Angka kematian diperkirakan 5-6% sebagai akibat keterlambatan mendapatkan pengobatan serta kurang sempurnanya proses pengobatan. Demam tifoid seringkali dialami oleh anak-anak
maupun remaja. Pada usia 5-14 tahun merupakan usia anak yang kurang memperhatikan kebersihan diri dan kebiasaan jajan yang sembarangan sehingga dapat menyebabkan tertular penyakit demam tifoid (Nurvina, 2013).
Hasil ini dibuktikan oleh hasil penelitian Nuruzzaman (2016), yaitu faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid antara lain kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan kebiasaan makan di luar rumah. Hubungan faktor kebiasaan makan di luar rumah dengan kejadian demam tifoid dapat dikaitkan dengan hasil penelitian pada beberapa sampel makanan yang menunjukkan bahwa kebiasaan pedagang menyimpan bahan makanan diatas meja dengan kondisi terbuka, pedagang tidak mencuci bahan seperti sayuran sebelum dimasak, pedagang makanan tidak mencuci tangan sebelum memasak makanan, dan pedagang juga tidak menggunakan celemek dalam mengolah makanan menjadi peluang besar penularan penyakit.
Desa Way Huwi, mungkin adalah satu dari sekian banyak daerah yang masih memiliki permasalahan terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kepraktisan menjadi salah satu alasan mengapa pola hidup bersih dan sehat hingga saat ini masih begitu sulit diterapkan. Sebagian besar masyarakat cenderung lebih memilih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan yang tanpa mereka sadari dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Sebagai contoh adalah perilaku mencuci tangan sebelum makan dan mencuci sayuran sebelum dimasak, dianggap tidak terlalu penting karena dapat membuang-buang waktu. Contoh lain, yaitu sebagian besar masyarakat lebih memilih membuang sampah tidak pada tempatnya karena jarak tempat pembuangan sampah yang dianggap terlalu jauh untuk dijangkau. Desa Way Huwi sendiri pada dasarnya memiliki sistem pengelolaan sampah berupa bank sampah. Akan tetapi, hal tersebut ternyata belum cukup mampu mengatasi permasalahan lingkungan yang ada karena minimnya pemahaman masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pengaruh lingkungan yang buruk terhadap kesehatan.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Way Huwi mengenai hubungan antara lingkungan yang kotor dengan kesehatan masyarakat. Dimana melalui kegiatan ini, masyarakat akan mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari perilaku tidak bersih, dengan harapan masyarakat dapat mulai membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih untuk meminimalisir penyebaran penyakit yang bersumber dari lingkungan kotor.