• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI

Rofi’ah1, Ratna Wijayanti Daniar Paramita2, Muchamad Taufiq3 STIE Widya Gama Lumajang

Rofiah836@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan volume perdagangan sebelum dan sesudah perusahaan melakukkan stock split pada perusahaan go public di semua sector perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Volume perdagangan diukur menggunakan TVA (Trading Volume Activity). Populasi Penelitian ini adalah semua perusahaan sub sector yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pengumuman stock split tahun 2015-2016 dengan jumlah sampel sebanyak 41 perusahaan. Data diperoleh dari data eksternal yang sudah dipublish. Analisis data menggunakan uji Paired Sample t-test dan Wilcoxon Signed Ranks Test melalui program SPSS. Hasil penelitian menujukkan tidak terdapat perbedaan antara volume perdagangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Kata kunci : Stock split, Volume Perdagangan, Bursa Efek Indonesia

Abstract

The research aims to know the differences between the trade volume prior to the following year and after its enterprise company’s company, which is replaced at the company registered in the Indonesian sector registered on the Indonesian volume of trade volume use TVA (Trading Volume Activity). On this research using the kuantitative method of the descriptive. Population on the the study was all of the sub sector registered in the Indonesian stock exchange of the stock exchange for 2015-2016 issue with the number of 41 companies.

Data is acquired from external data that has been published by access to www.sahamok.com , www.idxstatistic.com , data analyses use Paired Sample t-test through SPSS program. Hence, they had no separate differences between the volume trading company before and after of the stock split.

Keywords: stock split and stock trading volume

PENDAHULUAN

Kebutuhan mendasar bagi para pemakai laporan keuangan adalah informasi keuangan, oleh karena itu alasan tersebut dapat menggambarkan keadaan atau kondisi dari perusahaan tersebut. Pasar modal memberikan informasi kepada calon investor untuk dijadikan bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan berinvestasi. Seorang investor dapat memilih dan memutuskan kepada perusahaan mana investor akan menanamkan modalnya, perusahaan yang memiliki kualitas yang terbaik akan diminati oleh para investor Dipasar modal informasi dapat diperoleh melalui informasi yang tersedia dipublik maupun informasi (privat). Salah satu yang dapat mempengaruhi permintaan saham yaitu tingkat harga saham itu sendiri, Apabila harga saham dinilai terlalu tinggi maka jumlah permintaan akan menurun, sebaliknya jika harga saham rendah maka permintaan akan meningkat. Cara yang dapat dilakukan investor untuk mempertahankan agar saham tersebut tetap berada dalam rentang perdagangan

(2)

yang optimal adalah dengan melakuan pemecahan saham Menurut Marwati (2001), Pemecahan saham ( Stock Split ) berarti memecah selembar saham menjadi n lembar saham.

(Jogiyanto,2000).

Pemecahan saham ( Stock Split ) adalah perubahan nilai nominal per lembar saham dan menambah jumlah saham yang beredar sesuai dengan factor pemecahan ( split factor).

Pemecahan saham biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi, sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Terdapat 2 jenis Stock Split yang pertama split up ( pemecahan naik ) adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham contoh: pemecahan saham dengan factor 2:1, 3:1, dan 4:1 dan split down atau reverse split ( pemecahan turun ) adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar, misalnya pemecahan turun dengan factor pemecahan 1:2,1:3,1:4 (Ewijaya & Indriantoro, 1999). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan volume perdagangan sebelum dan sesudah dilakukan stok split. Pada penelitian terdahulu Dwiatmanto (2015) dari hasil pengujian sebelum dan sesudah bahwa pada perusahaan yang menjadi sampel menghasilkan bahwa rata-rata harga saham sebelum pengumuman kebijakan stok split mempunyai perbedaan yang tidak signifikan dengan rata-rata harga saham sesudah pengumuman kebijakan. Sementara itu Bulan dan Sidqi (2015) menunjukkan bahwa data sekunder mengundakan uji normalitas data,uji beda, dan wilcoxon signed rank tidak menjamin bahwa pasar akan bereaksi seperti yang diharapkan bahwa rata-rata volume perdagangan saham akan meningkat sesuai dengan tujuannya.

Penelitian yang sama yang dilakukan oleh Makhfidah tahun (2016) Dia meneliti sebanyak 36 perusahaan yang melakukan stock split dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham sebelum dan sesudah dengan rentan waktu penelitian 1 hari sebelum . Kemudian terdapat perbedaan yang signifikan antar volume perdagangan saham sebelum dan sesudah dengan rentan waktu 5 hari diseputar stok split. Hasil menunjukkan bahwa peristiwa stok split mengakibatkan peningkatan volume perdagangan saham setelah terjadi stok split.dengan meningkatnya kegiatan perdagangan berarti jumlah saham yang diperdagangkan semakin banyak, begitu juga dengan jumlah pemegang saham.

