• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka

N/A
N/A
pgri dki

Academic year: 2023

Membagikan "Apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila sebagai kokurikuler penguatan pembelajaran karakter Profil Siswa Pancasila melalui kegiatan proyek. Siswa memilih 1 (satu) jenis seni atau kriya (seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari atau kriya).

PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELA JARAN

Hasil belajar (CPs) merupakan kompetensi belajar yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap, dimulai dari tahap tersebut. Untuk menentukan strategi yang tepat, kita perlu mengetahui titik awal siswa.

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

Capaian dalam Setiap Fase

Secara Keseluruhan Capaian dalam Setiap Fase menurut Elemen

Konsep “Memahami” dalam CP dalam konstruktivisme adalah

Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau

Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda

Arti “Elemen” dalam CP

Siswa dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami fenomena kemagnetan dan kelistrikan guna memecahkan tantangan atau permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ada dua unsur utama dalam pendidikan sains, yaitu pemahaman sains dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.

Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Pada akhir tahap D, siswa mampu mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan sifat-sifat yang diamati, mengenal sifat dan sifat zat, membedakan perubahan fisika dan kimia, serta memisahkan campuran sederhana. Mahasiswa memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya, termasuk alat optik sederhana yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Karakteristik Mata Pelajaran

Siswa mengidentifikasi interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, serta dapat merancang upaya pencegahan dan penanggulangan polusi dan perubahan iklim. Dengan pemahaman tersebut siswa akan mengenal sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme dan kelestarian lingkungan.

Pemahaman IPA

Siswa mengenal pH sebagai ukuran keasaman suatu zat dan menggunakannya untuk mengelompokkan bahan (asam basa berdasarkan pH). Siswa mempunyai tekad untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari zat aditif dan zat adiktif yang merugikan diri sendiri dan lingkungan.

Capaian Pembelajaran

Siswa dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai satuan terkecil penyusun materi dan sel sebagai satuan terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan dan melakukan analisis untuk menemukan hubungan antara sistem organ dan fungsinya serta kelainan atau kelainannya. . yang terjadi pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem pencernaan, dll). peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Siswa mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisika yang ditemuinya dan menggunakan berbagai gerak dan gaya, memahami hubungan antara konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang ditimbulkan oleh energi panas yang diberikan serta membedakan isolator dan kalor. konduktor.

Keterampilan Proses

Mengamati

Mempertanyakan dan memprediksi

Merencanakan dan melakukan penyelidikan

Memproses, menganalisis data dan informasi

Mengevaluasi dan refleksi

Mengomunikasikan hasil

Memahami Capaian

Merumuskan Tujuan

Menyusun Alur Tujuan

Merancang Pembelajaran

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis dari tahap awal sampai akhir. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan strategi yang berbeda-beda untuk mengembangkan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.

ATP)

Tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan harus dicapai siswa dalam satu atau beberapa pembelajaran, hingga akhirnya dapat mencapai CP pada akhir fase.

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Menciptakan memecah-mecah

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk

6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005)

Penjelasan Explanation

Interpretasi Interpretation

Aplikasi Application

Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Perspective

Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik

Empati Empathy

Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya

Menemukan nilai (value) dari sesuatu Pengenalan diri

Interpretasi

Aplikasi

Perspektif

Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri akan menyusun tujuan pembelajaran yang dikembangkan pada fase sebelumnya sebagai suatu alur yang berurutan (berurutan) secara sistematis dan logis dari awal hingga akhir fase. Konkrit ke Abstrak Metode pemilahan dari konten konkrit dan nyata ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: mengajarkan ejaan kata-kata pendek di kelas bahasa sebelum mempelajari kata-kata yang lebih panjang.

Urutan Hierarki Metode ini diterapkan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas gambar suatu benda dengan menghitung banyaknya persegi berukuran 1 cm2 yang menutupi bidang datar. Gambarlah denah rumah dengan memasukkan ukuran panjang dalam satuan standar dan luas (dengan menghitung jumlah persegi) pada kertas isometrik.

