• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VARIASI ABRASI AGREGAT KASAR UNTUK PENENTUAN NILAI KUAT TEKAN BETON NORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS VARIASI ABRASI AGREGAT KASAR UNTUK PENENTUAN NILAI KUAT TEKAN BETON NORMAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

42

ANALISIS VARIASI ABRASI AGREGAT KASAR UNTUK PENENTUAN NILAI KUAT TEKAN BETON NORMAL

1Oktafianus Aldo Suriawan,2Hermansyah,

1Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil,Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral Universitas Teknologi Sumbawa ([email protected])

2Dosen Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral Universitas Teknologi Sumbawa ([email protected])

Abstrak

Indonesia Saat ini adalah salah satu Negara di Asia yang berkembang pesat dalam pembangunan infrastruktur, infrastruktur adalah sarana penunjang untuk meningkatkan kemajuan ekonomi. Semua infrastruktur tersebut membutuhkan material utama salah satunya adalah beton. Mutu kualitas beton dipengaruhi oleh kualitas agregat karena jika agregat tidak memenuhi persyaratan sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji pengaruh mutu bahan pembentuk beton terhadap kuat tekannya, bahan atau material pembentuk disini adalah agregat kasar yang ditinjau pengaruh dari variasi abrasi agregat kasar terhadap nilai kuat tekan beton. Perancangan campuran beton yang digunakan adalah metode SNI 2000. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil hubungan kuat tekan dengan variasi abrasi 20%, 22% dan 24% sebesar 24,79 MPa, 28 MPa dan 17,72 MPa pada umur 28 hari. Nilai kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi abrasi 22% sebesar 28 MPa.

Naik turun nilai kuat tekan beton disebakan karena beberapa faktor namun pada penelitian ini disebabkan oleh permukaan benda uji yang tidak rata dan juga karena tempat pengambilan agregat kasar yang berbeda-beda yang dimana ukuran agregat kasar pada setiap tempat pengambilan berbeda.

Kata kunci : Agregat Kasar, Abrasi, Variasi ,Kuat Tekan, Beton Normal.

Abstract

Indonesia is currently one of the countries in Asia that is growing rapidly in infrastructure development. Infrastructure is a means of supporting economic progress. All of these infrastructures require the main material, one of which is concrete. The quality of the concrete is affected by the quality of the aggregate because if the aggregate does not meet the requirements, damage often occurs before the design age. This study intends to examine the quality control of the concrete forming material on its compressive strength, the material or forming material here is coarse aggregate in terms of the effect of variations in coarse aggregate abrasion on the compressive strength value of concrete. The design of

(2)

43

the concrete mixture used is the SNI 2000 method. has been carried out obtained the results of the relationship of compressive strength with abrasion variations of 20%, 22% and 24% of 24.79 MPa, 28 MPa and 17.72 MPa at the age of 28 days.

The highest compressive strength value is found in the 22% abrasion variation of 28 MPa. The ups and downs of the compressive strength of concrete are caused by several factors, but in this study it was caused by the uneven surface of the test object and also because of the different places where the coarse aggregate was taken. Coarse aggregate at each location is different.

Key words : Coarse Aggregate, Abrasion, Variation, Compressive Strength, Normal Concrete.

PENDAHULUAN

Saat ini Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang pesat di Asia dalam pembangunan infrastruktur, Infrastruktur merupakan sarana penunjang dalam peningkatan kemajuan ekonomi. Semua infrastruktur tersebut membutuhkan material utama, salah satunya beton. Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang umum digunakan untuk bangunan gedung,jembatan,jalan dan bangunan lainya. Beton dalam ilmu teknik sipil, merupakan bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat. Bentuk yang paling umum dari beton adalah agregat kasar,agregat halus,semen dan air.

Mutu terbaik dari agregat sangat dibutuhkan, sebab apabila agregatnya tidak memenuhi persyaratan,maka sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana. Karakteristik kualitas agregat kasar yang digunakan sebagai komponen struktural beton sangat penting dalam menentukan karakteristik kualitas beton yang dihasilkan,sebab agregat kasar mengisi sebagian besar volume beton.

Pemenuhan kebutuhan agregat di Sumbawa ada dibeberapa tempat, namun pada saat ini masi banyak dijumpai penjual material beton abai dengan data pengujian peropertis yang bersifat wajib seperti pengujian abrasi agregat kasar, sehingga agregat yang ada dilapangan langsung dipakai untuk pembuatan beton,akibatnya beton yang dihasilkan tidak sesuai dengan mutu beton rencana.

