JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Analisis Tingkat Penggunaan Aplikasi MiChat Sebagai Sarana Media Bisnis Prostitusi Online Menggunakan Metode TAM
Andika Agus Yudhistira1, Joy Nashar Utama Jaya2,
1Sistem Informasi, STMIK Borneo Internasional, Balikpapan, Indonesia Email: 1[email protected],2[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 26-05-2022; Accepted 14-06-2022; Published 30-06-2022
Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia, dengan adanya kemajuan teknologi tersebut telah mengubah cara pelaku bisnis skala besar dan skala kecil hingga bisnis yang dianggap haram yaitu prostitusi online. Media sosial sebagai salah satu perkembangan teknologi telah menyediakan fitur GPS yang dapat mempermudah penggunanya untuk menemukan pengguna lain disekitar, salah satunya adalah aplikasi MiChat. Aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi yang disalahgunakan sebagai sarana media bisnis prostritusi online di berbagai daerah dan salah satunya adalah Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses bisnis yang digunakan dalam aplikasi MiChat, dan penyalahgunaan MiChat sebagai sarana prostitusi online. Penelitian ini menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model). Adapun penelitian ini menujukkan bahwa ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan fasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaan aplikasi Michat, sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder yang diperoleh dari responden dan studi literatur yang merupakan referensi penulis.
Kata Kunci: Aplikasi MiChat; Media Sosial; Prostitusi Online; Bisnis; TAM Abstract
The development of Information and Communication Technology has had a great impact on human life, with these technological advances, it has changed the way large and small-scale business actors turn to businesses that are considered haram, namely online prostitution. Social media as one of the technological developments has provided GPS features that can make it easier for users to find other users around, one of which is the MiChat application. This application is one of the applications that is misused as a means of online prostitution business media in various regions and one of them is North Penajam Paser Regency. This study aims to identify and describe the business processes used in the MiChat application, and the misuse of MiChat as a means of online prostitution. This study uses the TAM (Technology Acceptance Model) method. This study shows that business expectations, social influences and facilitation have a positive and significant effect on the behavior of using the Michat application, the data sources used are primary and secondary data obtained from respondents and the study of literature which is the author's reference.
Keywords: MiChat application; Social media; Online Prostitution; Business; TAM
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi internet di era digital terus mengalami kemajuan, terutama dalam bidang penyedia layanan akses informasi dan komunikasi. Media sosial maupun aplikasi chatting menjadi salah satu bentuk dari perkembangan kemudahan akses komunikasi yang menggunakan perangkat keras smartphone. Saat ini teknologi telah memberikan berbagai alat dan aplikasi yang dapat digunakan untuk saling berkomunikasi dari jarak jauh secara real time. Aplikasi chatting kini telah populer dikalangan masyarakat, mudahnya akses yang ditawarkan serta tampilan yang tidak terlalu rumit membuat banyak masyarakat yang telah menjadikan aplikasi chatting sebagai kebutuhan utama di handphone mereka. Hanya dengan smartphone yang tersambung di internet siapapun bisa mengunduh aplikasi tersebut melalui took online aplikasi seperti App Store, Play Store, dan aplikasi bawaan dari smartphone lainnya[13].
Namun, perkembangan teknologi tidak selamanya membawa dampak yang baik. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin mempermudah aktivitas kehidupan manusia, banyak pihak lain yang menyalahgunakan dan menjadikannya ladang bisnis yang dapat merusak moral bangsa yaitu prostitusi online. Secara bisnis, prostitusi merupakan sebuah bisnis yang menggiurkan. Tidak seperti barang dagangan, pelaku praktek prostitusi tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk dapat memasarkan jasanya dan para konsumen akan mendapat layanan yang terbaik.
Prostitusi merupakan salah satu bisnis tertua yang ada di dunia, bisnis yang mudah dijalankan ini mulai tumbuh sejak 4000 tahun Sebelum Masehi di peradaban Mesir Kuno dan kemudian mulai merambah pada peradaban kuno lainnya hingga hampir semua peradaban selalu ada transaksi seperti ini [1]. Di Indonesia, prostitusi telah dianggap sebagai kejahatan terhadap kesusilaan, illegal, melanggar Norma Agama, serta bertentangan dengan Hak Asasi Manusia. Praktek bisnis prostitusi merupakan sebuah kegiatan yang wajib dihentikan dan dilarang oleh negara.
