tahap ketiga, penulis melakukan wawancara kepada nasabah bank umum dan nasabah BPR, setelah melakukan wawancara penulis melakukan analisis hasil wawancara dilakukan dengan menggunakan kodifikasi ataupun pengelompokkan jawaban kemudian menyusun pertanyaan validasi dengan metode kuantitatif. Setelah melakukan hasil analisis, penulis menyebarkan kuesioner menggunakan google form dengan teknik cluster propotional random sampling yang menggunakan skala likert yang dimulai dari jawaban sangat tidak setuju hingga sangat setuju dan hasil dari data responden diolah menggunakan aplikasi SPSS 26. Pada tahap keenam, penulis melakukan menganalisa hasil kuesioner dan membandingkan antara hasil kualitatif dengan kuantitatif. Pada tahap ketujuh, peneliti dapat menentukan kesimpulan.dari hasil pengujian yang telah diolah untuk dapat mengetahui hubungan atau pengaruh antar dua variabel atau lebih.

(3)

Gambar 1. Alur Penelitian 2.2 Kerangka Konseptual

Penyusunan konsep kerangka penelitian merupakan salah satu sarana cara yang digunakan menjelaskan hubungan atau keterkaitan dengan variabel - variabel yang ingin diteliti. Berdasarkan kepada penelitian dari jurnal [17], digital marketing pada perbankan didukung oleh 4 section. Korelasi penerapan pada keefektifan digital marketing. Lihat figure 2 di bawah,ini:

Gambar 2. Keefektivitas Digital Marketing

Peneliti menganalisa 4 korelasi tersebut yakni dari sisi iklan banner, sosial media perbankan, website perbankan, keefektifitas digital marketing perbankan. Studi ini bertujuan untuk membandingkan bank umum dengan bank BPR yang ada di Kota Batam.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam tahap ini, merupakan tahap implementasi konten pada digital marketing BPR Satya Mitra Andalan yang berada di Kota Batam serta penulis turut melaksanakan kunjungan ke kantor bank BPR Satya Mitra Andalan dan juga terdapat beberapa konten yang telah dipublikasi pada akun sosial media BPR Satya Mitra Andalan seperti penjelasan di bawah ini.

3.1 Analisis

3.1.1 Feed Instagram

Dalam feed instagram terdiri dari beberapa konten, salah satu nya mengenai produk yang ada di Bank BPR Satya.

Produk yang dikenalkan dalam feed instagram yaitu tabungan, investasi dan deposito. Dalam 3 produk tersebut dijelaskan secara tujuan, akses, imbal hasil, resiko dan jenisnya sehingga dalam konten produk ini dapat diunggah untuk dijadikan feed instagram pada Bank BPR Satya seperti yang ada di gambar 3.

(4)

Gambar 3. Menabung vs investasi 3.1.2 Konten Instagram

Pada tahap ini, penulis membuat sebuah konten untuk diunggah ke Instagram perbankan seperti mengenai informasi menabung, deposito, perayaan hari besar, hingga pengumuman mengenai operasional bank.

Gambar 4. Instagram BPR Satya

(5)

3.2 Statistik Deskriptif

Melalui penelitian ini, bahwa responden yang merupakan domisili dari Batam dengan sebanyak 227 responden dan dari 227 responden ini terdiri dari 102 Laki – laki dan 125 Perempuan.