Peneliti juga membuktikan bahwa trading volume activity dapat meningkatkan volume perdagangan saham karena target yang menarik minat investor. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan selama periode waktu 2015-2016 adalah pada tahun 2015 terdapat 16 perusahaan yang melakukan stok split. Sedengkan pada tahun 2016 terdapat 25 perusahaan yang melakukan . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Study Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2016”.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya perbedaan variabel independen yaitu volume perdagangan saham sebelum dan sesudah variabel dependen yaitu stok split.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang melakukan Stock Split yang listing di BEI pada periode 2015 – 2016.

Terdapat 41 perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini, Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.

Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara mencata, mengumpulkan dan mengcopy dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini pengumpulan data mengambil data dari situs web secara sistematis, dan hal yang dicatat pada penelitian ini seperti nama-nama perusahaan yang melakukan stock split, tanggal

(3)

pengumuman perusahaan melakukan stock split, volume perdagangan saham perusahaan selama periode penelitian dan mencari data jumlah lembar saham yang beredar baik sebelum dan sesudah dilakukan stock split.

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah mendeskripsikan teknik analisis apa yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Hal yang dilakukan pertama adalah menguji Uji Normalitas Data uji normalitas ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Untuk itu perlu dilakukan analisis grafik yang menguji normalitas data dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan data distribusi yang mendekati normal. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Kolmogorov - Smirnov (Uji K-S), Selanjutnya menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analasis uji beda rata-rata ( t- test). Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji perbedaan volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah pemecahan saham. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yaitu peristiwa pemecahan saham. Uji ini dilakukan terhadap Average Trading Volume Activity yaitu dengan menggunakan Paired Sample t-test

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan Data

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh hampir semua sector yang listing di BEI tahun 2015-2016. Terdapat 41 perusahaan yang dijadikan populasi karena perusahaan pada tahun tersebut perusahaan melakukan stock split. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan mengambil melalui beberapa kriteria penilaian pengambilan sampel Kriteria yang yang digunakan untuk menentukan sampel perusahaan adalah : (1) Perusahaan yang melakukan stock split yang listing tahun 2015-2016 (2) Perusahaan yang tidak melaporkan harga saham dan volume perdagangan.

Berikut ini yang termasuk dalam sector penelitian ini adalah Perusahaan di sektor Pertanian sebanyak 1 perusahaan, pada sektor Pertambangan sebanyak 1 perusahaan, pada sektor Manufaktur sebanyak 21 perusahaan, pada sektor Infrastruktur, utilitas & transport sebanyak 4 perusahaan, pada sektor Keuangan sebanyak 7 perusahaan dan pada sektor Perdagangan, jasa & Investasi terdapat 7 perusahaan Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan yang paling banyak melakukan stock split dan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sector Manufaktur, kemudian diikuti sector Keuangan dan Perdagangan, jasa &

Investasi.

Uji Normalitas

Pengujian ini untuk mengetahui apakah data dari variabel volume perdagangan berdistribusi normal atau tidak normal. Untuk itu perlu dilakukan analisis grafik untuk menguji normalitas data dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi normal atau mendekati normal dengan melihat normal probability. Untuk meguji normalitas data digunakan uji kolmogorov-smirnov, yaitu dengan membandingkan asymptotic significance (2-tailed). Data dikatakan baik jika berdistribusi normal atau mendekati normal yaitu apabila Jika probabilitas Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal dan jika probabilitas Asym. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Dengan demikian model yag digunakan layak karena memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini merupakan hasil analisis gambar grafik

(4)

Uji beda t test Paired Sample t-test

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk menguji perbedaan volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah pemecahan saham, berikut ini hasil dari pengujian Paired Sample t-test

Pada gambar diatas terdapat ringkasan statistic dari kedua sampel. Untuk pemecahan saham volume perdagangan saham sebelum pemecahan saham, lembar saham mempunyai rata-rata 11.838.698,61 lembar saham. Sedangkan setelah pemecahan saham volume perdagangan saham , lembar saham mempunyai rata-rata 9.136.426,34

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum & Sesudah 41 ,987 ,000

Bagian output adalah hasil korelasi antara kedua variabel, yang menghasilkan angka 0,987 dengan nilai probabilitas diatas 0.000 artinya bahwa korelasi antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split adalah tidak signifikan atau tidak ada berpengaruh.

Paired Differences Pair

1

Sebelum- Sesudah

Mean t Sig.(2-tailed)

2702272,273 ,649 ,520

Dari uji beda paired samples t test menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,649 dengan signifikansi sebesar 0,520, karena t hitung lebih besar dari 0,05 maka ditolak , sehingga dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham tidak mengalami perbedaan sebelum dan sesudah stock split.

