• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS NORMATIF TERHADAP PHYSICAL NEGLECT (PENGABAIAN FISIK) DAN KEKERASAN MENTAL TERHADAP ANAK OLEH KEDUA ORANG TUA KANDUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS YURIDIS NORMATIF TERHADAP PHYSICAL NEGLECT (PENGABAIAN FISIK) DAN KEKERASAN MENTAL TERHADAP ANAK OLEH KEDUA ORANG TUA KANDUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

ANALISIS HUKUM NORMATIF TERHADAP HARAPAN FISIK DAN KEKERASAN MENTAL TERHADAP ANAK OLEH KEDUA ORANG TUA. Dewi Magfirotul Akbar, 2022: Analisis Hukum Normatif Penelantaran Fisik (Physical Penelantaran) dan Kekerasan Mental Terhadap Anak Yang Dilakukan Kedua Orang Tua Kandung Dalam Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Pidana Islam. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pandangan hukum positif dan hukum pidana Islam terhadap perbuatan penelantaran fisik dan kekerasan mental terhadap anak yang dilakukan oleh kedua orang tua kandung.

Bagaimana pandangan hukum positif dan hukum pidana Islam terhadap tindakan penelantaran fisik dan kekerasan mental terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua kandungnya? Bagaimana upaya perlindungan hukum terhadap korban penelantaran fisik dan mental terhadap anak yang dilakukan oleh kedua orang tua kandung? Untuk mengetahui kedudukan hukum positif dan hukum pidana Islam terhadap perbuatan penelantaran fisik dan kekerasan mental terhadap anak yang dilakukan oleh kedua orang tua kandung.

Mencari perlindungan hukum bagi korban penelantaran fisik dan psikis anak yang dilakukan oleh kedua orang tua kandung. Berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum dengan fokus kajian hukum positif dan hukum pidana Islam dalam pengaturan dan penanganan penelantaran fisik dan kekerasan psikis terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua kandung. Sebagai bahan referensi untuk mendalami bidang keilmuan hukum terkait hukum positif dan hukum pidana Islam dalam mengatur dan menangani penelantaran fisik dan kekerasan psikis terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua kandung.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang hukum positif dan hukum pidana Islam dalam mengatur dan menangani penelantaran fisik dan kekerasan psikis terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua kandungnya.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Fokus Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Hasanuddin mengartikan orang tua sebagai ayah dan ibu yang pertama kali dikenali oleh putra dan putrinya.30 Dan dalam KBBI, orang tua diartikan sebagai ibu atau ayah kandung.31. Menurut Abd al-Qadir Awdah, jinayah berarti perbuatan yang dilarang agama, baik dalam hal harta benda, nyawa, atau unsur lainnya. Dan sebagian ahli hukum memberikan pengertian hukum pidana Islam sebagai suatu larangan yang terdapat dalam hukum yang diberikan oleh Allah SWT dan barangsiapa yang melanggarnya akan dikenai sanksi berupa benda atau ta'zir.33.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini adalah tanggung jawab orang tua yang menelantarkan anaknya berdasarkan UU 13/2014 tentang Perlindungan Anak, perbuatan tersebut dapat dikenakan sanksi yang diatur dalam Pasal 77 ayat (b) dengan ancaman 5 tahun penjara. dan denda paling banyak Rp seratus juta rupee). Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengkaji salah satu jenis kekerasan terhadap anak yaitu tindakan penelantaran atau penelantaran secara fisik, walaupun kosa katanya berbeda namun tujuan dan aspek tindakannya juga mengarah. untuk hal yang sama. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengkaji sekaligus membahas mengenai tindak kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh keluarganya terkait dengan tindak kekerasan mental atau psikis.

Sedangkan perbedaannya, penelitian ini hanya berfokus pada fakta psikologis yang terdapat pada tindak kekerasan mental atau psikis yang dilakukan oleh keluarganya, sedangkan penelitian yang akan dilakukan fokus mengkaji permasalahan serupa, dengan menggunakan landasan hukum positif dan hukum pidana Islam. hukum. Penelitian ini lebih menekankan pada dampak tindak kekerasan mental atau psikis terhadap anak yang dilakukan oleh keluarganya, sedangkan penelitian yang akan dilakukan lebih menekankan pada permasalahan hukum, baik dari segi perlindungan korban maupun pandangan hukum positif. dan hukum Islam. hukum pidana mengenai tindakan kekerasan tersebut. Dari penelitian ini diketahui bahwa kekerasan terhadap anak adalah suatu tindakan kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh seseorang yang bertanggung jawab atas hak dan kebutuhan anak tersebut, misalnya orang tua, kerabat dekat, atau guru.

Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama fokus pada masalah kekerasan terhadap anak (kekerasan terhadap anak). Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini membahas dan memfokuskan.

Kajian Teori

  • Tinjauan Umum Tentang Hukum Pidana
  • Tinjauan Umum Tentang Hukum Pidana Islam
  • Tinjauan Umum Tentang Pengabaian Fisik (Phyisical Neglect) dan
  • Tinjauan Umum Teori Perlindungan Hukum
  • Tinjauan Umum Asas Kepastian Hukum

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Pendekatan Penelitian

Sumber Bahan Hukum

Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Analisis Bahan Hukum

Tahapan Penelitian

PEMBAHASAN

Pandangan Hukum Pidana positif Terhadap Tindakan Pengabaian Fisik

Perlindungan Hukum Bagi Korban Pengabaian Fisik (Phyisical Neglect)

Kesimpulan

Pasal-pasal tersebut hanya sebatas memberikan klarifikasi mengenai perbuatan apa saja yang termasuk dalam kategori penelantaran fisik, dan juga tidak menjelaskan upaya perlindungan korban. Selain itu, belum ada rumusan dalam KUHP yang mengatur mengenai tindak kekerasan mental terhadap anak. Selain itu, UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak hanya mengatur larangan tindakan kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan mental, tanpa menjelaskan ciri-ciri tindakan mana yang termasuk dalam kategori kekerasan mental.