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

3.3 Hasil Uji Kualitas Data 3.3.1 Uji Validitas

Uji validitas di sini dijalankan untuk 10 pertanyaan dan dari masing-masing yang memperlihatkan bahwa nilai faktor lebih besar dari 0,60. Hal ini menjelaskan bahwa pertanyaan yang ada di kuesioner bisa digunakan karena sudah valid dan bisa difungsikan menjadi alat guna mengukur variabel penelitian. Uji validitas ini terdapat hasil yang terdapat di tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Variabel Independen Muatan Faktor Kesimpulan

Preferensi Terhadap Banner 1 0,810 valid

Preferensi Terhadap Banner 2 0,933 valid

Preferensi Terhadap Banner 3 0,784 valid

Sosial Media Perbankan 1 0,650 valid

Sosial Media Perbankan 2 0,680 valid

Sosial Media Perbankan 3 0,601 valid

Prioritas terhadap website perbankan 1 0,650 valid

Prioritas terhadap website perbankan 2 0,654 valid

Prioritas terhadap website perbankan 3 0,685 valid

Keefektifitas Digital Marketing 1 0,946 valid

Keefektifitas Digital Marketing 2 0,688 valid

Keefektifitas Digital Marketing 3 1 valid

3.3.2 Uji Reliabilitas

Untuk uji reliabilitas yang dijalankan pada kuesioner terdapat hasil yang memperlihatkan yang mana data yang diteliti bisa dijamin. Hal tersebut ditampilkan dari value Cronbach’s Alpha dengan bobot lebih tinggi dari 0.60. Hasil uji reliabilitas disajikan oleh tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan

Preferensi Terhadap Banner 0,916 Data reliabel

Sosial Media Perbankan 0,870 Data reliabel

Prioritas terhadap website perbankan 0,774 Data reliabel Keefektifitas Digital Marketing Perbankan 0,862 Data reliabel 3.4 Uji Asumsi Klasik

3.4.1 Uji Normalitas

Pada uji normalitas yang dijalankan pada penelitian ini memperlihatkan yang mana titik–titik yang ada pada gambar 5 tersebut menyebar dan mengikuti arah garis diagonal dimana garis tersebut dikatakan garis distribusi normal.

Variabel Independen N Min Max Rata-

rata

Standar

Deviasi Rentang

Preferensi Terhadap Banner 227 9 15 13,37 1,717 6

Sosial Media Perbankan 227 8 15 13,45 1,081 7

Prioritas Terhadap website

perbankan 227 9 15 13,61 1,093 6

Keefektivitas Digital Marketing

Perbankan 227 9 15 13,34 1,522 6

(6)

Gambar 5. Hasil Uji Normalitas 3.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Melalui hasil gambar 6 tersebut memperlihatkan yang mana titik-titik yang ada dari scatter plot tidak membentuk seperti pola yang berirama akan tetapi menyebar dan titik yang ada pada gambar tersebar ke atas dan ke bawah garis nol (0) alhasil bisa diberi kesimpulan yang mana heteroskedastisitas tidak terdapat untuk model regresi yang dipakai.

Gambar 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas 3.4.3 Uji Multikolinearitas

Melalui hasil analisis tersebut memperlihatkan yang mana setiap variabel independen yang dipakai tidak terdapat korelasi sebab tiap-tiap variabel independen memperlihatkan nilai VIF di bawah nilai 10 dan nilai tolerance di atas 0,1.

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Collinearity Statistics

Kesimpulan Tolerance VIF

Preferensi Terhadap Banner ,320 3,250 Tidak terjadi multikolinearitas Sosial Media Perbankan ,250 4,150 Tidak terjadi multikolinearitas Prioritas terhadap website perbankan ,270 3,610 Tidak terjadi multikolinearitas 3.5 Hasil Uji Hipotesis

3.5.1 Uji F

Berdasarkan dari tabel 6 hasil dari uji F menunjukkan nilai sebesar 0,000 dengan nilai substansial kurang dari 0,05, itu berarti bisa diberi kesimpulan yang mana terdapat pengaruh signifikan oleh variabel independen kepada variabel dependen.