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji pengaruh perbedaan variasi abrasi material pembentuk beton dengan hasil nilai kuat tekannya, material pembentuk disini adalah agregat kasar yang ditinjau pengaruh dari variasi abrasi agregat kasar terhadap nilai kuat tekan beton. Agregat kasar yang digunakan adalah agregat yang diambil dari tiga Quarry berbeda yang ada di Sumbawa dengan nilai abrasi yang sudah ditentukan.

Pengujian beton yang sudah dilakukan sebelumnya pengujian beton normal dengan menggunakan variasi abrasi agregat kasar yang memiliki mutu beton f’c 30 Mpa oleh Nigel Boby Rahadian Diba dan Farlin Rosyad (2022),

(3)

44

Adapun hasil penelitiannya menghasilkan kuat tekan beton sebesar 32,7 Mpa dengan nilai abrasi 22,7%, kuat tekan beton 31,13 Mpa dengan nilai abrasi 27%

dan kuat tekan beton 30,55 Mpa dengan nilai abrasi 28,7%. Sehingga penulis melakukan penelitian ini, dengan judul “Analisis Variasi Abrasi Agregat Kasar Untuk Penentuan Nilai Kuat Tekan Beton Normal”.

METODE PENELITIAN Waktu Dan Tempat

Penelitian dimulai pada bulan Maret 2023,lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium teknik sipil, fakultas teknologi lingkungan dan mineral, Universitas Teknologi Sumbawa.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang dimana metode ini dilakukan dengan cara Observasi secara langsung ke lapangan. Dalam penelitian ini SNI 03-2834-2000 digunakan sebagai acuan. Hal ini harus dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam rangka memperoleh data penelitian pada keadaan sesungguhnya.Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis,yaitu data primer dan data sekunder.

A

(4)

45

Gambar 1.Diagram Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Berat Volume Dengan Variasi Campuran

Hasil uji berat volume beton dilakukan pada umur 28 hari. Berat yang digunakan dalam perhitungan adalah berat rata-rata dari masing-masing campuran. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil hubungan berat volume dengan variasi campuran yaitu abrasi batu 20% sebesar 2.350,31 kg/m3, abrasi batu 22% sebesar 2.369,17 kg/ m3, abrasi batu 24% sebesar 2.391,80 kg/ m3. Dari hasil tersebut,berat volume mengalami peningkatan dari abrasi 20%,22% dan 24%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.

A

(5)

46

Tabel 1. Hubungan Berat Volume Dengan Variasi No Variasi Abrasi batu

(%)

Berat Kering Rata-rata

(kg)

Berat Volume Rata-rata

(kg/m3)

1 20 12,46 2350,31

2 22 12,56 2369,17

3 24 12,68 2391,80

Dari tabel 1 Dibuat grafik hubungan antara berat volume dan variasi abrasi agregat kasar sehingga lebih mudah untuk mengetahui bentuk dari naik atau turunya berat volume setiap variasi abrasi agregat kasar.

Gambar 2. Hubungan Berat Volume Dengan Variasi Campuran

Berdasarkan Gambar 2 hubungan berat volum dengan Variasi campuran menunjukan bahwa berat volume tertinggi ada pada variasi abrasi 24% sebesar 2391,80 k/m3 dan yang terendah pada variasi abrasi 20% sebesar 2350,31kg/m3.

Semakin meningkatnya berat volume dari variasi abrasi 20% hingga 24%

disebabkan karena butiran agregat, dimana jika semakin besar butiran agregat maka semakin besar pula berat volumnya, hal ini selaras dengan penelitiaan yang telah dilakukan oleh Safrin Zuraidah & Hardi Wiratno, (2007). Bahwa pada uji berat volume beton bergradasi butiran kecil semakin kecil berat volumenya.

Hubungan Kuat Tekan Dengan Variasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil hubungan kuat tekan dengan variasi abrasi 20%, 22% dan 24% sebesar 24,79 Mpa, 28 Mpa dan 17,72 Mpa pada umur 28 hari. Nilai kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi

(6)

47

abrasi 22% sebesar 28 Mpa. Berikut adalah tabel dan grafik hasil pengujian hubungan kuat tekan dengan variasi campuran.

Tabel 2. Hubungan Kuat Tekan Dengan Variasi No Variasi Abrasi Batu

(%)

Tegangan Rata-rata

(KN)

Tegangan Rata-rata

(N)

Kuat Tekan Rata-rata

(Mpa)

1. 20 438.33 438333.33 24.79

2. 22 495 495000 28

3. 24 313.33 313333.33 17.72

Dari tabel 2 Hubungan Kuat Tekan Dengan Variasi, maka dibuat grafik hubungan agar lebih mudah untuk mengetahui bentuk dari naik atau turunya kuat tekan pada setiap variasi abrasi.