Pembahasan

Pengaruh Stok Split terhadap Volume Perdagangan Saham Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair

1

Sebelum 11.838.698,61 41 63.048.055,284 9.846.451,974 Sesudah 9.136.426,34 41 37.551.229,287 5.864.516,741

(5)

Menurut Susanti (2005) pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan adalah

“Pemecahan Saham dapat mempengaruhi volume perdagangan dan jumlah pemegang saham yang dalam hal ini adalah semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena jika harga saham yang ditawarkan tidak terlalu tinggi (rendah) maka banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga volume perdagangannya pun akan meningkat karena saham tersebut aktif diperdagangkan”.

Pemecahan saham yang digunakan oleh perusahaan saat harga sahamnya dinilai terlalu tinggi akan mempengaruhi kemampuan investor untuk membelinya akan memiliki nilai, apabila terdapat perubahan dalam volume perdagangan sahamnya. Besar kecilnya jumlah saham yang diperdagangkan (Weston dan Copeland:2008). Semakin banyak investor yang akan melakukan transaksi terhadap saham tersebut maka volume perdagangan sahamnya akan meningkat. Berdasarkan hasil uji beda volume perdagangan saham selama lima hari sebelum stock split dan lima hari setelah stock split secara keseluruhan diketahui bahwa hasil penelitian yang telah dijelaskan diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split. Hal ini menunjukan bahwa perbedaan hasil yang dialami volume perdagangan adalah negative, yaitu dengan hasil pengujian terhadap rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split diperoleh t hitung lebih besar dari pada t-tabel maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham tidak mengalami perbedaan sebelum dan sesudah stock split.

Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa stock split terjadi penurunan volume perdagangan saham atau perbedaan rata-rata Trading Volume Activity (TVA) lima hari sebelum dan lima setelah stock split walaupun harga saham yang ditawarkan turun. Hal ini bertentangan dengan tujuan stock split yaitu dapat meningkatkan jumlah investor dalam membeli saham perusahaan. Hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya pertama harga saham yang diberikan dianggap masih terlalu tinggi sehingga minat investor untuk membeli turun, yang kedua kurangnya informasi yang diberikan oleh pihak perusahaan terhadap calon investor, yang ketiga prospek perusahan yang kurang baik, sehingga minat investor dalam membeli saham perusahaan berkurang dan yang keempat adalah kurang sadarnya minat investor terhadap pembelian saham setelah dilakukannya stock split sehingga calon investor masih ragu-ragu dalam menginvestasikannya, yang kelima yaitu para investor merasa takut atau gagal dalam melakukan investasi karena tidak sedikit perusahaan yang mengalami kegagalan.

Menurut peneliti terdahulu bahwa Utami (2009) berpendapat bahwa pengumuman tidak terdapat perbedaan pada aktivitas volume perdagangan saham. Pengumuman ini mengidentifikasikan bahwa pengumuman tidak membawa pengaruh terhadap likuiditas saham perusahaan yang bersangkutan.Fifi dan Dwiatmanto, (2015) berpendapat bahwa Hasil penelitian bahwa perusahaan yang menjadi sampel menghasilkan bahwa rata-rata harga saham sebelum pengumuman kebijakan stok split mempunyai perbedan yang tidak signifikan dengan rata-rata harga saham sesudah pengumuman kebijakan stok split. Bulan dan Sidqi, (2016) berpendapat bahwa hasil penelitiannya tidak berpengaruh signifikan namun tidak menjamin bahwa pasar akan bereaksi seperti yang diharapkan perusahaan seperti hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa aktivitas tidak menjamin bahwa rata-rata volume perdagangan saham akan meningkat sesuai dengan tujuan. Dan peneliti yang dibuat oleh ketiga peneliti terdahulu yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan sama dengan hasil yang diperoleh pada penelitian yang peneliti analisis.

KESIMPULAN

(6)

Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split dengan rentan waktu 5 hari sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini menunjukkan bahwa peristiwa stock split mengakibatkan penurunan volume perdagangan saham setelah terjadi stock split. Dengan menurunnya volume perdagangan saham setelah terjadi stock split berarti jumlah saham yang diperdagangkan semakin sedikit. Begitu pula dengan jumlah pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa Trading Range Theory peristiwa stock split tidak dapat meningkatkan volume perdagangan saham karena minat investor untuk membeli saham menurun, sehingga dari kesimpulan diatas bahwa pasar modal memberikan reaksi negative atas informasi stock split ditunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin, (2003). Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,Jakarta, PT Rineka Cipta.

Ang, Robert, (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Mediasoft, Jakarta.