Sedangkan ketentuan tindak kekerasan menurut hukum pidana Islam tidak diatur dalam teks, oleh karena itu jenis hukumannya adalah ta'zir, jenis hukumannya ditentukan oleh hakim atau penguasa. Perlindungan khusus diberikan kepada korban penelantaran fisik dan kekerasan psikis sebagaimana diatur dalam Pasal 59 UU No 35 Tahun 2014. Menurut Hukum Pidana Islam, hakikat perlindungan anak adalah memenuhi hak semua anak dan memberikan perlakuan terhadap segala hal. yang dapat merugikan anak, termasuk nyawa, harta benda dan sebagainya.

Saran

Perlindungan Anak Korban Kekerasan Perspektif Hukum Keluarga Islam (Studi Masyarakat Kubung Kabupaten Solok), Jurnal el-Hekam vol.v no.2. Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara Tentang Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Berdasarkan Asas Good Governance, Ijlil: Jurnal Hukum Indonesia dan Hukum Islam, vol.2 no.1. Febrianti Lolita S, Berlian Manoppo, Grace Yurico B. Penegakan hukum pidana terhadap penelantaran anak yang dilakukan oleh orang tua, Lex Crimen vol.X, no.2.

Kekerasan terhadap Anak dalam Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun, IIdarah: Jurnal Pendidikan dan Pendidikan vol 1 no 1. Mengembangkan Kesehatan Mental di Lingkungan Keluarga dan Sekolah, Konseling Inovatif vol.2 no.2. 2016) “Menjaga Kesehatan Jiwa dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits” Jurnal An-Nafs: Tinjauan Penelitian Psikologi, vol.1 no.1. Tanggung jawab pidana orang tua terhadap orang tua yang menelantarkan anaknya dilihat dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Kertha Wicara, vol.Dampak Kekerasan Terhadap Kepribadian Anak (dampak kekerasan pada kepribadian anak), Sosio Informa: sosial kesejahteraan vol.5 no.01.

Sumber Hukum Islam dan Implementasinya (Studi Deskriptif Kualitatif Al-Quran, Sunnah dan Ijma'), Borneo: Jurnal Kajian Islam vol.1 no.2. Orang Tua dalam Membesarkan Anak Perspektif Hukum Pidana Islam, Inrigth: Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia vol.2 no.2. Kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua (child penganiayaan), Jurnal Muallimuna Madrasah Ibtidaiyah vol.3 no.1.

Mario Julyano and Aditya Yuli S, (2019) Memahami Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum Jurnal Crepido, vol.01 no.01. Melanny Budiarti Santoso, (2016) “Kesehatan Mental dari Perspektif Pekerjaan Sosial”, Volume: Jurnal Pekerjaan Sosial vol.6 no.1. Pandangan Islam Terpadu, Attarbiyah: Jurnal Kebudayaan dan Pendidikan Islam vol.2 no.2. 2021).Analisis perbandingan tindak pidana pembunuhan anak yang dilakukan oleh ibu kandungnya ditinjau dari RKUHP dan Hukum Pidana Islam.

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Penelantaran Orang Tua Berdasarkan Hukum Positif dan Islam, Jurnal Ilmu Hukum Islam Vol.1 No.2. Hubungan Kekerasan Emosional yang Dilakukan Orang Tua terhadap Perilaku Remaja, Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat vol.5 no.2. Tanggung jawab pidana terhadap orang tua yang menelantarkan anak berdasarkan undang-undang no. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Hukum Pidana Islam.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

TINDAKAN POLRI DI POLDA DIY DALAM MENANGGULANGI TINDAK KEKERASAN FISIK YANG DILAKUKAN OLEH ORANG TUA1. TERHADAP

yaitu mengenai bentuk perlindungan dari orang tua terhadap anak. yang mengalami kekerasan dan mengenai kewajiban orang

Dampak tersebut salah satunya yang sering kita dengar adalah kekerasan yang terjadi pada anak.Kekerasan terhadap anak merupakan suatu perilaku yang sangat tidak

Kekerasan psikis yang dilakukan oleh orang tua kandung terhadap anaknya yaitu berupa perilaku yang ditujukan untuk mengintimidasi dan menganiaya anak, mengancam atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbuatan pidana yang dilakukan terdakwa adalah tindak pidana perkosaan terhadap anak kandung sebagaimana dakwaan jaksa penuntut

Skripsi ini membahas mengenai Tindak Pidana Pembunuhan terhadap Anak oleh Orang Tua Kandung Perspektif Hukum Pidana Islam ( Studi kasus di Polsek Bontomarannu

kebiri dapat diberikan kepada pelaku kekerasan seksual terhadap anak karena kasus kekerasan seksual terhadap anak saat ini merupakan kejahatan yang serius dan diberikan kepada

Bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan pendidikan terhadap orang tua agar tidak menggunakan kekerasan khususnya kekerasan fisik dalam mendidik