Gambar 3. Hubungan Kuat Tekan Dengan Variasi

Berdasarkan Gambar 3 dengan hubungan kuat tekan dengan Variasi menunjukan bahwa nilai kuat tekan tertinggi ada pada variasi abrasi 22% sebesar 28 Mpa dan yang terendah pada variasi abrasi 24% sebesar 17,72 Mpa. Tinggi rendahnya nilai kuat tekan beton berpengaruh pada kemampuan beton dalam menerima gaya tekan, semakin tinggi nilai kuat tekan beton maka semakin kuat beton tersebut dalam menerima gaya tekan dan sebaliknya jika semakin rendah nilai kuat tekan beton makan semakin rendah kemampuan beton dalam menerima gaya tekan.

Naik turun nilai kuat tekan beton disebakan karena beberapa faktor, namun pada penelitian ini disebabkan oleh permukaan benda uji yang tidak rata sehingga pada saat dilakukan uji tekan, tidak semua bagian permukaan benda uji yang terkena beban atau dengan kata lain bebanya tidak merata disalurkan keseluruh bagian benda uji melainkan hanya permukaan yang terkena beban saja, hal ini

(7)

48

dikarenakan benda uji tidak di capping sebelum diuji tekan dan hasil uji tekan yang didapat pun tidak maksimal.

Naik turun nilai kuat tekan beton juga disebabkan karena tempat pengambilan agregat kasar yang berbeda-beda yang dimana ukuran agregat kasar pada setiap tempat pengambilan berbeda. Agregat kasar dengan abrasi 22%

tempat pengambilanya dari kali Bringin Sila desa Utan butiran agregat kasarnya menerus hingga ke ukuran terkecil, agregat kasar dengan abrasi 20% tempat pengambilanya dari Gunung Bringin Sila desa Utan butiran agregat kasarnya menerus namum tidak sampai ke ukuran terkecil sedangkan agregat kasar dengan abrasi 24% tempat pengambilanya dari kali Karang Tengah desa Utan butiran agregat kasarnya cenderung seragam, sehingga kepadatan beton yang dihasilkan dari tiga variasi abrasi pun berbeda-beda dan hasil uji tekan yang didapatkan pun naik turun seperti yang ada pada grafik hasil uji tekan. Disimpulkan menurut (Safrin Zuraidah & Hardi Wiratno,20 20) bahwa Pemakaian gradasi butiran gabungan batu pecah yang terdiri dari ukuran 5-10 mm, 10-20mm dan 20-30 mm (ukuran butiranya heterogen) pada campuran beton mnghasilkan kuat tekan yang maksimal dibandingkan dengan pemakaian gradasi butiran batu pecah yang satu ukuran (ukuran butiranya homogen).

Pengaruh variasi abrasi agregat kasar terhadap nilai kuat tekan beton pada penelitian ini, kuat tekan beton yang dihasilkan naik turun seperti pada gambar 3 dan tidak seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Nigel Boby Rahadian Diba dan Farlin Rosyad (2022) sebelumnya, hasil uji tekan betonnya cenderung naik, namun dari penelitian ini dapat diketahui penyebab naik turunya nilai kuat tekan beton yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu, pertama permukaan benda uji yang tidak rata dapat mempengaruhi nilai kuat tekan beton. Dengan permukaan benda uji yang tidak rata mengakibatkan beban yang diterima benda uji saat dilakukan uji kuat tekan tidak tersalurkan merata ke seluruh benda uji melainkan hanya permukaan yang terkena beban saja. Kedua, penyebabnya juga dikarenakan butiran agregat kasar pada setiap variasi berbeda. Dimana agregat kasar dengan abrasi 22% butiran agregat kasarnya menerus hingga ke ukuran terkecil, agregat kasar dengan abrasi 20% butiran agregat kasarnya menerus namum tidak sampai ke ukuran terkecil sedangkan agregat kasar dengan abrasi 24% butiran agregat kasarnya cenderung seragam, sehingga kepadatan beton yang dihasilkan dari tiga variasi abrasi pun berbeda-beda dan hasil uji tekan yang didapatkan pun naik turun seperti yang ada pada grafik hasil uji tekan. Dari penelitian ini juga kita dapat mengetahui bahwa meskipun agregat kasar dengan abrasi kecil nilai kuat tekannya belum tentu lebih tinggi jika dibandingkan dengan agregat kasar yang mempunyai nilai abrasi lebih besar, bila butiran agregat kasar dengan abrasi kecil cenderung seragam sedangkan agregat kasar dengan abrasi yang lebih besar butiranya menerus hingga ukuran yang terkecil. Apabila butiran agregat kasar yang dipakai untuk pembuatan beton cenderung seragam akan menghasilkan