Anggraini dan Jogianto (2000). Penelitian Tentang Informasi Laba dan Deviden Kas yang Dibawa Oleh Pengumuman Pemecahan Saham.

Bogdan dan Taylor, 1975 dalam J. Moleong, Lexy, 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Remadja Karya.

Bulan Prabawani,Fandi Ichwan Sidqi.2016. Analisis Harga dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Melakukan Stock Split.

Daftar perusahaan yang melakukan pemecahan saham Diakses 9 Desember 2018,www.sahamok.com/emitem/ saham-stocksplit-2015.

Daftar perusahaan yang melakukan pemecahan saham Diakses 9 Desember 2018,www.sahamok.com/emitem/ saham-stocksplit-2016.

Daftar Volume perdagangan saham. Diakses 12 Januari 2019 www.yahoofinance.com

Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Dwi Agus Subekti (2014). Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham

Ewijaya dan Indriantoro,Nur,1999, Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 2, No.1, hal 53-64 Fahmi,Irham.(2014).Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal.Mitra Wacana

Media:Jakarta.

,2015.Manajemen lnvestasi Teori dan Soal Jawaban .Mitra Wacana Media:Jakarta.

Fifi Lailatul Mahala Zahroh Z.A Dwiatmanto,(2015). Analisis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split

Fortuna Rizka Hasna Chotyahani,(2010).Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Semarang.

Hadi, Nor.2013. Pasar modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hartono,Jogiyanto.(2000).Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua.Yogyakarta:

UPP AMP YKPN.

.(2003).Teori Portofolio dan Analisi Investasi, Edisi kelima. Yogyakarta:

BPEE

.2005.Pasar Efisien Secara Keputusan.PT.Gramedia Pustaka Umum:Jakarta.

(7)

Husnan, Suad. 1993. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP Am YKPN.

Yogyakarta.

Iin Indarti Desti Mulyani BR. Purba (2011). Analisis Perbandingan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

Indarti Iin,Mulyani BR.PURBA.(2011).Analisis Perbandingan Harga Saham dan Volume Perdagangan SahamSebelum dan Sesudah Stock Split.STIE Widya Manggala

Khotimah Nurul,Siti.2017.Analisis Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham.STIE Widyagama Lumajang

Makfidah,Siti.(2016). Analisi Dampak Stock Split dan Volume Perdagangan Saham.STIE Widyagama Lumajang.

Mahfidah,Siti dan Ratna Wijayanti DP. (2016). Analisis Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split. Jurnal Ekonomi, Vol.09, No.2 Hal,79-140, STIE Widyagama, Lumajang.

Marwata. Kinerja Keuangan, Harga Saham, dan Pemecahan Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 4, No.2,2011.

Samul, Mohammad, 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio . Edisi Pertama. Jakarta : Erlangga.

Sriwidharmanely,2006, Kinerja Keuangan, Kinerja Saham, dan Stock Splits “ Suatu Pendekatan Matched Pired”, Jurnal ASET vol,8, No.1 Hal,25-44, STIE Widya Manggala, Semarang.

Suad, Husna, 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3 Jakarta : UPP STIM YKPN

Sumiyana (2007)”Noise atau Kedatangan Informasi: Sebuah Fenomena Spesifikasi Perilaku Harga Saham Dipasar Modal Indonesia ”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.22, No.3,Hal 292-318, Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Sunur, Irene. (2006). “Pengaruh Peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia terhadap Return dan Trading Volume Acttivity: Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No. 2 Agustus 2009, Hal. 97-106.

Susanti, (2005). Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Saham: Study event di BEI. Jurnal Bisnis dan Auntansi.

Sutrisno, Wang. (2000). Pengaruh Share Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2(2): 1 13

Tandelilin, Eduardus, 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama.

Yogyakarta: Kanisius

Taufiq,Muchamad. (2017). Aspek Hukum Dalam Ekonomi. Malang : Media Nusa Creative Togi Lumban Tobing (2014). Analisis Dampak Stock Split Terhadap Harga Saham dan

Volume Perdagangan Pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI

Tiwi Nurjannanti Utami (2009). Dampak Pengumuman Stock Split Terhadap Return,Variabilitas Tingkat Keuntungan dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham Wang Sutrisno (2000). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa

Efek Indonesia

Weston, J,F dan Copeland. (2008), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid II, Jakarta : Erlangga.

Juliasari, D., & Arifin, Z. (2016). IFR: SEBELUM DAN SESUDAH TANGGAL PENGUMUMAN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TINJAUAN PERSPEKTIF TRADING VOLUME ACTIVITY. UNEJ e- Proceeding, 756-764.

Referensi

Dokumen terkait

Hal itu berdampak pada nilai perusahaan dan menjadi pertimbangan para investor terhadap perusahaan, karena investor akan tertarik untuk membeli saham perusahaan