Tabel 6. Hasil Uji F

Variabel Sig Keterangan

Keefektifitas Digital Marketing Perbankan 0,000 Signifikan 3.5.2 Uji T

Tabel 7. Hasil Uji T

Variabel Koefisien Sig. Kesimpulan Hipotesis

Independen B

Preferensi Terhadap Banner -,615 ,544 Tidak Signifikan Ditolak (H

(7)

Prioritas terhadap website perbankan 2,100 ,042 Tidak Signifikan Ditolak (H3)

Dari hasil tabel 7 menunjukkan bahwa ada hasil yang menjelaskan setiap variabel, berikut adalah hasil uji T dari setiap variabel:

a. Hasil Uji Preferensi Terhadap Banner

Preferensi Terhadap Banner memperlihatkan nilai β1 dengan besaran - 0,615 dan signifikansi dengan besaran 0,544 yang maksudnya Preferensi Terhadap Banner berpengaruh secara tidak signifikan terhadap terhadap keefektifitasan digital marketing perbankan.

b. Hasil Uji Sosial Media Perbankan

Sosial Media Perbankan memperlihatkan nilai β1 dengan besaran 3,260 dan signifikansi dengan besaran ,002 yang maksudnya Sosial Media Perbankan berpengaruh secara signifikan positif terhadap terhadap keefektifitasan digital marketing perbankan.

c. Hasil Uji Prioritas terhadap Website Perbankan

Prioritas terhadap Website Perbankan memperlihatkan nilai β1 dengan besaran 2,100 dan signifikansi dengan besaran 0,042 yang maksudnya Prioritas terhadap Website Perbankan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keefektifitasan digital marketing perbankan

3.5.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Melalui tabel 8 yang ada dibawah, bahwa hasil uji dari Preferensi Terhadap Banner, Sosial Media Perbankan, dan Prioritas terhadap Website Perbankan menunjukkan sebesar 0,670 dengan persentase 67%. dan 33% didapatkan dari lain – lain faktor di luar dari model.

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Variabel Dependen Adjusted R Square Persentase

keefektifitasan digital marketing perbankan 0,695 69,5%

3.6 Hasil Responden Wawancara

3.6.1 Preferensi Terhadap Postingan Sosial Media

a. Apakah informasi pada sosial media dapat menjangkau apa yang anda harapkan

Berdasarkan hasil dari 10 orang yang telah di wawancara menyatakan bahwa 4 orang mengatakan “iya” dan 6 orang mengatakan “tidak” yang berarti bahwa informasi yang ada di sosial media tidak sepenuhnya dapat menjangkau orang yang telah di targetkan.

b. Apakah Iklan video pada sosial media tersebut membuat anda tertarik untuk menggunakan produk tersebut?

Berdasarkan hasil dari 10 orang yang telah di wawancara menyatakan bahwa 6 orang mengatakan “iya” dan 4 orang mengatakan “tidak” yang berarti bahwa iklan video yang ada di sosial media dapat membuat calon pelanggan tertarik untuk menggunakan produk dari bank.

3.6.2 Sosial Media Perbankan

a. Apa sosial media yang lebih diminati sebagai pengguna? Dalam bentuk video atau gambar?

Berdasarkan hasil dari 10 orang yang telah di wawancara menyatakan bahwa whatsapp, instagram dan line merupakan sosial media yang selalu diminati & digunakan oleh orang lain untuk melihat informasi baik secara video maupun dalam bentuk foto.

b. Darimana anda mengetahui produk perbankan yang anda gunakan?

Dari hasil wawancara bahwa produk perbankan tersebar melalui koran, iklan di jalan, website dan sosial media seperti instagram, dan whatsapp agar pelanggan mengetahui produk yang ada di perbankan.

3.6.3 Prioritas Terhadap website Perbankan

a. Apakah konten yang ada di website perbankan sangat mempengaruhi sekitarmu?

Dari hasil wawancara bahwa konten yang ada di website perbankan dapat mempengaruhi kepada pelanggan mengenai informasi dan produk yang ditawarkan oleh perbankan.

b. Website bank yang seperti apa yang membuat anda menjadi lebih tertarik?