(8)

49

beton yang memiliki banyak rongga atau dengan kata lain beton yang dihasilkan tidak padat sehingga pada saat dilakukan uji tekan, hasil yang didapatkan tidak maksimal.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang dilakukan terhadap beton dengan variasi abrasi agregat kasar pada penelitian ini,maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Variasi abrasi agregat kasar mempengaruhi nilai kuat tekan beton yang dimana hasil kuat tekan beton dengan variasi abrasi agregat kasar 20%, 22% dan 24% berturut-turut sebesar 24,79 MPa, 28 MPa dan 17,72 MPa pada umur 28 hari. Nilai kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi abrasi 22% sebesar 28 MPa dan yang terendah pada variasi abrasi 24% sebesar 17,72 MPa. Dari hubungan kuat tekan dan variasi menghasilkan persamaan yaitu y = -1,686x2 + 72,42x – 749,2.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan variasi abrasi agregat kasar yang memiliki butiran menerus.

2. Pada saat uji tekan beton sampel beton yang hendak diuji sebaiknya dicapping

DAFTAR PUSTAKA

Diba, N. B. R., & Rosyad, F. (2022, December). Pengaruh Variasi Nilai Abrasi Pada Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu fc’30 MPa. In Bina Darma Conference on Engineering Science, 4(2), 556-572. Diperoleh dari https://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES/article/download/32 98/1485

Zuraidah, S., & Wiratno, H. (2007). Pengaruh gradasi butiran batu pecah terhadap

kekuatan beton. Diperoleh dari

https://www.academia.edu/download/33212038/pengaruh_gradasi_butiran _batu_pecah.pdf

Thalib, D. S. (2017). Analisis Kuat Tekan Beton Normal Dengan Variasi Agregat Kasar Dan Umur Beton (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Yogyakarta, Indonesia). Diperoleh dari

https://etd.umy.ac.id/id/eprint/33201

Damayanti, Y. (2015,November). Hubungan Nilai Abrasi Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton. Seminar Nasional Hasil - Hasil Riset

(9)

50

Inovatif Unggulan Perguruan Tinggi, 65-70. Diperoleh dari http://repository.unkhair.ac.id/id/eprint/37

Pamungkas, S. (2022). Tinjauan Nilai Abrasi Pada Agregat Yang Berasal Dari Quarry Seloputro (Wonogiri), Pare (Wonogiri), Weru (Sukoharjo) Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah Dan Absorbsi Beton Menggunakan Metode Sni (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia). Diperoleh dari http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/96929

SNI03-2834 2000.(2000).Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

Mawarni, D., & Walujodjati, E. (2021). Pengaruh pembakaran terhadap kekuatan beton menggunakan bahan campur fly ash. Jurnal Konstruksi,19(1),274-

285. Diperoleh dari

https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/985

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh dari dari pengujian kuat tekan beton, kuat tekan beton optimal dapat diperoleh pada agregat asal Karanganyar dengan diameter agregat 20 mm dan

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan batu dolomit sebagai agregat kasar berupa batu pecah dan kerikil terhadap kuat tekan beton, pada penelitian ini digunakan sampel dengan

Pengaruh Substitusi Agregat Kasar Dengan Pecahan Batu Bata Klingker Terhadap Kuat Tekan Beton Normal –Yulius Rief Alkhaly, Fakhrur Rozi, M Kabir Ihsan.. 79 PENGARUH SUBSTITUSI

Beton adalah bahan bangunan yang tersusun agregat halus, agregat kasar,.. semen,

Sesuai dengan penelitian ini, nilai kuat tekan benda uji pada penggunaan terak nikel sebagai agregat kasar lebih besar dibandingkan dengan nilai kuat tekan pada

Pengaruh Substitusi Agregat Kasar Dengan Pecahan Batu Bata Klingker Terhadap Kuat Tekan Beton Normal –Yulius Rief Alkhaly, Fakhrur Rozi, M Kabir Ihsan.. 79 PENGARUH SUBSTITUSI

Sesuai dengan penelitian ini, nilai kuat tekan benda uji pada penggunaan terak nikel sebagai agregat kasar lebih besar dibandingkan dengan nilai kuat tekan pada

Campuran beton yang terdiri dari 80% agregat kasar batu pecah dan 20% batu bulat menghasilkan kuat tekan dan modulus elastisitas terbesar untuk campuran yang menggunakan kombinasi