Ukur panjang dengan satuan standar (mm, cm, dan m) dan ukur keliling bidang datar dengan menjumlahkan semua rusuknya. Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm dan m) pada benda yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan observasi keliling, diskusi dengan pertanyaan pemicu merupakan pembelajaran yang membangun unsur penalaran kritis dan mandiri dengan melibatkan siswa dalam diskusi dan pemilihan bentuk tugas penilaian sumatif.

IPAS 35 JP

  • Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik
  • Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran
  • Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran,
  • Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip asesmen
  • Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja

Modul pembelajaran adalah dokumen yang berisi tujuan pembelajaran, langkah-langkah dan media, serta penilaian yang diperlukan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Pendidik mempunyai kebebasan untuk membuat, memilih dan memodifikasi modul pengajaran yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik dan kebutuhan siswa. Pendidik yang menggunakan modul pengajaran yang disediakan pemerintah tidak perlu lagi menyiapkan RPP/modul pengajaran.

Penilaian dapat dilakukan pada awal proses pembelajaran untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, dan hasilnya digunakan untuk membentuk proses pembelajaran sesuai dengan tahapan yang siswa jalani. Dalam pendidikan khusus, penilaian diagnostik digunakan untuk membentuk proses pembelajaran yang sesuai dengan tahap siswa berada. Satuan pendidikan dan guru mempunyai kebebasan menentukan kegiatan pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik.

Satuan pendidikan dan pendidik mempunyai kebebasan menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen dan waktu penilaian berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran. Apabila pendidik menggunakan modul pengajaran yang disediakan oleh pemerintah dan/atau membuat modul pengajaran yang mengacu pada modul pengajaran yang disediakan oleh pemerintah, maka pendidik dapat menggunakan modul pengajaran tersebut sebagai dokumen perencanaan pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah, maka pendidik dapat menggunakan modul pengajaran tersebut. modul pengajaran sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, melalui komponen-komponen yang paling sedikit terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian yang digunakan untuk memantau pencapaian tujuan pembelajaran. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian pada mata pelajaran Praktek Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara bersama-sama oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.

Bentuk Asesmen

Intrumen Asesmen

Catatan

Perkembangan (Kontinum)

Instrumen Penilaian

  • Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik
  • Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan
  • Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
  • Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang- kurangnya pada setiap akhir semester
  • Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e rapor/dapodik

Rapor siswa PAUD meliputi komponen identitas siswa, nama satuan pendidikan, kelompok umur, semester, tinggi badan dan nama satuan pendidikan, kelompok umur, semester, tinggi dan berat badan, gambaran perkembangan prestasi belajar, dan refleksi orang tua. Rapor siswa SD/MI, SMP/MT, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat mencantumkan komponen identitas siswa, nama satuan yang setara meliputi komponen identitas siswa, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, uraian, catatan guru , kehadiran dan kegiatan ekstrakurikuler. Di SD/MI, SMP/MT, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, satuan pendidikan dan pendidik mempunyai kebebasan menentukan satuan pendidikan dan pendidik mempunyai kebebasan untuk itu.

Satuan pendidikan menyampaikan laporan siswa secara berkala melalui e-report/dapodik Siswa secara berkala melalui e-report/dapodik 8. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 56/M/2022, proyek penguatan profil siswa Pancasila adalah kegiatan ko-kurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk. Pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila ini dilakukan secara fleksibel baik dari segi isi, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Budaya Sekolah yang Mendukung

KOLABORATIF

40BERPIKIRAN TERBUKA

SENANG MEMPELAJARI HAL BARU

Peran pemangku kepentingan

Kepala satuan pendidikan

Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek

Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel

Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan

Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik

Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen projek yang berpusat pada peserta didik

Pendidik

Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen projek secara berkelanjutan

Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik

Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan

Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen

Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi

Peserta Didik

Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati

Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kemampuan yang dimiliki

Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan

41Peran-peran ini dapat

Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota

Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila

Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan

Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,

Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek

Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan

Pengawas

Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan

Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek

Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional)

Komite Sekolah

Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra

  • Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek
  • Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai narasumber terkait dengan isu tersebut
  • Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan
  • Apa harapan atau tujuan yang ingin dicapai oleh satuan
  • Bagaimana kondisi kesiapan sekolah saat ini? Apa sumber
  • Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan? Apa

Dalam merancang proyek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk mengkaji suatu tema secara keseluruhan dan melihat keterkaitan antara berbagai hal untuk memahami suatu permasalahan secara mendalam. Prinsip kontekstual menyangkut upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini mendorong guru dan siswa untuk mampu memanfaatkan lingkungan sekitar dan kenyataan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.

