APLIKASI ANDROID PENDATAAN ASET SARANA TRANSPORTASI BERBASIS IOT
Happy Gunawan1
1Universitas BSI Bandung
Jl. Sekolah Internasional no 1-6 terusan Jl. Jakarta, Antapani, Bandung, telp: 085659685433 e-mail: [email protected]
Abstract
Transportation assets are movable and tangible vehicles, which are included in the door or assets of the company. The existence of transportation facilities is very helpful for companies in carrying out various activities both within close proximity and long distances. Manual manual recording will be very effective and efficient for note takers, from which automatic data collection is required.
The absence of an automatic data collection system makes maximum recording performance in time efficiency. By making data collection and asset recording applications automatically based on cellphone or android to facilitate data collection and recording the assets of the means of transportation itself. Android applications that have been built based on Internet of Things (IoT) that can make it easier for officers to collect data quickly and effectively. This android application can provide information about the details of the means of transportation coming from the office area starting from the driver to vehicle data, according to the existing database.
Keywords: Assets, Transportation, IoT, Recording.
Abstrak
Aset sarana transportasi adalah kendaraan bergerak dan berwujud (tangible), yang tercakup dalam aktiva atau kekayaan perusahaan. Keberadaan aset sarana transportasi sangat membantu perusahaan dalam melakukan berbagai aktifitas baik dalam jarak yang dekat maupun jarak yang jauh. Pencatatan aset sarana transportasi secara manual akan menghambat waktu dan menghambat efesiensi waktu petugas pencatatan atau pendataan, maka dari itu diperlukan pendataan secara otomatis. Belum adanya sistem pendataan otomatis membuat kinerja petugas pencatatan tidak bisa maksimal dalam efesiensi waktu. Dengan membuat aplikasi pendataan dan pencatatan aset sarana transportasi secara otomatis berbasiskan mobile atau android untuk mempermudah dalam pendataan dan pencatatan aset sarana transportasi itu sendiri. Aplikasi android yang telah dibangun berbasiskan Internet of Things (IoT) yang bisa memudahkan petugas untuk melakukan pendataan secara cepat dan efektif. Aplikasi android ini dapat memberikan informasi tentang detail aset sarana transportasi yang keluar dari area kantor induk mulai dari supir hingga data kendaraan, sesuai dengan database yang sudah ada.
Kata Kunci: Aset, Transportation, IoT, Pendataan
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Aset sarana transportasi adalah kendaraan bergerak dan berwujud (tangible), yang tercakup dalam aktiva atau kekayaan perusahaan.
Keberadaan aset sarana transportasi sangat membantu perusahaan dalam melakukan berbagai aktifitas baik dalam jarak yang dekat maupun jarak yang jauh untuk mencapai tujuan perusahaan (Afandi, 2016).
Akan tetapi jika dalam berbagai kegiatannya, aset sarana transportasi yang setiap waktu digunakan untuk keperluan aktifitas karyawan perusahaan tidak bisa apabila hanya didata pemakaianya secara manual saat keluar dari area perusahaan, karena pasti akan menghambat efesiensi waktu petugas pencatatan atau pendataan, maka dari itu diperlukan pendataan secara otomatis (Setyawan, 2013).
PT.Alam Tri Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan. Dalam hal ini dapat dipastikan PT.Alam Tri Abadi pasti memiliki aset berupa sarana transportasi, khusunya pada area vital yaitu kantor induk. Setiap unit sarana transportasi memiliki data unit yang berbeda baik itu berupa tipe kendaraan dan sopir. Seiring berjalannya waktu, muncul beberapa masalah yang menghambat efesiensi petugas dalam melakukan pendataan aset sarana transportasi yang keluar dari perusahaann, khususnya area kantor induk itu sendiri. Walaupun sudah memiliki Standard Operating Procedure (SOP)/standar prosedur, tetapi dengan belum adanya sistem pendataan otomatis membuat kinerja petugas pencatatan tidak bisa maksimal dalam efesiensi waktu.
Oleh karena itu dibuat aplikasi pendataan otomatis untuk mempermudah dalam kinerja petugas dalam melakukan pencatatan dibuat (Endun, 2017) 2. Metode Penelitian
Metode pengembangan sistem yang diterapkan pada penelitian ini adalah dengan pengembangan metode waterfall. Metode waterfall merupakan
model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Metode waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Ginanjar, 2017) : 1. Requirements analysis and definition
Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefenisikan secara rinci dan befungsi sebagai spesifikasi sistem.
2. System dan software design
Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan- kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.
3. Implementation and unit testing Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4. Integration and system testing Unit-unit individu program atau program digabung dan duiji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer.