Hasil dari wawancara mengatakan ada beberapa website bank yang membuat pelanggan tertarik untuk melihat secara berulang-ulang seperti website Bank Indonesia, Bank Mandiri, Bank BTPN, Bank BCA, Bank Danamon dan Bank Neo E-commerce.

3.6.4 Keefektivitas Digital Marketing Perbankan

a. Apakah Iklan yang ditunjukkan melalui sosial media perbankan dapat membuat anda tertarik untuk melakukan transaksi tersebut?

(8)

Hasil dari wawancara bahwa iklan yang disebarkan melalui sosial media membuat semua orang semakin tertarik untuk melakukan transaksi di perbankan.

b. Menurut anda, apakah performa digital marketing perbankan sangat efektif untuk saat ini?

Hasil dari wawancara bahwa iklan yang disebarkan melalui sosial media menjadi lebih efektif sehingga membuat semua orang semakin tertarik untuk melakukan transaksi di perbankan

3.7 Hasil dan Pembahasan

H1: Preferensi banner tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keefektivitas digital marketing

Dari hasil uji t, variabel preferensi banner berhubungan signifikan sehingga t hitung > t tabel dan sig < 0,05.

Sedangkan nilai koefisien beta sebesar -0,615. Sehingga dapat disimpulkan bahwa preferensi banner tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keefektivitas digital marketing.

H2: Sosial media perbankan berpengaruh secara signifikan terhadap keefektivitas digital marketing

Dari hasil uji t, variabel preferensi banner berhubungan signifikan sehingga t hitung > t tabel dan sig < 0,05.

Sedangkan nilai koefisien beta sebesar 3,260. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sosial media perbankan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keefektivitas digital marketing.

H3: prioritas website perbankan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keefektivitas digital marketing Dari hasil uji t, variabel preferensi banner berhubungan signifikan sehingga t hitung > t tabel dan sig < 0,05.

Sedangkan nilai koefisien beta sebesar 2,100. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prioritas website perbankan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keefetivitas digital marketing.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa penulis berhasil merangkum beberapa kesimpulan mulai dari tahap analisa masalah, perancangan, hingga tahap pengembangan yang telah telah dijabarkan sebagai berikut : hasil data wawancara dan pengumpulan data dengan metode pengumpulan sample bersifat pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan teknik purposive sampling kepada nasabah aktif perbankan di Kota Batam didapatkan persentase sebesar 69.5% yang berarti peranan sosial media perbankan sangat berpengaruh besar terhadap keefektivitas digital marketing, sehingga pada penerapan digital marketing di sosial media seperti instagram berpengaruh untuk BPR Satya itu sendiri dikarenakan selain dari mempromosikan produk yang dimiliki oleh BPR Satya Mitra Andalan tentu juga menambah wawasan dari instagram untuk masyarakat sehingga membuat masyarakat dapat melakukan transaksi di BPR Satya Mitra Andalan. Pembuatan konten-konten yang akan digunakan untuk instagram juga sangat berdampak besar untuk masyarakat yang melihat dari postingan instagram dikarenakan dari konten tersebut masyarakat juga dapat mengerti isi dari setiap konten yang telah dipublikasi sehingga seluruh pengunjung dapat melihat dan memilih produk lebih tepat sesuai dengan kebutuhan yang ingin digunakan oleh masyarakat.

REFERENCES

[1] E. R. P. Ningrum, “Strategi Digital Marketing dalam Peningkatan Nasabah Menabung Bank Muamalat Kantor Cabang Kediri pada Masa Pandemi Covid-19,” Ekon. Syariah, vol. 7, pp. 1–2, 2021, [Online]. Available:

http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/13229.

[2] Nurdin, Difa Restiti, and Rizki Amalia, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Pengetahuan Tentang Quick Response Code Indonesian Standard (Qris),” J. Ilmu Perbank. dan Keuang. Syariah, vol. 3, no. 2, pp. 157–173, 2021, doi:

10.24239/jipsya.v3i2.55.157-173.