Prinsip berpusat pada siswa mengacu pada skema pembelajaran yang mendorong siswa menjadi subjek belajar yang secara aktif mengelola proses belajarnya sendiri, termasuk kemungkinan memilih dan mengusulkan topik proyek sesuai minatnya. Prinsip penelitian dihubungkan dengan semangat membuka ruang seluas-luasnya bagi proses pengembangan diri dan penelitian. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intra mata pelajaran, yang terikat pada skema formal pengaturan mata pelajaran yang berbeda.

Merancang strategi pelaporan hasil proyek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil proyek Pembentukan tim fasilitator proyek untuk memperkuat profil siswa Pancasila Kepala satuan pendidikan membentuk tim fasilitator proyek. Desain dimensi, tema dan alokasi waktu proyek penguatan profil siswa Pancasila Tim fasilitator menentukan fokus dimensi profil siswa Pancasila. Identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.

ALUR PERENCANAAN PROJEK

Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila Kepala satuan pendidikan menunjuk seorang koordinator proyek yang dapat berupa wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman dalam mengembangkan dan mengelola proyek. Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator proyek memetakan guru dari setiap kelas (atau jika sumber daya manusia terbatas, perwakilan dari setiap tahapan) untuk menjadi tim fasilitator proyek. Koordinator mengumpulkan dan memberikan panduan kepada tim fasilitator proyek untuk merencanakan dan membuat modul proyek untuk setiap kelas atau fase.

Langkah pembentukan tim fasilitator projek

Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan

Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil siswa Pancasila yang akan menjadi fokus pengembangan pada tahun ajaran berjalan. Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi dan misi satuan atau program pendidikan yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran tersebut. Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus tujuan proyek dalam satu tahun akademik.

Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu proyek tidak terlalu banyak, sehingga tujuan pencapaian proyek tersebut jelas dan terarah. Penentuan dimensi sasaran akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa pada tahap pengembangan modul proyek. Apabila pimpinan satuan pendidikan mempunyai pengalaman dalam melaksanakan kegiatan berbasis proyek, maka jumlah dimensi yang dipilih dapat ditingkatkan kaitannya dengan tingkat kesiapan satuan pendidikan.

Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan meneliti dengan menggali budaya dan kearifan lokal masyarakat atau daerah sekitar, serta perkembangannya. Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan permasalahan yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta hubungannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Mengenal dan belajar membangun dialog yang saling menghormati tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan masyarakat lokal dan di Indonesia, serta nilai-nilai pembelajarannya.

Pilihan Waktu Pelaksanaan

UPACARA

CUTI BERSAMA 14

HARI RAYA NYEPI

CUTI BERSAMA

HARI RAYA NYEPI

15 UPACARA Pelaksanaan

Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pada tahap awal, guru diharapkan mampu menyesuaikan modul dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, sedangkan pada tahap lanjutan, guru diharapkan mampu merancangnya secara mandiri. Modul proyek dilengkapi dengan komponen-komponen yang menjadi dasar proses persiapan dan diperlukan untuk terselesaikannya pelaksanaan pembelajaran. Bagian kinerja memuat rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase siswa (untuk pendidikan dasar dan menengah).

Tim fasilitasi mempunyai kebebasan untuk mengembangkan komponen-komponen dalam modul proyek agar sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan siswa.

Tidak menjadi beban administrasi yang berat

Menunjukkan keterpaduan

Uraian singkat proyek berisi penjelasan tentang konteks dan tujuan proyek serta gambaran umum proses pelaksanaannya. Rapor tersebut memuat dimensi, sub unsur dan rumusan kompetensi menurut profil mahasiswa Pancasila tahap kesiswaan sesuai dengan tujuan khusus proyek. Sedangkan pada bagian akhir terdapat uraian singkat prestasi siswa dalam satu paragraf yang menguraikan proses yang paling berkembang dan proses yang masih memerlukan perhatian.

Referensi