5. Operation and maintenance
Biasanya, tahapan ini merupakan tahapan paling Panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan pembenaran kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan maka disini akan dibahas tentang pengembangan metode Waterfall. Berikut adalah langkah – langkahnya:
1. Software Architecture
Untuk pengembangan sistem informasi yang berkualitas, maka
dibutuhkan prosedur perancangan yang sesuai dengan pengembangan informations system atau SDLC. Berikut adalah gambaran dari aplikasi yang menggunakan permodelan Unified Modelling Language (UML). Proses dan data model pada aplikasi dimodelkan menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram.
1. Use Case Diagram
Use Case diagram digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user). sehingga pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sebuah use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Kemampuan aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pengguna daigambarkan dalam use case diagram pada gambar berikut.
Tedapat 1 aktor pada use case tersebut, dan terdapat 1 buah use case, yaitu :
Gambar III.2 Use Case Pengguna a) Pada Tabel III.1 menunjukan
use case Pengguna melakukan pengecekan data aset sarana transportasi yang keluar.
Tabel.III.1 Use Case Pengecekan Data Aset
Nama Use Case
Use Case Pengguna
Skenar io
Pengguna melakukan pengecekan pada data aset sarana transportasi yang sudah ada pada pemberitahuan aplikasi saat melewati portal kantor induk
Aksi
Memilih tipe kendaraan untuk mengetahui detail data penggunaan aset sarana tersebut
Persya ratan
Aplikasi sudah dimulai, pengguna sudah berada di menu utama
Alur Aktivit
as
Aksi Respon Sistem 1. Memilih
aset tercatat
2. Sistem menampilkan detail menu pilihan pemakaian aset 2. Sequence Diagram
Menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu.
Kegunaannya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Berikut ini adalah sequence diagram dari sistem yang akan dibuat :
a) Sequence Diagram Pemakaian Gambar.III.3 Sequence Diagram
Pemakaian Aset 3. Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari suatu aktifitas ke aktifitas yang lainnya, atau dari aktifitas ke status.
Pembuatan activity diagram pada awal pemodelan proses dapat membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga digunakan untuk menggambarkan interaksi antara beberapa use case.
Pada aplikasi yang dibuat terdapat 1 activity diagram yaitu pengecekan
data aset sarana transportasi yang keluar.
a) Activity Diagram Pemakaian Aset
Gambar.III.4 Activity Diagram Pemakaian Aset
User Interface
Berikut ini adalah rancangan user inteface pada aplikasi pendataan aset sarana.
1. Halaman pemilihan aset Keterangan :
1. Opsi pemberitahuan aset 1 2. Opsi pemberitahuan aset 2 3. Opsi pemberitahuan aset 3
Gambar.III.5 Activity Diagram Pemilihan Aset
2. Halaman detail pemakaian aset
Keterangan : 1. Detail
pemakaian aset
Gambar.III.6 Activity Diagram Detail Pemakain Aset
3.4. Testing
Testing atau pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang akan diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui aplikasi yang dibuat telah memenuhi kinerja sesuai dengan tujuan perancangan.
1. Pengujian Black Box
Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui setiap pilihan menu atau opsi pengecekan aset yang berada dalam program sesuai proses yang tepat dan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan yang di harapkan dan mewakili setiap langkah yang telah di proses.
Berikut ini pengujian Black Box aplikasi pendataan aset sarana transportasi yang telah penulis buat :
Tabel III.2 Pengujian Black Box halaman pemilihan aset No Pengujian Hasil Yang
diharapkan Keterangan
1
Memilih menu detail pemakaian aset
Menampilkan detail
pemakaian aset
[ √]
Berhasil [ ] Tidak Berhasil 1
1
2
3
Tabel III.3 Pengujian Blackbox Menu Detail Pemakaian Aset
Kesimpulan Pengujian Black-box
Berdasarkan hasil pengujian blackbox yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses masih memungkinkan terjadi kesalahan, namun secara fungsionalitas sistem sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan.
3.1. Implementasi
A. Halaman Pemilihan Aset
Halaman Pemilihan Aset yang ada pada “Aplikasi Android Pendataan Aset Sarana Transportasi Berbasis Iot yang Menggunakan Metode Waterfall”.
Halaman Pemilihan Aset ini berfungsi untuk menampilkan pilihan asset yang akan dicatat detail aktifitas/pemkaiannya.
Adapun tampilan antar muka halaman Pemilihan Aset seperti dibawah ini:
Gambar III.7 Implementasi User interface Halaman Pemilihan Aset
B. Halaman Detail Pendataan Aset Halaman Detail Pendataan Aset berfungsi untuk menampilkan secara rinci mengenai data aset sarana transportasi yang sedang dipakai, mulai dari nama driver, type mobil, dll. Adapun tampilan antar muka halaman Detail Pendataan Aset seperti dibawah ini:
Gambar III.8 Implementasi User interface Detail Pemakaian Aset
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data yang telah penulis lakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sistem penunjang keputusan pemilihan koordinator IT menggunakan metode weighted product, yaitu:
1. Telah dibangun aplikasi pendataan aset sarana transportasi berbasis Internet of Things (IoT).
2. Aplikasi android yang telah dibangun berbasiskan Internet of Things (IoT) yang bisa memudahkan petugas untuk melakukan pendataan secara cepat dan efektif.
3. Aplikasi android ini dapat memberikan informasi tentang detail aset sarana transportasi yang keluar dari area kantor induk mulai dari supir hingga data kendaraan, sesuai dengan database yang sudah ada.
3.1. Saran
Saran diperlukan untuk membangun sebuah karya tulis menjadi semakin lengkap dan sempurna. Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mempunyai saran, sebagai berikut:
N o
Penguji an
Hasil yang diharapka
n
Keterang an
1 Menu Utama
Menampilk an pilihan aset yang sudah ada
[ √]
Berhasil [ ] Tidak Berhasil
2 Klik tombol Pesan
Menampilk an form Pemesana n
[ √]
Berhasil [ ] Tidak Berhasil
1. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya, aplikasi yang telah penulis bangun dapat dijalankan diberbagai operating system (OS) selain android.
2. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya, aplikasi ini dapat lebih detail dalam penginputan data serta sarana transportasi yang berkaitan.
3. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya aplikasi ini bisa lebih efektif untuk mengantisipasi waktu yang terbuang saat pendataan oleh petugas jaga.
Referensi
Android. (2013). Android Sdk. Retrieved from www.android.com
Ariska, J., Jazman, M., Studi, P., Informasi, S., Sains, F., Islam, U.,
… Kasim, S. (2016). SEKOLAH
MENGGUNAKAN TEKNIK
LABELLING QR CODE ( STUDI KASUS : MAN 2 MODEL PEKANBARU ), 2(2), 127–136.
Astuti, Y., & Nugroho, A. (2014). ( Studi Kasus SD N Sidomukti , Ambal , Kebumen ), 15(1).
Developer. (2018). Mengenal Android Studio.
Dhullo Afandi, J. L. M. (2016). ANALISIS
PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN AKTIVA TETAP DI PT. KEMILAU NUR SIAN ANALYSIS REPORTING AND DISCLOSURE OF FIXED ASSETS AT PT KEMILAU NUR SIAN, 4(1), 364–374.
I Putu Putr Darmawan, R. Arief Setyawan, E. M. (2013). MEDIA TRANSMISI DATA, 1–10.
Isa, I. G. T., & Hartawan, G. P. (2017).
Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia).
Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, 5, 139–
151.
Iskandar, H. (2013). Sistem pendataan barang yang masuk ke gudang secara otomatis menggunakan media barcode, 11, 95–106.
Jayusman. (2016). Penjelasan JDK.
Meilani, D., & Putri, I. A. (2015).
Perancangan Sistem Otomasi Barcode dengan Mengevaluasi Kinerja pada Aktivitas Transaksi Gudang ( Studi Kasus : PT . Astra Komponen Indonesia ), 12(2), 268–
277.
Nadhir, I., Sulistiyati, S. R., Trisanto, A.,
& Belakang, A. L. (2014). Rancang Bangun Model Garasi dengan Aplikasi RFID Berbasis Mikrokontroler, 8(2).
Pambudi, G. S., & Arvianto, A. (2016).
BERBASIS WEB UNTUK
OPTIMALISASI PENELUSURAN ASET DI TEKNIK INDUSTRI UNDIP, XI(3), 187–196.
Rahardjo, B. (2013). Tuntutan Pemograman Java Untuk Handphone.
Susanto, R., Ananta, A., Santoso, A., &
Trianto, M. (n.d.). METODE, (9), 67–74.
Triwibowo, D., Kridalukmana, R., &
Martono, K. T. (2015). Pembuatan Aplikasi Terintegrasi, Pendataan Barang di Gudang Berbasis Android, 3(2), 320–334.
Wardhani, R., & Yaqin, M. H. (2013).
Game Dasar- Dasar Hukum Islam Dalam Kitab Mabadi ’ ul Fiqh Jilid I.
Teknika, 5(2), 473–478. Retrieved from
http://journal.unisla.ac.id/pdf/11522 013/RETNO.pd
Yuliza, & Pangaribuan, H. (2016). Jurnal Teknologi Elektro , Universitas Mercu Buana ISSN : 2086-9479 RANCANG BANGUN
KOMPOR LISTRIK DIGITAL IOT Jurnal Teknologi Elektro , Universitas Mercu Buana ISSN : 2086-9479, 7(3), 187–192.