[3] R. Ratna Gumilang, “Implementasi Digital Marketing Terhadap Peningkatan Penjualan Hasil Home Industri,” Coopetition J.

Ilm. Manaj., vol. 10, no. 1, pp. 9–14, 2019, doi: 10.32670/coopetition.v10i1.25.

[4] P. Jayabaya and P. N. Mediawati, “Pemasaran Digital Terhadap Minat Beli Pengguna Kereta Api Melalui Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia Bandung,” J. Bisnis dan Manaj., vol. VIII, no. 2, 2018.

[5] R. Ekasari and E. D. Mandasari, “Pengaruh Kualitas Produk, Digital Marketing Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Lipcream Pixy Di Kabupaten Sidoarjo,” IQTISHADequity J. Manaj., vol. 4, no. 1, p. 1, 2022, doi: 10.51804/iej.v4i1.1583.

[6] L. Pujasari Supratman, “Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native,” J. Ilmu Komun., vol. 15, no. 1, pp. 1–14, 2018.

[7] A. I. Mutiasari, “Perkembangan Industri Perbankan Di Era Digital,” J. Ekon. Bisnis Dan Kewirausahaan, vol. 9, no. 2, pp. 32–

41, 2020, doi: 10.47942/iab.v9i2.541.

[8] L. Susilawaty and N. Nicola, “Pengaruh layanan perbankan digital pada kepuasan nasabah perbankan,” J. Manaj. Maranatha, vol. 19, no. 2, pp. 179–190, 2020, doi: 10.28932/jmm.v19i2.2478.

[9] N. T. Hariyanti and A. Wirapraja, “Pengaruh Influencer Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Moderen (Sebuah Studi Literatur),” J. Eksek., vol. 15, no. 1, pp. 133–146, 2018.

[10] M. I. Firdaus, P. N. Azizah, and R. Sa’adah, “Pentingnya Digital Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Umkm Di Era 4.0,” J.

Graha Pengabdi., vol. 4, no. 2, p. 154, 2022, doi: 10.17977/um078v4i22022p154-162.

[11] I. N. Rosida, “Analisis Potensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dalam Mempertahankan Eksistensi Pada Era Digital,” Hum.

FALAH J. Stud. Ekon. dan Bisnis …, 2022, [Online]. Available:

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/humanfalah/article/view/11454.

[12] G. Sagita and Z. R. Wijaya, “Penerapan Digital Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Bakmi Tando 07,” J. Ekon. Bisnis dan

(9)

[13] Gellysa Urva, M. Pratiwi, and A. Oemara Syarief, “Optimalisasi Media Sosial Sebagai Penunjang Digital Marketing,” ABDINE J. Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 56–61, 2022, doi: 10.52072/abdine.v2i1.301.

[14] M. Iqbal, “Efektifitas Digital Marketing Terhadap Kualitas Layanan pada Usaha di Masa Pandemi Covid 19 (Studi Kasus di Aceh),” JEMSI (Jurnal Ekon. Manajemen, dan Akuntansi), vol. 7, no. 2, pp. 83–93, 2021, doi: 10.35870/jemsi.v7i2.609.

[15] E. R. P. Ningrum, “Strategi Digital Marketing dalam Peningkatan Nasabah Menabung Bank Muamalat Kantor Cabang Kediri pada Masa Pandemi Covid-19,” Ekon. Syariah, vol. 7, pp. 1–2, 2021.

[16] A. Tartila, “Strategi Industri Perbankan Syariah dalam Menghadapi Era Digital,” vol. 8, no. 03, pp. 3310–3316, 2022.

[17] M. Sabu, “Comparative Study on Digital Marketing Effectiveness of South Indian Bank and Federal Bank Among Customers,”

2018.

Referensi

Dokumen terkait

The agreement itself under Article 1313 of the Civil Code/ BW is “an act by which one or more persons commit themselves to one or more others.”Employment Agreement under Article 14 of

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition