Vol. 7 No. 1, Juni, 2023, Hal. 108-114 DOI: 10.29408/edumatic.v7i1.14059
Analisis Tingkat Kualitas E-learning menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA)
Badri Yusuf 1 , Fitri Insani 1, * , Muhammad Affandes 1, Novri Yanto 1, Teddie Darmizal 1
1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia.
* Correspondence: [email protected]
Copyright: © 2023 by the authors
Received: 3 Mei 2023 | Revised: 11 Mei 2023 | Accepted: 2 Juni 2023 | Published: 20 Juni 2023
Abstrak
Kualitas suatu institusi akademik dipengaruhi oleh website, e-learning adalah salah satu website yang digunakan sebagai media pembelajaran. E-learning memudahkan belajar lebih fleksibel. Untuk meningkatkan keefektifannya layanan e-learning perlu evaluasi agar dilakukan penyempurnaan kedepannya. Tujuan dari penelitian adalah mengevaluasi kualitas e-learning menggunakan metode Webqual 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk menganalisis kualitas e-learning berdasarkan kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan. selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menilai gap yang terjadi antara penilaian kualitas yang diharapkan pengguna dengan persepsi aktual serta mengidentifikasi prioritas perbaikan pada website e-learning melalui analisis kuadran. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner. Data yang dikumpulkan berupa angka-angka yang kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran tentang tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan e-learning. Hasil temuan kami adalah nilai pencapaian yaitu variabel kegunaan, variabel kualitas informasi, dan variabel kualitas interaksi layanan. Nilai capaian berturut-turut sebesar 72,9%, 75%, dan 74,35% dikategorikan cukup baik. Namun, hasil dari gap analisis bernilai -0,07 berarti kualitas yang diberikan oleh website e-learning belum sesuai dengan harapan pengguna. Hasil IPA menunjukkan bahwa kuadran II dan IV perlu melakukan perbaikan karena memiliki kinerja yang rendah sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepentingan pengguna pada atribut tersebut.
Kata kunci: e-learning; importance performance analysis; webqual
Abstract
The quality of an academic institution is influenced by its website. E-learning, as a type of website used for learning, offers flexible learning opportunities. In order to enhance the effectiveness of e-learning services, it is necessary to evaluate and identify areas for improvement. This research aims to evaluate the quality of learning using the webqual 4.0 method and Importance Performance Analysis (IPA) to determine gaps and prioritize areas for future improvement. The variables examined in this study include usefulness, information quality, and service interaction quality. A qualitative descriptive design was employed, and data suitability was analysed using the webqual and IPA methods. The research data, consisting of numerical values, was collected through interviews and questionnaires administered to faculty members and students via google form. The evaluation scores for usefulness, information quality, and service interaction quality were found to be 72,9%, 75%, and 74,35%, respectively, indicating good quality. The gap analysis revealed a value of -0,07, suggesting that the e-learning website does not fully meet user expectations. The IPA results showed that quadrants III and IV require improvement due to their low performance, as this can affect the level of importance attributed by users to those attributes.
Keywords: e-learning; importance performance analysis; webqual
PENDAHULUAN
Teknologi informasi setiap tahunnya berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya perkembangan teknologi yaitu internet, menjadikan hampir semua aktivitas dapat dilakukan di dunia maya (Suhartanto, 2012; Winarso et al., 2017). Internet memiliki peran penting untuk kegiatan diberbagai institusi (Achmad, Hafizah, Hartanti, & Prayitno, 2021). Dimasa wabah covid-19, internet memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai institusi, Idonesia salah satu negara yang terkena dampaknya (Kurniawan, Affandes, H, & Darmizal, 2021).
Adanya wabah covid-19 pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan sosial atau social distancing akibat dari wabah covid-19 yang berdampak berbagai institusi, salah satunya institusi akademik dan ilmiah. Dengan aturan tersebut, institusi akademik menerapkan proses belajar yang awalnya dilakukan diruangan kelas atau secara tatap muka menjadi secara daring (Syahfitri, Sari, Wahyuni, Fatimah, & Setiawan, 2020; Ulusoy, 2019). Untuk pelaksanaan pembelajaran secara daring institusi akademik menerapkan website e-learning yang bertujuan untuk sebagai sarana pendidikan (Nita, Wati, & Indriyanti, 2021).
E-learning merupakan sistem pembelajaran elektronik dimana proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga pengguna e-learning dapat belajar dimanapun berada tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat (Azmi, Krisnanik, & Indarso, 2021; Hulukati, Achmad, & Bau, 2021). UIN Suska Riau salah satu institusi akademik di provinsi Riau yang telah menggunakan e-learning sebagai media sarana pembelajaran daring. Setelah pandemi covid-19 telah selesai, kampus UIN Suska Riau masih meggunakan e-learning sebagai media pembelajaran untuk beberapa mata perkulihan.
Keberadaan website e-learning membuat proses pembelajaran berjalan dengan baik tanpa adanya halangan. Namun e-learning memiliki dampak negatif. Berdasarkan wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap dosen dan mahasiswa UIN Suska Riau yang menggunakan e-learning dalam proses perkulihan diperoleh hasil bahwa dimana user interface yang kurang menarik, server down, dan kesulitan pengguna ketika berinteraksi dengan website e-learning.
Sebagai alat untuk pendidikan, website e-learning mesti berkualitas agar memberikan sebuah informasi agar terciptanya user friendly atau mudah digunakan dan pembelajaran secara daring dapat dilakukan secara maksimal, sehingga perlu mengetahui tingkat harapan pengguna (Rahardja, 2019; Utami, Gani, & Suparni, 2020). Untuk meyakinkan pengguna agar selalu memanfaatkan website e-learning , kualitas pengguna sangat penting.
Menganalisis kualitas pengguna menggunakan teknik Webqual 4.0 dan IPA merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi e-learning. Webqual 4.0 lebih tepat digunakan sebagai alat pengukur kualitas e-learning mengacu pada persepsi pengguna (Mahendra & Hendri, 2022).
Dalam hal ini kulitas website perlu diukur untuk mendapatkan sebuah website yang dimanfaatkan secara efisien dalam proses pembelajaran. Sedangkan IPA digunakan sebagai mengindentifikasi indikator yang sudah memenuhi atau belum menggunakan data tingkat kenyataan yang dirasakan pengguna (Mardalena & Andryani, 2021; Widiyanti, 2022).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Zainal, 2022), menunjukkan hasil analisis gap dan tingkat kualitas website. Tingkat kualitas website rata-rata gap level -0,466 yang berarti website e-learning BDK makasar belum memenuhi harapan pengguna, kemudian pada kuadran I prioritas utama, pada elemen kualitas informasi yang merupakan indikator yang penting namun kinerja yang ditampilkan rendah maka perlu diperhatikan relevansi informasi agar harapan pengguna dapat tercapai. Pada penelitian selanjutnya yang dilakukan (Pratama, Larasati, & Wulansari, 2021), hasil dari penelitian mereka yang merupakan hasil dari analis gap keseluruhan bernilai 0,13 yang menunjukkan sudah memenuhi harapan pengguna. Namun pada analisis kuadran terdapat beberapa indikator yang belum memenuhi kepentingan dan harapan pengguna yaitu indikator berada pada kuadran I yang memiliki tujuh indikator.
Penelitian berikutnya yang dilakukan (Kemala, Siregar, & Fitriawan, 2018), menunjukkan
penelitian tersebut, terdapat nilai gap keseluruhan yang bernilai negatif sebesar -0,02. Namun, pada penelitian yang dilakukan oleh (Utami et al., 2020), ditemukan nilai gap yang bernilai positif sebesar 0,05 dan tidak ada atribut yang masuk kedalam kuadran I.
Berdasarkan penelitian sebelumnya telah menggunakan Webqual 4.0 dan IPA untuk mengetaui kualitas dari website e-learning dan memberikan hasil yang optimal. Namun, penelitian kali ini memiliki perbedaan dari penelitian sebelumnya karena menggunakan nilai capaian sebagai alat ukur kualitas dari setiap dimensi webqual. Tujuan dari penggunaan nilai capaian tersebut adalah untuk mengetahui seberapa besar kualitas yang diberikan oleh website e-learning pada variabel persepsi aktual
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganilisis kualitas e-learning berdasarkan kemudahaan pengguna, kualitas informasi, dan interaksi yang terjadi. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan antara persepsi dan harapan, serta mengidentifikasi prioritas perbaikan yang perlu diperbaiki pada e-learning melalui analisis kuadran.
METODE
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan analisis kesesuain menggunakan metode Webqual dan IPA, mengingat data penelitian ini terdiri dari angka dan analisis yang dilakukan teknik statistik, maka penelitian ini termasuk dalam kategori pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode IPA sebagai alat untuk mengevaluasi kesenjangan dan merasakan kinerja yang dirasakan pengguna terhadap tingkat kepuasan pengguna saat menggunakan pendekatan metode webqual 4.0 untuk mengukur kualitas website (Widiyanti, 2022). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan kuesioner sebagai untuk memperoleh data, kuesioner diberikan kepada dosen dan mahasiswa melalui google form. Sampel data yang didapatkan sebanyak 152 pengguna, 138 diantaranya adalah mahasiswa dan 14 diantaranya adalah dosen. Untuk skala persepsi dengan skor gradasi 1 sampai 5 dibuat untuk kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan yang mana digunakan dalam metode kuesioner webqual mencakup tiga dimensi kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi terhadap website e-learning UIN Suska Riau (Azmi et al., 2021; Santoso, 2018). Sebelum data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistic 24, dilakukan dua teknik pengujian terlebih dahulu yaitu uji vadilitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi MS.Excel dan SPSS.
HASILiDANiPEMBAHASAN HASIL
Hasil pada tahap ini merupakan tahap awal untuk mengetahui bagaimana tingkat kualitas suatu website. Tahap ini melakukan dua pengujian yaitu uji vadilitas dan uji reliabilitas dengan bantuan MS. Excel. Teknik pengumpulan data yang didapatkan dengan penyebaran kuesioner didapatkan sampel berjumlah 152 pengguna. Uji vadilitas sebagai alat ukur valid tidaknya suatu kuesioner. Pada pengujian ini dilakukan menggunakan dengan memeriksa nilai corrected Item-Total correlaction yang disesuaikan sebagai nilai rhitung yang akan membandingkan dengan nilai rtabel. Untuk nilai taraf sinigfikan 5% = 0,05, dan pengguna/responden (n) =152. Diketahui untuk nilai rtabel dididapatkan dari tabel distrisbusi nilai rtabel atau didapatkan dari degree of freedom (DF) sebesar 0,159. Dengan menggunakan kuesioner webqual, penelitian ini menguji vadiltias dari 20 pernyataan yang terkait dengan performance dan importance, jika pengujian nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (Janna &
Herianto, 2021).
Tahap uji reliabilitas dilakukan sebagai alat ukur kusioener dari webqual seberapa jauh akurat pada hasil stabilitas dan konsistensi. Sebuah pernyataan dapat dianggap reliabel jika memiliki nila cronbach’s aplha lebih besar dari 0,07. Untuk nilai sampel kinerja sebesar 0,934
sedangkan pada nilai sampel harapan sebesar 0,938 yang mana seluruh instrument tersebut dikatakan reliabel, informasi tersebut dapat ditemukan ditabel 2 yang disajikan.
Tabel 1. Uji vadilitas webqual 4.0 Variabel Indikator r tabel Performance
Webqual
Ket. Importance Webqual
Ket.
Usability U1 0,159 0,726 valid 0,708 valid
U2 0,159 0,81 valid 0,784 valid
U3 0,159 0,754 valid 0,741 valid
U4 0,159 0,809 valid 0,803 valid
U5 0,159 0,773 valid 0,759 valid
U6 0,159 0,739 valid 0,774 valid
U7 0,159 0,597 valid 0,615 valid
U8 0,159 0,694 valid 0,724 valid
Information Quality
IQ1 0,159 0,752 valid 0,764 valid
IQ2 0,159 0,669 valid 0,701 valid
IQ3 0,159 0,739 valid 0,715 valid
IQ4 0,159 0,751 valid 0,8 valid
IQ5 0,159 0,815 valid 0,829 valid
IQ6 0,159 0,814 valid 0,832 valid
IQ7 0,159 0,798 valid 0,81 valid
Interaction Quality
I1 0,159 0,807 valid 0,78 valid
I2 0,159 0,809 valid 0,843 valid
I3 0,159 0,797 valid 0,83 valid
I4 0,159 0,681 valid 0,655 valid
I5 0,159 0,729 valid 0,728 valid
Tabel 2. Hasil uji reliabilitas
Aspek Cronbach’s alpha
Performance 0,934
importance 0,938
Tahap statistik deskriptif adalah tahap analisis data yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau ringkasan tentang data yang telah dikumpulkan. Pada penelitian ini, tahap statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis variabel persepsi dan harapan dari pengguna.
Hasil analisis deskriptif dari tabel 3 dan tabel 4 menunjukkan nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean), standar deviasi (st.deviasi), dan varian dari masing-masing variabel. Dengan demikian, hasil temuan pada tahap statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik persepsi dan harapan pengguna terhadap kualitas layanan e-learning.
Tabel 3. Deskriptif statistik persepsi aktual
Variabel Min Max Mean St. deviasi Varian
Usability 15 40 29,16 4,896 23,975
Inforamtion Quality 19 35 26,25 3,959 15,672 Intercation Quality 10 25 18,58 3,074 9,451
Gambaran secara kualitatif, hasil analisis deskriptif dari tabel 3 dan tabel 4, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai persepsi dan harapan pengguna terhadap kualitas layanan e-learning yang diteliti cukup tinggi. Variabel kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan pada kedua tabel menunjukkan nilai rata-rata yang cukup baik. Namun, terdapat perbedaan antara persepsi dan harapan pengguna setiap variabel. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan pengguna dan pengalaman aktual mereka dalam menggunakan e-learning. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas layanan e- learning guna memenuhi harapan pengguna.
Tabel 4. Deskriptif statistik variabel harapan
Variabel Min Max Mean St.deviasi Varian
Usability 18 40 29,91 4,126 17,025
Information Quality 20 35 26,53 3,684 13,575
Intercation Quality 13 25 18,93 2,661 7,082
Selanjutnya menghitung nilai capaian variabel pada persepsi aktual. Pada nilai capaian variabel digunakan sebagai untuk mengukur seberapa besar kualitas dari variabel persepsi aktual. Dapat dilihat nilai perincian capaian pada tiap variabel pada tabel 5. Hasil tersebut menunjukkan capaian berdasarkan kualitas e-learning pada setiap variabel persepsi aktual yang mana menunjukkan nilai usability 72.9% bahwa menurut pengguna tergolong dalam ketegori cukup baik, nilai information quality 72.9% bahwa menurut pengguna tergolong dalam ketegori cukup baik, dan sedangkan pada nilai interaction quality 72.9% bahwa menurut pengguna tergolong dalam ketegori cukup baik.
Tabel 5. Nilai capaian kualitas website
Variabel Mean Persentase St. Deviasi Varian
Usability 29,16 72,9% 4,896 23,975
Inforamtion Quality 26,25 75% 3,959 15,672
Intercation Quality 18,58 74,32% 3,074 9,451
Tahap analisis kesenjagan atau gap analysis untuk mengetahui sejauh mana kualitas e- learning UIN Suska Riau berdasarkan selisih antara kinerja dan harapan pengguna dapat diperhatikan pada tabel 6. Berdasarkan hasil gap analisis pada tabel 6, nilai rata-rata dari indikator yang ada pada tiga dimensi webqual yang mana nilai rata-rata gap usability -0,09, nilai gap information quality -0,04, dan untuk nilai gap interaction quality -0,07. Untuk nilai rata-rata nilai gap keseluruhan pada website e-learning UIN Suska Riau bernilai negatif sebesar -0,07. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kinerja dari e-learning UIN Suska Riau belum memenuhi persepsi dan harapan pengguna.
Tahap IPA sebagai alat mengukur kesenjangan dan dapat merasakan kinerja yang dirasakan pengguna terhadap tingkat kepuasan pengguna. Grafik pada tahap IPA dibagi menjadi empat bagian yaitu sebagai kuadran I sebagai prioritas utama, kuadran II pertahanan kinerja, kuadran III prioritas rendah, dan kuadran IV berlebihan (Rusi, 2022). Pada tahap ini sumbu y nilai performance dan sumbu x nilai importance. Secara terperinci dapat diperhatikan pada gambar 1. Diketaui pada Gambar I menunjukkan bahwa pada kuadran I tidak memiliki atribut, pada kuadran II memiliki tujuh atribut, pada kuadran III memiliki dua atribut dan kuadran IV memiliki sebelas atribut. Dari grafik ini menunjukkan karakteristik mana yang memerlukan peningkatan, pemeliharaan, dan penurunan performa yang dianggap berlebihan.
Tabel 6. Analisis kesenjangan Kode
variabel Indikator
Instrumen Pernyataan Performacne Importance GAP
U1 Saya merasa mudah untuk mempelajari
cara mengoperasikan e-learning 3,77 3,86 -0,09 U2 Saya merasa mudah dalam berinteraksi
dengan e-learning 3,68 3,76 -0,08
U3 Saya mudah melakukan navigasi 3,57 3,65 -0,08
U4 Saya merasa e-learning mudah untuk
digunakan 3,71 3,82 -0,11
U5 Saya merasa e-learning memiliki
tampilan menarik 3,35 3,51 -0,16
U6 Saya merasa desain e-learning sesuai
dengan jenis website 3,78 3,81 -0,03
U7 Saya merasa e-learning dapat diakses
setiap saat 3,49 3,64 -0,15
U8 Saya merasa e-learning
menciptakangan pengalaman positif 3,82 3,86 -0,04
Rata-rata nilai usability 3,64 3,73 -0,09
IQ1 E-learning menyediakan informasi yang
akurat 3,71 3,77 -0,06
IQ2 E-learning menyediakan informasi yang
dapat dipercaya 3,95 3,95 0
IQ3 E-learning menyediakan informasi up
to date 3,49 3,59 -0,1
IQ4 E-learning menyediakan informasi yang
relevan 3,8 3,82 -0,02
IQ5 E-learning menyediakan kemudahan
dalam memahami informasi 3,74 3,79 -0,05
IQ6 E-learning menyediakan informasi
sesuai dengan detail yang tepat 3,78 3,81 -0,03 IQ7 E-learning menyedikan informasi yang
sesuai dengan informasi yang tepat 3,78 3,8 -0,02 Rata-rata nilai information quality 3,75 3,79 -0,04 I1 E-learning memiliki reputasi yang baik 3,54 3,63 -0,09 I2 Saya merasa aman untuk melakukan
interaksi 3,80 3,84 -0,04
I3 Saya merasa informasi personal aman
pada e-learning 3,72 3,76 -0,04
I4 E-learning memberikan ruang
pengajaran yang baik 4,03 4,07 -0,04
I5 E-learning memberikan kemudahan
untuk berkomunikasi 3,49 3,64 -0,15
Rata-rata nilai interaction quality 3,71 3,78 -0,07
Rata-rata keseluruhan variabel 3,7 3,77 -0,07
Gambar 1. Importance performance analysis
Pembahasan
Hasil temuan kami menunjukkan bahwa dari analisis statistik deskriptif setiap kualitas tiap variabel webqual untuk website e-learning diperoleh usability nilai mean dari variabel tersebut adalah 29,16 maka diperoleh nilai capaian sekitar 72,9%. Selanjutnya pada information quality nilai mean dari variabel tersebut adalah 26,25 maka diperoleh nilai capaian sekitar 75%. Sedangkan interaction quality nilai mean dari variabel tersebut adalah 18,58 maka diperoleh nilai capaian sekitar 74,32%. Dari tiga variabel tersebut menunjukkan bahwa nilai capaian menandakan bahwa kualitas website e-learning menurut pengguna dikategorikan cukup baik. Namun masih dikategorikan cukup baik, dikarenakan karena nilai capaian dibawah 80% perlu melakukan tindakan perbaikan website e-learning agar kedepannya lebih baik lagi.
Nilai gap dimensi usability memiliki nilai rata-rata -0,09. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah negatif yang menunjukkan bahwa kualitas e-learning belum memenuhi harapan pengguna. Pada variabel U5 dengan nilai gap -0,16, kurang menariknya tampilan website e- learning merupakan salah satu dari delapan atribut pada dimensi usability yang memiliki nilai gap terbesar dibandingkan dengan 20 atribut lainnya. Selanjutnya pada gap dimensi information quality yang memiliki nilai rata-rata -0,04 yang mana nilai rata-rata tersebut menunjuk bernilai negatif bahwa kualitas website e-learning belum memenuhi harapan pengguna. Sedangkan gap dimensi information quality memiliki nilai rata-rata yang terkecil dari kedua variabel, maka nilai kualitas yang dirasakan pengguna lebih kecil. Pada variabel IQ1 dengan nilai gap -0,06 kurang informasi yang akurat pada website e-learning merupakan salah satu atribut dari tujuh atribut dimensi information quality yang memiliki nilai terbesar.
sedangkan interaction quality memiliki nilai rata-rata -0,07 yang mana nilai rata-rata yang diperoleh bernilai negatif menunjukkan bahwa kualitas website e-learning belum memenuhi harapan pengguna. Pada variabel I5 dengan nilai gap -0,15, perlu adanya tindakan perbaikan pada kualitas informasi dalam kemudahan untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya karena memiliki nilai gap terbesar. Untuk nilai kegunaan dan kualitas interaksi perlu juga melakukan perbaikan agar kedepannya memiliki tampilan yang menarik dan juga layanan diberikan hasil yang lebih baik oleh karena itu dapat meningkat dan memenuhi harapan pengguna.
Berdasarkan gambar 1 , terlihat bahwa pada kuadran 1 tidak ada atribut. Pada kuadran II terdapat tujuh atribut pernyataan yaitu U2, U3, U5, U7, IQ3, I1, dan I5 yang mana kuadran II menunjukkan atribut yang sudah dianggap sesuai dan perlu dipertahankan. Pada kuadran III terdapat dua atribut pernyataan yaitu IQ1 dan I3 yang mana kuadran III menunjukkan atribut yang tidak perlu dibutuhkan namun memiliki kinerja rendah, dan sedangkan kuadran IV terdapat sebelas atribut pernyataan yaitu U1, U4, U6, U8, IQ2, IQ4, IQ5, IQ6, IQ7, I2, dan I4 yang mana kuadran IV menunjukkan kondisi yang berlebihan yang mana atribut tersebut
memiliki kepentingan yang rendah namun kinerja tinggi. Hasil analisis kuadran IPA dapat dilihat pada gambar 1 menunjukkan pada kuadran III dan IV memiliki kinerja rendah yang dapat mempengaruhi tingkat kepentingan pengguna pada atribut tersebut maka perlu adanya perbaikan.
Hasil temuan kami yang relevan bahwa dengan menggunakan webqual 4.0 dan IPA memberikan hasil yang optimal untuk mengukur kinerja dan harapan pengguna terhadap kualitas website dilayanan informasi yang telah dilakukan oleh (Kemala et al., 2018; Pramana, 2016; Utami et al., 2020; Zainal, 2022). Namun terdapat perbedaan pada penelitian ini yang mana peneliti melihat dari nilai capaian dari suatu kualitas e-learning agar mengetaui kualitas pencapaiannya. Pada nilai pencapaian tersebut menghasilkan nilai capaian tiga variabel dari persepsi aktual yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan dengan nilai dalam ketegori cukup baik.
SIMPULAN
Hasil temuan kami adalah bahwa kualitas e-learning UIN Suska Riau berada pada kategori cukup baik berdasarkan analisis deskriptif variabel kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan. Namun, terdapat perbaikan yang dapat dilakukan pada variabel kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan yang masih memiliki nilai capaian dibawah 80%. Perbaikan dapat dilakukan dengan memperbaiki tampilan e-learning agar lebih user friendly, meningkatkan kualitas informasi yang disajikan, serta meningkatkan interaksi layanan dengan pengguna. Selain itu, hasil penilaian gap menunjukkan bahwa website e- learning belum sepenuhnya memenuhi harapan pengguna. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas layanan e-learning agar dapat memenuhi harapan pengguna.
REFERENSI
Achmad, N., Hafizah, H., Hartanti, D., & Prayitno, H. (2021). Pelatihan Pembuatan Website Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Bagi Siswa Di SMK Galajuara Bekasi.
Journal Of Computer Science Contributions, 1(2), 111–118.
https://doi.org/10.31599/jucosco.v1i2.592
Azmi, R. K., Krisnanik, E., & Indarso, A. O. (2021). Analisis Kualitas Website E-Learning Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Terhadap Kepuasan Pengguna Menggunakan Metode WebQual 4 . 0 Dan Importance-Performance Analysis ( IPA ) Berdasarkan Perspektif Mahasiswa. 353–362.
Hulukati, E., Achmad, N., & Bau, M. A. (2021). Deskripsi Penggunaan Media E-Learning dalam Pembelajaran Matematika di Masa Pandemi Covid-19. Jambura Journal of Mathematics Education, 2(1), 21–27. https://doi.org/10.34312/jmathedu.v2i1.10061 Janna, N. M., & Herianto. (2021). Artikel Statistik yang Benar. Jurnal Darul Dakwah Wal-
Irsyad (DDI), (18210047), 1–12.
Kemala, R., Siregar, D., & Fitriawan, R. A. (2018). Ruangguru.com Website Quality Analysis Using Webqual 4.0 and IPA (Importance Performance Analysis ). 5(1), 1201–1208.
Kurniawan, W., Affandes, M., H, N. S., & Darmizal, T. (2021). Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna E-Learning Di Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Servqual. JUTISI.
https://doi.org/10.35889/jutisi.v11i2.890
Mahendra, P. R., & Hendri. (2022). Penerapan Metode Webqual 4 . 0 Untuk Evaluasi. XI(02), 70–76.
Mardalena, O., & Andryani, R. (2021). Analisis Kualitas Layanan Website Pada Universitas Terbuka Palembang Menggunakan Metode Webqual 4.0 Dan Importance Performance Analysis (IPA). Journal of Information Systems and Informatics, 3(4), 615–633.
Nita, D., Wati, S., & Indriyanti, A. D. (2021). Pengukuran Penerimaan Teknologi dan Pengaruh Kualitas E-Learning terhadap Efektifitas Pembelajaran pada Perguruan Tinggi Menggunakan Metode TAM dan Webqual. 02(03), 1–7.
Pramana, D. (2016). Perancangan Aplikasi E-Learning Dengan Model Pembelajaran Team Teaching. Semnasteknomedia Online, 4(1), 2-5.
Pratama, A., Larasati, A. S., & Wulansari, A. (2021). Analisis Kualitas Website Sistem Langitan Umaha Dengan Webqual 4.0 dan Importance Performance Analysis. Journal of Information Systems and Informatics, 3(3), 519–533.
https://doi.org/10.51519/journalisi.v3i3.172
Rahardja, U. (2019). Optimalisasi Informasi Manajemen Laporan Assignment Pada Website Berbasis Content Management System. Technomedia Juournal, 3(2), 213–223.
Rusi, I. (2022). Evaluasi Kebergunaan E-Learning Menggunakan Dimensi Usability Dan Metode Importance Performance Analysis (Ipa). ZONAsi: Jurnal Sistem Informasi, 4(2), 132–143. https://doi.org/10.31849/zn.v4i2.10961
Santoso, B. (2018). Analisis Kualitas E-Learning dalam Pemanfaatan Web Conference dengan Metode Webqual. 1–9.
Suhartanto, M. (2012). Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delenggu Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. Journal Speed-Sentra Penelitian Enginerring Dan Edukasi, 4(1), 1–8. http://dx.doi.org/10.3112/speed.v4i1.1156
Syahfitri, R., Sari, D. P., Wahyuni, A., Fatimah, S., & Setiawan, H. R. (2020). Implementasi E-Learning pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dimasa Pandemi Covid-19. Al- Ulum: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 44–54. https://doi.org/10.35316/jpii.v5i1.223 Ulusoy, F. (2019). Penerapan E-learning Sebagai Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi
Covid-19, 199–228. https://doi.org/10.14527/9786052415726.12
Utami, L. A., Gani, A., & Suparni, S. (2020). Penerapan Metode Webqual 4.0 dan IPA Dalam Mengukur Kualitas Website VISLOG PT. Citra Surya Indonesi. Komputika : Jurnal Sistem Komputer, 9(1), 25–34. https://doi.org/10.34010/komputika.v9i1.2849
Widiyanti, W. (2022). Evaluasi Servqual pada Petshop Indonesia menggunakan Metode IPA dan CSI. Perspektif: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Akademi Bina Sarana Informatika, 20(1), 50-59. https://doi.org/10.31294/jp.v20i1.12087
Winarso, D., Arribe, E., Diansyah, R., Informasi, P. S., Komputer, F. I., & Riau, U. M. (2017).
Pemanfaatan Internet Sehat Menuju Kehidupan Berkemajuan. Jurnal Untuk Mu Negeri, 1(1), 19–23. https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i1.29
Zainal, M. (2022). Analisis Webqual 4.0 Dan Importance-Performance Analysis E-Learning Bdk Makassar. JENTRE, 3(2), 53-64.