Dengan berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, kini cara transaksi bisnis prostitusi menjadi berbasis online melalui aplikasi chatting. Salah satu bentuk aplikasi chatting yang banyak digunakan untuk bertransaksi adalah aplikasi MiChat. Aplikasi MiChat dikembangkan oleh MiChat PTE Limited yang berbasis di Singapura dan merupakan sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat menghubungkan penggunanya dengan pengguna lainnya di lokasi sekitarnya [15]. Fitur aplikasi ini dapat mendeteksi kontak yang tersimpan di dalam smartphone pengguna dan secara otomatis akan ditambahkan ke daftar teman. Selain itu juga, terdapat fitur penambah kontak secara otomatis dengan mencari sesama pengguna aplikasi yang ada disekitar. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah para penggunanya agar dapat mencari teman baru.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Saat ini MiChat telah dikaitkan sebagai aplikasi yang digunakan dengan tujuan yang negatif, aplikasi ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan bisnis prostitusi online. Proses pengunduhan serta penggunaannya yang mudah menjadi keresahan ditengah masyarakat dan menjadi ancaman bagi anak-anak dibawah umur, maupun usia remaja. Dengan adanya aplikasi MiChat para pelaku bisnis prostitusi kini dapat bergerak lebih mudah jika dibandingkan tanpa aplikasi, dengan adanya keamanan dan privasi serta jangkauan yang luas dalam fiturnya, pelaku bisnis dapat dengan mudah memperluas pemasarannya.
Penelitian ini berupaya mengembangkan penelitian-penelitian terdahulu tentang prostitusi online di berbagai daerah. Tinjauan pertaman berjudul “Analisis Komunikasi pada Aplikasi MiChat sebagai Sarana Media Prostitusi Online di Pontianak” oleh Zakaria Effendi dan Dewi Aprilliani dalam jurnal Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 4(2), 86–107. penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunakan aplikasi MiChat sebagai sarana media prostitusi online merupakan bentuk penyalahgunaan media sosial, yang didukung dengan tersedianya fitur-fitur yang menjamin privasi penuh pada dua belah.
Tinjauan penelitian selanjutnya berjudul “Analisis Forensik Aplikasi Michat Menggunakan Metode Digital Forensics Research Workshop” oleh Galih Finani, Imam Riadi dan Anton Yudhana dalam Jurnal Media Informatika Budidarma Volume 6, Nomor 2, April 2022, Page 1263-1271. Berdasarkan hasil yang diperoleh saat menyelidiki kasus kejahatan drug traficking aplikasi MiChat menggunakan kerangka kerja DFRWS. Tools yang digunakan Mobiledit Forensic Express, DB Browser For SQLite dan Oxygen Forensic Detective untuk memperoleh bukti digital yakni file text chat, contact, images, audio, video, cache web. Secara keseluruhan, keaslian barang bukti dapat dibukti dengan melakukan hasing file, dan tingkat keberhasilan untuk menemukan barang bukti berdasarkan parameter adalah 100% sesuai kemampuan tools forensik. Hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, Investigator juga menemukan bahwa alat Oxygen Forensic Detective memiliki kemampuan yang paling tinggi yakni 83,3 % berhasil menemukan . Kekurangannya tidak dapat menemuka cache web pada aplikasi Michat, dan tidak dapat memulihkan data yang hilang, sehinga dibutuhkan alat forensik tambahan.
Kemudahan akses aplikasi MiChat membuat aplikasi ini menjadi media yang sering digunakan oleh para PSK dalam mencari pria hidung belang sebagai calon pelanggan. Dengan menggunakan MiChat, PSK bisa menyembunyikan identias aslinya karena proses komunikasi berlangsung secara online dan tertutup.
Penelitian kali ini mencoba menganalisis mengenai tingkat pengguna aplikasi Michat, yang menggunakan aplikasi tersebut sebagai sarana media bisnis prostitusi online, penelitian menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model). Metode Technology Acceptance Model merupakan suatu model yang dapat untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya suatu sistem informasi [8][9]. Hubungan signifikan dan linear antara penerimaan akan kegunaannya (perceived usefulness) Suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja ,penerimaan kemudahaan dalam penggunaan (perceived ease of use) Suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut tidak perlu bersusah payah dan niat Untuk Menggunakan (intention To Use) Kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi [7]. Dari ketiga faktor tersebut dapat digunakan sebagai varibel dalam penelitian ini.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang didasarkan pada data kuantitatif atau data yang berbentuk angka atau bilangan [2]. Teori technology acceptance model (TAM), sebuah teori yang digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu dari penggunaan sistem teknologi informasi [3]
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagaimana digambarkan pada tabel berikut : Tabel 1. Tahapan Penelitian
Tahapan Metode Hasil
Tahap 1 : Perencanaan
- Observasi - Studi
Pustaka
Temuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka.
Tahap 2 :
Pengumpulan Data
Kuesioner Perolehan data dalam bentuk dokumen kuesioner yang diberikan kepada responden
Tahap 3 : Uji Validitas dan Reabilitas
uji statistik korelasi
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur
Tahap 4 : Kesimpulan dan saran
Kesimpulan menafsirkan temuan atau hasil penelitian. Saran atau rekomendasi mengikuti kesimpulan dan merupakan opini yang didukung oleh temuan laporan.
2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya [4]. Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia dalam melakukan penelitian, maka kegiatan pengumpulan data
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif [6].
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probabilility sampling, dengan teknik sampel klaster multitahap. Dalam metode ini penentuan sampel dilakukan melalui dua tahapan. Pada tahap pertama, dilakukan sampling awal terhadap kelompok-kelompok anggota populasi atau disebut dengan klaster (cluster)[12]. Di tahap kedua dilakukan penentuan atau pemilihan anggota yang berada di setiap klaster, yaitu dengan menggunakan teknik sampel aksidental [13]. Teknik sampel aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data [4].
2.2 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab [14].
Kuesioner disusun berdasarkan model UTAUT sebagaimana dimuat di dalam model penelitian. Item kuesioner dinilai dengan menggunakan skala likert 6 poin. Di mana setiap skala memiliki definisi, sebagai berikut :
Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skala 2 : Tidak Setuju (TS) Skala 3 : Kurang Setuju (KS) Skala 4 : Netral (N)
Skala 5 : Setuju (S) Skala 6 : Sangat Setuju (SS) 2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka alat pengukur tersebut semakin mengena sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur [9][10].
Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi product moment, yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Dasar pengambilan keputusan pada uji validatas adalah :
a. Dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel.
b. Dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil daripada r tabel 2.4 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi, yaitu metode statistik yang berguna untuk memodelkan fungsi hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam model regresi, variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi kedudukannya oleh variabel independen. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang berkedudukan sebagai variabel penjelas, variabel yang memengaruhi variabel dependen [12][5].
Analisis regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, dengan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e (1)
Dimana : a : Konstanta b : Slope regresi
Y : Variabel Use Behavior
X1 : Variabel Performance Expectancy X2 : Variabel Effort Expectancy X3 : Variabel Social Influence X4 : Variabel Facilitating Conditions e : Error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian adalah valid, dengan hasil pengujian selengkapnya, sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Variabel Nilai r Hitung Keterangan
X1.a 0,841 Valid
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
X1.b 0,826 Valid
X1.c 0,843 Valid
X1.c 0,843 Valid
X1.d 0,834 Valid
X2.b 0,824 Valid
X2.a 0,837 Valid
X2.b 0,824 Valid
X3.a 0,823 Valid
X3.b 0,763 Valid
X3.c 0,762 Valid
X3.d 0,812 Valid
X4.a 0'876 Valid
X4.b 0'837 Valid
X4.c 0,800 Valid
Y.a 0,885 Valid
Y.b 0,839 Valid
Y.c 0,811 Valid
Sumber : data primer yang diolah
Sementara itu, berdasarkan hasil uji reliabitas yang dilakukan diketahui bahwa seluruh item pertanyaan pada semua variabel di dalam kuesioner adalah reliabel, dengan hasil pengujian sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengujian Uji Reliabitas
Varable Nilai Cronbach Alpha Keterangan
X1.a 0,756 Reliabel
X1.b 0,756 Reliabel
X1.c 0,758 Reliabel
X1.d 0,758 Reliabel
X1.d 0,758 Reliabel
X2.a 0,758 Reliabel
X2.c 0,758 Reliabel
X2.b 0,758 Reliabel
X2.c 0,758 Reliabel
X3.b 0,756 Reliabel
X3.d 0,756 Reliabel
X4.a 0,759 Reliabel
X4.b 0,758 Reliabel
X4.c 0,757 Reliabel
Y.a 0,755 Reliabel
Y.b 0,758 Reliabel
Y.c 0,759 Reliabel
b. Data Demografi Responden
Di dalam penelitian ini, dipilih sebanyak 50 orang responden, yang merupakan pengguna Aplikasi Michat yang ditemui peneliti dibeberapa lokasi perkantoran, pasar, sekolah, kampus dan lingkungan Di Penajam Paser Utara.
Adapun data demografi responden, sebagaimana pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4. Data Demografi Responden Klasifikasi Responden Jumlah %
Jenis Kelamin
Laki-laki 33 66 %
Perempuan 17 34 %
Total 50 100 %
Usia
< = 20 15 30 %
> 20 s.d. 30 30 60 %
> 30 5 10 %
Total 50 100%
Lokasi Penyebaran Kuesioner
Pasar 10 20%
Kampus 10 20%
Kantor 10 20%
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Sekolah 10 20%
Lingkungan lain 10 20%
Total 50 100%
Sumber : data primer yang diolah
Berdasarkan data dari Tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 33 orang atau 66 %. Sementara berdasarkan usia, sebagian besar responden berusia antara 21 s.d. 30 tahun, yaitu sebanyak 30 orang responden atau 60 %.
3.2 Analisis Data dan Uji Hipotesis
Berdasarkan uji statistik regresi linear berganda yang dilakukan, diketahui hasil sebagai berikut : a. Hasil Uji F
Tabel 5. Hasil Uji F
Model Sum of Squares F Mean Square F Sig.
Regression 264,532 4 66,133 34,172 ,000b
Residual 87,088 45 1,935
Total 351,620 49
b. Hasil uji T
Tabel 6. Hasil Uji T
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Std. Error Beta
(Constant) 1,046 1,381 ,757 ,453
X1 ,408 ,097 ,549 4,184 ,000
X2 -,036 ,114 -,047 -,313 ,755
X3 ,184 ,088 ,282 2,090 ,042
X4 ,163 ,166 ,157 ,982 ,331
Berdasarkan tabel diatas terdapat hasil pengujian hipotesis, sebagai berikut.
a. Uji F : Diketahui nilai sig. uji F 0,000 < 0,05, maka hipotesis H0 ditolak, artinya menerima hipotesis Ha. Dengan demikian berarti bahwa simultan atau bersama-sama variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen.
b. Uji T : Pengujian secara parsial
1. Pengujian terhadap variabel Performance Expectancy (X1) terhadap variabel Use Behaviour (Y). Diketahui nilai sig. 0,000 < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak, artinya menerima hipotesis Ha. Sehingga dengan demikian berarti bahwa secara parsial variabel Performance Expectancy (X1) berpengaruh positif terhadap variabel Use Behaviour (Y).
2. Pengujian terhadap variabel Effort Expectancy (X2) terhadap variabel Use Behaviour (Y). Diketahui nilai sig.
0,755 > 0,05 maka hipotesis H0 diterima. Sehingga dengan demikian berarti bahwa secara parsial variabel Effort Expectancy (X2) tidak berpengaruh positif terhadap variabel Use Behaviour (Y).
3. Pengujian terhadap variabel Social Influence (X3) terhadap variabel Use Behaviour (Y). Diketahui nilai sig.
0,042 < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak, artinya menerima hipotesis Ha. Sehingga dengan demikian berarti bahwa secara parsial variabel Social Influence (X3) berpengaruh positif terhadap variabel Use Behaviour (Y).
4. Pengujian terhadap variabel Facilitating condition (X4) terhadap variabel Use Behaviour (Y). Diketahui nilai sig. 0,331 > 0,05 maka hipotesis H0 diterima. Sehingga dengan demikian berarti bahwa secara parsial variabel Facilitating condition (X4) tidak berpengaruh positif terhadap variabel Use Behaviour (Y).
3.3 Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,543 dan Asymp.
Sig (2 tailed) sebesar 0,930 lebih besar daripada 0,05. Sehingga dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model regresi memiliki data residual yang terdistribusi normal. Dengan kata lain, tidak ada data yang muncul terlalu ekstrim, baik yang terlalu tinggi maupun sebaliknya.
b. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan uji multikolinearitas yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dan nilai VIF untuk model regresi, sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF
X1 0,320 3,129
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
X2 0,250 4,001
X3 0,302 3,307
X4 0,214 4,668
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas, diketahui bahwa nilai tolerance adalah lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil daripada 10,00. Sehingga dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dalam model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Berdasarkan uji autokorelasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai nilai statistik Durbin Watson untuk setiap persamaan, sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi Nilai DW dL dU 4-dL 4-dU 2,079 1,3263 1,72 2,6737 2,28
Berdasarkan hasil uji autokorelasi sebagaimana pada Tabel 12 di atas, diketahui nilai statistik Durbin Watson (DW) adalah lebih besar daripada dL dan atau nilai DW lebih kecil dari 4-dL. Sehingga dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas yang dilakukan, dapat dilihat memiliki scatterplot yang menyebar dari atas dan bawah pada sumbu Y yang berarti bebas dari heteroskedastisitas.
Gambar 1. Scatterplot Uji Heteroskedastisistas
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan analisa data dapat diketahui bahwa hasil perhitungan yang dilakukan terhadap 50 data reponden yang menggunakan aplikasi MiChat di Kabupaten Penajam Paser Utara, dapat disimpulkan bahwa hasil analisa data menunjukkan bahwa seluruh variabel pada TAM mendapat kategori Reliabel sehingga bisa dikatakan bahwa aplikasi MiChat terbukti telah memberikan hasil yang maksimal sebagai sarana media bisnis prostitusi online. Faktor ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan fasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaan aplikasi Michat. Sebagian, hanya ekspektasi kinerja dan pengaruh sosial yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap perilaku penggunaan aplikasi Mi-Chat. Sedangkan ekspektasi usaha dan fasilitasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaan aplikasi Michat. Sebagian, hanya ekspektasi kinerja dan pengaruh sosial yang memiliki efek signifikan dan positif pada perilaku penggunaan aplikasi Michat. Sementara itu, ekspektasi usaha dan kondisi fasilitasi tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap perilaku penggunaan aplikasi Michat.
REFERENCES
[1] Indrawati. 2015. Metodologi Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi Teknologi komunikasi dan Informasi. Bandung : Refika Aditama
[2] Jogiyanto. (2008). Sistem Informasi Keperilakuan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 3, Juni 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i3.4159 Hal 600−606 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom [3] Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
[4] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
[5] Yamin, Sofyan, Rachmah, Lien A., dan Kurniawan, Heri. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta : Salemba Empat. Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., and Davis, F. D. 2003.User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly. September. Vol. 27. No. 3. H. 425-478.
[6] Morissan, 2015. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Perdana Media Group
[7] Zakaria Effendi, Dewi Eka Apriliani “ANALISIS KOMUNIKASI PADA APLIKASI MICHATSEBAGAI SARANA MEDIA PROSTITUSI ONLINE DI PONTIANAK”, : Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 4(2), 86–107. 2021
[8] Y. C. Nengsih, “Pembahasan Technology Acceptance Model (TAM), Model Keberhasilan Sistem Informasi DeLone, Mclean, Kelebihan dan kekurangan TAM, Delon.” 2017
[9] A. Y. Widowati and C. Budihartanti, “Analisis Kepuasan Pengguna Terhadap Aplikasi Traveloka Dengan Menerapkan Metode TAM (Technology Acceptance Model),” J. Prosisko, 2019.
[10] W. Budiaji, “Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale),” Ilmu Pertan. Dan Perikanan, 20113
[11] Y. Yuliana, R. Sanjaya, and M. N. Shobary, “Analisis Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Unit Sistem Informasi Menggunakan Technology Acceptance Model Di Pt Kereta Api Indonesia (Persero),” J. Inform., 2016.
[12] W. N. Syahril and B. Rikumahu, “Penggunaan Technology Acceptance Model (Tam) dalam Analisis Minat Perilaku Penggunaan E-Money pada Mahasiswa Universitas Telkom,” J. Mitra Manaj. ( JMM Online ), 2019.
[13] P. Wida, N. Yasa, and I. Sukaatmadja, “APLIKASI MODEL TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)PADA PERILAKU PENGGUNA INSTAGRAM,” J. Ilmu Manaj. Mahasaraswati, 2016.
[14] A. S. Creado Muthe, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNA UNTUK MENGADOPSI TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODE,” Univ. Gadjah Mada, 2014.
[15] Galih Finani, Imam Riadi, Anton Yudhana, “Analisis Forensik Aplikasi Michat Menggunakan Metode DigitalForensics Research Workshop”, JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 6, Nomor 2, April 2022, Page 1263-1271